26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sepekan, 3 Kerusuhan Sepak Bola Indonesia

JAKARTA- Kericuhan kembali mewarnai sepakbola Indonesia. Tak hanya menimbulkan korban luka, bentrok yang melibatkan suporter bahkan kembali menelan korban jiwa.

Dalam sepekan ini, setidaknya dua kericuhan menodai jalannya babak 8 besar Liga Super Indonesia (ISL) 2014. Sedangkan satu keributan lainnya menodai laga babak 8 besar Divisi Utama yang mempertemukan Persis Solo melawan Martapura FC.

Awal pekan ini, babak 8 besar ISL Grup K dinodai dengan keributan yang terjadi pada laga Persipura Jayapura Vs Arema Cronus di Stadion Mandala, Jayapura. Kericuhan diawali dengan adu jotos bek tuan rumah Ruben Sanadi dan pemain Arema, Dendi Santoso. Perkelahian ini memicu emosi penonton sehingga ikut melempari pemain.

Kiper Kurnia Meiga yang berusaha membela rekannya juga tidak luput dari intimidasi. Dia bahkan dicekik dan dipukul oleh ofisial Persipura. Wasit kemudian mengganjar Ruben dan Dendi dengan kartu merah, sedangkan Kurnia dihadiahi kartu kuning. Dalam laga ini, Persipura akhirnya berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1.

Masih dari ISL, keributan antarsuporter juga menodai kemenangan Persib Bandung atas Persebaya Surabaya, Rabu, 22 Oktober 2014. Bentrok terjadi di tribun penonton dan sempat terekam oleh kamera wartawan. Meski tidak sampai mengganggu jalannya pertandingan, keributan ini telah mencoreng citra Maung Bandung.

Di hari yang sama, keributan juga pecah di Stadion Manahan Solo usai pertandingan Persis Solo melawan Martapura FC. Suporter tuan rumah yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit nekat menerobos ke tengah lapangan dan melempari wasit.

Pihak kepolisian berusaha menghalau massa. Namun penonton yang emosi tetap berbuat anarkis dan mengejar pemain lawan yang berlari ke arah lorong ganti. Massa juga membakar sepeda motor polisi dan merusak sejumlah kendaraan yang terparkir.

Akibat kejadian ini, satu orang penonton yang mengenakan kaos merah bertuliskan Persis Solo ditemukan tewas dengan luka di bagian dada. Polisi menyebut korban diduga sebagai intel polisi dan dikeroyok hingga tewas oleh sesama suporter. (bbs/ful)

RUSUH: Laga Persis Solo vs Martapura berakhir ricuh.
RUSUH: Laga Persis Solo vs Martapura berakhir ricuh.

JAKARTA- Kericuhan kembali mewarnai sepakbola Indonesia. Tak hanya menimbulkan korban luka, bentrok yang melibatkan suporter bahkan kembali menelan korban jiwa.

Dalam sepekan ini, setidaknya dua kericuhan menodai jalannya babak 8 besar Liga Super Indonesia (ISL) 2014. Sedangkan satu keributan lainnya menodai laga babak 8 besar Divisi Utama yang mempertemukan Persis Solo melawan Martapura FC.

Awal pekan ini, babak 8 besar ISL Grup K dinodai dengan keributan yang terjadi pada laga Persipura Jayapura Vs Arema Cronus di Stadion Mandala, Jayapura. Kericuhan diawali dengan adu jotos bek tuan rumah Ruben Sanadi dan pemain Arema, Dendi Santoso. Perkelahian ini memicu emosi penonton sehingga ikut melempari pemain.

Kiper Kurnia Meiga yang berusaha membela rekannya juga tidak luput dari intimidasi. Dia bahkan dicekik dan dipukul oleh ofisial Persipura. Wasit kemudian mengganjar Ruben dan Dendi dengan kartu merah, sedangkan Kurnia dihadiahi kartu kuning. Dalam laga ini, Persipura akhirnya berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1.

Masih dari ISL, keributan antarsuporter juga menodai kemenangan Persib Bandung atas Persebaya Surabaya, Rabu, 22 Oktober 2014. Bentrok terjadi di tribun penonton dan sempat terekam oleh kamera wartawan. Meski tidak sampai mengganggu jalannya pertandingan, keributan ini telah mencoreng citra Maung Bandung.

Di hari yang sama, keributan juga pecah di Stadion Manahan Solo usai pertandingan Persis Solo melawan Martapura FC. Suporter tuan rumah yang tidak puas dengan kepemimpinan wasit nekat menerobos ke tengah lapangan dan melempari wasit.

Pihak kepolisian berusaha menghalau massa. Namun penonton yang emosi tetap berbuat anarkis dan mengejar pemain lawan yang berlari ke arah lorong ganti. Massa juga membakar sepeda motor polisi dan merusak sejumlah kendaraan yang terparkir.

Akibat kejadian ini, satu orang penonton yang mengenakan kaos merah bertuliskan Persis Solo ditemukan tewas dengan luka di bagian dada. Polisi menyebut korban diduga sebagai intel polisi dan dikeroyok hingga tewas oleh sesama suporter. (bbs/ful)

RUSUH: Laga Persis Solo vs Martapura berakhir ricuh.
RUSUH: Laga Persis Solo vs Martapura berakhir ricuh.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/