Juventus vs Chelsea
Usai melakoni laga internasional dan kompetisi domestik, para pemain yang berkiprah di klub-klub elit Eropa, dini hari nanti kembali mencurahkan perhatiannya pada sebuah laga penting bertajuk Champions League.
DiaNTARA delapan pertandingan yang bergulir dini hari nanti, yang palig menarik perhatian tentu saja pertandingan yang mempertemukan juara Liga Italia dan juara bertahan Champions League musim lalu, Juventus versus Chelsea.
Bukan semata karena kedua klub ini terhitung klub raksasa di Tanah Eropa, lebih dari itu, salah satu di antara kedua tim ini pun terancam tersingkir, pasca jagoan asal Ukraina Shaktar Donetsk tampil sangat konsisten sehingga memimpin klasemen grup E dengan poin 7, atau setara dengan yang dikumpulkan Chelsea, namun unggul satu angka atas Juventus yang menempati peringkat ketiga.
Hanya saja, di saat Juventus dan Chelsea harus saling bunuh, di sisi lain Shaktar Donetsk hanya bertandang ke markas tim penghuni dasar klasemen yang memiliki poin satu, dari hasil sekali imbang dan tiga kali kalah, Nordsjælland.
Karenanya, jika ingin melangkah ke babak knock out, tak ada pilihan lain bagi Juventus maupun Chelsea kecuali meraih kemenangan. “Kami harus konsentrasi untuk mengalahkan Chelsea, Pertandingan ini adalah ujian yang sangat berat, namun ini penting untuk dimenangi jika kami ingin melaju ke babak berikutnya di Liga Champions,” ujar bek Juventus Leonardo Bonucci.
Selanjutnya Bonucci mengatakan bahwa penting bagi para pemain Juevntus untuk mengesampingkan kekalahan yang dialami Chelsea di ajang Premier League atas West Bromwich Albio, tiga hari lalu.
“Itu tidak akan mempengaruhi (kekuatan) mereka. Menjadi sangat berbahaya jika kami meremehkan mereka karena kekalahan itu. Mereka tetap tim yang berbahaya,” tambahnya lagi.
Hanya saja, menatap pertandingan dini hari nanti Juventus bukannya tanpa masalah. Striker andal Mircko Vucinic bakal absen akibat cedera. Penyerang asal Montenegro itu sudah tak memperkuat I Bianconeri dalam tiga pertandingan.
Absennya Vucinic tentu saja meringankan kerja lini balakang Chelsea, yang sesungguhnya dalam beberapa pertandingan terakhir terlihat sangat rapuh dan gampang kebobolan.
“Musim ini kami tampil sedikit berbeda, tapi kami mungkin harus melihat ke belakang guna memenangi pertandingan-pertandingan lainnya, dan terlebih dulu mengutamakan agar kami tidak kebobolan. Mungkin sudah waktunya kami harus sedikit melakukan perubahan dalam aspek pemilihan pemain dan cara kami bermain,” tegas Manajer Chelsea Roberto Di Matteo di Reuters.
Meski menyadari jika performa timnya terus mengalami penurunan, namun Di Matteo tetap bertekad untuk menjadikan laga menghadapi Juventus sebagai momentum kebangkitan.
Memang, dalam empat laga yang telah dijalani Chelsea bulan ini, tiga di kancah Liga Primer dan satu di Liga Champions. Hasilnya, The Blues menang satu kali, imbang dua kali, dan kalah satu kali. Satu-satunya kemenangan tersebut dipetik Chelsea di kancah Liga Champions, tatkala klub asal Kota London menang tipis 3-2 atas Shakhtar Donetsk pada pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge, dua pkean lalu.
Sementara di Liga Primer, belum ada satu kemenangan pun yang bisa diraih Chelsea bulan ini. Bahkan, di luar dugaan banyak pengamat The Blues justru dipermalukan West Bromwich Albion dengan skor 1-2.
“Entah kenapa bulan November seperti jadi sebuah bulan buruk untuk klub ini,” keluh Manajer Chelsea Roberto Di Matteo.
Tiga laga kini tersisa untuk dilakoni Chelsea di November yakni menghadapi Juventus di Liga Champions, dan kemudian lawan Manchester City disusul Fulham di Liga Primer Inggris.
“Ini adalah laga-laga yang berat, tapi kami harus mampu memenanginya demi melanjutkan eksistensi kami di semua ajang yang diikuti. Intinya, menghadapi Juventus kami tetap menargetkan kemenangan, walau mereka (Juventus) tampil di hadapan pendukungnya sendiri,” tuntas Di Matteo. (*)