30.6 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Bordeaux Juara Piala Prancis

PARIS– Lewat laga seru, Bordeaux secara dramatis berhasil mengalahkan Evian 3-2 untuk meraih titel Coupe de France. Gol penentu kemenangan Bordeaux dijaringkan penyerang mereka Cheick Diabate pada menit ke-89.

Dengan keberhasilan ini, klub berjuluk Les Girondins tersebut berhak meraih tiket ke Europa League bersama Nice yang menempati peringkat 4 Ligue 1.

Pada final yang digelar di Stade de France pada Sabtu dini hari kemarin, laga berlangsung sengit. Gol Diabate pada menit ke- 39 membawa Bordeaux unggul 1-0 di babak pertama.

Laga berjalan seru di babak kedua ketika Diabate gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-48 dan justru Evian yang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol Yannick Sagbo pada menit ke-51. Namun, hanya dua menit kemudian Henri Saivet kembali membawa Bordeaux unggul 2-1.

Evian yang hanya menempati peringkat ke- 16 dalam klasemen akhir Ligue 1 tak mau menyerah begitu saja dan lagi-lagi berhasil membuat skor imbang ketika Brice Dja Dje Dje membobol gawang Cedric Carrasso pada menit ke-70.

Ketika pertandingan bakal dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu, Diabate mampu mencetak gol keduanya dan sukses memastikan kemenangan bagi Les Girondins. Ini merupakan gelar Coupe de France keempat sepanjang sejarah klub.

Sebelum laga Pelatih Bordeaux Francis Gillot tak mau silau dengan cap favorit. Namun kenyataannya, timnya yang keluar sebagai juara.

“Kami selalu ditanya tentang siapa yang difavoritkan.

Hal itu tidak menarik,” kata Gillot seperti dilansir Soccerway.

“Anda bisa menanyakannya pada parapemain. Merekatidakmenyukainya,” tambahnya.

“Namun bagi saya, di atas kertas, kami favorit. Itu jelas. Bordeaux memiliki anggaran lebih besar dari pada Evian. Akan tetapi di sebuah pertandingan, segalanya bisa terjadi.” “Jika kami memenangkan pertandingan itu, itu sesuai prediksi. Akan tetapi jika Evian yang memenangkannya, maka itu berarti Bordeaux tidak melakukan yang diperlukan untuk memenangkannya.

Begitulah kami mengartikannya,” ujar Gillot.

Sedangkan kubu Evian awalnya jumawa dan penuh kepercayaan diri. Sayang mereka kurang beruntung. Hal itu diungkapkan pelatih, Pascal Dupraz. “Kami butuh untuk percaya dan kami juga membutuhkan entusiasme,” kata Dupraz seperti dilansir Soccerway.

“Kami harus berpikir sebagai tim, karena sebagai pelatih dari sebuah klub yang sederhana ini, tidak ada yang lebih baik daripada menyadaribahwaparapemainsayabermainuntuksatu sama lain dan mereka adalah bagian dari sebuah kolektivitas,” kata Dupraz. (bbs/jpnn)

PARIS– Lewat laga seru, Bordeaux secara dramatis berhasil mengalahkan Evian 3-2 untuk meraih titel Coupe de France. Gol penentu kemenangan Bordeaux dijaringkan penyerang mereka Cheick Diabate pada menit ke-89.

Dengan keberhasilan ini, klub berjuluk Les Girondins tersebut berhak meraih tiket ke Europa League bersama Nice yang menempati peringkat 4 Ligue 1.

Pada final yang digelar di Stade de France pada Sabtu dini hari kemarin, laga berlangsung sengit. Gol Diabate pada menit ke- 39 membawa Bordeaux unggul 1-0 di babak pertama.

Laga berjalan seru di babak kedua ketika Diabate gagal mengeksekusi penalti pada menit ke-48 dan justru Evian yang berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol Yannick Sagbo pada menit ke-51. Namun, hanya dua menit kemudian Henri Saivet kembali membawa Bordeaux unggul 2-1.

Evian yang hanya menempati peringkat ke- 16 dalam klasemen akhir Ligue 1 tak mau menyerah begitu saja dan lagi-lagi berhasil membuat skor imbang ketika Brice Dja Dje Dje membobol gawang Cedric Carrasso pada menit ke-70.

Ketika pertandingan bakal dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu, Diabate mampu mencetak gol keduanya dan sukses memastikan kemenangan bagi Les Girondins. Ini merupakan gelar Coupe de France keempat sepanjang sejarah klub.

Sebelum laga Pelatih Bordeaux Francis Gillot tak mau silau dengan cap favorit. Namun kenyataannya, timnya yang keluar sebagai juara.

“Kami selalu ditanya tentang siapa yang difavoritkan.

Hal itu tidak menarik,” kata Gillot seperti dilansir Soccerway.

“Anda bisa menanyakannya pada parapemain. Merekatidakmenyukainya,” tambahnya.

“Namun bagi saya, di atas kertas, kami favorit. Itu jelas. Bordeaux memiliki anggaran lebih besar dari pada Evian. Akan tetapi di sebuah pertandingan, segalanya bisa terjadi.” “Jika kami memenangkan pertandingan itu, itu sesuai prediksi. Akan tetapi jika Evian yang memenangkannya, maka itu berarti Bordeaux tidak melakukan yang diperlukan untuk memenangkannya.

Begitulah kami mengartikannya,” ujar Gillot.

Sedangkan kubu Evian awalnya jumawa dan penuh kepercayaan diri. Sayang mereka kurang beruntung. Hal itu diungkapkan pelatih, Pascal Dupraz. “Kami butuh untuk percaya dan kami juga membutuhkan entusiasme,” kata Dupraz seperti dilansir Soccerway.

“Kami harus berpikir sebagai tim, karena sebagai pelatih dari sebuah klub yang sederhana ini, tidak ada yang lebih baik daripada menyadaribahwaparapemainsayabermainuntuksatu sama lain dan mereka adalah bagian dari sebuah kolektivitas,” kata Dupraz. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/