25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Waspadai Motivasi QPR

LONDON- Akhir pekan ini Manchester City dijagokan merengkuh titel Premier League karena lawannya hanya Queens Park Rangers. Tapi itu bisa jadi batu sandungan karena motivasi berlipat QPR menghindari degradasi serta sosok Mark Hughes.

Dengan 86 poin yang dimiliki dan produktivitas gol yang lebih tinggi dari Manchester United, City jelas lebih diunggulkan untuk jadi juara musim ini. Bermain di Etihad Stadium sedangkan United harus melawat ke kandang Sunderland adalah faktor lainnya.
Apalagi lawan City nanti “cuma” QPR yang secara kualitas tim berbeda jauh dan rekor kandang mereka sangat bagus musim ini, dengan hanya baru satu kali kehilangan angka saat diimbangi 3-3 oleh Sunderland.

Maka bisa jadi pesta akan digelar di kota Manchester akhir pekan ini, tapi bukan di Greater Manchester melainkan di pusat kota. Meski kini berada di atas angin, City tetap harus mewaspadai QPR yang bisa saja memberi kejutan.

Faktor pertama adalah QPR sedang berusaha menghindari zona degradasi. Saat ini posisi The Hoops di urutan ke-17 dengan 37 poin. Mereka hanya unggul dua poin dari Bolton Wanderers serta selisih satu dari Aston Villa yang berada setingkat di atas mereka.
Apapun yang terjadi dengan dua pesaingnya itu, kemenangan tentu akan membuat QPR tak sekadar “numpang lewat” musim ini.
Faktor lainnya adalah Hughes yang kini menjadi manajer QPR. Pria asal Wales itu boleh jadi masih kesal dengan perlakuan City yang memecatnya dengan tidak hormat pada Desember 2009 dan digantikan Roberto Mancini.

Jika Hughes ingin melampiaskan ‘dendamnya’ tersebut maka mengalahkan City sekaligus mengagalkan mereka jadi juara adalah cara terbaik. Plus ia pun bisa dikatakan “membantu” eks bos-nya di MU, Sir Alex Ferguson.

“Kami belum membahagiakan diri kami sendiri musim ini, tapi kapan waktu yang lebih baik untuk melakukannya,” tukas Hughes di Sky Sports.
“Ekspetasi akan membeasr di laga itu dengan mereka (City) memburu titel juara, tapi kami akan memberi perlawanan terbaik. Sulit dipercaya apa yang muncul dari liga ini waktu ke waktu. Tapi semuanya kini ada di tangan kami dan hanya itu yang kami bisa lakukan,” lanjutnya.

“Jelas hasil partai lain akan membantu kami (lolos dari degradasi), tapi kami ingin ke sana dan menentukan nasib kami sendiri. Fokus saya adalah pada apa yang akan kami lakukan — saya punya feeling kami akan lebih baik dari saat melawan Chelsea pekan lalu,” tandas Hughes.(bbs/jpnn)

LONDON- Akhir pekan ini Manchester City dijagokan merengkuh titel Premier League karena lawannya hanya Queens Park Rangers. Tapi itu bisa jadi batu sandungan karena motivasi berlipat QPR menghindari degradasi serta sosok Mark Hughes.

Dengan 86 poin yang dimiliki dan produktivitas gol yang lebih tinggi dari Manchester United, City jelas lebih diunggulkan untuk jadi juara musim ini. Bermain di Etihad Stadium sedangkan United harus melawat ke kandang Sunderland adalah faktor lainnya.
Apalagi lawan City nanti “cuma” QPR yang secara kualitas tim berbeda jauh dan rekor kandang mereka sangat bagus musim ini, dengan hanya baru satu kali kehilangan angka saat diimbangi 3-3 oleh Sunderland.

Maka bisa jadi pesta akan digelar di kota Manchester akhir pekan ini, tapi bukan di Greater Manchester melainkan di pusat kota. Meski kini berada di atas angin, City tetap harus mewaspadai QPR yang bisa saja memberi kejutan.

Faktor pertama adalah QPR sedang berusaha menghindari zona degradasi. Saat ini posisi The Hoops di urutan ke-17 dengan 37 poin. Mereka hanya unggul dua poin dari Bolton Wanderers serta selisih satu dari Aston Villa yang berada setingkat di atas mereka.
Apapun yang terjadi dengan dua pesaingnya itu, kemenangan tentu akan membuat QPR tak sekadar “numpang lewat” musim ini.
Faktor lainnya adalah Hughes yang kini menjadi manajer QPR. Pria asal Wales itu boleh jadi masih kesal dengan perlakuan City yang memecatnya dengan tidak hormat pada Desember 2009 dan digantikan Roberto Mancini.

Jika Hughes ingin melampiaskan ‘dendamnya’ tersebut maka mengalahkan City sekaligus mengagalkan mereka jadi juara adalah cara terbaik. Plus ia pun bisa dikatakan “membantu” eks bos-nya di MU, Sir Alex Ferguson.

“Kami belum membahagiakan diri kami sendiri musim ini, tapi kapan waktu yang lebih baik untuk melakukannya,” tukas Hughes di Sky Sports.
“Ekspetasi akan membeasr di laga itu dengan mereka (City) memburu titel juara, tapi kami akan memberi perlawanan terbaik. Sulit dipercaya apa yang muncul dari liga ini waktu ke waktu. Tapi semuanya kini ada di tangan kami dan hanya itu yang kami bisa lakukan,” lanjutnya.

“Jelas hasil partai lain akan membantu kami (lolos dari degradasi), tapi kami ingin ke sana dan menentukan nasib kami sendiri. Fokus saya adalah pada apa yang akan kami lakukan — saya punya feeling kami akan lebih baik dari saat melawan Chelsea pekan lalu,” tandas Hughes.(bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/