27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Bundesliga Ajari Serie A Soal Penonton

CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge menyarankan agar sistem Bundesliga  diterapkan di Serie A, terutama untuk masalah penonton. Selama ini penonton yang hadir di Serie A terlihat sepi.

Rummenigge memberikan resep kepada klub-klub di Serie A agar bisa sesukses Bundesliga. Kurangnya infrastuktur pendukung telah membuat para klub di Serie A menjual para pemain bintangnya.

Seperti yang dilakukan AC Milan dengan menjual dua bintangnya, Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ke Paris Saint-Germain musim panas lalu. Dampak dari penjualan pemain bintang tersebut, membuat para penonton kurang bergairah datang ke stadion. Selain itu, mahalnya tiket masuk ke stadion juga menjadi kendala lain.

“Sepak bola di Italia dalam kesulitan, tapi saya yakin mereka akan mampu mengelola krisis ini,” ucap Rummenigge dikutip Goal, Minggu (7/10).
“Sementara itu stadion di Jerman selalu penuh karena kami menerapkan kebijakan sosial untuk menjaga tiket kami terjangkau bagi kaum miskin, yang serendah 7 Euro yang diterapkan di stadion Bayern,” sambungnya.

“Keberhasilan Allianz Arena (kandang Bayern Munchen) menyarankan kota-kota di Italia harus memahami pentingnya stadion sepak bola modern untuk publik,” jelasnya.

Juara Serie A, Juventus baru saja gagal menghadirkan penonton lebih banyak di stadion, pada laga resmi pertama di ajang Liga Champions saat melawan Shakhtar Donetsk Rabu (3/10/), yang dikarenakan kebijakan harga tiket. Sementara AC Milan dan Inter Milan juga bermasalah, karena jumlah pemegang tiket terusan mereka dalam beberapa musim terakhir berkurang. (bbs/jpnn)

CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge menyarankan agar sistem Bundesliga  diterapkan di Serie A, terutama untuk masalah penonton. Selama ini penonton yang hadir di Serie A terlihat sepi.

Rummenigge memberikan resep kepada klub-klub di Serie A agar bisa sesukses Bundesliga. Kurangnya infrastuktur pendukung telah membuat para klub di Serie A menjual para pemain bintangnya.

Seperti yang dilakukan AC Milan dengan menjual dua bintangnya, Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ke Paris Saint-Germain musim panas lalu. Dampak dari penjualan pemain bintang tersebut, membuat para penonton kurang bergairah datang ke stadion. Selain itu, mahalnya tiket masuk ke stadion juga menjadi kendala lain.

“Sepak bola di Italia dalam kesulitan, tapi saya yakin mereka akan mampu mengelola krisis ini,” ucap Rummenigge dikutip Goal, Minggu (7/10).
“Sementara itu stadion di Jerman selalu penuh karena kami menerapkan kebijakan sosial untuk menjaga tiket kami terjangkau bagi kaum miskin, yang serendah 7 Euro yang diterapkan di stadion Bayern,” sambungnya.

“Keberhasilan Allianz Arena (kandang Bayern Munchen) menyarankan kota-kota di Italia harus memahami pentingnya stadion sepak bola modern untuk publik,” jelasnya.

Juara Serie A, Juventus baru saja gagal menghadirkan penonton lebih banyak di stadion, pada laga resmi pertama di ajang Liga Champions saat melawan Shakhtar Donetsk Rabu (3/10/), yang dikarenakan kebijakan harga tiket. Sementara AC Milan dan Inter Milan juga bermasalah, karena jumlah pemegang tiket terusan mereka dalam beberapa musim terakhir berkurang. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/