HANOI, SUMUTPOS.CO- Indonesia langsung dihadang ujian berat pada langkah perdananya di Piala AFF 2014. Tuan rumah Vietnam adalah lawan pertama yang harus ditumbangkan di Stadion My Dinh Stadium, Hanoi, Sabtu (22/11) malam nanti. Tidak mudah, namun peluang terbuka bagi tim besutan Alfred Riedl.
Riedl harus melawan dua hal pada laga ini. Selain kekuatan taktikal tuan rumah yang bermain di hadapan publik sendiri, ia punya kisah emosional bersama Vietnam. Negara yang dibesutnya selama empat tahun. Setahun pada 2003 dan kembali lagi pada 2005 hingga 2007.
Selain itu ia juga punya hutang budi dengan publik Vietnam. Ketika itu ia mengalami butuh transplantasi ginjal dan pendonornya justru suporter Vietnam. Namun Riedl siap membendung sisi emosionalnya demi kemenangan untuk Merah Putih. Meskipun diakuinya Vietnam adalah favorit. “Saya tidak akan membiarkan sisi emosional saya mengganggu dan saya harap, ketika kami bertanding melawan mereka, kami mengalahkan mereka,” ujar Riedl di situs resmi Piala AFF.
“Dalam pandangan saya, Vietnam adalah favorit di grup ini karena mereka tampil di rumah sendiri. Lalu, saya percaya, entah itu Indonesia atau Filipina bakal lolos ke semifinal,” katanya.
Tidak hanya Rield, striker Indonesia, Boaz Salosa juga punya cerita manis menyoal Vietnam. Ketika itu di usia 18 tahun ia sudah dipanggil memperkuat Indonesia di Piala AFF 2014. Istimewanya ketika itu Indonesia menumbangkan Vietnam 3-0 di My Dinh, dan Boaz mencetak satu gol pada laga itu. “Itu memang kenangan yang manis sekali yang terjadi di sini (My Dinh Stadium, Hanoi). Di skuad sekarang, pemain yang tersisa tinggal saya sama bang Firman (sebutan Boaz untuk Firman Utina). Jika kami berdua diberi kepercayaan untuk bertanding besok, pasti kami ingin mengulangi itu dengan sekuat tenaga,” jelas Boaz.
Begitupun kedua tim sudah lama tak bersua, terkecuali di tingkat usia berbeda. Terakhir kedua tim senior bertemu pada fase grup Piala AFF 2007. Ketika itu kedua tim bermain 1-1. Bahkan enam laga terakhir kedua tim, lima diantaranya berakhir imbang. Bukan tidak mungkin hasil imbang terulang kembali.
Vietnam sendiri berambisi besar mengulang kejayaan tahun 2008. Ketika itu mereka menjuarai AFF. Syaratnya tentu harus memenangkan duel perdana ini. Namun pelatih Vietnam, Miura mengaku timnya tidak puas dengan performa timnya belakangan ini. “Gelandang-gelandang kami seringkali kehilangan bola,” ucapnya waktu itu.
Belakangan, dia menyebut bahwa kemenangan saat uji coba kontra Malaysia itu diraih lantaran Vietnam dinaungi keberuntungan. “Vietnam beruntung ketika menghadapi Malaysia,” ujarnya seperti dilansir situs resmi Piala AFF.
“Saya bilang kepada para pemain, kita harus berusaha lebih keras lagi karena keberuntungan tidak selamanya tersenyum kepada kita,” pungkasnya. (bbs/don)