26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Menpora Tegaskan Bakal Stop ISL

JAKARTA-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, berjanji untuk mengambil langkah tegas dalam upaya menyelesaiikan konflik berkepanjangan di pentas sepak bola nasional, yang hingga saat ini masih berlangsung.

Satu caranya adalah dengan menghentikan kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang digulirkan KPSI, sekiranya tetap tidak bersedia berada di bawah yurisdiksi PSSI selaku institusi resmi sepak bola nasional. “Saya tidak takut menghentikan ISL, karena sama sekali tidak punya kepentingan. Bagaimana pun, kita harus mendukung organisasi yang legal,” tegas Roy.

“Tapi syaratnya, kompetisi IPL jalan dulu. Tunjukkan kepada publik kompetisi ini memang yang terbaik. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi saya menghentikan ISL,” tambahnya.

“Makanya saya ingin agar kompetisi IPL bisa segera dijalankan. Begitu IPL jalan dan pelaksanaanya berjalan dengan baik, termasuk klub yang ikut tidak lagi meninggalkan kewajibannya kepada pemain, kita akan ambil langkah ekstrim terhadap ISL,” jelas Roy lagi.

Roy juga berjanji akan menghadirkan pemain ISL yang dipanggil membela Timnas saat Indonesia menjamu Arab Saudi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada laga lanjutan Pra Piala Asia 2015. “Saya akan upayakan agar semua pemain ISL yang dipanggil membela Timnas, bisa hadir saat melawan Arab Saudi. Bagaimana pun, kepentingan bangsa dan negara harus dinomorsatukan. Lagi pula, saya tidak suka berlama-lama dalam menyelesaikan sesuatu,” tandas Roy.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, mengaku sejak awal dirinya hanya meminta agar pemerintah dalam hal ini Menpora, menjalankan aturan sesuai yang diamanahkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UUSKN). “Saya sangat yakin, asalkan Menpora tidak melakukan pembiaran dan menjalankan fungsinya, tidak akan terjadi keributan berkepanjangan seperti sekarang,” katanya.

Mengenai janji Menpora menghentikan ISL, Djohar mengatakan tindakan seperti itu tidak perlu terjadi. Apalagi, tidak sulit bagi ISL untuk bisa terus bergulir asalkan bersedia berada di bawah kontrol federasi. (bbs/jpnn)

JAKARTA-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, berjanji untuk mengambil langkah tegas dalam upaya menyelesaiikan konflik berkepanjangan di pentas sepak bola nasional, yang hingga saat ini masih berlangsung.

Satu caranya adalah dengan menghentikan kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang digulirkan KPSI, sekiranya tetap tidak bersedia berada di bawah yurisdiksi PSSI selaku institusi resmi sepak bola nasional. “Saya tidak takut menghentikan ISL, karena sama sekali tidak punya kepentingan. Bagaimana pun, kita harus mendukung organisasi yang legal,” tegas Roy.

“Tapi syaratnya, kompetisi IPL jalan dulu. Tunjukkan kepada publik kompetisi ini memang yang terbaik. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi saya menghentikan ISL,” tambahnya.

“Makanya saya ingin agar kompetisi IPL bisa segera dijalankan. Begitu IPL jalan dan pelaksanaanya berjalan dengan baik, termasuk klub yang ikut tidak lagi meninggalkan kewajibannya kepada pemain, kita akan ambil langkah ekstrim terhadap ISL,” jelas Roy lagi.

Roy juga berjanji akan menghadirkan pemain ISL yang dipanggil membela Timnas saat Indonesia menjamu Arab Saudi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada laga lanjutan Pra Piala Asia 2015. “Saya akan upayakan agar semua pemain ISL yang dipanggil membela Timnas, bisa hadir saat melawan Arab Saudi. Bagaimana pun, kepentingan bangsa dan negara harus dinomorsatukan. Lagi pula, saya tidak suka berlama-lama dalam menyelesaikan sesuatu,” tandas Roy.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, mengaku sejak awal dirinya hanya meminta agar pemerintah dalam hal ini Menpora, menjalankan aturan sesuai yang diamanahkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UUSKN). “Saya sangat yakin, asalkan Menpora tidak melakukan pembiaran dan menjalankan fungsinya, tidak akan terjadi keributan berkepanjangan seperti sekarang,” katanya.

Mengenai janji Menpora menghentikan ISL, Djohar mengatakan tindakan seperti itu tidak perlu terjadi. Apalagi, tidak sulit bagi ISL untuk bisa terus bergulir asalkan bersedia berada di bawah kontrol federasi. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/