25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Kecurangan dalam Pemilihan Pelatih Terbaik 2012

SKOPJE – Praktik kotor di tubuh otoritas sepak bola dunia (FIFA) kembali terbongkar. Kali ini, bukan perkara korupsi. Melainkan praktik rekayasa dalam pemilihan Pelatih Terbaik Dunia 2012 yang diselenggarakan pada 8 Januari 2013 di markas besar FIFA di Zurich, Swiss. Adalah striker Napoli, Goran Pandev, yang membongkar praktik kecurangan itu kepada media massa.

Pada malam penghargaan di Zurich, FIFA mengumumkan nama pelatih tim nasional, Vicente del Bosque, sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2012. Del Bosque mengalahkan dua kandidat kuat lainnya, yakni Jose Mourinho dan eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Mekanisme pemilihan dilakukan berdasarkan pilihan dari sejumlah pelatih, kapten timnas dan jurnalis dari berbagai negara.

Namun, berselang sebulan, tepatnya 22 Maret 2013, Goran Pandev, kapten timnas Makedonia, mengeluarkan pendapat yang mengagetkan. Jelang laga Makedonia versus  Belgia, Pandev mengungkapkan bahwa FIFA telah mengubah pilihannya dalam surat pemilihan yang ia terima. Dalam surat pemilihan yang asli, Pandev mengaku telah memilih Mourinho sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2012.

Ternyata, dalam surat pemilihan yang dipublikasi situs FIFA, suaranya itu berubah. Dalam surat tersebut, Pandev justru memilih Vicente del Bosque. Kejanggalan lain juga muncul. Dalam surat tersebut Pandev mengaku tanda tangannya dipalsukan. “Saya memilih Mourinho sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2013 dan saya yakin hal aneh telah terjadi saat pemilihan berlangsung,” kata Pandev kepada La Sexta.

“Dalam surat pemilihan yang dipublikasi di situs FIFA, surat pemilihan saya tertera bahwa saya telah memilih Del Bosque. Padahal, dalam surat asli yang saya isi dan tandatangani, saya jelas telah memilih Mourinho. Saya bahkan menghubungi Mourinho untuk memberitahu bahwa saya telah memilihnya,” Pandev menambahkan.

FIFA merespon pengakuan Pandev dengan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa surat pemilihan yang dipublikasi dalam situs FIFA sepenuhnya akurat. FIFA juga mengirim surat kepada federasi sepak bola Makedonia, negara asal Pandev. Federasi sepak bola Makedonia direncanakan membuat statemen resmi pada esok hari. Pandev juga berjanji akan menggelar jumpa pers resmi untuk membahas masalah tersebut.

Pandev dan Mourinho memang punya hubungan baik. Keduanya pernah bersama saat masih di FC Internazionale pada musim 2009/2010. Pandev bahkan menjadi salah satu pemain andalan Mourinho. Ketika itu, Mourinho bersama Pandev berhasil membawa Inter meraih trofi Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions. Keduanya berpisah pada musim 2010/2011. Mourinho berlabuh melatih Real Madrid dan Pandev bergabung dengan Napoli.
Mourinho Puji Pandev.

Di sisi lain, Jose Mourinho langsung memuji mantan pemainnya, Goran Pandev, yang telah membongkar kecurangan dalam praktik pemilihan Pelatih Terbaik Dunia 2012 versi FIFA. Pelatih Real Madrid itu menilai apa yang dilakukan Pandev sebagai wujud dari sebuah keberanian. Kini, kata Mourinho, berkat pengakuan Pandev, publik sepakbola bisa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di tubuh FIFA.

Sebelum malam penghargaan di Zurich, Swiss, 8 Januari 2013, Mourinho telah menyatakan bahwa dirinya tak akan hadir. Pasalnya, kata Mourinho, ada indikasi kecurangan dalam proses pemilihan Pelatih Terbaik Dunia 2012. Ia mengetahui hal itu setelah mendapat informasi dari beberapa pihak yang meminta namanya tidak disebutkan.

Mourinho memenuhi janjinya dengan tidak hadir di Zurich pada 8 Januari 2013. Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente del Bosque akhirnya terpilih sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2012. “Saya diberitahu sejumlah orang bahwa ada kejanggalan dalam proses pemilihan. Sekarang, setelah apa yang diungkapkan Pandev, tidak ada alasan lagi bagi siapapun untuk mengkritik sikap saya yang tidak menghadiri malam penghargaan di Zurich,” kata Mourinho seperti dilansir Marca.

“Saya ingin berterima kasih kepada Pandev, salah satu dari orang yang memberitahu saya tentang kejanggalan tersebut. Saya berterimakasih karena dia memiliki kekuatan dan keberanian untuk mempublikasikan secara langsung kejanggalan yang terjadi,” Mourinho menambahkan.
Mourinho sendiri tidak menyebutkan nama-nama lain yang telah memberitahu dirinya perihal kejanggalan tersebut. Itu dilakukan atas permintaan orang-orang tersebut yang tak ingin namanya diketahui oleh publik. Mourinho mengaku dapat memahami sikap itu. “Yang lain meminta saya tidak mengungkapkan nama mereka. Itu sikap yang bisa dipahami. Saya tak ingin mengkritik mereka. Karena apa yang telah dilakukan Pandev bukanlah hal yang mudah,” jelas pelatih asal Portugal itu. (ish/jpnn)

SKOPJE – Praktik kotor di tubuh otoritas sepak bola dunia (FIFA) kembali terbongkar. Kali ini, bukan perkara korupsi. Melainkan praktik rekayasa dalam pemilihan Pelatih Terbaik Dunia 2012 yang diselenggarakan pada 8 Januari 2013 di markas besar FIFA di Zurich, Swiss. Adalah striker Napoli, Goran Pandev, yang membongkar praktik kecurangan itu kepada media massa.

Pada malam penghargaan di Zurich, FIFA mengumumkan nama pelatih tim nasional, Vicente del Bosque, sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2012. Del Bosque mengalahkan dua kandidat kuat lainnya, yakni Jose Mourinho dan eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Mekanisme pemilihan dilakukan berdasarkan pilihan dari sejumlah pelatih, kapten timnas dan jurnalis dari berbagai negara.

Namun, berselang sebulan, tepatnya 22 Maret 2013, Goran Pandev, kapten timnas Makedonia, mengeluarkan pendapat yang mengagetkan. Jelang laga Makedonia versus  Belgia, Pandev mengungkapkan bahwa FIFA telah mengubah pilihannya dalam surat pemilihan yang ia terima. Dalam surat pemilihan yang asli, Pandev mengaku telah memilih Mourinho sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2012.

Ternyata, dalam surat pemilihan yang dipublikasi situs FIFA, suaranya itu berubah. Dalam surat tersebut, Pandev justru memilih Vicente del Bosque. Kejanggalan lain juga muncul. Dalam surat tersebut Pandev mengaku tanda tangannya dipalsukan. “Saya memilih Mourinho sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2013 dan saya yakin hal aneh telah terjadi saat pemilihan berlangsung,” kata Pandev kepada La Sexta.

“Dalam surat pemilihan yang dipublikasi di situs FIFA, surat pemilihan saya tertera bahwa saya telah memilih Del Bosque. Padahal, dalam surat asli yang saya isi dan tandatangani, saya jelas telah memilih Mourinho. Saya bahkan menghubungi Mourinho untuk memberitahu bahwa saya telah memilihnya,” Pandev menambahkan.

FIFA merespon pengakuan Pandev dengan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa surat pemilihan yang dipublikasi dalam situs FIFA sepenuhnya akurat. FIFA juga mengirim surat kepada federasi sepak bola Makedonia, negara asal Pandev. Federasi sepak bola Makedonia direncanakan membuat statemen resmi pada esok hari. Pandev juga berjanji akan menggelar jumpa pers resmi untuk membahas masalah tersebut.

Pandev dan Mourinho memang punya hubungan baik. Keduanya pernah bersama saat masih di FC Internazionale pada musim 2009/2010. Pandev bahkan menjadi salah satu pemain andalan Mourinho. Ketika itu, Mourinho bersama Pandev berhasil membawa Inter meraih trofi Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions. Keduanya berpisah pada musim 2010/2011. Mourinho berlabuh melatih Real Madrid dan Pandev bergabung dengan Napoli.
Mourinho Puji Pandev.

Di sisi lain, Jose Mourinho langsung memuji mantan pemainnya, Goran Pandev, yang telah membongkar kecurangan dalam praktik pemilihan Pelatih Terbaik Dunia 2012 versi FIFA. Pelatih Real Madrid itu menilai apa yang dilakukan Pandev sebagai wujud dari sebuah keberanian. Kini, kata Mourinho, berkat pengakuan Pandev, publik sepakbola bisa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi di tubuh FIFA.

Sebelum malam penghargaan di Zurich, Swiss, 8 Januari 2013, Mourinho telah menyatakan bahwa dirinya tak akan hadir. Pasalnya, kata Mourinho, ada indikasi kecurangan dalam proses pemilihan Pelatih Terbaik Dunia 2012. Ia mengetahui hal itu setelah mendapat informasi dari beberapa pihak yang meminta namanya tidak disebutkan.

Mourinho memenuhi janjinya dengan tidak hadir di Zurich pada 8 Januari 2013. Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente del Bosque akhirnya terpilih sebagai Pelatih Terbaik Dunia 2012. “Saya diberitahu sejumlah orang bahwa ada kejanggalan dalam proses pemilihan. Sekarang, setelah apa yang diungkapkan Pandev, tidak ada alasan lagi bagi siapapun untuk mengkritik sikap saya yang tidak menghadiri malam penghargaan di Zurich,” kata Mourinho seperti dilansir Marca.

“Saya ingin berterima kasih kepada Pandev, salah satu dari orang yang memberitahu saya tentang kejanggalan tersebut. Saya berterimakasih karena dia memiliki kekuatan dan keberanian untuk mempublikasikan secara langsung kejanggalan yang terjadi,” Mourinho menambahkan.
Mourinho sendiri tidak menyebutkan nama-nama lain yang telah memberitahu dirinya perihal kejanggalan tersebut. Itu dilakukan atas permintaan orang-orang tersebut yang tak ingin namanya diketahui oleh publik. Mourinho mengaku dapat memahami sikap itu. “Yang lain meminta saya tidak mengungkapkan nama mereka. Itu sikap yang bisa dipahami. Saya tak ingin mengkritik mereka. Karena apa yang telah dilakukan Pandev bukanlah hal yang mudah,” jelas pelatih asal Portugal itu. (ish/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/