TERSANDUNG kasus rasisme ternyata memberi imbas positif bagi Luis Suarez. Striker Liverpool asal Uruguay itu kini dikabarkan mengambil kursus bahasa Inggris tambahan.
Tentu saja, Suarez berharap kursus ekstra itu tidak hanya membuat dirinya fasih berbahasa Inggris.
Namun, juga berguna untuk meminimalisasi kesalahpahaman seperti saat dirinya dipersalahkan gara-gara mengucapkan kata-kata rasial kepada bek kiri Manchester United Patrice Evra dalam laga Premier League di Anfield pada 15 Oktober 2011.
Dalam sebuah insiden, Suarez menggunakan menggunakan kata ‘negrito’ (negro) kepada Evra.
Dalam bahasa Inggris, negro terkait dengan diskriminasi warna kulit.
Sedangkan versi Suarez, negrito di Uruguay memiliki banyak arti. Bisa warna kulit maupun warna rambut.
Suarez sejatinya sudah mengambil kursus bahasa Inggris selama beberapa bulan di awal bergabung dengan Liverpool tepat setahun lalu. Tapi, hasilnya kurang maksimal.
Itulah sebabnya, atas saran beberapa temannya, Suarez yang sudah memulai karir di Eropa sejak enam tahun lalu bersama FC Groningen itu setuju untuk menjalani kursus lagi.
“Itu (kursus bahasa Inggris tambahan) menunjukkan besarnya komitmen Luis kepada Liverpool. Dia juga tetap rajin berlatih sekalipun menjalani skors,” kata Sebastian Coates, defender Liverpool yang juga kompatriot Suarez, seperti dilansir El Pais.
Dibandingkan Suarez, Coates yang baru awal musim ini didatangkan Liverpool dari klub Uruguay Nacional tersebut lumayan fasih berbahasa Inggris. Itu mengingat Coates memiliki ayah berkebangsaan Skotlandia. “Saya dan Luis cukup beruntung memperkuat sebuah klub multinasional seperti Liverpool karena perbedaan bahasa tidak menjadi masalah serius,” jelas Coates yang meraih predikat pemain muda terbaik Copa America 2011 itu.
Suarez baru boleh merumput ketika menghadapi United di Old Trafford bulan depan (11/2).(dns/jpnn)