25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Bukan Karena Ganti Formasi

Bulgaria vs Italia

SOFIA – Italia boleh menyandang juara dunia empat kali (1934, 1938, 1982, 2006). Italia juga berstatus finalis di Euro 2012. Tapi, reputasi mengilap itu tetap belum mampu menghentikan catatan sulit menang Gli Azzurri – sebutan Italia – kandang Bulgaria, Stadion Vasil Levski di Sofia.

Dalam lawatan kelimanya di Vasil Levski kemarin dini hari WIB, Italia harus puas bermain imbang 2-2. Itu addalah hasil seri ketiga atau draw beruntun di Vasil Levski di ajang kualifikasi Piala Dunia (PD). Di kualifikasi PD 2010, Italia bermain 0-0 di calon venue Olimpiade musim dingin 2014 tersebut.

Gawang Gianluigi Buffon kebobolan lebih dulu oleh tendangan jarak jauh Stanislav Manolev setelah setengah jam permainan. Pablo Osvaldo lantas membalikkan keadaan lewat dua golnya hanya dalam rentang empat menit (36’ dan 40’) sekaligus menutup babak pertama dengan asa tinggi untuk tim tamu.

Keunggulan Italia berakhir di menit ke-66 setelah Georgi Milanov memaksa Buffon memungut bola dari gawangnya kali kedua. Gol kedua Bulgaria seolah meruntuhkan semangat pemain Italia mengejar gol ketiga. Apalagi Italia “terpaksa” bermain dengan 10 orang setelah Daniele De Rossi cedera dan jatah pergantian telah habis.

Bek kanan Italia Christian Maggio memiliki penilaian atas hasil seri timnya. “Kami tahu bakal menghadapi laga sulit dan lawan juga pasti termotivasi karena yang dihadapi adalah Italia. Tapi, kami bermasalah dalam aktualisasi sistem permainan. Kami tidak bermain sesuai rencana dan terlambat panas,” kata Maggio seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

Tapi, Maggio tidak menuding masalahnya terletak pada pergantian formasi mendadak dari 3-5-2 menjadi 4-3-1-2. Yakni, setelah playmaker Alessandro Diamanti masuk menggantikan Emanuele Giaccherini. Sebagai catatan, semenit setelah perubahan formasi itu, Bulgaria mencetak gol keduanya.
“Kami mengubah sistem dan tidak lama kemudian, kami kebobolan. Itu memang menyebalkan. Tapi, itu bukan masalahnya karena kami memang ingin lebih memperkuat pertahanan dengan empat pemain,” jelas pemain Napoli tersebut.

Buffon memiliki penilaian berbeda. Dalam analisa penjaga gawang Juventus tersebut, Italia memang kerap kesulitan ketika menghadapi laga di periode Agustus-September atau di saat liga-liga Eropa baru saja dimulai. “Terlebih, kami bermain sampai babak akhir di Euro 2012,” kata pemain yang kemarin mencatat caps ke-121 tersebut kepada Football Italia.

Bagi Italia, seri di laga pertama kualifikasi tidak bisa dikatakan sebuah bencana. Toh, kesempatan meraih kemenangan bagi tim asuh an Cesare Prandelli itu terbuka lebar dalam laga kedua seiring hanya akan menjamu tim lemah Malta (11/9). Dalam laga kemarin, Mal ta keok 0-1 di kandang sendiri dari Armenia.
Di sisi lain, Italia tercatat sebagai satu-satunya mantan juara dunia dari zona Eropa yang gagal meraih hasil absolut. Sebab, di laga lainnya, mantan juara dunia seperti Jerman (edisi 1954, 1974, 1990), Prancis (1998), dan Inggris (1966) mencatat kemenangan clean sheet atas lawan-lawannya. (dns/jpnn)

Bulgaria vs Italia

SOFIA – Italia boleh menyandang juara dunia empat kali (1934, 1938, 1982, 2006). Italia juga berstatus finalis di Euro 2012. Tapi, reputasi mengilap itu tetap belum mampu menghentikan catatan sulit menang Gli Azzurri – sebutan Italia – kandang Bulgaria, Stadion Vasil Levski di Sofia.

Dalam lawatan kelimanya di Vasil Levski kemarin dini hari WIB, Italia harus puas bermain imbang 2-2. Itu addalah hasil seri ketiga atau draw beruntun di Vasil Levski di ajang kualifikasi Piala Dunia (PD). Di kualifikasi PD 2010, Italia bermain 0-0 di calon venue Olimpiade musim dingin 2014 tersebut.

Gawang Gianluigi Buffon kebobolan lebih dulu oleh tendangan jarak jauh Stanislav Manolev setelah setengah jam permainan. Pablo Osvaldo lantas membalikkan keadaan lewat dua golnya hanya dalam rentang empat menit (36’ dan 40’) sekaligus menutup babak pertama dengan asa tinggi untuk tim tamu.

Keunggulan Italia berakhir di menit ke-66 setelah Georgi Milanov memaksa Buffon memungut bola dari gawangnya kali kedua. Gol kedua Bulgaria seolah meruntuhkan semangat pemain Italia mengejar gol ketiga. Apalagi Italia “terpaksa” bermain dengan 10 orang setelah Daniele De Rossi cedera dan jatah pergantian telah habis.

Bek kanan Italia Christian Maggio memiliki penilaian atas hasil seri timnya. “Kami tahu bakal menghadapi laga sulit dan lawan juga pasti termotivasi karena yang dihadapi adalah Italia. Tapi, kami bermasalah dalam aktualisasi sistem permainan. Kami tidak bermain sesuai rencana dan terlambat panas,” kata Maggio seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

Tapi, Maggio tidak menuding masalahnya terletak pada pergantian formasi mendadak dari 3-5-2 menjadi 4-3-1-2. Yakni, setelah playmaker Alessandro Diamanti masuk menggantikan Emanuele Giaccherini. Sebagai catatan, semenit setelah perubahan formasi itu, Bulgaria mencetak gol keduanya.
“Kami mengubah sistem dan tidak lama kemudian, kami kebobolan. Itu memang menyebalkan. Tapi, itu bukan masalahnya karena kami memang ingin lebih memperkuat pertahanan dengan empat pemain,” jelas pemain Napoli tersebut.

Buffon memiliki penilaian berbeda. Dalam analisa penjaga gawang Juventus tersebut, Italia memang kerap kesulitan ketika menghadapi laga di periode Agustus-September atau di saat liga-liga Eropa baru saja dimulai. “Terlebih, kami bermain sampai babak akhir di Euro 2012,” kata pemain yang kemarin mencatat caps ke-121 tersebut kepada Football Italia.

Bagi Italia, seri di laga pertama kualifikasi tidak bisa dikatakan sebuah bencana. Toh, kesempatan meraih kemenangan bagi tim asuh an Cesare Prandelli itu terbuka lebar dalam laga kedua seiring hanya akan menjamu tim lemah Malta (11/9). Dalam laga kemarin, Mal ta keok 0-1 di kandang sendiri dari Armenia.
Di sisi lain, Italia tercatat sebagai satu-satunya mantan juara dunia dari zona Eropa yang gagal meraih hasil absolut. Sebab, di laga lainnya, mantan juara dunia seperti Jerman (edisi 1954, 1974, 1990), Prancis (1998), dan Inggris (1966) mencatat kemenangan clean sheet atas lawan-lawannya. (dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/