26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Massimo Ambrosini Ingin Reuni dengan Ancelotti

MASSIMO Ambrosini begitu identik dengan AC Milan. Itu karena sejak 1995, Ambrosini telah mengenakan kostum Milan. Di musim ini, Ambrosini dipercaya sebagai kapten Rossoneri – sebutan Milan – karena loyalitasnya. Namun, situasinya terancam berbeda musim depan.

Ambrosini mengisyaratkan hengkang seiring belum adanya tawaran perpanjangan kontrak dari Milan. Kontrak lama gelandang 33 tahun itu bakal habis Juni nanti. “Sekarang, semuanya bergantung Milan,” ungkap Moreno Roggi, agen Ambrosini, kepada Radio Sportiva.”Massimo seorang Milanista sepanjang hidupnya dan kini kapten Rossoneri. Dia masih ingin bertahan, tapi selama tidak ada kontrak baru, dia juga harus membuat keputusan,” tambahnya.
Roggi tidak menampik spekulasi bahwa Ambrosini ingin bereuni dengan mantan pelatih Milan yang kini menangani Chelsea, Carlo Ancelotti. Ancelotti diklaim media Italia telah mengontak Ambrosini untuk bisa satu tim lagi. Kemungkinannya tidak hanya di Chelsea, dengan catatan Ancelotti masih bertahan, melainkan juga bisa di AS Roma, klub yang dikaitkan dengan Ancelotti musim depan.

“Keduanya pernah bekerja sama bertahun-tahun dan saling respek satu sama lain sehingga wajar masih berhubungan. Namun, saat ini, saya tidak bisa mendiskusikannya mengingat saya tidak dalam kapasitas mengomentari urusan Carlo,” paparnya.

Setali tiga uang dengan Ambrosini, isyarat hengkang juga meluncur dari mulut Clarence Seedorf. Gelandang serang 34 tahun Belanda itu dikabarkan tidak terlalu akur dengan pelatih Milan Massimiliano Allegri. Seedorf beberapa kali dipasang di posisi bukan spesialisasinya.

Saat Milan menahan 0-0 Tottenham Hotspur di Liga Champions (9/3), Seedorf memang dimainkan sebagai gelandang jangkar menggantikan Andrea Pirlo yang  didera cedera panjang. “Tidak ada masalah antara saya dengan pelatih. Saya respek dengannya sehingga saya selalu menerima apapun keputusannya,” kelit Seedorf kepada Corriere della Sera.

“Tapi, saya memang tidak banyak bermain musim ini dan telah mendapat banyak tawaran (dari klub lain). Target saya hanya ingin meraih trofi kelima Liga Champions,” ungkap pemain yang telah menjuarai Liga Champions bersama Ajax Amsterdam, Real Madrid, dan Milan (dua kali) itu.
Seandainya harus kehilangan gelandang veteran macam Ambrosini dan Seedorf, Milan sebenarnya tidak akan merugi. Justru itu menjadi kesempatan untuk meremajakan skuad. Apalagi Milan memiliki beberapa gelandang muda potensial. Sebut saja Kevin-Prince Boateng, Alexander Merkel, dan Rodney Strasser.  (dns/jpnn)

MASSIMO Ambrosini begitu identik dengan AC Milan. Itu karena sejak 1995, Ambrosini telah mengenakan kostum Milan. Di musim ini, Ambrosini dipercaya sebagai kapten Rossoneri – sebutan Milan – karena loyalitasnya. Namun, situasinya terancam berbeda musim depan.

Ambrosini mengisyaratkan hengkang seiring belum adanya tawaran perpanjangan kontrak dari Milan. Kontrak lama gelandang 33 tahun itu bakal habis Juni nanti. “Sekarang, semuanya bergantung Milan,” ungkap Moreno Roggi, agen Ambrosini, kepada Radio Sportiva.”Massimo seorang Milanista sepanjang hidupnya dan kini kapten Rossoneri. Dia masih ingin bertahan, tapi selama tidak ada kontrak baru, dia juga harus membuat keputusan,” tambahnya.
Roggi tidak menampik spekulasi bahwa Ambrosini ingin bereuni dengan mantan pelatih Milan yang kini menangani Chelsea, Carlo Ancelotti. Ancelotti diklaim media Italia telah mengontak Ambrosini untuk bisa satu tim lagi. Kemungkinannya tidak hanya di Chelsea, dengan catatan Ancelotti masih bertahan, melainkan juga bisa di AS Roma, klub yang dikaitkan dengan Ancelotti musim depan.

“Keduanya pernah bekerja sama bertahun-tahun dan saling respek satu sama lain sehingga wajar masih berhubungan. Namun, saat ini, saya tidak bisa mendiskusikannya mengingat saya tidak dalam kapasitas mengomentari urusan Carlo,” paparnya.

Setali tiga uang dengan Ambrosini, isyarat hengkang juga meluncur dari mulut Clarence Seedorf. Gelandang serang 34 tahun Belanda itu dikabarkan tidak terlalu akur dengan pelatih Milan Massimiliano Allegri. Seedorf beberapa kali dipasang di posisi bukan spesialisasinya.

Saat Milan menahan 0-0 Tottenham Hotspur di Liga Champions (9/3), Seedorf memang dimainkan sebagai gelandang jangkar menggantikan Andrea Pirlo yang  didera cedera panjang. “Tidak ada masalah antara saya dengan pelatih. Saya respek dengannya sehingga saya selalu menerima apapun keputusannya,” kelit Seedorf kepada Corriere della Sera.

“Tapi, saya memang tidak banyak bermain musim ini dan telah mendapat banyak tawaran (dari klub lain). Target saya hanya ingin meraih trofi kelima Liga Champions,” ungkap pemain yang telah menjuarai Liga Champions bersama Ajax Amsterdam, Real Madrid, dan Milan (dua kali) itu.
Seandainya harus kehilangan gelandang veteran macam Ambrosini dan Seedorf, Milan sebenarnya tidak akan merugi. Justru itu menjadi kesempatan untuk meremajakan skuad. Apalagi Milan memiliki beberapa gelandang muda potensial. Sebut saja Kevin-Prince Boateng, Alexander Merkel, dan Rodney Strasser.  (dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/