26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pelita Jaya Kalahkan Garuda

JAKARTA – Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta memiliki modal bagus menghadapi Flexi NBL Indonesia Seri II. Tim racikan Rastafari Horongbala tersebut sukses menekuk Garuda Speedy Bandung dengan skor telak 52-41 dalam laga uji coba di Hall Basket, Senayan Jakarta kemarin pagi (3/12).

Hasil itu sekaligus membalaskan kekalahan PJ saat dibekuk Garuda dengan skor 49-59 di tempat yang sama pada 29 Desember lalu. Namun, hal yang paling berharga dari kemenangan itu ialah performa para pemain PJ yang dianggap stabil. Apalagi, dalam laga kemarin PJ tak diperkuat point guard andalannya Kelly Purwanto. Pemain nyentrik tersebut masih bergulat dengan cedera achilles. Hal itu setidaknya mengindikasikan bahwa PJ tak lagi bergantung dengan satu pemain.

“Anak-anak memang lebih stabil. Dibanding saat mengalami kekalahan, kali ini (kemarin) anak-anak bisa lebih menjaga performanya,” terang Rastafari saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Jika mampu menjaga performa seperti itu, PJ tentu memiliki peluang untuk meledak di Solo. Sekaligus, menebus performa yang tak terlalu istimewa di Seri I lalu. Saat itu, meski mampu memetik lima kemenangan dari enam laga yang dijalani, permainan PJ dianggap masih jauh dari harapan. Romy Chandra dkk bahkan harus bersusah payah mengalahkan Satyawacana Angsapura Salatiga.

Apalagi, di Solo mereka juga harus menghadapi lawan yang tidak ringan. Dari lima laga yang bakal dijalani, empat di antaranya mesti bersua tim-tim kuat. Yakni Satria Muda (SM) Jakarta, Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel, CLS Knights Good Day Surabaya serta Stadium Jakarta.

“Kami mencoba semua pola dan pemain. Hasilnya memang bagus meski hanya uji coba. Salah satu yang membuat kami senang adalah Garuda beberapa kali memainkan zone. Itu akan membantu kami saat di Solo nanti,” tambah Rastafari.

Jika Rastafari tersenyum senang, tak demikian dengan pelatih Garuda W Amran. Dia mengeluhkan performa anak asuhnya yang masih angin-anginan. Dia menganggap anak asuhnya tak bisa bermain total.
“Anak-anak permainannya masih di bawah ketika saat kami menang Desember lalu. Anak-anak kalau mendapatkan tekanan pasti melakukan turn over. Itu membuktikan anak-anak belum matang,” ucap Amran. (ru/jpnn)

JAKARTA – Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta memiliki modal bagus menghadapi Flexi NBL Indonesia Seri II. Tim racikan Rastafari Horongbala tersebut sukses menekuk Garuda Speedy Bandung dengan skor telak 52-41 dalam laga uji coba di Hall Basket, Senayan Jakarta kemarin pagi (3/12).

Hasil itu sekaligus membalaskan kekalahan PJ saat dibekuk Garuda dengan skor 49-59 di tempat yang sama pada 29 Desember lalu. Namun, hal yang paling berharga dari kemenangan itu ialah performa para pemain PJ yang dianggap stabil. Apalagi, dalam laga kemarin PJ tak diperkuat point guard andalannya Kelly Purwanto. Pemain nyentrik tersebut masih bergulat dengan cedera achilles. Hal itu setidaknya mengindikasikan bahwa PJ tak lagi bergantung dengan satu pemain.

“Anak-anak memang lebih stabil. Dibanding saat mengalami kekalahan, kali ini (kemarin) anak-anak bisa lebih menjaga performanya,” terang Rastafari saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Jika mampu menjaga performa seperti itu, PJ tentu memiliki peluang untuk meledak di Solo. Sekaligus, menebus performa yang tak terlalu istimewa di Seri I lalu. Saat itu, meski mampu memetik lima kemenangan dari enam laga yang dijalani, permainan PJ dianggap masih jauh dari harapan. Romy Chandra dkk bahkan harus bersusah payah mengalahkan Satyawacana Angsapura Salatiga.

Apalagi, di Solo mereka juga harus menghadapi lawan yang tidak ringan. Dari lima laga yang bakal dijalani, empat di antaranya mesti bersua tim-tim kuat. Yakni Satria Muda (SM) Jakarta, Muba Hangtuah Indonesia Muda Sumsel, CLS Knights Good Day Surabaya serta Stadium Jakarta.

“Kami mencoba semua pola dan pemain. Hasilnya memang bagus meski hanya uji coba. Salah satu yang membuat kami senang adalah Garuda beberapa kali memainkan zone. Itu akan membantu kami saat di Solo nanti,” tambah Rastafari.

Jika Rastafari tersenyum senang, tak demikian dengan pelatih Garuda W Amran. Dia mengeluhkan performa anak asuhnya yang masih angin-anginan. Dia menganggap anak asuhnya tak bisa bermain total.
“Anak-anak permainannya masih di bawah ketika saat kami menang Desember lalu. Anak-anak kalau mendapatkan tekanan pasti melakukan turn over. Itu membuktikan anak-anak belum matang,” ucap Amran. (ru/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/