32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Djohar Tidak Takut Dilengserkan

Hasil Pertemuan Ketua PSSI dan PSSI KLB Ancol di Kantor Kemenpora

MULAI ada titik terang untuk menyelesaikan konflik sepak bola nasional. Pertemuan Ketua PSSI Djohar Arifin Husein dan PSSI KLB Ancol La Nyalla Mattalitti di Kantor Kemenpora Senayan Jakarta, Senin (18/2) malam, bisa dijadikan momentum  menyelesaikan konflik yang sudah berlarut-larut.
Pertemuan itu akhirnya menyepakati melaksanakan kongres pada 17 Maret 2013 mendatang, hanya tiga hari sebelum agenda rapat Exco FIFA membicarakan nasib sepak bola Indonesia.

Djohar berpendapat, pertemuan yang digelar itu bagus untuk semua. “Kesepakatan pelaksanaan kongres PSSI 17 Maret untuk bangsa. Semua berfikir untuk mendahulukan Merah Putih,” ungkapnya kepada Jawa Pos (Grup Sumut Pos).

Ia mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan, pihaknya juga masih harus memberikan roadmap-nya ke Menpora Roy Suryo. “Kami masih harus melakukan penjadwalan kongres, tempatnya di mana? Dan yang penting juga nantinya adalah bagaimana verifikasi peserta,” tutur Djohar.

Lantas siapa yang akan melakukan verikasinya? Djohar mengatakan, seperti kesepakatan pertemuan tersebut, verifikasi akan dilakukan kedua pihak. “Tapi kami juga meminta bantuan dari AFC (Asian Football Confederation) untuk melakukan verifikasi ini. Saya pikir hal ini penting karena saat FIFA menggelar rapat Exco Desember lalu, di Jepang, AFC sudah mendapat mandat dari FIFA untuk menyelesaikan konflik sepak bola Indonesia,” jelasnya.
Mengenai perdebatan voters Solo, ia menjelaskan, pihaknya sepakat Ko-ngres PSSI yang akan digelar 17 Maret merujuk pada voters Solo. “Tapi yang perlu digarisbawahi adalah voters Solo itu yang mana? Ya tentu saja bagi yang sah voters Solo yang diwakili oleh lembaga, bukan person,” papar Djohar.
Menurutnya, data voters masih ada di kesekjenan PSSI dan ada juga di AFC. “Itulah mengapa verifikasi ini perlu juga diawasi oleh AFC, karena mereka juga memiliki data mana voters Solo yang sah,” katanya lagi.

Mengenai kesepakatan pertemuan tersebut, Djohar mengaku tetap harus membicarakannya lagi di internal PSSI. “Karena kami penyelenggara kongres, banyak yang dibicarakan. Jadi ini tetap Kongres PSSI, karena kami federasi resmi diakui oleh FIFA,” terangnya.

Saat ditanyakan tentang pelengseran jabatan yang sekarang diembannya? Djohar mengaku tidak pernah mempermasalahkan itu. “Terserahlah, kami bukan mempertahankan sesuatu. Sekarang yang terpenting bagaimana bisa terhindar dari sanksi FIFA. Target kami cuma satu itu, jadi marilah berfikir positif,” ujarnya. (abu/jpnn)

Hasil Pertemuan Ketua PSSI dan PSSI KLB Ancol di Kantor Kemenpora

MULAI ada titik terang untuk menyelesaikan konflik sepak bola nasional. Pertemuan Ketua PSSI Djohar Arifin Husein dan PSSI KLB Ancol La Nyalla Mattalitti di Kantor Kemenpora Senayan Jakarta, Senin (18/2) malam, bisa dijadikan momentum  menyelesaikan konflik yang sudah berlarut-larut.
Pertemuan itu akhirnya menyepakati melaksanakan kongres pada 17 Maret 2013 mendatang, hanya tiga hari sebelum agenda rapat Exco FIFA membicarakan nasib sepak bola Indonesia.

Djohar berpendapat, pertemuan yang digelar itu bagus untuk semua. “Kesepakatan pelaksanaan kongres PSSI 17 Maret untuk bangsa. Semua berfikir untuk mendahulukan Merah Putih,” ungkapnya kepada Jawa Pos (Grup Sumut Pos).

Ia mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan, pihaknya juga masih harus memberikan roadmap-nya ke Menpora Roy Suryo. “Kami masih harus melakukan penjadwalan kongres, tempatnya di mana? Dan yang penting juga nantinya adalah bagaimana verifikasi peserta,” tutur Djohar.

Lantas siapa yang akan melakukan verikasinya? Djohar mengatakan, seperti kesepakatan pertemuan tersebut, verifikasi akan dilakukan kedua pihak. “Tapi kami juga meminta bantuan dari AFC (Asian Football Confederation) untuk melakukan verifikasi ini. Saya pikir hal ini penting karena saat FIFA menggelar rapat Exco Desember lalu, di Jepang, AFC sudah mendapat mandat dari FIFA untuk menyelesaikan konflik sepak bola Indonesia,” jelasnya.
Mengenai perdebatan voters Solo, ia menjelaskan, pihaknya sepakat Ko-ngres PSSI yang akan digelar 17 Maret merujuk pada voters Solo. “Tapi yang perlu digarisbawahi adalah voters Solo itu yang mana? Ya tentu saja bagi yang sah voters Solo yang diwakili oleh lembaga, bukan person,” papar Djohar.
Menurutnya, data voters masih ada di kesekjenan PSSI dan ada juga di AFC. “Itulah mengapa verifikasi ini perlu juga diawasi oleh AFC, karena mereka juga memiliki data mana voters Solo yang sah,” katanya lagi.

Mengenai kesepakatan pertemuan tersebut, Djohar mengaku tetap harus membicarakannya lagi di internal PSSI. “Karena kami penyelenggara kongres, banyak yang dibicarakan. Jadi ini tetap Kongres PSSI, karena kami federasi resmi diakui oleh FIFA,” terangnya.

Saat ditanyakan tentang pelengseran jabatan yang sekarang diembannya? Djohar mengaku tidak pernah mempermasalahkan itu. “Terserahlah, kami bukan mempertahankan sesuatu. Sekarang yang terpenting bagaimana bisa terhindar dari sanksi FIFA. Target kami cuma satu itu, jadi marilah berfikir positif,” ujarnya. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/