30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kecam Aksi Brutal Geng Motor

Maraknya aksi brutal dan kebut-kebutan liar dilakukan geng motor belakangan ini, semakin meresahkan masyarakat Kota Medan khususnya pengguna jalan. Tidak hanya mengganggu ketertiban umum, namun aksi geng motor sudah memasuki wilayah kriminal, seperti, penganiayaan, pengeroyokan yang memakan korban, penjarahan hingga pengerusakan. Melihat kondisi tersebut, Club-club Honda yang tergabung dalam Sumut Honda Bikers sangat mengecam keras segala aksi brutal dilakukan geng motor.

Club-club Honda di Medan yang menyatakan penolakannya atas aksi anarkis geng motor tersebut yakni, Honda Tiger Club Medan (HTCM), Tiger Independent Medan Club (TIME-C), Medan Tiger Brotherhood (MTB), NSR Motor Club (NMC), Honda Mega Pro Club (HMPC), CBR  Club Medan, Honda Club CS 1(HCC One), Club Revo Honda (CREN),  Honda Revo Club (HRC),  D’BeATTELLS, Vario Honda Matik Club (VANATIC), Honda Cub 70 Medan (HC 70 M), Honda Super Cub Community (HSCC), Club CB Medan (CCM), Honda Vario Club (HVC), Community Honda Supra Xpression (CAS-X), Revo Executive Club (REXEC), dan  Revolution Supra Matic Club (RSMC).

Bro Juli dari TIMEC mewakili club-club Honda mengatakan, aksi brutal dilakukan geng motor turut berpengaruh terhadap Club-club motor, karena masyarakat sering menganggap bahwa club motor sama dengan geng motor. Padahal keduanya jelas berbeda. Club motor terdiri dari motor yang sejenis seperti Tiger ataupun semerk seperti Honda dan memiliki atribut yang jelas antara lain seragam dan logo.  Club motor juga cenderung mendukung kegiatan safety riding, selalu memperhatikan kelengkapan berkendara bagi anggotanya, dan menjunjung tinggi hubungan persaudaraan atau biasa disebut Brotherhood, sehingga jauh dari sikap arogan.  Eratnya hubungan persaudaraan yang dibangun Club Honda dirasakan sendiri oleh Bro Adi dari HSCC yang kini berusia 62 tahun. Dimana dia mengungkapkan, jika dirinya touring ke luar daerah tidak akan merasa takut karena club motor di setiap daerah tanpa mengenal merk pasti menawarkan berbagai bantuan seperti makan, minum maupun tempat tinggal. Hal ini yang mendorong keberaniannya touring ke pulau Jawa dengan Honda Cub 70 miliknya seorang diri.  Club motor juga dibangun atas nilai-nilai kemanusiaan, sebut saja bagaimana HMPC menembus Gunung Sinabung memberi bantuan ataupun bantuan Tsunami ke Aceh dan Nias yang digagas Honda Tiger Club Medan serta pengobatan gratis yang pernah dilakukan oleh Club Revo Honda (CREN).

Sementara itu, Bro Doni dari HTCM berharap, pihak kepolisian dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap geng motor, dan mengharapkan mereka mendapat hukuman yang mampu menimbulkan efek jera. Dalam hal ini, pastinya peran orangtua sangat diperlukan dalam mengawasi anak-anaknya, selain itu faktor lingkungan juga turut memberi pengaruh yang cukup besar.

Gunarko Hartoyo, Promotion Manager CV Indako Trading Co selaku main delaer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, pihaknya turut prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini, dan memberikan apresiasi tinggi kepada aparat kepolisian atas keseriusannya dalam mengatasi permasalahan ini. Terbukti cukup banyak anggota geng motor yang telah diamankan disaat sedang melakukan aksinya. Kebrutalan geng motor harus segera dihentikan, dan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian, melainkan dibutuhkan kerjasama yang baik dengan seluruh elemen masyarakat, seperti kecamatan, kelurahan, kepala lingkungan, tokoh masyarakat, sampai para orangtua.
“Kami mengharapkan aksi meresahkan yang di timbulkan geng motor dapat segera tertatasi, sehingga kenyamanan yang dirindukan masyarakat dan pengguna jalan dapat kembali tercipta,” kata Gunarko.(mag-7/rel)

Maraknya aksi brutal dan kebut-kebutan liar dilakukan geng motor belakangan ini, semakin meresahkan masyarakat Kota Medan khususnya pengguna jalan. Tidak hanya mengganggu ketertiban umum, namun aksi geng motor sudah memasuki wilayah kriminal, seperti, penganiayaan, pengeroyokan yang memakan korban, penjarahan hingga pengerusakan. Melihat kondisi tersebut, Club-club Honda yang tergabung dalam Sumut Honda Bikers sangat mengecam keras segala aksi brutal dilakukan geng motor.

Club-club Honda di Medan yang menyatakan penolakannya atas aksi anarkis geng motor tersebut yakni, Honda Tiger Club Medan (HTCM), Tiger Independent Medan Club (TIME-C), Medan Tiger Brotherhood (MTB), NSR Motor Club (NMC), Honda Mega Pro Club (HMPC), CBR  Club Medan, Honda Club CS 1(HCC One), Club Revo Honda (CREN),  Honda Revo Club (HRC),  D’BeATTELLS, Vario Honda Matik Club (VANATIC), Honda Cub 70 Medan (HC 70 M), Honda Super Cub Community (HSCC), Club CB Medan (CCM), Honda Vario Club (HVC), Community Honda Supra Xpression (CAS-X), Revo Executive Club (REXEC), dan  Revolution Supra Matic Club (RSMC).

Bro Juli dari TIMEC mewakili club-club Honda mengatakan, aksi brutal dilakukan geng motor turut berpengaruh terhadap Club-club motor, karena masyarakat sering menganggap bahwa club motor sama dengan geng motor. Padahal keduanya jelas berbeda. Club motor terdiri dari motor yang sejenis seperti Tiger ataupun semerk seperti Honda dan memiliki atribut yang jelas antara lain seragam dan logo.  Club motor juga cenderung mendukung kegiatan safety riding, selalu memperhatikan kelengkapan berkendara bagi anggotanya, dan menjunjung tinggi hubungan persaudaraan atau biasa disebut Brotherhood, sehingga jauh dari sikap arogan.  Eratnya hubungan persaudaraan yang dibangun Club Honda dirasakan sendiri oleh Bro Adi dari HSCC yang kini berusia 62 tahun. Dimana dia mengungkapkan, jika dirinya touring ke luar daerah tidak akan merasa takut karena club motor di setiap daerah tanpa mengenal merk pasti menawarkan berbagai bantuan seperti makan, minum maupun tempat tinggal. Hal ini yang mendorong keberaniannya touring ke pulau Jawa dengan Honda Cub 70 miliknya seorang diri.  Club motor juga dibangun atas nilai-nilai kemanusiaan, sebut saja bagaimana HMPC menembus Gunung Sinabung memberi bantuan ataupun bantuan Tsunami ke Aceh dan Nias yang digagas Honda Tiger Club Medan serta pengobatan gratis yang pernah dilakukan oleh Club Revo Honda (CREN).

Sementara itu, Bro Doni dari HTCM berharap, pihak kepolisian dapat segera mengambil tindakan tegas terhadap geng motor, dan mengharapkan mereka mendapat hukuman yang mampu menimbulkan efek jera. Dalam hal ini, pastinya peran orangtua sangat diperlukan dalam mengawasi anak-anaknya, selain itu faktor lingkungan juga turut memberi pengaruh yang cukup besar.

Gunarko Hartoyo, Promotion Manager CV Indako Trading Co selaku main delaer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, pihaknya turut prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini, dan memberikan apresiasi tinggi kepada aparat kepolisian atas keseriusannya dalam mengatasi permasalahan ini. Terbukti cukup banyak anggota geng motor yang telah diamankan disaat sedang melakukan aksinya. Kebrutalan geng motor harus segera dihentikan, dan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian, melainkan dibutuhkan kerjasama yang baik dengan seluruh elemen masyarakat, seperti kecamatan, kelurahan, kepala lingkungan, tokoh masyarakat, sampai para orangtua.
“Kami mengharapkan aksi meresahkan yang di timbulkan geng motor dapat segera tertatasi, sehingga kenyamanan yang dirindukan masyarakat dan pengguna jalan dapat kembali tercipta,” kata Gunarko.(mag-7/rel)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/