Sidak Hari Pertama Masuk Kerja Pasca Lebaran
Hasil inspeksi mendadak (sidak) hari pertama masuk kerja pasca libur panjang Lebaran masih ada saja pegawai yang bolos, namun sudah lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Seperti di Pemko Medan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang langsung memimpin sidak dengan menurunkan tujuh tim untuk melihat kehadiran PNS. Hasilnya, tingkat kehadiran cukup baik dibanding tahun sebelumnya.
“Kehadiran pegawai cukup baik dibanding tahun lalu,” kata Rahudman.
Sedangkan sanksi yang akan dijatuhkan terhadap pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan, Rahudman menyerahkannya kepada Sekda selaku kepala staf yang mengatur masalah kepegawaian.
“Jadi terkait masalah sanksi kita serahkan kepada Sekda,”jelasnya.
Masing-masing tim yang di pimpin oleh para asisten dan Kepala BKD melakukan sidak sesuai dengan daftar di seluruh SKPD jajaran Pemko Medan. Tim II yang dipimpin Kepala BKD Kota Medan, Parluhutan Hasibuan melakukan sidak ke dinas pendapatan, badan perizinan satu atap, dinas perindag, dinas perkim, dinas TRTB, dan badan penanaman modal. Semua absensi yang ada di SKPD pada hari pertama masuk kerja disita untuk dilakukan rekap oleh BKD.
“Kita ambil semua absen yang ada di SKPD maupun kecamatan untuk dilakukan rekap, siapa yang tidak mengisi absen dianggap mangkir, dan kita menunggu surat bagi yang tidak hadir karena sakit atau cuti agar diantar langsung ke BKD pada hari ini juga,”ujar Parluhutan.
Kadis Dukcapil Kota Medan, Darussalam Pohan ketika ditanya wali kota terkait kehadiran pegawai menjelaskan, presentase kahadiran pegawai mencapai 98 persen. Dari 103 pegawai di disdukcapil, hanya dua orang saja yang tidak masuk.
“Jumlah pegawai yang hadir 101 orang. satu orang cuti resmi, sedangkan yang satu lagi tidak masuk tanpa keterangan,” jelas Darussalam.
Hasil presentase kehadiran PNS belum bisa diketahuai dengan pasti karena menunggu hasil rekapitulasi dari BKD. “Kita belum bisa informasikan presentasi kehadiran PNS karena semua absen yang ada di SKPD maupun camat sedang direkap, jadi kita menunggu hasil rekapnya,”kata Parluhutan.
Dijelaskan Parluhutan, hasil presentase secara keseluruhan terhadap PNS Pemko Medan yang hadir sangat baik dengan jumlah 92,44 persen. Sedangkan yang tidak hadir dengan jumlah 7,56 persen. “Yang tidak hadir ada yang masih cuti, sakit dan tanpa keterangan. Jadi yang tidak hadir tanpa keterangan akan kita beri sanksi dengan teguran tertulis dikarenakan masih suasana Lebaran,”cetusnya tanpa merinci jumlah dari keseluruhan PNS jajaran Pemko Medan.
Parluhutan menjelaskan, peningkatan kehadiran PNS karena BKD sudah memberikan imbauan jauh hari sebelum libur Lebaran.
“Kita terus memberikan imbauan dengan cara sosialisasi terhadap PNS,” bebernya. Kepala Dinkes Kota Medan, Edwin Effendi mengaku, di Dinkes Kota Medan sendiri dari 229 PNS, 12 orang tidak hadir tanpa alasan jelas dengan perhitungan 7 orang pegawai izin, 2 orang pegawai cuti hamil.
“Mengenai tindakan, kita tunggu intruksi dari BKD Provinsi apa yang akan diberikan,” ujarnya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BBPOM Sumut, Nina Refida menyebutkan, dari 130 pegawai BBPOM 116 orang hadir atau 89.23 persen dengan rincian yang tidak hadir karena cuti 7 orang, sakit 4 orang dan izin 3 orang.
Sedangkan PNS yang mengikuti apel pagi di Setda Provsu mencapai 98,16 persen. Plt Sekda Provsu Rahmatsyah menyatakan tingkat kehadiran PNS cukup baik. “Ini cukup baik mengingat memang libur sudah cukup panjang selama Idul Fitri 1432 Hijriyah lalu,” ujarnya.
Rahmatsyah menjabarkan, 98,16 persen sama dengan 7.025 orang dari jumlah keseluruhan PNS yakni 7.157 orang.
“Sementara sisanya yakni 132 orang ada yang tugas luar, sakit dan izin. Namun, PNS yang mengemukakan alasan sakit dan izin ini akan kita tinjau lagi. Jika memang bisa mempertanggungjawabkan alasannya maka sanksi yang kita sampaikan masih dalam kategori ringan dalam bentuk lisan atau tulisan,” jelasnya.
Namun, jika dalam waktu yang ditolerir masih belum masuk juga dan tak bisa mempertanggungjawabkan alasan, maka kata Rahmatsyah, kepada PNS tersebut akan diberlakukan sanksi kategori ringan hingga berat. “Sesuai dengan PP No 53/2010 itu, kita akan berlakukan kepada PNS yang bandel,” kata Rahmatsyah.
Tapi, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho terlihat kecewa saat melakukan sidak di disdiksu. Pasalnya, instansi yang seharusnya menjadi pionir dalam pembangunan karakter bangsa tidak mencerminkan bagaimana pembentukan karakter dari segi pendidikan yang baik melihat ruangan kerja yang penuh debu, sehingga Plt Gubsu menginstruksikan dilaksanakan Jumat bersih.
“Awal dari pembentukan karakter anak bangsa sebagai penerus harusnya tercermin pada dinas ini, mengingat pendidikan menjadi kunci utama dalam melaksanakan hal tersebut. Namun, dari kondisi ruangan yang berdebu dan minimnya kehadiran jelas tidak menggambarkan hal itu,” katanya di sela-sela sidak yang dilaksanakan setelah apel pagi tersebut.
Pada sidak itu, Plt Gubsu menemukan debu yang masih tertempel di ruangan-ruangan. Begitupula dengan banyaknya tumpukan sampah di beberapa sudut gedung yang terletak di Jalan Cik Ditiro Medan tersebut. Plt Gubsu menginstruksikan agar setiap SKPD melaksanakan gotong royong sebagai Jumat bersih, usai senam pagi bersama di SKPD masing-masing. “Disdik harus menjadi yang terdepan, mengingat sumber dan akar pengembangan karakter dan pendidikan tersebut berada di instansi ini. Karenanya, saya tidak ingin dikecewakan lagi dengan menemukan hal-hal seperti ini di masa-masa yang akan datang,” tegasnya dalam sidak yang dihadiri Kepala Disdiksu Syaiful Safri dan sejumlah staf di Disdiksu.
Kekecawaan Plt Gubsu semakin memuncak saat meninjau pengerjaan renovasi gedung Disdiksu di lokasi tersebut. Pasalnya, ketika dirinya menanyakan siapa kontraktor dan progres renovasi tersebut, Kepala Disdiksu tidak bisa menjelaskan. Melihat bahasa diam Kadisdiksu tersebut, Plt Gubsu hanya menggeleng sembari tersenyum.
Kepala Disdiksu Syaiful Safri yang dimintai komentarnya terkait sidak tersebut tidak bersedia memberi komentar banyak. Diapun lebih memilih berlalu tanpa menjawab pertanyaan wartawan.
Sebelumnya Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengingatkan agar segenap unit kerja Pemprovsu untuk merumuskan langkah-langkah peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan setiap kegiatan sesuai tupoksi masing-masing.
“Adapun langkah-langkah peningkatan efisiensi dan efektivitas harus diwujudkan dalam bentuk standar prosedur pelaksanaan kegiatan yang menjamin mutu proses pelaksanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan secara prima,” ungkapnya saat memimpin pelaksanaan apel pagi PNS lingkungan Setda Provsu.
Plt Gubsu juga mengatakan dengan libur Idul Fitri 1432 Hijriyah lebih kurang sembilan hari, diharapkan para PNS memperoleh energi baru dan motivasi baru untuk memperbaiki citra aparatur pemerintah secara berkelanjutan dan meningkatkan pelayanan publik. “Kita harus menyadari, partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah dalam memacu kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah, adalah berbanding lurus dengan kualitas pelayanan umum yang diberikan oleh aparatur terhadap masyarakat,” katanya.
Ia juga menegaskan, pemerintah pusat telah memberlakukan moratorium penerimaan CPNS hingga 2012 mendatang. Menyikapi hal ini Pemprovsu akan melakukan evaluasi dan penataan terhadap kinerja PNS. “Karena itu, seluruh jajaran PNS Pemprovsu harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan mutu pelayanan guna merebut simpati masyarakat,” tutur Plt Gubsu.
Di Dinas Kesehatan jumlah pegawai yang hadir 99,8 persen. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, dr Chandra Syafei SpOG mengaku, dari 459 jumlah PNS yang ada di lingkungan Dinkes Sumut, sebanyak 99,8 persen hadir mengikuti apel pagi. Hanya 6 orang pegawai yang tidak hadir di antaranya 1 absen, 1 sakit, 2 izin, 1 cuti melahirkan dan 1 tugas belajar.
“Untuk pegawai yang tidak hadir akan kita berikan teguran. Semua pegawai harus hadir dan tidak ada yang tidak masuk tanpa alasan yang jelas,” katanya.
Di BKKBN Sumut sendiri, sekitar 20 persen pegawai yang tidak hadir. “Pegawai yang tidak hadir itu sekitar 20 persen. Mengenai alasannya ada yang izin dan lain-lainnya. Untuk sanksi itu diserahkan kepada kepala saja,” ujar Humas BKKBN Sumut, Antoni.
Di RSUD dr Pirngadi Medan dari 1.500-an pegawai termasuk dokter, hanya 8 orang tidak hadir tanpa alasan yang jelas. “Yang tidak hadir apel pertama hari ini (Senin) hanya 8 orang saja,” kata, Edison Perangin-angin, Humas RSUD dr Pirngadi Medan. (adl/jon/saz)