28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kebanggaan Chaves

MENDOZA- Meski gagal masuk final, Timnas Venezuela tetap pahlawan bagi negaranya. Bahkan berulang kali sang presiden Hugo Chavez memberi pujian. Semi final Copa America merupakan sejarah bagi negara ini. Maka itu kebanggaan bak telah juara terus dielu-elukan.

“Kami bangga timnas mampu berbicara di ajang itu. Sungguh membanggakan menjadi warga negara Venezuela,” puji Hugo Chavez.

Dan pujian itu menjadi kebanggaan pula bagi anggota skuad. Seperti diutarakan Giancarlo Maldonado. Ia menilai timnya sudah dekat membuat kejutan lolos ke final Copa America, namun harus gagal melalui adu penalti dari Paraguay.

Setelah bermain imbang tanpa gol, laga Paraguay dan Venezuela memang harus ditentukan melalui adu penalti. Paraguay akhirnya lolos ke final setelah menang 5-3.

“Kami bermain lebih baik dari Paraguay dan membuat lebih banyak peluang. Kami memainkan sepak bola yang bagus, tapi kami tak beruntung,” kata Maldonado seperti dilansir AFP. “Tapi kami tetap bangga dengan apa yang telah kami raih dengan masuk semi final,” lanjutnya.

Senada dengan Maldonado, bek Venezuela Gabriel Cichero mengatakan timnya kurang beruntung. “Kami tak mampu mencetak gol meski banyak mendapat peluang. Paraguay beruntung, tapi inilah sepak bola,” katanya.
Namun begitu satu tiket untuk peringkat tiga masih terbuka jika mampu menang lawan Peru. “Benar itulah target kami selanjutnya,” sambung Gabriel.

Sementara Pelatih Venezuela Cesar Farias mengaku sulit bagi timnya untuk menghadapi kekalahan dari Paraguay. Venezuela mampu mendominasi pertandingan, bahkan tiga peluang emas Claudio Maldonado dkk membentur tiang gawang Paraguay.

Saat adu penalti, kiper Paraguay Justo Villar kembali menjadi pahlawan Albiroja saat menggagalkan tendangan penalti Franklin Lucena.  “Saya tak ingin membuat pemain kecewa, tapi Paraguay memang benar-benar beruntung,” ujar Farias.

“Peluang kami tiga kali membentur tiang, kami juga lebih banyak menciptakan peluang. Kami seharusnya bisa menang, tapi kami tak mendapatkannya. Tapi kami tetap pulang dengan kepala tegak,” tegas Farias.
Wajarlah jika akhirnya segenap rakyat Venezuela bangga setengah mati. Sepanjang kompetisi Copa America 2011 ini, Venezuela juga tercatat sebagai tim yang tak terkalahkan. Mereka menahan imbang Brasil dan Paraguay, serta mengalahkan Ekuador dan Kolombia. (ful/bbs)

MENDOZA- Meski gagal masuk final, Timnas Venezuela tetap pahlawan bagi negaranya. Bahkan berulang kali sang presiden Hugo Chavez memberi pujian. Semi final Copa America merupakan sejarah bagi negara ini. Maka itu kebanggaan bak telah juara terus dielu-elukan.

“Kami bangga timnas mampu berbicara di ajang itu. Sungguh membanggakan menjadi warga negara Venezuela,” puji Hugo Chavez.

Dan pujian itu menjadi kebanggaan pula bagi anggota skuad. Seperti diutarakan Giancarlo Maldonado. Ia menilai timnya sudah dekat membuat kejutan lolos ke final Copa America, namun harus gagal melalui adu penalti dari Paraguay.

Setelah bermain imbang tanpa gol, laga Paraguay dan Venezuela memang harus ditentukan melalui adu penalti. Paraguay akhirnya lolos ke final setelah menang 5-3.

“Kami bermain lebih baik dari Paraguay dan membuat lebih banyak peluang. Kami memainkan sepak bola yang bagus, tapi kami tak beruntung,” kata Maldonado seperti dilansir AFP. “Tapi kami tetap bangga dengan apa yang telah kami raih dengan masuk semi final,” lanjutnya.

Senada dengan Maldonado, bek Venezuela Gabriel Cichero mengatakan timnya kurang beruntung. “Kami tak mampu mencetak gol meski banyak mendapat peluang. Paraguay beruntung, tapi inilah sepak bola,” katanya.
Namun begitu satu tiket untuk peringkat tiga masih terbuka jika mampu menang lawan Peru. “Benar itulah target kami selanjutnya,” sambung Gabriel.

Sementara Pelatih Venezuela Cesar Farias mengaku sulit bagi timnya untuk menghadapi kekalahan dari Paraguay. Venezuela mampu mendominasi pertandingan, bahkan tiga peluang emas Claudio Maldonado dkk membentur tiang gawang Paraguay.

Saat adu penalti, kiper Paraguay Justo Villar kembali menjadi pahlawan Albiroja saat menggagalkan tendangan penalti Franklin Lucena.  “Saya tak ingin membuat pemain kecewa, tapi Paraguay memang benar-benar beruntung,” ujar Farias.

“Peluang kami tiga kali membentur tiang, kami juga lebih banyak menciptakan peluang. Kami seharusnya bisa menang, tapi kami tak mendapatkannya. Tapi kami tetap pulang dengan kepala tegak,” tegas Farias.
Wajarlah jika akhirnya segenap rakyat Venezuela bangga setengah mati. Sepanjang kompetisi Copa America 2011 ini, Venezuela juga tercatat sebagai tim yang tak terkalahkan. Mereka menahan imbang Brasil dan Paraguay, serta mengalahkan Ekuador dan Kolombia. (ful/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/