27.8 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Putra Wahidin Menangis, Sutomo 1 ke Final Tantang Methodist 2

MEDAN- Perebutan tiket final Honda Development Basketball League (DBL) 2012 North Sumatera Series menyajikan duel klasik SMA Wahidin kontra SMA Sutomo 1. Jika dua bentrok sebelumnya menjadi milik Wahidin, kali ini Sutomo 1 memberikan cerita berbeda. Sutomo 1 menang  76-50.

Namun dengan peta kekuatan yang berimbang, duel ketat pun tersaji. Tampil dengan susunan starter Wahidin, Tony, Kalvin, Humbed, Andy dan Andreas , Wahidin awalnya terus menempel ketat Sutomo 1 yang diperkuat Tommy, Regnaldo, Christoper, Albert dan Frederich pada dua kuarter awal.
Namun Sutomo 1 mulai meninggalkan Wahidin di kuarter ketiga. Selisih angka menjadi 17 angka. Di kuarter pamungkas, Wahidin masih menyimpan asa untuk mengejar. Selisih angka yang jauh coba ditutupi dengan beberapa kali three point shoot. Tak jarang pemain jatuh bangun dalam berebut bola. Mental Wahidin diruntuhkan dengan tiga embakan tiga angka Tommy dan sekali lewat Regnaldo. Tommy sendiri mengumpulkan poin terbanyak dengan 22 poin disusul sumbangan 19 angka Regnaldo. Asa itu pun berakhir.

Ini sukses ganda bagi Sutomo 1. Selain tiket final, Sutomo 1 juga berhasil revans. Tahun lalu Sutomo 1 disingkirkan Wahidin pada langkah perdananya. “Cukup puas. Dengan usaha maksimal kita yakin juara,” ujar pelatih Sutomo 1, Suwandy usai laga.

Di kubu Wahidin, suasana kontras terjadi. Tangis Wahidin pun pecah di ruang ganti.  Usaha maksimal yang diperagakan Andy cs hanya mampu berujung di semi final. “Anak-anak menangis. Tapi saya pikir mereka sudah berusaha maksimal. Saya bilang ke mereka saya selalu menghargai proses. Tidak hanya hasil akhir,” ujar Pelatih Wahidin, Hidayat Natasasmita.

Sutomo 1 dipastikan akan menghadapi Methodist 2 Medan di partai puncak. Methodist dua sukses ke final usai kandaskan Santo Thomas 1 dengan skor 53-43.

Methodist 2 berhasil memanfaatkan 28 rebound untuk meraih angka. Duel sengit dimulai sejak awal. Papan skor menunjukkan perolehan angka yang ketat terutama di kuarter awal. Santo Thomas 1 menerapkan pertahanan zona daerah yang sulit ditembus tim besutan Jenny. Suporter Methodist 2 yang mendominasi arena sejenak tertegun melihat aksi Christoper dan Samuel mengobrak abrik pertahanan timnya. Santo memimpin 23-16 di akhir kuarter kedua.

Tapi cerita berbalik di dua kuarter sisa. Diawali dua free throw  Nicholas, Methodist 2 perlahan mulai kembali ke performa terbaiknya. Rebound dikuasai dan center jangkung menjadi kunci dengan 14 rebound. Juga Fransisco dengan 7 rebound.
Sebaliknya Santo Thomas mulai terancam dengan Christoper yang foul trouble.  Dua aksi lay up Nicholas menutup kuarter ketiga dengan keunggulan Methodist 2, 35-29.

Kuarter pamungkas kekhawatiran Pelatih Santo Thomas 1, Mario Wijaya menjadi kenyataan. Dua pemain kuncinya David dan Christoper terkena foul out yang mengiringi semakin surutnya perlawanan Santo Thomas 1. Nicholas menggila dengan total 31 angka.

Pelatih Methodist 2, Jenny mengakui anak asuhnya terlampau percaya diri dan membuat Methodist sempat tertekan. “Padahal seharusnya bisa unggul jauh. Kuncinya kita tekan dua pemain kunci mereka yang terancam foul trouble. Dan kita mampu berbalik unggul,” pungkasnya. (mag-18)

MEDAN- Perebutan tiket final Honda Development Basketball League (DBL) 2012 North Sumatera Series menyajikan duel klasik SMA Wahidin kontra SMA Sutomo 1. Jika dua bentrok sebelumnya menjadi milik Wahidin, kali ini Sutomo 1 memberikan cerita berbeda. Sutomo 1 menang  76-50.

Namun dengan peta kekuatan yang berimbang, duel ketat pun tersaji. Tampil dengan susunan starter Wahidin, Tony, Kalvin, Humbed, Andy dan Andreas , Wahidin awalnya terus menempel ketat Sutomo 1 yang diperkuat Tommy, Regnaldo, Christoper, Albert dan Frederich pada dua kuarter awal.
Namun Sutomo 1 mulai meninggalkan Wahidin di kuarter ketiga. Selisih angka menjadi 17 angka. Di kuarter pamungkas, Wahidin masih menyimpan asa untuk mengejar. Selisih angka yang jauh coba ditutupi dengan beberapa kali three point shoot. Tak jarang pemain jatuh bangun dalam berebut bola. Mental Wahidin diruntuhkan dengan tiga embakan tiga angka Tommy dan sekali lewat Regnaldo. Tommy sendiri mengumpulkan poin terbanyak dengan 22 poin disusul sumbangan 19 angka Regnaldo. Asa itu pun berakhir.

Ini sukses ganda bagi Sutomo 1. Selain tiket final, Sutomo 1 juga berhasil revans. Tahun lalu Sutomo 1 disingkirkan Wahidin pada langkah perdananya. “Cukup puas. Dengan usaha maksimal kita yakin juara,” ujar pelatih Sutomo 1, Suwandy usai laga.

Di kubu Wahidin, suasana kontras terjadi. Tangis Wahidin pun pecah di ruang ganti.  Usaha maksimal yang diperagakan Andy cs hanya mampu berujung di semi final. “Anak-anak menangis. Tapi saya pikir mereka sudah berusaha maksimal. Saya bilang ke mereka saya selalu menghargai proses. Tidak hanya hasil akhir,” ujar Pelatih Wahidin, Hidayat Natasasmita.

Sutomo 1 dipastikan akan menghadapi Methodist 2 Medan di partai puncak. Methodist dua sukses ke final usai kandaskan Santo Thomas 1 dengan skor 53-43.

Methodist 2 berhasil memanfaatkan 28 rebound untuk meraih angka. Duel sengit dimulai sejak awal. Papan skor menunjukkan perolehan angka yang ketat terutama di kuarter awal. Santo Thomas 1 menerapkan pertahanan zona daerah yang sulit ditembus tim besutan Jenny. Suporter Methodist 2 yang mendominasi arena sejenak tertegun melihat aksi Christoper dan Samuel mengobrak abrik pertahanan timnya. Santo memimpin 23-16 di akhir kuarter kedua.

Tapi cerita berbalik di dua kuarter sisa. Diawali dua free throw  Nicholas, Methodist 2 perlahan mulai kembali ke performa terbaiknya. Rebound dikuasai dan center jangkung menjadi kunci dengan 14 rebound. Juga Fransisco dengan 7 rebound.
Sebaliknya Santo Thomas mulai terancam dengan Christoper yang foul trouble.  Dua aksi lay up Nicholas menutup kuarter ketiga dengan keunggulan Methodist 2, 35-29.

Kuarter pamungkas kekhawatiran Pelatih Santo Thomas 1, Mario Wijaya menjadi kenyataan. Dua pemain kuncinya David dan Christoper terkena foul out yang mengiringi semakin surutnya perlawanan Santo Thomas 1. Nicholas menggila dengan total 31 angka.

Pelatih Methodist 2, Jenny mengakui anak asuhnya terlampau percaya diri dan membuat Methodist sempat tertekan. “Padahal seharusnya bisa unggul jauh. Kuncinya kita tekan dua pemain kunci mereka yang terancam foul trouble. Dan kita mampu berbalik unggul,” pungkasnya. (mag-18)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/