28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 13794

Job Fair di Uniland, 30-30% Dapat Kerja

Gelaran Job Fair di Uniland Jalan MT Haryono melibatkan perusahaan yang bergerak dalam bidang finance, lokomotif, retail, manufaktur, perbankan dan lainnya. Even dengan nama Job For Carieer.com itu diselenggarakan selama 2 hari mulai dari 9-10 Maret 2012.

“Ada 35 perusahaan yang ikut pameran dan semuanya bergerak dalam berbagai bidang, karena itu semua peserta dalam berbagai jurusan dapat mengikuti pameran,” ujar Director Job For Career, Ricky Januar.

Menurutnya, pameran bursa kerja ini sudah yang kelima kalinya dilakukan di Medan. Dan antusias masyarakat terhadap kegiatan ini sangat tinggi. Bahkan, hari perdana atau pembukaan pameran ini, sekitar 1.800-an pengunjung menghadiri pameran yang dibuka sejak pukul 09.00 hingga 17.00 WIB itu.

“Selama ini, bila pameran bursa kerja yang kita lakukan, selalu menarik minat masyarakat. Hari ini saja tercatat lebih dari 1.800-an pengunjung yang hadir,” ungkap Ricky.

Antusias masyarakat untuk mengikuti pameran memiliki banyak alasan, salah satunya hasil akhir dari pameran ini selalu menggutungkan peserta.
“Pameran ini bisa merekrut 30 hingga 40 persen peserta yang ingin mencari pekerjaan, jadi bisa dikatakan kerja kita berhasil,” tambah Ricky.
Untuk mengikuti pameran ini juga bisa dikatakan cukup mudah, hanya tinggal membawa persyaratan yan dibutuhkan saat melamar pekerjaan, seperti CV (daftar riwayat hidup), surat lamaran lengkap, pas photo, dan foto copi ijazah. “Dan membayar uang pendaftaran sebesar Rp25 ribu per orang,” tambah Ricky.

Salah satu yang mengikuti pameran bursa kerja ini, adalah Harian Sumut Pos. Sebagai Koran terbaik se-Sumatera dalam perwajahan, saat ini Sumut Pos sedang gencar untuk mencari tenaga muda untuk ditempatkan dalam marketing iklan. Bahkan, hingga menjelang sore hari, sudah ada sekitar 50-an lamaran yang masuk.

“Sudah lebih dari 50 lamaran yang masuk, kita lihat saja, siapa yang akan beruntung untuk bekerja di Sumut Pos,” ujar Account Executive Sumut Pos, Arya Wijaya. (ram)

Penertiban Indomaret Tunggu Kajian

MEDAN-Tim pengawasan dan penertiban swalayan akan langsung bekerja melakukan penindakan terhadap Indomaret yang tidak memiliki izin.
“Bila tim yang dibentuk sudah disetujui wali kota, tim akan langsung bekerja ke lapangan melakukan penindakan,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemko Medan, Arief Tri Nugroho, Jumat (9/3) siang.

Dijelaskannya, tim yang sedang dibentuk sedang dieksaminasi (pengujian suatu putusan oleh seorang yang punya keahlian di bidang hukum untuk melihat dimana kesalahan putusan) oleh bagian hukum Pemko Medan.

“Artinya tim bekerja berdasarkan bahasa hukum yang diatur dalam SK Wali Kota Medan. Jadi, sampai saat ini masih disusun, kalau sudah cocok akan diajukan ke Pak Wali. Setelah disahkan Pak Wali akan dilakukan rapat rekomendasi oleh seluruh tim untuk memetakan lokasi yang akan ditertibkan,” jelasnya.

Menurutnya, untuk anggota tim terpadu terdiri dari anggota bidang perekonomian Pemko Medan, Disperindag Medan, BPPT selaku yang menerbitkan izin dan Dinas TRTB Medan untuk izin bangunannya.

“Semua anggota dibawah kordinasi Asisten Ekbang. Karena Disperindag yang berperan melakukan pengawasan dan penertiban. Sedangkan tim yang dibentuk akan melakukan penataan dan pembinaan terhadap swalayan yang sudah menjamur,” ujarnya.
Sedangkan untuk sanksi terhadap Indomaret yang tidak memiliki izin, Arief hanya bisa menjelaskan kalau semuanya akan dikembalikan ke peraturan yang ada.

“Kalau sanksi akan dikembalikan ke peraturan, karena ada beberapa tahapan untuk sanksinya seperti teguran dan sampai sanksi ringan dan terberat,” jelasnya.

Dikatakannya, sanksi bagi Indomaret yang tidak berizin akan dikaji aturannya.

“Kalau kita lihat dibandingkan dengan daerah lain, seperti di Depok penataan pasar modern di Medan masih bisa dikatakan lebih baik, begitupun tim ini kita bentuk untuk mengantisipasi dan menjadi patron ke depan bagaimana kita menghadapi masuknya pasar-pasar modern ke Medan, karena tidak hanya Indomaret jaringan pasar modern lainnya seperti Alfamart dan lainnya juga akan masuk, makanya dengan adanya tim ini ke depan kita bisa mendapatkan patron bagaimana kita membuat aturannya, penertibannya juga penindakannya,” papar Arief.

Menurutnya, seluruh camat jajaran Pemko Medan juga dilibatkan untuk melaukan pengawasan. “Karena Camat yang lebih mengetahui wilayahnya terhadap letak Indomaret. Untuk itu kita harapkan camat untuk melakukan pengawasan,” tegasnya.

Ketika disinggung kapan selesai tim pengawasan dan penertiban Indomaret tak berizin. Arief memastikan kalau minggu depan tepatnya Senin (12/3) akan selesai dieksaminasi di bagian hukum Pemko Medan.

Ketua Komisi C DPRD Medan, Jumadi menambahkan kalau sampai saat ini Pemko Medan belum ada memberikan tindakan tegas terhadap Indomaret yang tak berizin.

“Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Permasalahan Indomaret sudah tidak dikeluarkan lagi izinya oleh Pemko Medan. Sementara, masih ditemukan 18 Indomaret yang berdiri tanpa izin. Berikan tindakan tegas terhadap Indomaret yang beridiri tanpa izin,” jelasnya.
Jumadi mengharapkan, Wali Kota Medan Rahudman Harahap harus tegas dengan Perwal No 20 tahun 2011, tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan dan toko modern.

“Di lapangan berbeda, banyak yang melanggar dengan perwal tersebut. Untuk itu, dinas terkait seperti disperindag harus segera menertibkannya. Selama ini tidak dijalankan, sedangkan sanksi yang ada di dalamnya sampai tertulis dan teguran serta pemberhentian izin Indomaret yang jelas melanggar,” ujarnya.(adl)

Boyong Tersangka Pelaku Pengrusakan Irigasi

Warga Patumbak Ramai-ramai ke Mapoldasu

MEDAN-Ratusan Warga Desa Dusun I, Lantasan Baru, Kelurahan Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak ramai-ramai memboyong Tulis Tarigan (55), tersangka yang dituding warga melakukan pengrusakan irigasi Namo Suru Baru ke Mapoldasu, Jumat (9/3).

Keterangan yang dihimpun, warga merasa kesal dengan ulah pelaku yang merusak irigasi Namo Suro Baru, Kecamatan Birubiru yang diresmikan Bupati Deliserdang beberapa waktu lalu.

Bahkan, warga mengaku sudah melapor ke Sentra Pelayana Kemasyarakatan (SPK) Mapoldasu dengan Surat Tanda Laporan Polisi, No Pol: STTPLP/275/III/2012/SPKT III, Kamis (8/3).

“Kami kesal dengan ulah mereka melakukan pengeboran. Mereka selalu kucing-kucingan dengan warga. Karena ini sudah melanggar hukum terpaksa kami melaporkannya ke Poldasu,” kata Alamta Keliat, di SPK Mapoldasu bersama ratusan warga lainnya.

Dikatakannya, Kamis siang warga tak berhasil langsung menangkap para pelaku. Malam harinya, warga berinisiatif mengintai para penambang galian C.
“Setelah beberapa lama kami mengintai kami memastikan kalau malam hari mereka (penambang galian C) akan beroperasi lagi. Akhirnya, kami berhasil menangkap salah satu pelaku dari lima orang yang juga pengawas di irigasi itu,” ucapnya.

Kepada polisi warga mengaku, selain mengamankan Tulis juga berhasil mengamankan barang bukti palu, kunci, lem air perekat, pipa besi sepanjang 10 meter dan pipa penyambung leter L sebanyak 3 buah.

“Kami juga mengamankan mesin genset satu buah yang kami serahkan kepada polisi saat membuat laporan,” tambahnya.
“Jadi mereka berusaha mengebor aliran irigasi untuk membuang air bekas galian C ke sungai Namo Suro. Bila pengairan rusak warga akan mati kelaparan,” jelasnya.

Sementara Tulis Tarigan mengelak kalau dirinya bersama temannya sedang melakukan pengurusakan irigasi.
“Saya tidak tahu, Pak. Saat itu saya sedang ingin membuang air besar,” ucapnya.

Aiptu Afriani Siregar yang menerima pengaduan warga akan menindak lanjutinya ke Direskrim Poldasu.
“Untuk sementara pelaku kita tahan dulu sembari menunggu laporan ke penyidik,” ucap Afriani.

Warga belum mau pulang ke rumah sebelum pelaku dimasukkan ke dalam sel tahanan Mapoldasu.
“Kami tak akan pulang, kami mau bertahan di sini (Poldasu) sampai pelaku dimasukkan ke dalam sel. Takutnya pelaku dilepas saat kami pulang,” ucap salah seorang warga. (jon/adl)

Tak Pernah Ketemu Bandar

Pengakuan Tersangka Pengedar Sabu-sabu yang Dikoordinir dari Lapas Tanjung Gusta

Lima tersangka pengedar sabu-sabu yang dikoordinir dari Lapas Tanjung Gusta mendekam di ruang Tahanan Narkoba Poldasu, bersama dengan  barang bukti 100 gram sabu-sabu. Sementara bandarnya Aseng masuk dalam daftar DPO Dit Narkoba Poldasu.

Kelima tersangka masing-masing Apriyanti, suaminya Miswanto, Putra, Afriansah, Helpan Santoso. Berikut pengakuannya.

Apriyanti saat ditemui Sumut Pos di Mapolda Sumut membenarkan kalau dia dan suaminya  sempat diamankan petugas Narkoba Polresta Medan. Namun, karena tidak terbukti dilepas. “Saya dan suami saya saja yang ditangkap Putra tidak. Namanya tak ada barang bukti saya dilepas. Dari suami saya pun hanya bong (alat isap sabu) saja buktinya. Tapi suami saya ditahan,” kata Apriyanti.

Sementara Putra mengaku dirinya baru sebulan ikut dengan Apriyanti. Menurut Putra, sebelumnya ia hanya bandar sabu paketan yang selalu belanja dengan Miswanto.

Pasca Miswanto ketangkap, Putra mengaku ditelepon Miswanto dari dalam penjara dengan meminta dirinya untuk membantu istrinya menjemput sabu ke Aseng.

“Yang mesan ke Aseng tetap Apriyanti atau Miswanto. Terus saya hanya ngambil saja. Namun, saya tidak pernah ketemu Asen. Saya dijemput dua orang ini,” kata Putra sambil menunjuk Afriansyah dan  Helpan Santoso.

Afriansyah yang mendengar keterangan Putra membenarkan. Kalau Putra sering menerima sabu darinya. Namun, mantan juru parkir di Hotel Cambridge Jalan S Parman Medan itu mengaku dirinya hanya tukang tukang antar oleh Aseng bandar sabu yang kini diburu petugas.
Menurut Afriansyah, setiap mengantar pesanan Asen dia mendapat upah Rp50 ribu per gram.

Disinggung dimana saja Asen memberikan sabu kepadanya, Afriansyah mengatakan di Jalan Bukit Barisan, Krakatau dan ATM BCA yang ada di Lapangan Merdeka.

Sedangkan Helpan Santoso mengaku baru sekali ini ikut dengan abang iparnya untuk mengantarkan sabu. “Baru sekali udah ketangkap, Bang. Saya baru balik dari Batam. Nggak ada kerjaan saya ikut sama abang ipar saya,” kata Helpan. (mag-5)

Belajar Bermain Wajib di PAUD

Kesadaran orangtua dalam memberikan kasih sayang serta pendidikan kepada anak mutlak dilakukan sejak dini. Lantas, apa yang harusnya dilakukan orangtua untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Rahmat Sazaly Munthe dengan Ketua Dewan Pendidikan Sumut, OK Nazaruddin Hysam.

Apa faktor utama kenapa orangtua harus memberikan pendidikan kepada anak sejak dini?
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) penting dikenalkan kepada anak-anak. Melalui pola pendidikan ini bisa menjadi suatu upaya pembinaan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Dengan pemberian PAUD itu akan dapat menciptakan kecerdasan emosinal dan motoriknya, sehingga membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani. Untuk selanjutnya anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Bukankah umur membedakan informasi yang diperlukan masing-masing individu?
Benar, namun perbedaan batasan usia sebetulnya tak jadi masalah kalau konsep pendidikan anak usia dini diterapkan dengan belajar melalui bermain. Sejauh ini, sistem pendidikan anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia termasuk di Sumut memang sudah diterapkan.
Pada perkembangan usia 0-6 tahun, pendidikan yang diberikan dalam keluarga maupun di lembaga pendidikan formal haruslah kental dengan nuansa pendidikan anak usia dini, yakni dengan mengutamakan konsep belajar melalui bermain.

Apakah hal tersebut sudah terealisasi?
Kenyataannya, memang belum. Karena anak yang tengah berada dalam masa peralihan dari prasekolah (TK) ke sekolah dasar (SD) sudah dituntut mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang sifatnya akademis. Sehingga tidak sedikit guru yang menyalahartikan, siswa kelas 1 dan 2 sudah harus menguasai keterampilan membaca, menulis dan berhitung.
Karena itu kita berharap agar pengelola pendidikan prasekolah/playgroup menerapkan sistim konsep belajar melalui bermain.

Apakah PAUD yang ada saat ini sudah memenuhi kebutuhan anak-anak di Sumut?
Cakupan program pendidikan anak usia dini di Sumatera Utara masih rendah. Dari sekitar dua juta anak di Sumatera utara, baru sekitar 10 persen yang terlayani. Sementara untuk tingkat nasional sudah lebih dari 50 persen. Ini tentunya menjadi tugas kita bersama agar ke depan dapat lebih ditingkatkan.

Apa sebenarnya tujuan PAUD?
Tujuan pendidikan anak usia prasekolah yakni untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, maka konsep pendidikan di awal sekolah dasar bertujuan mengarahkan anak agar dapat mengikuti tahapan pendidikan sesuai jenjangnya sekaligus untuk mengembangkan berbagai kemampuan, pengetahuan dan keterampilan guna mengoptimalkan kecerdasannya.

Mendidik anak pada usia ini ibarat membentuk ukiran di batu yang tidak akan mudah hilang, bahkan akan membekas selamanya. Pendidikan pada usia ini adalah peletak dasar bagi pendidikan anak selanjutnya. Keberhasilan pendidikan usia dini ini sangat berperan besar bagi keberhasilan anak di masa-masa selanjutnya. (*)

Izin Reklame di Trotoar tak Diperpanjang

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap  segera membersihkan papan reklame yang berdiri di tengah trotoar jika izinnya telah berakhir. Tak hanya itu, ke depan dipastikan tidak akan ada lagi perpanjangan izin papan reklame yang berdiri tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Semua yang habis izinnya tahun ini akan kita bongkar. Itu sudah kita lakukan sebelumnya sudah ada 25 papann reklame di tengah trotoar yang kita bongkar. Pastilah itu kita tindak tegas, kita juga tidak mau Medan ini jadi hutan reklame,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, usai peletakan batu pertama pembangunan rumah korban bencana di Jalan Bakung, Medan Area, Jumat (9/3) siang.

Ditegaskan Rahudman, ke depan papan reklame yang sudah berakhir kontraknya tidak akan lagi diperpanjang.
“Selain kita tindak tegas MoU-nya yang sudah berakhir tidak akan kita perpanjang,” tegas Rahudman.

Dikatakannya, papan reklame yang boleh berdiri di Medan, tentunya harus mengacu kepada aturan Perwal Kota Medan No 58 tahun 2011, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perda No 11 tahun 2011, tentang pajak reklame serta tata cara penyelanggaraan reklame. Kalau papan reklamenya berdiri di tengah trotoar tentunya selain dapat mengganggu pejalan kaki, juga sangat membahayakan bagi pengguna jalan. Buktinya, banyak papan reklame yang tumbang  kala hujan deras dan terkadang memakan korban yang melintas di jalan tersebut.

Pantauan wartawan sejumlah papan reklame di Medan yang berada di tengah trotoar jalan memang sangat mengganggu bagi pejalan kaki. Pasalnya, ketika melintas pejalan kaki terpaksa harus turun dari pedestrian dan berjalan di jalan umum. Kondisi ini jelas sangat membahayakan pejalan kaki, kalau tidak hati-hati bisa tersambar mobil ataupun sepeda motor. Selain banyaknya papan reklame yang berdiri di tengah trotoar jalan, baliho juga masih terlihat banyak berdiri.

Ketua Komisi D DPRD Medan, Parlaungan Simangunsong mengatakan Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan Medan harus tegas menindak perusahaan reklame yang masih berdiri di tengah pedestrian. Padahal sudah tidak ada izinnya lagi. Pemko Medan memang sudah seharusnya memfungsikan kembali pedistrian sebagaimana mestinya sehingga bisa dimanfaatkan oleh pejalan kaki.

“Pendestrian yang dibangun untuk pejalan kaki memang sudah seharusnya memberikan kenyamanan kepada penggunanya. Artinya harus bebas dari segala sesuatu yang menghalangi pejalan kaki,” ucapnya.

“Ke depan tidak boleh ada lagi segala sesuatu menghalangi pejalan kaki menikmati fasilitas publik yang memang disiapkan untuk seluruh masyarakat pejalan kaki,” ucapnya.(adl)

Pasien Mencuri

Tio Zebua (18) diboyong ke Mapolsekta Medan Timur setelah tertangkap tangan mencuri handpone milik keluarga pasien, David (25), warga Jalan AR Hakim, di Ruang 21 Asoka Lantai II, RSU dr Pirngadi Medan, Rabu (7/3) siang.

Pria asal Nias Selatan yang merupakan pasien di RSU dr Pirngadi itu tak berkutik setelah ditangkap basah olehn David, saat hendak keluar dari ruangan tempat kakeknya dirawat.

David mengatakan, handphone miliknya dicasnya di ruangan. Dia kemudian pergi ke kamar mandi. Saat keluar dari kamar mandi dia melihat handphonenya sudah hilang. Spontan dia mendatangi Tio, yang berada di rungan itu. Dia menanyakan keberadaan handponenya. Saat itu pula, Tio mengeluarkan handphone dari bajunya.

David yang geram melihat handponenya dicuri langsung memanggil satpam RSU dr Pirngadi.

Tio sendiri berdalih tak ingin mencuri handphone tersebut. Disebutkannya, dia hanya ingin meminjam handphone tersebut untuk menelepon temannya agar menjemputnya dari rumah sakit. “Aku tak mencuri bang, aku cuma mau minjam mau menelpon kawanku,” ucapnya.

Satpam rumah sakit, Rudiansyah sempat emosi melihat Tio. Dikatakannya, ini sudah kedua kalinya Tio tertangkap tangan mencuri di RSU Pirngadi.
“Saat itu dia sudah menandatangani pernyataan untuk tidak mencuri lagi. Kemarin itu sudah sempat ditangkap, memang tak jera juga ini orang,” bebernya.

Kasubbag Humas dan Hukum RSU dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengharapkan dengan kejadian tersebut pihak keluarga pasien bisa bekerja sama dengan satpam rumah sakit untuk saling menjaga barang pribadi, cepat tanggap dan langsung melapor kepada satpam. (jon)

Pemuda Pujakesuma Kunjungi Sumut Pos

MEDAN-Pengurus Pemuda Pujakesuma Sumut terdiri dari Ketua Danu Prayitno Siyo, Sekretaris Bobby Octavianus Zulkarnaen, Wakil Ketua Johan Nasution, Bendahara Bambang Heru, Zulfikar, Ketua Pemuda Pujakesuma Langkat, Amran Ketua Pemuda Pujakesuma Medan, Pujianto SE Wakil Ketua Pemuda Langkat dan Suyono Wakil Bendahara Pemuda Langkat, Jumat (9/3) pukul 14.30 WIB melakukan kunjungan ke Sekretariat Graha Pena Sumut Pos Jalan Sisingamangaraja Medan, Km 8,5 Medan Amplas.

Kunjungan Pemuda Pujakesuma Sumut ke Sumut Pos yang disambut Wakil Pimpinan Redaksi Sumut Pos, Hirzan, Redaktur Pelaksana, Faliruddin Lubis dan Redaktur Ade Zulfi dalam rangka konsolidasi terhadap media khususnya Sumut Pos. Selain itu juga dalam rangka  pelantikan Pemuda Pujakesuma Langkat pada Sabtu (10/3) dan Pelantikan Pemuda Pujakesuma Medan di Taman Sri Deli Medan, Minggu (11/3).

“Selama ini Sumut Pos telah banyak melakukan pemberitaan terkait kegiatan Pemuda Pujakesuma Sumut. Nah, untuk itulah kami langsung silaturahmi ke Sumut Pos,”  bilang Danu Prayitno Siyo, SE MM, Ketua Pemuda Pujakesuma Sumut.

Selanjutnya pria yang akrab disapa Danu mengatakan diharapkan Sumut Pos mendukung kegiatan pujakesuma dalam hal pelantikan nanti.
Danu juga menguraikan sedikit asal mula tentang pembentukan  Pemuda Pujakesuma Sumut. Dimana awal mulanya Pemuda Pujakesuma ini bernama Generasi Muda. Tapi, saat dilakukannya Musyawarah Besar (Mubes) pada November 2010 di Medan lalu, Nama Generasi Muda (GM) Pujakesuma diputuskan berubah menjadi Pemuda Pujakesuma Sumut. (omi)

Tilam dan Wayar AC di RSU Pirngadi Terbakar, Pasien Berhamburan

MEDAN- Asap tebal tiba-tiba mengepul dari ruang Plus A Mawar I RSU dr Pirngadi Medan, Jumat (9/3) siang. Akibatnya, pasien dan keluarga, perawat serta pegawai yang berada di ruang tersebut berhamburan keluar.

Usut-punya usut asap tersebut berasal dari tilam yang terbakar persis di samping kamar mandi dekat ruang Plus A Mawar I, tepatnya di dekat Perpustakaan RSU dr Pirngadi Medan. Bukan hanay tilam wayar AC juga ikut terbakar. Petugas sekuriti yang melihat kejadian tersebut langsung memadamkan api dibantu petugas cleaning service.

Menurut S br Sinaga (55), seorang keluarga pasien yang menjenguk saudaranya, saat itu dia sedang berada di dalam ruangan. Disebutkannya, tiba-tiba dari kaca jendela mereka melihat asap hitam. “Saat itu saya lihat ada asap hitam dan saya keluar dari dalam kamar. Setelah saya lihat ternyata kebakaran di belakang ruangan,” katanya.

Menurutnya, keluarga pasien, pasien, perawat dan petugas berteriak. Mendengar teriakan itu, semua keluar ruangan.

“Petugas langsung memamdakan apinya dengan cepat dan yang terbakar hanya tilam dan wayar AC,” ucapnya.
Reni (30), keluarga pasien lainnya mengaku, tak tahu dari mana api berasal. Beruntung, api cepat dipadamkan petugas. Kalau tidak pasti sudah terbakar semuanya.

Kasubbag Hukum dan Humas RSU dr Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengatakan, tak mengetahui hal itu. “Tak tahu saya karena saya sudah pulang. Ini saja baru dengar dari Anda,” ucapnya.
Disebutkannya, dirinya akan mencek informasi tersebut. “Saya cek dulu ya ke pusat informasi,” ungkapnya. (jon)

Garansi Injeksi Honda Sampai 5 Tahun

MEDAN- Era motor injeksi sudah di depan pintu hati konsumen di Indonesia. Sebagai pelopor, Honda selaku produsen motor yang dikenal sebagai pelopor teknologi injeksi ramah lingkungan tidak ragu melakukan terobosan baru melalui teknologi PGM-FI (Programmed Fuel Injection).
Hal tersebut sesuai dengan semangat “Cinta Honda PGM-FI, Cinta Indonesia“, yang dideklarasikan pada akhir November lalu, dimana Honda berkomitmen akan menggunakan teknologi PGM-FI pada semua produk sepeda motornya secara bertahap hingga akhir tahun 2013 sebagai salah satu bentuk kecintaan dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan di Indonesia.

Menunjukkan keseriusannya, brand berlambang sayap mengepak ini juga siap menggempur pasar motor Indonesia dengan memberikan garansi yang lebih lama sampai 5 tahun untuk sistem injeksinya demi meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap Honda.
Min Hian, Technical Service Departement Manager CV. Indako Trading Co selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan pihaknya akan memperpanjang masa garansi untuk sistem injeksi sampai 5 tahun agar konsumen makin percaya, karena sebelumnya garansi komponen Honda injeksi PGM-FI hanya sampai 3 tahun saja. Dengan garansi yang panjang, diharapkan konsumen dapat lebih lama menikmati manfaat dari teknologi terkini Honda.

Sejalan dengan deklarasi Honda PGM-FI,  Honda telah menyiapkan semua jaringannya yang tersebar di seluruh di Indonesia agar siap untuk mengedukasi sekaligus melayani konsumen pemilik sepeda motor Honda.

Semua jaringan AHASS diarahkan agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Saat ini sudah ada 3.670 bengkel resmi AHASS yang sudah bisa menangani motor-motor injeksi Honda, dan hingga Juni 2012 Honda memberikan pelatihan dan fasilitas pada 10.530 bengkel umum di seluruh Indonesia  agar dapat memberikan layanan purna jual kepada Konsumen Honda.

“Honda akan terus berupaya memberikan yang terbaik kepada konsumennya, kesiapan Honda  dalam memberikan pelayanan terbaik tidak perlu diragukan lagi. Melalui Teknologi PGM-FI,  mari ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bersama Honda”, ujar Min Hian.
PGM-FI sendiri merupakan sistem suplai bahan bakar cerdas dengan teknologi kontrol elektronik yang mampu memasok bahan bakar dan oksigen secara optimum sesuai dengan kebutuhan mesin di setiap keadaan, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi konsumen, namun juga sangat bersahabat dengan lingkungan sekitarnya.

PGM-FI merupakan sistem suplai bahan bakar dengan teknologi kontrol elektronik yang mampu memasok bahan bakar dan oksigen secara optimum sesuai dengan kebutuhan mesin di setiap keadaan. Teknologi ini memberikan banyak manfaat bukan hanya untuk konsumen namun juga untuk lingkungan sekitarnya.

Teknologi ramah lingkungan PGM-FI pertama kali digunakan pada tahun 1981 yang disematkan pada motor besar Honda CX500 Turbo. Teknologi ini berevolusi dan mulai diterapkan pada sepeda motor commuter pertama kali pada tahun 2003. Di Indonesia, teknologi ini dikenal sebagai pelopor teknologi injeksi di industri kendaraan roda dua yang diperkenalkan pertama kali melalui Honda Supra X 125 PGM-FI pada tahun 2005.
Sementara itu, Leo Wijaya, Marketing Manager CV. Indako Trading Co. mengatakan sejak tahun 2005 hingga saat ini, Honda sebagai pelopor produk berteknologi injeksi ramah lingkungan, telah memberikan beragam pilihan kepada masyarakat melalui berbagai varian produk, yakni Honda CBR250R, Honda CBR150R, Honda PCX, Honda Revo AT, Honda Supra X 125, Supra X 125 Helm in PGM-FI, dan Spacy Helm in PGM-FI.Saatnya semua orang bisa turut berpartisipasi menciptakan Indonesia yang lebih baik bersama Honda PGM-FI.(dra)