Peraih trofi terbanyak Liga Champions Real Madrid berambisi merengkuh trofinya yang kesepuluh. Sebelumnya tim berjuluk Los Merengues itu telah merengkuhnya pada tahun 1956, 1957, 1958, 1959, 1960, 1966, 1998, 2000 dan 2002.
Tapi sebelum terlalu jauh bermimpi membawa Los Merengues melakoni partai final Liga Champions untuk ke-12 kali, ada baiknya Jose Mourinho terlebih dahulu memikirkan babak semifinal Liga Champions musim ini menghadapi wakil Jerman Borussia Dortmund di Westfalenstadion, dini hari nanti.
“Saat saya datang kesini, semua orang berharap agar saya mewujudkan mimpi mereka meraih trofi ke-10 Liga Champions. Saya tak menganggap ini sebagai beban, melainkan pembangkit motivasi untuk melakukan yang terbaik bagi tim,” bilang Jose Mourinho, pelatih Real Madrid.
Pun demikian Mourinho yang sebelumnya sukses mengantarkan Porto dan Inter Milan sebagai juara Liga Champions mengatakan bahwa Borussia Dortmund bukan lawan yang gampang ditaklukkan. Ini berkaca pada dua pertemuan di fase grup ketika Los Merengues hanya mampu meraih hasil sekali imbang dan sekali kalah atas Die Borussen (julukan Borussia Dortmund)
“Pada dua pertandingan itu anak-anak tampil di bawah performa terbaiknya. Saya pikir penampilan mereka semakin meningkat. Segalanya terlihat lebih baik, pertahanan lebih kompak, dan mereka (pemain Real Madrid) memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi untuk memenangkan pertandingan,” tandas Mouriho lagi.
“Kami tahu bahwa Borussia adalah tim yang bagus, apalagi banyak yang menyebut jika gaya bermain yang mereka terapkan sangat mirip dengan kami. Artinya, masalah mental memiliki peran yang penting untuk menentukan hasil akhir,” tambah Mourinho lagi.
Memang, jika berkaca pada dua pertandingan di fase grup terlihat secara jelas bahwa walau Real Madrid mendominasi pertandingan, namun justru Borussia Dortmund yang tampil lebih effisien berkat pressing dan counter attack yang mematikan.
Lihatlah, pada pertemuan pertama yang berlangsung 24 Oktober saat Los Merengues takluk 1-2 di Westfalenstadion. Ketika itu Ronaldo dkk yang mendominasi permainan dengan perbandingan 57% – 43 % justru hanya dua kali melepaskan tendangan ke arah gawang, sementara Mario Goetze dkk melakukannya sebanyak 7 kali. Imbasnya, kiper Dortmund Roman Weidenfeller hanya sekali menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. Sementara itu kiper Real Madrid Iker Casillas harus jatuh bangun sebanyak lima kali untuk menyelamatkan gawangnya dari serbuan pemain Die Borussen.
Hal yang sama juga terjadi pada pertemuan kedua di Santiago Bernabeu pada 7 November 2012 saat kedua tim berbagi skor imbang 2-2. Kala itu tuan rumah Real Madrid mendominasi pertandingan dengan 65% berbanding 35%. Tuan rumah 22 kali melakukan tendangan, namun hanya dua kali membahayakan gawang Dortmund, sementara pemain Dortmund meski hanya sepuluh kali melakukan tendangan, namun tiga diantara nyaris berbuah gol jika Casillas tak sigap melakukan penyelamatan.
Nah, dari dua pertemuan itu Borussia Dortmund 8 kali mengancam gawang Real Madrid, sementara Los Merengues hanya 3 kali mengancam gawang Dortmund. Jika ini dijadikan acuan maka peluang Dortmund untuk kembali mengalahkan Real Madrid seperti di fase grup sangat terbuka.
“Kami mengetahui mengenai hal itu (serangan balik Dortmund), dan kami telah mendapat hukuman (kalah di fase grup) atas aksi itu. Mereka adalah tim yang mirip dengan kami, yang sangat kuat saat melakukan serangan balik. Jadi, kami harus tampil 100 persen saat melakoni pertandingan,” tuntas Mourinho.
Di tempat terpisah, pelatih Borussia Dortmund Jurgen Klopp mengatakan bahwa dirinya menyadari jika Real Madrid lebih difavoritkan untuk memenangi pertandingan. Tapi bagi Klopp itu justru membuatnya tak terbebani.
“Saya pikir pertandingan ini akan berlangsung sulit. Real sudah mengalami banyak peningkatan sejak kami berhadapan dengan mereka di fase grup,” bilang Klopp.
Karena hal tersebut Klopp mengatakan bahwa dirinya takkan merombak skema dan taktik permainan. “Real Madrid tidak akan membuat kami mengubah gaya permainan. Kami harus menghadapinya, dan menikmati permainan. Kami punya kenangan atas apa yang terjadi di fase grup. Saya tidak akan berusaha meniru tim mana pun. Saya Klopp. Saya berada di klub hebat, saya punya pemain fantastis,” tandasnya.
Sebagai refrensi, selain tingginya efisiensi permainan yang dimiliki Dortmund pada pertemuan di dua fase grup, sesungguhnya fakta pun mencatat jika Real Madrid tak pernah menang dalam tiga lawatan ke Westfalenstadion. Hasil terbaik yang mampu mereka raih adalah dua kali memaksa hasil imbang, namun jutru pernah mengalami sekali kekalahan. Jadi, masih beranikah Anda menjagokan Cristiano Ronaldo dkk? (*)