30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Hasilkan Final Emosional

Vietnam vs Indonesia

Harapan tim sepakbola Indonesia untuk menggondol gelar juara SEA Games  XXVI Tahun 2011 terbuka lebar. Di bawah dukungan 80 ribuan suporter yang meriuhkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (19/11) malam,  tim besutan Rahmad Darmawan membekuk Vietnam 2-0.

Dengan kemenangan ini, Egi Melgiansyah dkk lolos masuk ke babak final, bertemu dengan Malaysia. Laga final pada 21 November mendatang ini disebut-sebut sebagai laga emosionaln
terkait hubungan kedua negara yang kerap memanas.

Dengan raihan ini, Timnas Indonesia mengubah catatan sejarah, dimana terakhir kali masuk final SEA Games pada 1999. Harapannya, tentunya di final nanti Garuda Muda mampu menundukkan Malaysia sekaligus membalaskan dendam kekalan di penyisihan Grup A Sea Games dan Final AFF lalu. Jika ini terjadi, untuk pertama kalinya sejak 1991, Timnas Indonesia merebut medali emas cabang olah raga paling populer di dunia ini dalam final yang pasti sarat emosional.
Tampil dengan ritme keras, kedua tim pada laga di tengah guyuran hujan di Ibukota itu saling menyerang. Hanya saja, penguasaan si kulit bundar lebih dominan Egy dkk. Kiper Vietnam, Tran B Ngoc jatuh bangun mengawal gawangnya. Dua kali mengalami jatuh keras, Ngoc sempat beberapa menit mendapat perawatan di dalam lapangan.

Pertama, Ngoc melompat menepis bola tendangan keras Titus Bonai. Salah jatuh, dia kesakitan. Hanya selang dua menit, dia kembali terjungkal dengan posisi jatuh leher menekuk. Mengerang, namun tetap melanjutkan tugas mengawal gawang Vietnam.

Hingga 45 menit babak pertama, gawang Vietnam aman-aman saja. Aksi keras yang diperlihatkan pemain Vietnam, salah satunya berbuah tendangan bebas, setelah Egy dijatuhkan dengan permainan kasar. Bola mati dieksekusi Patrich Wanggai, yang punya tendangan khas kaki kirinya. Bola datar melesak, menyenggol pagar betis pemain Vietnam, dan bola melaju masuk gawang Vietnam. Skor 1-0 pada menit 61.
Pola permainan keras tetap ditunjukkan Vietnam setelah ketinggalan satu angka. Empat kartu kuning disodorkan wasit ke pamain Vietnam. Hanya saja, para pemain Garuda Muda juga mampu mengimbangi. Andik Vermansyah yang naik-turun membantu pertahanan, beberapa kali mampu membuat repot barisan pertahanan Vietnam.

Berkali-kali peluang manis untuk Timnas Indonesia terjadi. Hanya saja, kerap terjebak off side. Baru pada menit ke 89, aksi Titus membuahkan gol tambahan. Dengan gerakan atraktif, melewati satu pemain belakang Vietnam, Titus mengocek bola cepat untuk mencari ruang tembak. Dusss….tendangan kaki kiri Titus menyentuh kaki pemain belakang Vietnam, dan bola meluncur ke jala gawang Ngoc.
Pada menit-menit tambahan, jala Ngoc nyaris bergetar lagi. Sorak sorai dan senyum  Diego Michiels yang bermain apik, mengiringi bunyi tiupan peluit tanda tuntasnya laga menentukan ini. (sam)

Vietnam vs Indonesia

Harapan tim sepakbola Indonesia untuk menggondol gelar juara SEA Games  XXVI Tahun 2011 terbuka lebar. Di bawah dukungan 80 ribuan suporter yang meriuhkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (19/11) malam,  tim besutan Rahmad Darmawan membekuk Vietnam 2-0.

Dengan kemenangan ini, Egi Melgiansyah dkk lolos masuk ke babak final, bertemu dengan Malaysia. Laga final pada 21 November mendatang ini disebut-sebut sebagai laga emosionaln
terkait hubungan kedua negara yang kerap memanas.

Dengan raihan ini, Timnas Indonesia mengubah catatan sejarah, dimana terakhir kali masuk final SEA Games pada 1999. Harapannya, tentunya di final nanti Garuda Muda mampu menundukkan Malaysia sekaligus membalaskan dendam kekalan di penyisihan Grup A Sea Games dan Final AFF lalu. Jika ini terjadi, untuk pertama kalinya sejak 1991, Timnas Indonesia merebut medali emas cabang olah raga paling populer di dunia ini dalam final yang pasti sarat emosional.
Tampil dengan ritme keras, kedua tim pada laga di tengah guyuran hujan di Ibukota itu saling menyerang. Hanya saja, penguasaan si kulit bundar lebih dominan Egy dkk. Kiper Vietnam, Tran B Ngoc jatuh bangun mengawal gawangnya. Dua kali mengalami jatuh keras, Ngoc sempat beberapa menit mendapat perawatan di dalam lapangan.

Pertama, Ngoc melompat menepis bola tendangan keras Titus Bonai. Salah jatuh, dia kesakitan. Hanya selang dua menit, dia kembali terjungkal dengan posisi jatuh leher menekuk. Mengerang, namun tetap melanjutkan tugas mengawal gawang Vietnam.

Hingga 45 menit babak pertama, gawang Vietnam aman-aman saja. Aksi keras yang diperlihatkan pemain Vietnam, salah satunya berbuah tendangan bebas, setelah Egy dijatuhkan dengan permainan kasar. Bola mati dieksekusi Patrich Wanggai, yang punya tendangan khas kaki kirinya. Bola datar melesak, menyenggol pagar betis pemain Vietnam, dan bola melaju masuk gawang Vietnam. Skor 1-0 pada menit 61.
Pola permainan keras tetap ditunjukkan Vietnam setelah ketinggalan satu angka. Empat kartu kuning disodorkan wasit ke pamain Vietnam. Hanya saja, para pemain Garuda Muda juga mampu mengimbangi. Andik Vermansyah yang naik-turun membantu pertahanan, beberapa kali mampu membuat repot barisan pertahanan Vietnam.

Berkali-kali peluang manis untuk Timnas Indonesia terjadi. Hanya saja, kerap terjebak off side. Baru pada menit ke 89, aksi Titus membuahkan gol tambahan. Dengan gerakan atraktif, melewati satu pemain belakang Vietnam, Titus mengocek bola cepat untuk mencari ruang tembak. Dusss….tendangan kaki kiri Titus menyentuh kaki pemain belakang Vietnam, dan bola meluncur ke jala gawang Ngoc.
Pada menit-menit tambahan, jala Ngoc nyaris bergetar lagi. Sorak sorai dan senyum  Diego Michiels yang bermain apik, mengiringi bunyi tiupan peluit tanda tuntasnya laga menentukan ini. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/