DALAM dua kesempatan menghadapi Barcelona di ajang Liga Champions, tim besutan Roberto Di Matteo sukses meraih kemenangan 1-0 di Stamford Bridge dan menahan imbang 2-2 Los Blaugranas di Camp Nou.
Kekalahan yang mengakibatkan Blaugarnas terdepak itu sungguh menyakiti para fans Barcelona. Betapa tidak, dari dua pertemuan itu Lionel Messi dkk sangat mendominasi. Jika pada pertemuan pertama Messi dkk unggul penguasaan bola 79% berbanding 21%, maka pada pertemuan kedua di Camp Nou lebih parah lagi. The Blus hanya 18% melakukan penguasaan bola ketika tuan rumah telah membukukan catatan 82%.
Namuan apalah artinya dominasi itu jika akhirnya 7 tendangan ke arah gawang yang dilakukan pemain Chelsea mampu menghasilkan 3 gol, sedangkan 47 tendangan ke arah gawang yang dilakukan pemain Barcelona pada dua pertandingnan itu, justru hanya dua kali membobol gawang Chelsea yang dikawal Peter Cech.
Nasib malang yang dialami Barcelona ini bukan mustahil bisa dialami Bayern Munchen jika melihat rekor pertemuan klub berjuluk Die Rotten itu yang musim ini tiga kali takluk dari Dortmund, dengan perincian dua kali kalah di ajang Bundesliga dan sekali pada partai final DFB Pokal.
Sama seperti dua kekalahan di ajang Bundesliga, pada final DFB Pokal yang berujung kekalahan 2-5, Die Rotten pun mendominasi pertandingan. Namun hasilnya, tim ini tetap harus mengakui ketangguhan Die Borussen (julukan Borussia Dortmund).
Artinya, jika tak membenahi lini pertahanannya yang sering telat mengantisiapasi counter attack , maka bersiap-suapkah bagi fans Die Rotten untuk kembali mengalami kekecewaan akibat kalah di partai final.
Namun, jika lini pertahanan dapat diperbaiki, maka publik Alianz Arena dapat berharap timnya menekuk The Blues seperti ketika kedua tim bertemu di Alianz Arena pada Liga Champions tahun 2005. Saat itu tuan rumah menang skor 3-2. (jun)