SURABAYA – Dua laga pemanasan telah dilakoni oleh tim Development Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2011. Itu belum cukup. Hari ini, para pemain terbaik hasil dari kompetisi basket pelajar terbesar se-Indonesia, Honda DBL, itu akan kembali menguji kemampuan. Hanya, lawan kali ini bakal lebih berat.
Tim putra DBL All-Star akan berhadapan dengan kontestan National Basketball League (NBL) Indonesia, Pacific Caesar Surabaya. Sedangkan tim putri akan melawan tim yang masuk final four Liga Bola Basket Mahasiswa Nasional 2010, Universitas Surabaya (Ubaya).
Laga pemanasan ini menjadi ujian yang bagus bagi DBL All-Star sebelum melakoni International Game melawan tim asal Australia, Gold Coast Scody Junior All-Stars, pada Kamis (27/10) dan Sabtu (29/10) mendatang. Juga sebagai modal menuju Seattle, Amerika Serikat (AS).
Kemarin para penggawa DBL All-Star melakukan latihan sore hari selama hampir dua jam. Pagi harinya, ke-24 pemain harus menjalani program bersekolah di SMAN 15 Surabaya dan SMA Frateran Surabaya.
Tim putra DBL All-Star berlatih di Sports Hall SMA Katolik Santa Agnes. Kelemahan saat kalah oleh Universitas Airlangga (Unair) dan menang atas Universitas Brawijaya (UB) menjadi bahan evaluasi. Kecepatan eksekusi di bawah ring dan akurasi tembakan juga mendapatkan porsi besar pada latihan.
“Saya sangat senang melawan Pacific. Ini menjadi ujian sebenarnya bagi kami. Anak-anak nggak boleh lengah. Saya ingin mereka main enjoy saja,” kata pelatih kepala tim putra DBL All-Star Koo Sri Padma Olanda.
“Kami memang kalah di atas kertas. Namun, permainan basket itu bukan di atas kertas, tetapi di atas lapangan,” lanjut pelatih tim putra Aditya Krisnha.
Sementara itu, pelatih tim putri DBL All-Star Xaverius Wiwit Agus Cahyono mengaku senang dengan kesempatan menghadapi Ubaya. Sebab, Ubaya adalah salah satu tim yang disegani di level perguruan tinggi.
Pelatih asal SMA Tri Tunggal Semarang itu menegaskan, Ubaya memiliki beberapa big man yang tangguh. Hal itu justru sangat bagus bagi DBL All-Star. Sebab, pada dua pertandingan sebelumnya, big man DBL All-Star yakni center Susilawati, Lophy Mora Christya, dan Atrillia belum mendapatkan perlawanan berarti.”
“Saya akan mencoba banyak pemain sebelum menghadapi tim asal Australia itu. Tim pelatih menekankan pentingnya komunikasi antarpemain. Ini yang belum tampak pada dua pertandingan awal,” kata Wiwit.
“Lawan Ubaya besok (hari ini, red) anak-anak harus bermain dengan chemistry yang erat. Ubaya tim bagus dan sarat dengan pengalaman. Ini tantangan besar bagi kami,” imbuhnya. (nur/ca/jpnn)