25.6 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Demi Kesempurnaan

Spain's Torres celebrates after scoring a goal against Ireland during their Group C Euro 2012 soccer match at PGE Arena in GdanskJAGOAN lawas sepak bola dunia Brasil, dini hari nanti akan ditantang tim yang sedang naik daun Spanyol, pada partai final Piala Konfederasi yang berlangsung di Stadion Maracana.
Brasil adalah pemegang trofi terbanyak Piala Dunia (1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002). Di pentas Copa Amerika, tim berjuluk Selecao ini pun mampu memenanginya sebanyak 8 kali. (1919, 1922, 1949, 1989, 1997, 1999, 2004 dan 2007). Lantas, bagaimana dengan Piala Konfederasi?  Di even yang mempertemukan juara antara benua ini, Selecao telah tiga kali memenanginya yakni pada tahun 1997, 2005 dan 2009.
Catatan prestasi milik Selecao ini jelas lebih baik dari torehan gelar milik La Furia Roja yang hanya sekali (2010) memenangi Piala Dunia, serta tiga kali menjadi  kampiun di pentas Euro (1964, 2008 dan 2012). Sementara di Piala Konfederasi, tim ini hanya mampu menempati peringkat ketiga pada pelaksanaan empat tahun lalu.
Artinya, laga dini hari nanti membuka kans La Furia Roja untuk melengkapi gelarnya menjadi lebih sempurna. Sayangnya, secara histori ternyata Brasil lebih sering tampil sebagai pemenang. Ini bisa dilihat dari delapan pertemuan yang telah terjadi di antara kedua tim. Brasil menang 2 kali, Spanyol menang 2 kali, sedang 2 pertandingan lainnya berakhir dengan skor imbang.
Sejarah mencatat, duel pertama Brasil dan Spanyol terjadi di Piala Dunia 1934. Saling berhadapan di babak perdelapanfinal, Spanyol kala itu menang dengan 3-1. Sementara pertemuan terakhir kedua tim adalah dalam sebuah pertandingan persahabatan yang digelar 13 September 1999, yang kemudian berkesudahan 0-0.
Atas dasar itu pelatih Spanyol Vicente Del Bosque tak berani sesumbar. Bahkan pelatih gaek ini justru menjagokan Brasil yang akan tampil sebagai juara Piala Konfederasi 2013.
“Mereka punya lima gelar Piala Dunia, tiga Piala Konfederasi, dan kami akan menghadapi mereka di Maracana. Kami sendiri antusias untuk mengadapinya. Kami ingin memulihkan diri dan bermain di laga tersebut dengan kondisi terbaik,” bilang Vicente Del Bosque, entrenador Spanyol.
Suhu lembab dan panas, serta habisnya tenaga ketika menghadapi Italia, disebut situs resmi FIFA menjadi salah satu kendala yang akan dihadapi Spanyol yang memiliki masa recovery lebih sedikit dibanding Brasil.
“Saya tidak mau mencari-cari alas an. Kami ingin memulihkan dulu, mendapatkan kondisi sebaik mungkin. Dalam tiga hari ini, kami akan mencoba melakukan itu. Sebab Spanyol bermain 120 menit malam ini (waktu setempat),” tegas pria yang juga membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia itu.
“Tapi para pemain selalu bermain dua laga di setiap pekannya. Jadi kami yakin kami bisa mengeluarkan segala kemampuan terbaik kami di pertandingan itu,” sambung pelatih kelahiran Salamanca ini.
Terkait pemain Brasil yang perlu diwaspadai pada pertandingan nanti Del Bosque mengaku khawatir terhadap kemampuan tiga penggawa Selecao. Ketiga pemain itu adalah Dani Alves, Marcelo, dan tentu saja Neymar da Silva.
“Dani Alves dan Marcelo merupakan pemain hebat. Mereka bisa mempengaruhi jalannya pertandingan. Sementara Neymar sangat fantastis dan lini tengah mereka di lapangan juga sangat bagus. Tapi kami tidak bisa hanya membicarakan satu atau dua pemain Brasil saja yang akan kita waspadai,” tandasnya.
Di tempt terpisah pelatih Brasil Luis Felipe Scolari mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa mengalahkan Uruguay di babak semifinal, sehingga berkesempatan menjajal Spanyol yang menyandang status sebagai juara dunia.
Menurutnya, pertandingan nanti bukan semata tentang memenangi Piala Konfederasi, tapi lebih dari itu gelar di Piala Konfederasi akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kesiapan Brasil menatap Piala Dunia 2014 mendatang.
“Kami inginkan gelar itu, karena dengan gelar itu maka peluang untuk memenangi Piala (Dunia) 2014 terlihat semakin besar. Itu akan membangkitkan motivasi seluruh pemain,” bilang Scolari. (*)

Spain's Torres celebrates after scoring a goal against Ireland during their Group C Euro 2012 soccer match at PGE Arena in GdanskJAGOAN lawas sepak bola dunia Brasil, dini hari nanti akan ditantang tim yang sedang naik daun Spanyol, pada partai final Piala Konfederasi yang berlangsung di Stadion Maracana.
Brasil adalah pemegang trofi terbanyak Piala Dunia (1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002). Di pentas Copa Amerika, tim berjuluk Selecao ini pun mampu memenanginya sebanyak 8 kali. (1919, 1922, 1949, 1989, 1997, 1999, 2004 dan 2007). Lantas, bagaimana dengan Piala Konfederasi?  Di even yang mempertemukan juara antara benua ini, Selecao telah tiga kali memenanginya yakni pada tahun 1997, 2005 dan 2009.
Catatan prestasi milik Selecao ini jelas lebih baik dari torehan gelar milik La Furia Roja yang hanya sekali (2010) memenangi Piala Dunia, serta tiga kali menjadi  kampiun di pentas Euro (1964, 2008 dan 2012). Sementara di Piala Konfederasi, tim ini hanya mampu menempati peringkat ketiga pada pelaksanaan empat tahun lalu.
Artinya, laga dini hari nanti membuka kans La Furia Roja untuk melengkapi gelarnya menjadi lebih sempurna. Sayangnya, secara histori ternyata Brasil lebih sering tampil sebagai pemenang. Ini bisa dilihat dari delapan pertemuan yang telah terjadi di antara kedua tim. Brasil menang 2 kali, Spanyol menang 2 kali, sedang 2 pertandingan lainnya berakhir dengan skor imbang.
Sejarah mencatat, duel pertama Brasil dan Spanyol terjadi di Piala Dunia 1934. Saling berhadapan di babak perdelapanfinal, Spanyol kala itu menang dengan 3-1. Sementara pertemuan terakhir kedua tim adalah dalam sebuah pertandingan persahabatan yang digelar 13 September 1999, yang kemudian berkesudahan 0-0.
Atas dasar itu pelatih Spanyol Vicente Del Bosque tak berani sesumbar. Bahkan pelatih gaek ini justru menjagokan Brasil yang akan tampil sebagai juara Piala Konfederasi 2013.
“Mereka punya lima gelar Piala Dunia, tiga Piala Konfederasi, dan kami akan menghadapi mereka di Maracana. Kami sendiri antusias untuk mengadapinya. Kami ingin memulihkan diri dan bermain di laga tersebut dengan kondisi terbaik,” bilang Vicente Del Bosque, entrenador Spanyol.
Suhu lembab dan panas, serta habisnya tenaga ketika menghadapi Italia, disebut situs resmi FIFA menjadi salah satu kendala yang akan dihadapi Spanyol yang memiliki masa recovery lebih sedikit dibanding Brasil.
“Saya tidak mau mencari-cari alas an. Kami ingin memulihkan dulu, mendapatkan kondisi sebaik mungkin. Dalam tiga hari ini, kami akan mencoba melakukan itu. Sebab Spanyol bermain 120 menit malam ini (waktu setempat),” tegas pria yang juga membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia itu.
“Tapi para pemain selalu bermain dua laga di setiap pekannya. Jadi kami yakin kami bisa mengeluarkan segala kemampuan terbaik kami di pertandingan itu,” sambung pelatih kelahiran Salamanca ini.
Terkait pemain Brasil yang perlu diwaspadai pada pertandingan nanti Del Bosque mengaku khawatir terhadap kemampuan tiga penggawa Selecao. Ketiga pemain itu adalah Dani Alves, Marcelo, dan tentu saja Neymar da Silva.
“Dani Alves dan Marcelo merupakan pemain hebat. Mereka bisa mempengaruhi jalannya pertandingan. Sementara Neymar sangat fantastis dan lini tengah mereka di lapangan juga sangat bagus. Tapi kami tidak bisa hanya membicarakan satu atau dua pemain Brasil saja yang akan kita waspadai,” tandasnya.
Di tempt terpisah pelatih Brasil Luis Felipe Scolari mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa mengalahkan Uruguay di babak semifinal, sehingga berkesempatan menjajal Spanyol yang menyandang status sebagai juara dunia.
Menurutnya, pertandingan nanti bukan semata tentang memenangi Piala Konfederasi, tapi lebih dari itu gelar di Piala Konfederasi akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap kesiapan Brasil menatap Piala Dunia 2014 mendatang.
“Kami inginkan gelar itu, karena dengan gelar itu maka peluang untuk memenangi Piala (Dunia) 2014 terlihat semakin besar. Itu akan membangkitkan motivasi seluruh pemain,” bilang Scolari. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/