Piala Dunia U-20 melahirkan juara baru yaitu Prancis. Mereka menjadi kampiun setelah mengalahkan Uruguay yang gagal merebut gelar untuk pertama kalinya, dalam laga final yang digelar di Turk Telekom Arena, Istanbul, kemarin (14/7).
Di sisi lain, kemenangan kemarin juga menjadi revans atas kekalahan yang dialami Prancis atas Uruguay pada babak perempatfinal Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Malaysia pada pada 29 Juni 1997, Prancis dipaksa kalah 7-8 lewat adu tendangan penalti.
Pada pertandingan kemarin Prancis tetap mendominasi pertandingan, meski duo penyerang Uruguay Nicolas Lopez dan Felipe Avenatti dengan didukung gelandang Federico Fagundez, beberapa kali merepotkan barisan pertahanan Prancis.
Lopez dan Avenatti mempunyai sejumlah peluang mencetak gol tapi mampu digagalkan lewat kecemerlangan kiper Alphonse Areola. Di babak kedua, Prancis berusaha bangkit dan memasukkan striker lainnya, Bosetti untuk mendukung duet Yaya Sanogo dan Florian Thauvin di lini depan.
Paul Pogba mulai berkreasi di lini tengah dan menghidupan serangan Prancis. Sementara Uruguay memasukkan Giorgian Benedetti untuk lebih memperkuat lini tengah. Namun tidak ada gol tercipta selama 90 menit.
Di babak perpanjangan waktu, kedua tim memaksimalkan pergantian pemain. Tapi tetap tidak ada gol sehingga laga harus berlanjut ke adu tendangan penalti.
Pogba maju sebagai penendang pertama dan berhasil melesakkan gol. Uruguay gagal menyamakan skor setelah tendangan Velazquez mampu diselamatkan Areola. Tiga pemain Prancis yaitu Veretout, Ngando dan Foulquier melaksanakan tugasnya dengan baik, sedangkan Uruguay hanya membuat satu gol melalui Olaza, sementara Benedetti gagal setelah Areola yang berdarah Filipina kembali gemilang dengan mementahkan tendangan penalti Uruguay.
Penendang keempat Uruguay tidak mempengaruhi lagi hasil akhir karena Prancis sudah unggul 4-1. Laga pun berakhir dan Prancis keluar sebagai kampiun Piala Dunia U-20.
Gelar ini terasa semakin lengkap setelah Pogba diumumkan sebagai Pemain Terbaik dan memperoleh Golden Ball. Sedangkan Bola Emas atau top-skor sudah disabet pemain Ghana, Ebenezer Assifuah yang mencetak enam gol dan membawa negaranya menempati peringkat ketiga.
“Kami sangat senang, tim sangat bahagia. Ini pencapaian yang cukup hebat untuk sepakbola Prancis. Saya selalu mengatakan bahwa dengan skuad ini kami memiliki kesempatan yang baik. Terus terang, saya percaya sejak awal,” bilang Pierre Mankowski, pelatih timnas Prancis.
”Kemenangan ini bukan untuk saya saja tapi untuk semua jajaran. Ini adalah enam pekan kebersamaan kami, mereka semua melaksanakan tugasnya seperti orang gila,” jelasnya.
“Semua pemain masuk begitu semangat, kami sangat senang bersama-sama, tapi ini bukan untuk 21 pemain saja, tetapi staf dan fans. Kami merasa bahwa ada banyak orang di belakang tim ini ini. Trofi ini adalah gelar yang indah. Menjadi juara dunia adalah penghargaan tertinggi,” tegasnya. (bbs/jpnn)
