25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Ramai-ramai Menahan London Murni

Heboh Harga Emas Menjelang Lebaran

Jelang Perayaan Idul Fitri, harga emas mengalami peningkatan hingga Rp525 per gram. Harga tersebut mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yakni Rp520 per gram. Kondisi ini menyebabkan warga bersemangat menjual emas dan pedagang juga tak mau kalah dengan menahan emasnya.

Meningkatnya harga emas ini membuat masyarakatat lebih memilih untuk menjual emas dibandingkan pembelian. Hal ini disampaikan Rudi Faisal Nasution pemilik Toko Mas Berlian HJ Ismalina Siregar Jaya saat ditemui di tokonya di kawasan Pasar Sukaramai, Selasa (23/8). “Naiknya harga emas dan tingginya kebutuhan masyarakat menghadapi hari raya menyebabkan tingginya animo masyarakat di toko kita yang lebih memilih untuk menjual emas dibandingkan membeli,” sebutnya.

Faisal juga mengakui, H-3 jelang idul fitri, diperkirakan  konsumen yang datang untuk menjual emasnya akan mengalami peningkatan. “Seperti biasanya jika harga emas meningkat dan kebutuhan semakin tinggi para konsumen akan lebih banyak yang menjual emas miliknya. Sedangkan tingginya animo masyarakat untuk membeli emas biasanya disaat harga emas mulai mengalami penurunan,” sebutnya.

Kenyataan ini membuat beberapa pedagang khawatir juga. Misalnya Nur, pengelola Toko Mas Harahap di Martubung. Dirinya berpikir untuk menghentikan penjualan emas London Murni (LM). “Tidak berspekulasi. Kita jual hari ini, nanti tidak dapat beli lagi,” ujar Nur.

“Kita lebih baik menerima, jadi emas LM (London Murni) untuk sementara disimpan, yang dipasang hanya emas 22,” timpal Zuhrin, pemilik toko Mas Harahap Martubung.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lindung, pegawai Toko Mas Bukit yang berada di Pasar Pringgan Medan. “Kita cuma berani menerima emas, tapi kalau jual tidak berani,” ucapnya.

Kenaikan harga emas, tidak menggangu perekonomian masyarakat, karena ini merupakan barang investasi. Sehingga, kebutuhan akan produk ini tidak terlalu dipentingkan oleh masyarakat. Kenaikan emas  ini disinyalir karena perang yang saat ini sedang berkecambuk, yang merupakan salah satu penyebab harga emas dan harga pasar internasional berubah. “Perang Libya merupakan salah satu penyebab naiknya harga emas, padahal untuk kurs, rupiah stabil dengan dollar,” ucap Junaidi Pulungan, pemilik Toko Mas Pulungan Pusat Pasar.

Terkait dengan toko mas yang pada umumnya lebih baik menerima emas daripada menjual emas, menurut Junaidi tergantung dengan nyali si pedagang. “Harga emas kan mengikuti pasar. Nah, kalau kita jual dengan harga hari ini, besok harga sudah berubah dan naik, kan rugi si pedagang,” ucapnya.

Hal lain, Junaidi juga menjelaskan bahwa tren menjelang lebaran dan sesudah lebaran itu selalu sama. “Saat menerima THR, banyak yang membeli emas, sedangkan sesudah lebaran, banyak yang jual emas, kan rugi pedagang,” ucapnya.
Tetapi hal ini tidak terlalu berpengaruh pada emas 22, karena emas yang memiliki 70 persen ini, masih dijual oleh sebagian pedagang, hanya saja tetap yang diutamakan bila dijual. (uma/jon/mag-9)

Tebus dan Langsung Gadai Lagi

Kenaikan harga emas dan kebutuhan masyarakat akan uang tunai membuat tren baru di pengadaian. Kebijakan Pegadaian yang juga menaikan tarif gadai untuk emas membuat masyarakat mengambil sikap untuk menebus emas kemudian digadai kembali. Dan hasilnya, uang tunai dari pegadaian lebih banyak.

“Sekarang harga standar taksiran logam dan permata untuk LM Rp460 ribu per gram, yang dulunya Rp425 ribu per gram,” ucap Humas Pegadaian Sumut NAD, Lintong Panjaitan.

Kenaikan standar taksiran inilah yang dibaca oleh masyarakat, sehingga masyarakat ramai menebus dan menggadai kembali emasnya. “Mulai dari awal Ramadan hingga H-7 ini, antara tebus dan gadai sudah sama, sudah berimbang,” ucap Lintong.

Emas, merupakan produk yang paling dominan dalam Pegadaian, apalagi di saat bulan Ramadan ini. Selain lebih mudah ditaksir, paroduk investasi ini juga lebih gampang untuk dibawa. “Untuk emas lebih banyak jadi barang gadai, walau pada dasarnya, barang elektronik juga dapat dijadikan jaminan, tapi emas lebih banyak dapat uangnya,” ucap Lintong.
Sementara itu, tren yang selalu terjadi di Pengadaian dari tahun ke tahun yaitu menjelang lebaran masyarakat akan menebus emas, sehingga dapat digunakan untuk lebaran. Seminggu setelah lebaran, maka masyarakat akan kembali menggadaikan emas mereka. “Tren ini selalu terjadi, biasanya untuk modal kerja atau untuk mengganti uang yang habis dipakai saat Ramadan dan lebaran,” ucap Lintong.

Menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1432 H ini, Pengadaian Sumut-NAD menyiapkan dana sekitar Rp500 hinga Rp700 M, dan lebih dari 50 persen dana tersebut direalisasikan ke masyarakat. “Lebih dari 50 persen dana ini sudah kita berikan ke masyarakat,” ucap Lintong. (mag-9)

Beragam Harga Emas di Medan

  • Emas 999,9 persen  Rp525 ribu/gram
  • Emas 99 persen    Rp515 ribu/gram
  • Emas London jenis A kadar 96 persen Rp500 ribu/gram
  • Emas 24 karat, kadar 90 persen   Rp471 ribu/gram
  • Emas putih 75 persen Rp 393 ribu/gram
  • Emas 22 karat 70 persen  Rp367 ribu/gram

Sumber: Toko Mas Harahap Martubung, Toko Mas Bukit Pringgan, dan Toko Mas Pulungan Pusat Pasar.

Heboh Harga Emas Menjelang Lebaran

Jelang Perayaan Idul Fitri, harga emas mengalami peningkatan hingga Rp525 per gram. Harga tersebut mengalami peningkatan dari harga sebelumnya yakni Rp520 per gram. Kondisi ini menyebabkan warga bersemangat menjual emas dan pedagang juga tak mau kalah dengan menahan emasnya.

Meningkatnya harga emas ini membuat masyarakatat lebih memilih untuk menjual emas dibandingkan pembelian. Hal ini disampaikan Rudi Faisal Nasution pemilik Toko Mas Berlian HJ Ismalina Siregar Jaya saat ditemui di tokonya di kawasan Pasar Sukaramai, Selasa (23/8). “Naiknya harga emas dan tingginya kebutuhan masyarakat menghadapi hari raya menyebabkan tingginya animo masyarakat di toko kita yang lebih memilih untuk menjual emas dibandingkan membeli,” sebutnya.

Faisal juga mengakui, H-3 jelang idul fitri, diperkirakan  konsumen yang datang untuk menjual emasnya akan mengalami peningkatan. “Seperti biasanya jika harga emas meningkat dan kebutuhan semakin tinggi para konsumen akan lebih banyak yang menjual emas miliknya. Sedangkan tingginya animo masyarakat untuk membeli emas biasanya disaat harga emas mulai mengalami penurunan,” sebutnya.

Kenyataan ini membuat beberapa pedagang khawatir juga. Misalnya Nur, pengelola Toko Mas Harahap di Martubung. Dirinya berpikir untuk menghentikan penjualan emas London Murni (LM). “Tidak berspekulasi. Kita jual hari ini, nanti tidak dapat beli lagi,” ujar Nur.

“Kita lebih baik menerima, jadi emas LM (London Murni) untuk sementara disimpan, yang dipasang hanya emas 22,” timpal Zuhrin, pemilik toko Mas Harahap Martubung.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lindung, pegawai Toko Mas Bukit yang berada di Pasar Pringgan Medan. “Kita cuma berani menerima emas, tapi kalau jual tidak berani,” ucapnya.

Kenaikan harga emas, tidak menggangu perekonomian masyarakat, karena ini merupakan barang investasi. Sehingga, kebutuhan akan produk ini tidak terlalu dipentingkan oleh masyarakat. Kenaikan emas  ini disinyalir karena perang yang saat ini sedang berkecambuk, yang merupakan salah satu penyebab harga emas dan harga pasar internasional berubah. “Perang Libya merupakan salah satu penyebab naiknya harga emas, padahal untuk kurs, rupiah stabil dengan dollar,” ucap Junaidi Pulungan, pemilik Toko Mas Pulungan Pusat Pasar.

Terkait dengan toko mas yang pada umumnya lebih baik menerima emas daripada menjual emas, menurut Junaidi tergantung dengan nyali si pedagang. “Harga emas kan mengikuti pasar. Nah, kalau kita jual dengan harga hari ini, besok harga sudah berubah dan naik, kan rugi si pedagang,” ucapnya.

Hal lain, Junaidi juga menjelaskan bahwa tren menjelang lebaran dan sesudah lebaran itu selalu sama. “Saat menerima THR, banyak yang membeli emas, sedangkan sesudah lebaran, banyak yang jual emas, kan rugi pedagang,” ucapnya.
Tetapi hal ini tidak terlalu berpengaruh pada emas 22, karena emas yang memiliki 70 persen ini, masih dijual oleh sebagian pedagang, hanya saja tetap yang diutamakan bila dijual. (uma/jon/mag-9)

Tebus dan Langsung Gadai Lagi

Kenaikan harga emas dan kebutuhan masyarakat akan uang tunai membuat tren baru di pengadaian. Kebijakan Pegadaian yang juga menaikan tarif gadai untuk emas membuat masyarakat mengambil sikap untuk menebus emas kemudian digadai kembali. Dan hasilnya, uang tunai dari pegadaian lebih banyak.

“Sekarang harga standar taksiran logam dan permata untuk LM Rp460 ribu per gram, yang dulunya Rp425 ribu per gram,” ucap Humas Pegadaian Sumut NAD, Lintong Panjaitan.

Kenaikan standar taksiran inilah yang dibaca oleh masyarakat, sehingga masyarakat ramai menebus dan menggadai kembali emasnya. “Mulai dari awal Ramadan hingga H-7 ini, antara tebus dan gadai sudah sama, sudah berimbang,” ucap Lintong.

Emas, merupakan produk yang paling dominan dalam Pegadaian, apalagi di saat bulan Ramadan ini. Selain lebih mudah ditaksir, paroduk investasi ini juga lebih gampang untuk dibawa. “Untuk emas lebih banyak jadi barang gadai, walau pada dasarnya, barang elektronik juga dapat dijadikan jaminan, tapi emas lebih banyak dapat uangnya,” ucap Lintong.
Sementara itu, tren yang selalu terjadi di Pengadaian dari tahun ke tahun yaitu menjelang lebaran masyarakat akan menebus emas, sehingga dapat digunakan untuk lebaran. Seminggu setelah lebaran, maka masyarakat akan kembali menggadaikan emas mereka. “Tren ini selalu terjadi, biasanya untuk modal kerja atau untuk mengganti uang yang habis dipakai saat Ramadan dan lebaran,” ucap Lintong.

Menyambut Ramadan dan Idul Fitri 1432 H ini, Pengadaian Sumut-NAD menyiapkan dana sekitar Rp500 hinga Rp700 M, dan lebih dari 50 persen dana tersebut direalisasikan ke masyarakat. “Lebih dari 50 persen dana ini sudah kita berikan ke masyarakat,” ucap Lintong. (mag-9)

Beragam Harga Emas di Medan

  • Emas 999,9 persen  Rp525 ribu/gram
  • Emas 99 persen    Rp515 ribu/gram
  • Emas London jenis A kadar 96 persen Rp500 ribu/gram
  • Emas 24 karat, kadar 90 persen   Rp471 ribu/gram
  • Emas putih 75 persen Rp 393 ribu/gram
  • Emas 22 karat 70 persen  Rp367 ribu/gram

Sumber: Toko Mas Harahap Martubung, Toko Mas Bukit Pringgan, dan Toko Mas Pulungan Pusat Pasar.

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/