Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
Bicara wisata bahari, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) tempatnya. Betapa tidak, daerah pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang ini memiliki panjang garis pantai lebih kurang 95 km. Maka tak heran, di sepanjang garis pantai ini terdapat banyak objek wisata yang menarik untuk dipandang.
Selain pantai yang bersih, air laut yang jernih, jarak yang dekat dari Kota Medan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang ke Sergai. Di samping itu, yang paling utama dalah menciptakan keramahtamahan di kalangan warga sekitar objek wisata.
“Apa lah gunanya pantai yang indah, sementara warganya tidak ramah. Ini kan menjadi image negatif bagi pengunjung yang datang,” ungkap Drs Herlan Panggabean, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.
Idealnya sambung Herlan panorama pantai yang indah, fasilitas pantai yang mendukung, juga harus ditopang dengan keramahtamahan warga terhadap wisatawan yang datang. Dan yang paling penting lagi adalah warga memiliki sikap rasa memiliki terhadap objek wisata tersebut, sehingga tercipta sapta pesona sesuai dengan moto pariwisata. Soalnya, jika warga sekitar tidak ramah, maka wisatawan yang datang tentunya akan kapok dan kedepannya tidak akan mau datang lagi objek wisata tersebut.
“Inilah pentingnya keramahtamahan ini. Tapi untuk merubahnya tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Kita sebagai SKPD yang menangani masalah pariwisata terus berbuat untuk itu,” bebernya.
Lantas apa yang sudah dilakukan? Ditanya begitu Herlan menjawab dinas yang dipimpinnya sudah menggandeng pengusaha objek wisata dan masyarakat setempat untuk memberikan sosialisasi betapa pentingnya wisatawan datang ke objek wisata ini. Soalnya, kedatangan wisatawan itu juga akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Sebagai contoh, selama ini dengan banyaknya wisatawan maka masyarakat bisa menjadi gaet. Kemudian yang tidak kalah pentingnya lagi adalah perekonomian masyarakat sekitar objek wisata tentunya akan semakin membaik.
Sementara itu di bidang budaya, sambung Herlan, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga juga sudah melakukan inventarisasi tentang budaya-budaya yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.
Selain budaya melayu yang begitu menonjol, budaya-budaya lain juga banyak yang bisa dijual ke wisatawan yang datang. Jadi antara pariwisata dan budaya bisa nyambung demi kemajuan Sergai.
Sebagai wujud kongkret pelestarian budaya ini, lanjut Herlan pihaknya sudah mendirikan beberapa sanggar seni. Satu diantaranya adalah sanggar seni Safira yang langsung dibina oleh ibu Ketua Tim Penggerak PKK Sergai Hj Evi Diana Erry Nuradi. Selain itu ada juga sanggar-sanggar budaya di setiap kecamatan. Dimana jika diperlukan maka mereka akan siap tampil dalam mengisi berbagai acara. “Pokoknya mereka siap dipanggil kapan saja. Mau tari persembahan melayu ada, bahkan tari batak juga ada,” tuturnya.
Herlan menjelasan tak hanya tampil di tingkat kabupaten saja, grup-grup tari yang ada di Sergai juga sudah tampil di tingkat provinsi dan bahkan nasional. Ini dikarenakan pembinaan terhadap para grup tari berjalan dengan baik dan lancar selama ini. Namun begitu, Herlan tidak akan merasa puas dengan apa yang sudah didapatkan dinasnya selama ini. Soalnya bila perlu tari-tarian asal Sergai ini bisa tampil di tingkat internasional.
Herlan menambahkan khusus di bidang pemuda dan olahraga, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga juga konsen membina meraka. Nah, sebagai buktinya banyak putra-putri terbaik Sergai yang memiliki prestasi olahraga yang bisa dibanggakan semisal atlet angkat berat, pemain bola kaki yang bermain di klub PSMS, atlet bola volly dan bahkan atlet arung jeram. “Ya, tidak sombong sih. Bibit dan pemain- pemain olahraga, banyak yang berasal dari Kabupaten Sergai,” ucapnya optimis. Lalu bagaimana pembinaan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga terhadap pemuda-pemuda di Sergai?
Ditanya begitu Herlan menjawab, meskipun anggaran pembinaan olahraga minim, namun soal pembinaan sejauh ini tidak pernah diabaikan. “Beberapa hari lalu ada beberapa pemuda yang datang ke saya. Mereka meminta bantuan bola kaki. Ya, sebagai pimpinan SKPD saya wajib memberikannya,” ungkap Herlan.
Belakangan ini olahraga yang paling tren di kalangan masyarakat adalah futsal. Soalnya selain tidak membutuhkan lapangan yang besar, bermain futsal juga simpel dan jumlah pemainnya tidak sebanyak permainan bola kaki. Hasilnya, di setiap kecamatan saat ini sudah ada klub-klub olahraga, yang harapannya ke depan jika ada turnamen maka klub tersebut akan mengirimkan utusannya untuk bertanding.
Herlan menegaskan saat ini dia juga sedang menyusun agenda pertandingan olahraga dalam setahun. Tujuannya agar ke depan, setiap bulan ada saja pertandingan olahraga. (dra) “Semakin banyak agenda pertandingan, maka akan semakin mantap juga pemain yang dihasilkan,” ungkapnya.
Menjelang peringatan HUT ke-66 RI Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga juga disibukkan dengan pemilihan anggota paskibra, untuk tampil saat upacara nantinya.
“Selain menyiapkan anggota paskibra tingkat kabupaten, pihaknya juga mengirimkan dua orang wakil sebagai penggerak bendera tingkat provinsi di Kota Medan,” tambahnya. (dra)