23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Kecapekan, Pelatih Schalke Mundur

FRANKFURT – Pelatih Schalke, Ralf Rangnick menjadi pelatih kedua di Bundesliga Jerman yang harus harus turun dari jabatannya. Hanya, bedanya dengan Michael Oenning yang dipecat Hamburg SV, Rangnick memutuskan mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Keputusan Rangnick yang baru melatih Schalke selama enam bulan itu sangat mengejutkan. Apalagi, catatan prestasinya bersama Schalke juga terbilang memuaskan. Mengambil alih dari Felix Magath pada tengah musim lalu, dia mengantarkan Schalke juara DFB Pokal.

Musim lalu, meski terpuruk di Bundesliga dan finis pada posisi ke-14, dia mampu membawa Schalke menang atas Inter Milan di perempat final Liga Champions. Sayang, langkahnya terhenti oleh Manchester United pada semifinal.
Pada awal musim ini, Schalke juga tidak buruk-buruk amat. Hingga pekan keenam, mereka sudah mengemas sembilan poin dan duduk di posisi kesembilan klasemen sementara. Makanya, keputusan Rangnick, kemarin, membuat banyak yang terkejut.

Namun, manajemen Schalke tak kuasa menolaknya karena Rangnick ternyata menderita sindrom kelelahan yang akut. Akibatnya, dia mudah lelah dan sulit berkonsentrasi selama melatih Schalke. “Setelah berpikir panjang dan berkonsultasi dengan beberapa pihak, saya butuh istirahat,” kata Rangnick, di situs resmi klub, seperti dikutip Associated Press.

Belum ada keterangan yang jelas apakah Rangnick akan berhenti secara permanen atau hanya beristirahat dalam jangka waktu tertentu. Yang pasti, sekarang sebagai pengganti Schalke menunjukkan asistennya Seppo Eichkorn.
“Keputusan Ralf kami hormati. Kami sepenuhnya setuju dengan dia karena urusan kesehatan memang menjadi prioritas di atas segalanya,” bilang Horts Heldt, manajer umum Schalke, seperti dikutip Goal.

Sejak melatih klub kasta bawah SSV Reutlingen, Rangnick memang tidak punya banyak waktu istirahat di sepak bola. Karirnya terus berlanjut dengan bergant-ganti tim. Dia pernah melatih Stuttgart, Hannover, dan TSG Hoffenheim.
Namanya paling dielu-elukan ketika sukses membawa Hoffenheim dari kasta ketiga ke Bundesliga secara beruntun. Sudah begitu, musim pertamanya di Bundesliga berlangsung hebat. Pada 2008-2009, mereka sempat memimpin klasemen hingga tengah musim dan finis di posisi ketujuh. (ham/jpnn)

FRANKFURT – Pelatih Schalke, Ralf Rangnick menjadi pelatih kedua di Bundesliga Jerman yang harus harus turun dari jabatannya. Hanya, bedanya dengan Michael Oenning yang dipecat Hamburg SV, Rangnick memutuskan mengundurkan diri karena alasan kesehatan.

Keputusan Rangnick yang baru melatih Schalke selama enam bulan itu sangat mengejutkan. Apalagi, catatan prestasinya bersama Schalke juga terbilang memuaskan. Mengambil alih dari Felix Magath pada tengah musim lalu, dia mengantarkan Schalke juara DFB Pokal.

Musim lalu, meski terpuruk di Bundesliga dan finis pada posisi ke-14, dia mampu membawa Schalke menang atas Inter Milan di perempat final Liga Champions. Sayang, langkahnya terhenti oleh Manchester United pada semifinal.
Pada awal musim ini, Schalke juga tidak buruk-buruk amat. Hingga pekan keenam, mereka sudah mengemas sembilan poin dan duduk di posisi kesembilan klasemen sementara. Makanya, keputusan Rangnick, kemarin, membuat banyak yang terkejut.

Namun, manajemen Schalke tak kuasa menolaknya karena Rangnick ternyata menderita sindrom kelelahan yang akut. Akibatnya, dia mudah lelah dan sulit berkonsentrasi selama melatih Schalke. “Setelah berpikir panjang dan berkonsultasi dengan beberapa pihak, saya butuh istirahat,” kata Rangnick, di situs resmi klub, seperti dikutip Associated Press.

Belum ada keterangan yang jelas apakah Rangnick akan berhenti secara permanen atau hanya beristirahat dalam jangka waktu tertentu. Yang pasti, sekarang sebagai pengganti Schalke menunjukkan asistennya Seppo Eichkorn.
“Keputusan Ralf kami hormati. Kami sepenuhnya setuju dengan dia karena urusan kesehatan memang menjadi prioritas di atas segalanya,” bilang Horts Heldt, manajer umum Schalke, seperti dikutip Goal.

Sejak melatih klub kasta bawah SSV Reutlingen, Rangnick memang tidak punya banyak waktu istirahat di sepak bola. Karirnya terus berlanjut dengan bergant-ganti tim. Dia pernah melatih Stuttgart, Hannover, dan TSG Hoffenheim.
Namanya paling dielu-elukan ketika sukses membawa Hoffenheim dari kasta ketiga ke Bundesliga secara beruntun. Sudah begitu, musim pertamanya di Bundesliga berlangsung hebat. Pada 2008-2009, mereka sempat memimpin klasemen hingga tengah musim dan finis di posisi ketujuh. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/