Real Madrid vs Bayern Munchen
MADRID-Bayern Munchen hanya terpisah 90 menit dari final Liga Champions. Hanya, mereka mendapatkan hambatan besar karena harus melewati neraka bernama Santiago Bernabeu, markas Real Madrid, pada second leg dini hari nanti.
Bernabeu tidak bersahabat dengan Bayern. Dua musim lalu, ketika mereka menembus final Liga Champions yang ditandingkan di Bernabeu, mereka kalah dari Inter Milan 2-0. Kebetulan, pelatih Inter adalah Jose Mourinho, pelatih Real sekarang.
Selain itu, setiap melawat ke Bernabeu melawan Real, kepedihan sering mereka rasakan. Dari sembilan lawatan ke stadion berkapasitas 85.454 penonton itu, Bayern hanya menang dua kali dan seri sekali, sisanya kalah.
Makanya, biarpun hanya membutuhkan seri, karena menang 2-1 pada first leg semifinal (17/4), itu tetap misi yang sulit buat Bayern. “Kami punya respek yang besar kepada Real, tapi tidak takut, meski kami menyakini akan menghadapi neraka di Bernabeu,” kata Karl-Heinz Rummenigge, CEO Bayern, kepada SID.
Bayern sendiri tidak datang ke Bernabeu untuk bertahan. Mereka tetap berambisi mencetak gol dan mengalahkan Real demi tiket final di markas sendiri Allinz Arena. “Kami akan berusaha menekan mereka di pertahanan dan membuat gol. Duduk diam dan bertahan tidak akan menghasilkan apa-apa menghadapi tim dengan daya serang tinggi seperti mereka,” kata Jupp Heynckes, pelatih Bayern, seperti dikutip Goal.
Demi lolos ke final Liga Champions, Heynckes sengaja menyimpan beberapa pemain utamanya pada pertandingan di Bundesliga Jerman melawan Werder Bremen (21/4). Pemain seperti Arjen Robben, Mario Gomez, Franck Ribery, Jerome Boateng, Toni Kroos, tidak turun sebagai starter sehingga mereka bisa fresh ketika melawan Real.
Situasi yang berbeda dengan Real yang masih kelelahan setelah pertarungan sengit dengan Barcelona di el clasico (21/4). Apalagi, saat itu mereka turun dengan pasukan terbaiknya. Ini bisa menjadi batu sandungan buat Real.
Terlepas dari kelelahan, para pemain Real punya motivasi yang luar biasa karena menang atas rival abadinya dan kian dekat dengan gelar Liga Primera Spanyol. “Kami baru melewati langkah besar. Tetapi, kami belum menyelesaikan seluruh cerita ini,” kata Iker Casillas, kiper Real, seperti dikutip Reuters.
Ambisi Real berikutnya adalah final Liga Champions. Lebih dari itu, mereka menginginkan gelar Liga Champions kesepuluh. Artinya, mereka harus menang.
Winger Real asal Portugal Cristiano Ronaldo yang musim ini telah mengemas 54 gol di semua ajang, berharap Real bisa mencetak gol duluan agar lebih tenang. “Kami harus mencetak gol dulu. Sebab, Bayern akan kembali memainkan serangan balik dan mereka sangat menghormati kami saat bermain di Bernabeu,” kata Ronaldo, seperti dikutip Goal.
“Kami juga harus berhati-hati kepada Mario Gomez, salah satu striker paling berbahaya di Liga Champions. Franck Ribery dan Arjen Robben juga sulit ditebak dan seringkali menjadi pembeba. Mereka berbahaya,” jelas Ronaldo.
Gelandang serang Real asal Jerman Mesut Ozil menilai, ini momen yang tepat buat mereka mencapai final dan merebut gelar ganda di Liga Primera Spanyol dan Liga Champions. “Kami sedang tertinggal satu gol, tetapi saya menyakini kami bisa mengatasinya dan lolos ke final,” kata Ozil, seperti dikutip Soccernet.
Apalagi, ketika menjamu Bayern, mereka bisa turun dengan kekuatan terbaiknya. Hanya Ricardo Carvalho yang absen karena cedera paha. Soal kelelahan, Mourinho punua opsi dengan segarnya kondisi Gonzalo Higuain, Kaka, dan Marcelo. Mereka bisa menjadi alternatif. (ham/jpnn)