32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Boateng Cinta Negara

SEIRING dengan performa briliannya musim lalu, membuat Kevin-Prince Boateng menjadi pujaan baru tifosi AC Milan. Satu tempat di lini tengah Rossoneri, julukan Milan, menjadi milik mantan pemain Portsmouth tersebut.
Di saat bintangnya sedang terang di Milan, dia justru mendapat kritik keras di timnas Ghana. Banyak yang mempertanyakan komitmennya kepada The Black Stars, julukan Ghana. Selain itu, dia dikabarkan tidak akur dengan pelatih Ghana Goran Stevanovic.

Saat Ghana bertarung melawan Swaziland di kualifikasi Piala Dunia 2014 (2/9) dan friendly game melawan Brazil (6/9), Stevanovic tidak memanggil Boateng bergabung dalam skuad. Tersiar kabar Boateng yang enggan dipanggil.
Sejumlah media di Ghana juga mengkritik Boateng dengan tudingan tidak komitmen dan memilih-milih laga mana yang ingin diikutinya. Tidak mau rumor itu beredar semakin kencang, pemain berusia 24 tahun tersebut langsung menjawabnya.

Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, Boateng menyatakan bahwa dirinya tetap cinta dan komitmen kepada Ghana. “Orang-orang yang mengatakan bahwa saya menolak bermain untuk negara saya adalah para pembohong,” tulis Boateng, seperti dikutip Goal.

“Mereka seolah-olah mengerti apa yang terjadi, padahal sama sekali tidak paham. Saya hanya ingin mengatakan satu hal, saya sangat mencintai momen bermain dengan negara saya dan itu tidak akan berubah,” ungkap Boateng.
Soal hubungannya dengan Stevanovic, dia menjelaskan bahwa tidak ada masalah di antara keduanya. Boateng tidak dipanggil karena ketika itu masih berada dalam kondisi cedera setelah melewati laga pramusim dengan Milan.
Bukan hanya Boateng yang angkat suara, Stevanovic juga tidak ingin situasi menjadi tidak terkendali, langsung mengeluarkan pernyataannya. Dia mengatakan bahwa Boateng adalah salah satu pemain penting dalam timnya dan akan dipanggil saat berada dalam kondisi fit.

“Boateng pemain fantastis dan pada pertandingan berikutnya saya akan berbicara dengannya. Saya harap dia akan bermain di laga berikutnya. Bagi saya, sikap respek dan kelakuan seluruh pemain sangat penting,” ujar Stevanovic, seperti dikutip AllAfrica.

Fakta bahwa Boateng merupakan pemain naturalisasi yang membuat dia lebih rentan diserang kritik. Boateng memang bukan asli Ghana. Memang, dia berasal dari ayah yang warga Ghana, tapi sudah lama tinggal di Jerman, dan dia sempat membela Jerman di level junior. (ham/jpnn)

SEIRING dengan performa briliannya musim lalu, membuat Kevin-Prince Boateng menjadi pujaan baru tifosi AC Milan. Satu tempat di lini tengah Rossoneri, julukan Milan, menjadi milik mantan pemain Portsmouth tersebut.
Di saat bintangnya sedang terang di Milan, dia justru mendapat kritik keras di timnas Ghana. Banyak yang mempertanyakan komitmennya kepada The Black Stars, julukan Ghana. Selain itu, dia dikabarkan tidak akur dengan pelatih Ghana Goran Stevanovic.

Saat Ghana bertarung melawan Swaziland di kualifikasi Piala Dunia 2014 (2/9) dan friendly game melawan Brazil (6/9), Stevanovic tidak memanggil Boateng bergabung dalam skuad. Tersiar kabar Boateng yang enggan dipanggil.
Sejumlah media di Ghana juga mengkritik Boateng dengan tudingan tidak komitmen dan memilih-milih laga mana yang ingin diikutinya. Tidak mau rumor itu beredar semakin kencang, pemain berusia 24 tahun tersebut langsung menjawabnya.

Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, Boateng menyatakan bahwa dirinya tetap cinta dan komitmen kepada Ghana. “Orang-orang yang mengatakan bahwa saya menolak bermain untuk negara saya adalah para pembohong,” tulis Boateng, seperti dikutip Goal.

“Mereka seolah-olah mengerti apa yang terjadi, padahal sama sekali tidak paham. Saya hanya ingin mengatakan satu hal, saya sangat mencintai momen bermain dengan negara saya dan itu tidak akan berubah,” ungkap Boateng.
Soal hubungannya dengan Stevanovic, dia menjelaskan bahwa tidak ada masalah di antara keduanya. Boateng tidak dipanggil karena ketika itu masih berada dalam kondisi cedera setelah melewati laga pramusim dengan Milan.
Bukan hanya Boateng yang angkat suara, Stevanovic juga tidak ingin situasi menjadi tidak terkendali, langsung mengeluarkan pernyataannya. Dia mengatakan bahwa Boateng adalah salah satu pemain penting dalam timnya dan akan dipanggil saat berada dalam kondisi fit.

“Boateng pemain fantastis dan pada pertandingan berikutnya saya akan berbicara dengannya. Saya harap dia akan bermain di laga berikutnya. Bagi saya, sikap respek dan kelakuan seluruh pemain sangat penting,” ujar Stevanovic, seperti dikutip AllAfrica.

Fakta bahwa Boateng merupakan pemain naturalisasi yang membuat dia lebih rentan diserang kritik. Boateng memang bukan asli Ghana. Memang, dia berasal dari ayah yang warga Ghana, tapi sudah lama tinggal di Jerman, dan dia sempat membela Jerman di level junior. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/