26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Biarlah Dulu, Kita Lihat Kinerjanya

Wali Kota Medan Gantikan Wakilnya Pimpin PSMS

Ketua Umum PSMS periode 2009-2013 Dzulmi Eldin memutuskan mundur di tengah jalan. Dengan alasan kesibukan sebagai Wakil Wali Kota Medan, keputusan mundur Eldin diterima sekitar 29 klub dari total 40 klub PSMS, lewat rapat di Grand Aston Hotel Rabu (13/4) malam lalu.

Seperti telah diprediksi sebelumnya, calon pengganti Eldin adalah Wali Kota Medan, Rahudman Hara
hap. Meski keduanya tak hadir pada rapat penting itu, Rahudman tetap terpilih secara aklamasi sebab tak ada tandingan menuju kursi ketua umum.

Legenda PSMS Parlin Siagian turut mendukung keputusan yang sudah terjadi di jajaran elite PSMS. “Mari budayakan memberikan kepercayaan kepada seseorang. Biarlah dulu kita lihat kinerjanya, baru nanti kita kasih masukan. Jangan baru akan berbuat, sudah penuh kritikan,” harap Parlin.

Nah, uniknya, hingga saat ini tak ada pernyataan resmi dari Rahudman terkait pemilihan dirinya itu.
Seorang pengamat sepak bola Sumut, Rafriandi Nasution, mengatakan mestinya pemilihan Ketum baru itu harus dihadiri kedua pihak bersangkutan. “Itu penting, apalagi ketua terdahulu harus melaporkan pertanggungjawaban selama ini kepada para anggota klub,” kata Rafriandi Kamis (14/4).

Rafriandi awalnya juga tak bisa menerima alasan pengunduran diri Dzulmi Eldin atas kesibukan kerjanya. “Nah kalau yang dipilih adalah wali kota, tentu akan lebih sibuk lagi. Mestinya ada pertanggungjawaban dari yang bersangkutan, dan ada pernyataan dari yang terpilih,” tambah mantan anggota DPRD Medan itu.

Di samping itu, isu gengsi sempat mengemuka atas keputusan Eldin mundur dan keinginan Rahudman jadi pengganti.
Kepada awak koran ini, pertengahan Maret lalu, Rahudman sempat menegaskan bahwa dirinya siap jadi Ketua Umum PSMS. Ada indikasi Rahudman tak ingin dilangkahi oleh Dzulmi Eldin yang notabanenya adalah bawahannya di Pemko Medan. Namun Rafriandi enggan mengomentari hal itu terlalu dalam.

Dan keputusan akhirnya telah bulat. Maka, saran adalah hal paling tepat disuguhkan. Soal saran, Rafriandi berharap Rahudman segera membentuk tim terbaik demi kemajuan PSMS ke depannya. “Yang penting adalah tim yang bakal bekerja di lapangan. Rahudman harus menunjuk orang yang lebih baik dari sekarang. Yang paling penting dicarikan orang adalah posisi Ketua Harian dan Sekretaris Umum,” beber Rafriandi.

Kubu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Medan pun tampak satu hati mendukung Rahudman. “Di bawah kepemimpinan Rahudman, kami harapkan kepengurusan PSMS lebih solid. Jumlah pengurus banyak tapi yang kerja hanya segelintir. Kita tidak harapan hal itu terjadi lagi,” kata Dzulhifzi Lubis.(ful)

Saatnya Beralih ke Plat Hitam
Rahudman diyakini akan dibebani tugas berat sebagai Ketua Umum PSMS. Persoalan terbesar akan datang dari segi pendanaan. Apalagi Kemendagri telah memastikan menutup kran APBD bagi klub sepak bola mulai 2012.
Untuk itu, harus ada solusi membangun. Salah satunya adalah dengan tidak lagi menyusu APBD. Saran menarik datang dari salah satu pengurus klub PSMS, PS Deli Putra, Azzam Nasution. Azzam berharap PSMS ke depannya sudah berplat hitam alias diurus swasta untuk pembiayaan.

“Salah satunya adalah dengan menggandeng pihak BUMD dan pengusaha di Kota Medan. Atau dengan mencipta sistem dana abadi dari berbagai kran. Tapi dengan sistem profesional yang menghasilkan benefit kedua pihak,” kata Azzam.
Hal senada diutarakan Fredi Hutabarat dari klub Medan Putra. Meski yakin bahwa masih ada cara untuk memanfaatkan limpahan APBD, Fredi juga mengusulkan sistem kerjasama swasta yang saling menguntungkan. “Yang paling tepat adalah menggandeng seluruh pengusaha kaya di kota ini. BUMD juga harus peduli kepada kemaslahatan PSMS,” bebernya. (ful)

Wali Kota Medan Gantikan Wakilnya Pimpin PSMS

Ketua Umum PSMS periode 2009-2013 Dzulmi Eldin memutuskan mundur di tengah jalan. Dengan alasan kesibukan sebagai Wakil Wali Kota Medan, keputusan mundur Eldin diterima sekitar 29 klub dari total 40 klub PSMS, lewat rapat di Grand Aston Hotel Rabu (13/4) malam lalu.

Seperti telah diprediksi sebelumnya, calon pengganti Eldin adalah Wali Kota Medan, Rahudman Hara
hap. Meski keduanya tak hadir pada rapat penting itu, Rahudman tetap terpilih secara aklamasi sebab tak ada tandingan menuju kursi ketua umum.

Legenda PSMS Parlin Siagian turut mendukung keputusan yang sudah terjadi di jajaran elite PSMS. “Mari budayakan memberikan kepercayaan kepada seseorang. Biarlah dulu kita lihat kinerjanya, baru nanti kita kasih masukan. Jangan baru akan berbuat, sudah penuh kritikan,” harap Parlin.

Nah, uniknya, hingga saat ini tak ada pernyataan resmi dari Rahudman terkait pemilihan dirinya itu.
Seorang pengamat sepak bola Sumut, Rafriandi Nasution, mengatakan mestinya pemilihan Ketum baru itu harus dihadiri kedua pihak bersangkutan. “Itu penting, apalagi ketua terdahulu harus melaporkan pertanggungjawaban selama ini kepada para anggota klub,” kata Rafriandi Kamis (14/4).

Rafriandi awalnya juga tak bisa menerima alasan pengunduran diri Dzulmi Eldin atas kesibukan kerjanya. “Nah kalau yang dipilih adalah wali kota, tentu akan lebih sibuk lagi. Mestinya ada pertanggungjawaban dari yang bersangkutan, dan ada pernyataan dari yang terpilih,” tambah mantan anggota DPRD Medan itu.

Di samping itu, isu gengsi sempat mengemuka atas keputusan Eldin mundur dan keinginan Rahudman jadi pengganti.
Kepada awak koran ini, pertengahan Maret lalu, Rahudman sempat menegaskan bahwa dirinya siap jadi Ketua Umum PSMS. Ada indikasi Rahudman tak ingin dilangkahi oleh Dzulmi Eldin yang notabanenya adalah bawahannya di Pemko Medan. Namun Rafriandi enggan mengomentari hal itu terlalu dalam.

Dan keputusan akhirnya telah bulat. Maka, saran adalah hal paling tepat disuguhkan. Soal saran, Rafriandi berharap Rahudman segera membentuk tim terbaik demi kemajuan PSMS ke depannya. “Yang penting adalah tim yang bakal bekerja di lapangan. Rahudman harus menunjuk orang yang lebih baik dari sekarang. Yang paling penting dicarikan orang adalah posisi Ketua Harian dan Sekretaris Umum,” beber Rafriandi.

Kubu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Medan pun tampak satu hati mendukung Rahudman. “Di bawah kepemimpinan Rahudman, kami harapkan kepengurusan PSMS lebih solid. Jumlah pengurus banyak tapi yang kerja hanya segelintir. Kita tidak harapan hal itu terjadi lagi,” kata Dzulhifzi Lubis.(ful)

Saatnya Beralih ke Plat Hitam
Rahudman diyakini akan dibebani tugas berat sebagai Ketua Umum PSMS. Persoalan terbesar akan datang dari segi pendanaan. Apalagi Kemendagri telah memastikan menutup kran APBD bagi klub sepak bola mulai 2012.
Untuk itu, harus ada solusi membangun. Salah satunya adalah dengan tidak lagi menyusu APBD. Saran menarik datang dari salah satu pengurus klub PSMS, PS Deli Putra, Azzam Nasution. Azzam berharap PSMS ke depannya sudah berplat hitam alias diurus swasta untuk pembiayaan.

“Salah satunya adalah dengan menggandeng pihak BUMD dan pengusaha di Kota Medan. Atau dengan mencipta sistem dana abadi dari berbagai kran. Tapi dengan sistem profesional yang menghasilkan benefit kedua pihak,” kata Azzam.
Hal senada diutarakan Fredi Hutabarat dari klub Medan Putra. Meski yakin bahwa masih ada cara untuk memanfaatkan limpahan APBD, Fredi juga mengusulkan sistem kerjasama swasta yang saling menguntungkan. “Yang paling tepat adalah menggandeng seluruh pengusaha kaya di kota ini. BUMD juga harus peduli kepada kemaslahatan PSMS,” bebernya. (ful)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/