25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Bungkam 4-0 di Bernabeu

MADRID-Di final Copa del Rey, Santiago Bernabeu memang tak bertuah bagi Real Madrid. Kekalahan 2-1 atas Atletico Madrid, Sabtu (18/5) dini hari WIB, menguatkan kutukan El Real di kandang sendiri.

Sejak kompetisi ini dimulai pada 1903 silam, Madrid sudah 38 kali melaju ke final, tapi cuma 18 kali berhasil menjadi juara dan 20 lainnya berujung kegagalan. Kekalahan atas Atletico ini merupakan laga final kedelapan yang dilakoni Los Blancos di Santiago Bernabeu. Dan dari delapan pertandingan, Madrid hanya mampu menang dua kali.

Sempat unggul lebih dulu lewat gol Cristiano Ronaldo, Madrid harus gigit jari karena Atletico membalas lewat gol-gol Diego Costa dan Miranda di perpanjangan waktu.

Sementara, kemenangan ini bagi Atletico punya makna tersendiri. Itulah kali pertama Atletico bisa mengalahkan rival sekotanya sejak 30 Oktober 1999 lalu. Ketika itu, mereka mengalahkan Madrid dengan skor 3-1 di Bernabeu di ajang La Liga. Setelah kemenangan tersebut, Atletico melalui 25 pertandingan kontra Madrid di berbagai ajang tanpa sekali pun mencicipi kemenangan. Mereka cuma enam kali mendapatkan hasil imbang dan laga lainnya berujung kekalahan.

Ini adalah kemenangan keempat Atletico atas Madrid di final Copa del Rey. Sebelumnya, mereka juga mengalahkan tetangganya itu di final 1960, 1961, dan 1992. Uniknya, tiga final itu juga dihelat di Bernabeu.

Dan trofi yang diraih Los Rijiblancos itu merupakan trofi Copa del Rey kesepuluh. Terakhir kali mereka juara pada 1996 lalu.
Manajer Madrid Jose Mourinho yang mengetahui timnya menuntaskan musim tanpa gelar, menyebut musim ini yang terburuk dalam karir kepelatihannya. Bagi Mourinho, ini adalah pertama kalinya sejak 2002, ia tak bisa memberikan satu pun titel untuk tim yang ditanganinya.
Tak hanya itu, partai final itu, ia pun diusir keluar lapangan karena protes terlalu keras kepada wasit. Ditambah lagi, sepanjang musim ini ia kerap diterpa isu keretakan tim yang mengancam masa depannya di Madrid. “Ini adalah musim terburuk dalam karirku. Musim ini gagal total, tapi dua musim pertamaku begitu sukses,” tutur Mourinho di situs resmi klub.

Dan kemenangan Atletico atas timnya dinilai tak pantas. Mourinho menilai Madrid lebih pantas menang karena lebih punya banyak peluang lewat Cristiano Ronaldo, Mesut Oezil, dan Karim Benzema, tapi semuanya menerpa tiang gawang. Tak hanya itu, kiper Atletico Thibaut Courtois juga tampil sempurna menghadang peluang-peluang yang didapat Los Merengues. “Aku tidak berpikir Atletico pantas menjadi juara tapi kenyataannya mereka sudah menjadi juara,” ungkapnya. (bbs/jpnn)

Bungkam 4-0 di Bernabeu

MADRID-Di final Copa del Rey, Santiago Bernabeu memang tak bertuah bagi Real Madrid. Kekalahan 2-1 atas Atletico Madrid, Sabtu (18/5) dini hari WIB, menguatkan kutukan El Real di kandang sendiri.

Sejak kompetisi ini dimulai pada 1903 silam, Madrid sudah 38 kali melaju ke final, tapi cuma 18 kali berhasil menjadi juara dan 20 lainnya berujung kegagalan. Kekalahan atas Atletico ini merupakan laga final kedelapan yang dilakoni Los Blancos di Santiago Bernabeu. Dan dari delapan pertandingan, Madrid hanya mampu menang dua kali.

Sempat unggul lebih dulu lewat gol Cristiano Ronaldo, Madrid harus gigit jari karena Atletico membalas lewat gol-gol Diego Costa dan Miranda di perpanjangan waktu.

Sementara, kemenangan ini bagi Atletico punya makna tersendiri. Itulah kali pertama Atletico bisa mengalahkan rival sekotanya sejak 30 Oktober 1999 lalu. Ketika itu, mereka mengalahkan Madrid dengan skor 3-1 di Bernabeu di ajang La Liga. Setelah kemenangan tersebut, Atletico melalui 25 pertandingan kontra Madrid di berbagai ajang tanpa sekali pun mencicipi kemenangan. Mereka cuma enam kali mendapatkan hasil imbang dan laga lainnya berujung kekalahan.

Ini adalah kemenangan keempat Atletico atas Madrid di final Copa del Rey. Sebelumnya, mereka juga mengalahkan tetangganya itu di final 1960, 1961, dan 1992. Uniknya, tiga final itu juga dihelat di Bernabeu.

Dan trofi yang diraih Los Rijiblancos itu merupakan trofi Copa del Rey kesepuluh. Terakhir kali mereka juara pada 1996 lalu.
Manajer Madrid Jose Mourinho yang mengetahui timnya menuntaskan musim tanpa gelar, menyebut musim ini yang terburuk dalam karir kepelatihannya. Bagi Mourinho, ini adalah pertama kalinya sejak 2002, ia tak bisa memberikan satu pun titel untuk tim yang ditanganinya.
Tak hanya itu, partai final itu, ia pun diusir keluar lapangan karena protes terlalu keras kepada wasit. Ditambah lagi, sepanjang musim ini ia kerap diterpa isu keretakan tim yang mengancam masa depannya di Madrid. “Ini adalah musim terburuk dalam karirku. Musim ini gagal total, tapi dua musim pertamaku begitu sukses,” tutur Mourinho di situs resmi klub.

Dan kemenangan Atletico atas timnya dinilai tak pantas. Mourinho menilai Madrid lebih pantas menang karena lebih punya banyak peluang lewat Cristiano Ronaldo, Mesut Oezil, dan Karim Benzema, tapi semuanya menerpa tiang gawang. Tak hanya itu, kiper Atletico Thibaut Courtois juga tampil sempurna menghadang peluang-peluang yang didapat Los Merengues. “Aku tidak berpikir Atletico pantas menjadi juara tapi kenyataannya mereka sudah menjadi juara,” ungkapnya. (bbs/jpnn)

Bungkam 4-0 di Bernabeu

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/