28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 13797

Jangan Terlalu Sering Membasuh Wajah

Cuaca panas akan membuat wajah semakin berminyak.  Untuk  mengurangi penumpukan minyak di wajah  biasanya yang langsung dilakukan adalah membasuh wajah dengan air dingin. Tetapi tidak disarankan sering –sering  membasuh wajah dengan air dingin.  Karena membasuh wajah dengan air secara berlebihan dapat mengikis kelembaban kulit dan  dapat  menyebabkan kelenjar sebaceous (yang mengeluarkan substansi berminyak yang disebut sebum) bekerja keras sehingga kulit akan semakin berminyak.

Demikian disebutkan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD dr Pirngadi Medan, Dr Irwan Rangkuti,SpKK. Disebutkannya, secara anatomi, kulit wanita lebih banyak mengandung lemak dari pada pria. Sehingga, wanita butuh perawatan kulit yang lebih intens dari pria karena tekstur kulit pria lebih tebal dari wanita. Apalagi kulit wanita lebih sensitif terhadap cuaca panas. Terpaan sinar Ultraviolet secara langsung mengakibatkan cepatnya kerusakan kulit bahkan penuaan dini.  Dr Irwan Rangkuti,SpKK mengatakan, ada banyak dampak yang dialami pada kulit terutama wanita akibat terkena terpaan sinar ultraviolet secara langsung. Diantaranya dapat menyebabkan bercak-bercak merah kecil pada kulit dan flek hitam pada wajah. Ini diakibatkan sumbatan pada kelenjar keringat.

Selain itu, jerawat bermunculan karena dengan teriknya matahari maka kapasitas debu juga semakin meningkat. Debu yang menempel pada kulit wanita menimbulkan jerawat,” katanya, Rabu (7/3)

Menurutnya, dampak lain dari sengatan matahari adalah terjadinya kejang otot dan kelelahan. “Sewaktu melakukan aktifitas yang tinggi di luaran  cairan tubuh dapat keluar melalui udara pernapasan serta keringat. Jika cairan tubuh yang keluar ini tidak diganti dengan cara minum air yang cukup, dapat terjadi dehidrasi (kekurangan cairan).

Disarankan jika melakukan aktifitas di luar pada saat cuaca panas, hendaknya mengenakan topi atau payung untuk melindungi terpaan sinar ultraviolet secara langsung, perbanyak minum dan konsumsi vitamin C.  (mag-11)

Gunawan-Okie Nikah 13 Juni

Dua sejoli, Gunawan Dwi Cahyo dan Okie Agustina, melakukan pemotretan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ini dilakukan keduanya, karena 13 Juni 2012 nanti keduanya akan menikah.

Saat pemotretan itu beberapa kali keringat Gunawan mengucur hingga membuat penata makeup turun tangan mengelap wajah bek Timnas U-23 itu.
Maklum, meski tidak sedang mengejar-ngejar bola seperti biasanya, Gunawan harus bergaya di depan kamera dengan setelan jas, lengkap dengan pantofel.

Setelah mengambil beberapa foto dengan menggunakan gaun dan jas, akhirnya kedua pasangan memutuskan berganti baju. Mereka turun sejenak lewat bagian bawah stadion, melewati lorong pemain. Mereka muncul kembali dari bagian depan stadion, di depan lorong mixed zone, dengan kostum khas profesi Gunawan, kostum timnas Indonesia.

Gunawan menggunakan kostum timnas kebanggaannya bernomor 13, sedang Okie menggunakan kostum timnas dengan nomor punggung 07, begitu juga dengan ketiga anak Okie hasil dari pasangan terdahulu, Kiesha, Nasha, dan Shakiena. Semuanya berkumpul untuk berfoto bersama, di depan gawang lapangan. “Konsep foto di GBK ini karena profesi dia (Gunawan) sebagai pemain sepakbola, lagipula anak-anak juga suka,” ujar Okie.
”Ini dari ide saya. Saya ingin foto sesuai dengan hobi dan profesi saya, karena saya cari uangnya di lapangan ini. Makanya, sesi foto ini untuk tambah motivasi juga,” timpal Gunawan.(net/jpnn)

Dua Nasabah Raih Toyota Fortuner dan Avanza

Tabungan Martabe Bank Sumut Banyak Hadiah

Direksi Bank Sumut menyerahkan masing-masing 1 unit Toyota Fortuner  dan 1 unit Toyota Avanza kepada nasabah Tabungan Martabe atas nama H Tekky Angkat dan M Lian Dalimunthe. Penyerahan dilakukan oleh Direktur Pemasaran dan Syariah Zenilhar di Kantor Bank Sumut Cabang Utama Jalan Imam Bonjol, Senin (5/3) lalu.

Kedua pemenang merupakan nasabah yang beruntung dari hasil penarikan undian Tabungan Martabe Periode II 2011 yang berlangsung di pelataran Plaza Medan Fair pada 13 Februari 2012 lalu.

Tekky Angkat seusai menerima Toyota Fortuner mengatakan, dirinya tidak pernah bermimpi mendapatkan hadiah utama, apalagi dia meyakini jumlah tabungannya tidak sebanyak nasabah prima umumnya. “Sebagai pegawai negeri, saya yakin tabungan saya tidak lebih besar dari kebanyakan nasabah prima yang tabungannya bisa mencapai milyaran rupiah. Tapi kalau sudah rezeki, tidak ada yang bisa menghalangi kehendak Allah. Namun yang perlu ditegaskan, saya menabung bukan karena berharap hadiah. Kalau pun kemudian saya mendapat hadiah utama ini, sungguh ini merupakan rezeki dari Allah,” cetus Tekky Angkat yang sehari-hari menjabat sebagai Asisten I Pemkab Pakpak Bharat.

Tekky yang merasa sangat gembira menerima hadiah Toyota Fortuner secara spontan memutuskan akan langsung membawa jalan mobil tersebut dari halaman Kantor Bank Sumut Cabang Utama ke daerahnya di Pakpak Baharat .

Keharuan juga menyelimuti hati M Lian Dalimunthe. Mantan Komisaris Independen PT Bank Sumut ini mengaku tidak menyangka bisa mendapat hadiah 1 unit Toyota Avanza. Dia mengaku, hadiah ini seperti penantiannya selama 26 tahun menjadi nasabah Bank Sumut.

“Saya menjadi nasabah Bank Sumut sejak tahun 1985, tapi baru tahun ini saya mendapat hadiah mobil. Tapi saya yakin, Tuhan yang mengatur semua ini. Siapapun nasabah berpeluang mendapat hadiah mobil kalau Tuhan sudah menghendaki,” ujarnya.

Direktur Permasaran Zenilhar mengatakan, total hadiah undian Tabungan Martabe untuk tahun 2011 sebanyak 450 unit, yang terdiri dari 2 unit Toyota Fortuner, 10 unit Toyota Avanza, 48 unit Honda Scoopy dan 390 unit  TV LCD LG 32 inci.

Tabungan Martabe merupakan produk tabungan andalan Bank Sumut, sampai dengan posisi 31 Desember 2011 secara konsolidasi telah menghimpun dana masyarakat sekitar Rp4,3 triliun. Bila dibanding dengan posisi 31 Desember 2010 di mana dana masyarakat terhimpun sekitar Rp3,3 triliun, berarti terjadi peningkatan sebesar Rp1 triliun atau terjadi pertumbuhan sebesar 30,3%. “Peningkatan ini tentunya merupakan cermin meningkatnya minat kepercayaan masyarakat menabung di Bank Sumut, khusunya produk Tabungan Martabe,” terang Zenilhar. (*)

Pekerja Gereja Harus Ikut Jamsostek

MEDAN- Gereja bukanlah perusahaan. Kendati begitu gereja memiliki tanggungjawab kepada tenaga kerjanya untuk memberikan perlindungan. Baik berupa asuransi kesehatan, kecelakaan maupun dana pensiun (jaminan hari tua).

PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Cabang Medan dalam hal ini berharap bisa menjalin kerja sama dengan pihak gereja dari denominasi apapun dalam melindungi para pekerjanya.

Itu dikatakan Ketua Badan Pengurus Lembaga Sosial Pengembangan Partisipasi Umat Beragama (ELSTARA) Paul M Simanjuntak kepada wartawan akhir pekan lalu melalui surat elektronik. Saat itu PT Jamsostek Medan, Lenny Sitompul dan Freddy Sianturi tampil berbicara dalam seminar “Jaminan Sosial Untuk Pekerja Masyarakat dan Gereja” yang digelar di Gedung Gereja HKBP Uskup Agung Sugiopranoto, Medan.

Seminar itu menghadirkan sejumlah pembicara yakni Ephorus Huria Kristen Indonesia (HKI) sekaligus Ketua Pembina ELSTARA, Pendeta DR Langsung Sitorus MTh, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Nelson Siregar STh, Freddy Sianturi dan Lenny Sitompul dari Jamsostek Cabang Medan, dengan moderator Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian Universitas Darma Agung (Lemlit UDA) Saurlin Siagian SSos MA.

Seminar itu juga dihadiri para anggota Badan Pengurus ELSTARA seperti Sekretaris Jerry Edhy Manullang SE, Bendahara Pdt Biston Simanjuntak STh, St Raja PS, Janter Aruan SH MH serta Sanco Manullang ST MT.

Dalam seminar itu Freddy Sianturi mengupas semua tentang proses dan persyaratan yang dibutuhkan bagi lembaga keumatan seperti gereja untuk mendaftarkan pekerjanya sebagai anggota Jamsosek.

Karena itu, Freddy bersyukur ada lembaga seperti ELSTARA yang mau mensosialisasikan manfaat dan kegunaan Jamsostek kepada pekerja masyarakat dan gereja di kota Medan. Pihaknya siap membantu lembaga agama manapun yang ingin memasukkan para pekerja rumah ibadah masing-masing menjadi peserta Jamsostek.

Sementara itu dalam ceramahnya berjudul “Jaminan Sosial dalam Perspektif Theologis”, Pdt DR Langsung Sitorus MTh menjelaskan perlindungan para pekerja gereja dengan menggunakan instrumen jaminan sosial seperti Jamsostek sebenarnya sesungguhnya selaras dengan perintah Tuhan seperti termaktub dalam berbagai nats di Alkitab.

Ia menghimbau para pimpinan gereja untuk lebih memperhatikan masa depan para pekerja gereja yang bekerja memberitakan firman Tuhan.
Masa depan para pekerja itu, lanjutnya, khususnya menyangkut keselamatan kerja, kesehatan dan jaminan hari tuanya.
Di sisi lain, Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Nelson Siregar dalam ceramahnya mengungkapkan pengalamannya dalam mengupayakan kepesertaan anggota Jamsostek dari kalangan pekerja gereja di lingkungan HKBP yang ada di kabupaten/kota atau propinsi di Indonesia. Kata dia, para pendeta, guru jemaat, bibelvrow, diakones dan sintua di HKBP sudah merasakan manfaat positif kepesertaan sebagai anggota Jamsostek.(*/tms)

PW Pemuda Pujakesuma Sumut Gandeng KNPI Sumut

MEDAN- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut akan menjalin dan menggandeng Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Pujakesuma Sumatera Utara (Sumut), dalam segala even kepemudaan yang nantinya akan digelar.

Itu dikemukakan, Wakil Ketua KNPI Sumut, Joni Koto saat menerima audiensi PW Pemuda Pujakesuma Sumut, di Kantor KNPI Sumut, Rabu (7/2).
“KNPI Sumut, akan melibatkan PW Pemuda Pujakesuma Sumut dalam stiap even kepemudaan. Artinya, KNPI Sumut bermitra dengan PW Pujakesuma Sumut. Sejauh ini, sudah ada 72 Organisasi kemasyarakatan dan Kepemudaan (OKP) dan Kemahasiswaan yang bernaung di KNPI Sumut,” ungkapnya.

Menurutnya, PW Pemuda Pujakesuma Sumut merupakan organisasi yang berlatarbelakang etnis, khususnya etnis Jawa yang mampu menunjukkan adanya tatanan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan kepemudaan di masyarakat Sumut yang heterogen. “Betapa pentingnya organisasi, untuk menempa diri dalam berorganisasi, berkumpul dan memimpin. PW Pemuda Pujakesuma meskipun organisasi etnis, tapi ternyata memiliki eksistensi dan andil yang besar dalam mengatasi persoalan yang kerap dihadapi pemuda, yakni pengangguran dan narkoba,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua PW Pemuda Pujakesuma Sumut Danu Prayitno Siyo SE menjelaskan, keberadaan PW Pemuda Pujakesuma Sumut bukanlah merupakan wadah organisasi yang terfokus pada satu etnis saja. “Pujakesuma ini bukan Jawasentris, karena Pujakesuma ini merupakan organisasi yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan sesuai dengan falsafah orang Jawa yakni, Guyub,” urainya.

Ditambahkannya, pada periode lima tahun ke depan, PW Pemuda Pujakesuma Sumut concern melakukan silaturahmi yang bersifat produktif,” tambahnya.
Dijelaskannya, silaturahmi produktif adalah keseriusan PW Pujakesuma dalam melakukan pertemuan dan berkumpul, untuk membicarakan dan membahas upaya peningkatakan taraf perekonomian kader-kader PW Pemuda Pujakesuma Sumut dan kader Pujakesuma pada umumnya.

PW Pemuda Pujakesuma Sumut akan segera melaunching program pengembangan ekonomi mikro, yakni usaha Es Cendol Dawet Pemuda Pujakesuma.
Dalam jangka waktu dekat juga akan dilakukan pelantingan terhadap Pengurus Daerah Pujakesuma di Kabupaten Langkat dan Kota Medan. (ari)

Warga Tembung Raih Rp150 Juta

Pengumuman Jutawan TalkMania

MEDAN- Telkomsel melakukan penarikan undian pemenang Jutawan TalkMania untuk pelanggan di Area Sumatera yang megaktifkan simPATI TalkMania periode 1 Desember 2011 hingga 29 Februari 2012.

Penarikan undian yang digelar Rabu (7/3), dilakukan secara transparan di hadapan pihak Departement Sosial, Notaris dan Kepolisian.
Pengundian ini untuk menentukan pengguna simPATI yang beruntung mendapatkan hadiah, yaitu, pemenang pertama mendapatkan hadiah uang tunai Rp150 juta, pemenang kedua masing-masing mendapatkan Rp50 juta, pemenang ketiga masing-masing mendapatkan Rp25juta dan 20 pemenang keempat mendapatkan hadiah masing-masing Rp10 juta, (pajak hadiah di tanggung oleh Telkomsel). Hadiah ini akan diberikan pada 3 wilayah di Sumatera, baik Sumbagut, Sumteng, dan Sumbangsel.

Pemenang hadiah pertama Jutawan TalkMania jatuh kepada Ferdi Suparta, warga Tembung, Sumatera Utara. Ferdi langsung dihubungi Head of Telkomsel Area Sumatera Group, Gilang Prasetya, sesaat setelah pengundian berlangsung.

“Program Jutawan Talkmania merupakan program loyalti yang diperuntukkan bagi pengguna kartu simPATI di Sumatera yang aktif memanfaatkan paket TalkMania. Program ini sebagai bentuk apresiasi atas tingginya minat pengguna simPATI dalam memaksimalkan paket TalkMania sebagai salah satu cara menikmati tarif murah dari Telkomsel,” ujar Gilang.

Seluruh pengguna simPATI nomor Sumatera yang mengaktifkan TalkMania selama periode berlangsung diikutkan dalam program Jutawan TalkMania.  Setelah TalkMania aktif, secara otomatis pengguna simPATI sudah terdaftar sebagai salah satu pengguna yang berkesempatan memperoleh hadiah senilai total Rp500 juta.

Seluruh pemenang, ujarnya, akan diinfokan  melalui  website Telkomsel (www.telkomsel.com), seluruh kantor pelayanan baik grapari maupun geraiHALO serta Call Center Telkomsel.

Telkomsel, lanjutnya, juga mengimbau kepada pelanggannya agar tetap berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel. Jika pelanggan menerima informasi menjadi pemenang salahsatu program undian Telkomsel, sebaiknya melakukan konfirmasi ke nomor layanan Call Center bebas pulsa Telkomsel yaitu 111 dari kartuHALO dan 155 dari kartu simPATI dan Kartu As.

Paket TalkMania merupakan paket yang sangat tinggi peminatnya, hal ini dikarenakan pengguna simPATI  dapat menikmati paket nelpon semaunya gak pakai mahal dari TalkMania, yakni bebas nelpon ke seluruh pelanggan Telkomsel (kartuHALO, simPATI, dan Kartu As) berkali-kali hingga 100 menit (6.000 detik) untuk paket TalkMania siang, dan 50 Menit (3.000 detik) untuk paket TalkMania Malam.

TalkMania siang bisa digunakan untuk nelpon mulai pukul 01.00 hingga pukul 18.00 dengan cukup sekali melakukan aktivasi pada pukul 01.00 hingga pukul 16.30. Sedangkan TalkMania malam berlaku mulai pukul 17.00 hingga pukul 23.59 dengan melakukan aktivasi pada pukul 17.00 hingga pukul 23.30. (ram/sih)

Bangsa yang Lost Generation

Drs H Hasan Maksum Nasution SH SPdI MA *)

Firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 65: “Katakanlah Allah berkuasa untuk mengirimkan kepada kamu azab dari atas kamu, dari bawah kakimu atau Allah membingungkan kamu dalam pertikaian berbagai golongan dan membuat kamu saling merasakan keganasan sesama kamu. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat Kami mudah-mudahan mereka memahaminya”.

Pada hakikatnya, Islam telah mengajarkan, bahwa plutaritas dalam kehidupan bermasyarakat itu adalah sunnatullah, yang harus disikapi dengan saling mengakui eksistensi masing-masing, saling menghargai dan saling menghormati. Di dalam suatu hadis Rasulullah Saw menggambarkan kehidupan masyarakat yang dilandasi nilai-nilai ketuhanan sebagai satu organisme yang hidup, terbangun dalam satu jaringan sistem yang saling terkait satu sama lain, sehingga apabila satu bagian mengalami sakit atau kesulitan, bagian-bagian lain juga akan turut merasakannya.

Ajaran Islam mengajarkan kehidupan kolektif yang bersifat organik dan saling mendukung fungsi satu sama lain, bukan dalam bentuk hubungan yang saling berbenturan dan berlawanan (konflik). Hubungan ini dilandasi nilai-nilai ketuhanan yang membangun sinergi keseluruhan, bahkan distorsi jaringanpun apabila terjadi, harus diperbaiki dengan landasan nilai-nilai ketuhanan juga.

Nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat banyak disebut didalam Alquranul Karim, antara lain, hubungan antara masyarakat yang plural dari segi agama disebut pada surat Al-Kafirun dari ayat 1 hingga 6, dan secara umum landasan moral hidup bermasyarakat disebut pada surat Al-Hujarat ayat 10 hingga 13, intinya saling mengakui eksistensi, saling menghormati dan juga saling menghargai.

Bangsa Lost Generation

Ayat-ayat tertera di atas ini berbicara tentang krisis multi dimensi 14 abad yang lalu, dan kini seolah berbicara terhadap diri kita dengan munculnya berbagai azab sengsara. Seperti bumi yang semakin menyengat, karena lapisan ozon yang semakin menipis, angin badai yang menghancurkan, virus dari udara seperti attract yang mematikan, flu dan hujan yang mengakibatkan banjir biasa dan banjir bandang, kebakaran hutan, semburan gas, konflik horizontal dan konflik vertikal dan sebagainya.

Semoga semua masalah ini akan dapat kita atasi dengan memberdayakan taqwa sebagai kualitas ideal dan maksimal sebagai seorang muslim, sesuai dengan kualifikasi taqwa, imtistalu awamirihi wa ijtinabu nawahihi, ialah kesiapan menjalankan segala perintah Allah dan kesiapan menjauhi segala laranganNya.

Kesiapan ini sangat penting artinya dalam rangka menghadapi berbagai problem kebangsaan.

Kita meyakini, andaikan saja anak bangsa ini (seluruh lapisan masyarakat, rakyat dan pemerintah, TNI, dan Polri) memiliki kesiapan dalam menjalankan seluruh ketentuan yang ada, masalah-masalah politik di atas tidak akan muncul dan apa yang disebut pelanggaran hukum, penegakan supremasik hukum (law imforcement) dan penciptaan pemerintahan yang bersih (good govermance) bukanlah menjadi sebuah masalah kebangsaan.

Demikian juga, andaikan kita memiliki kesiapan meninggalkan segala yang bertentangan dengan ketentuan negara dan bangsa, tentulah apa yang terjadi dalam hal penyakit masyarakat seperti perjudian, perzinaan, pornografi, pornoaksi, narkoba, korupsi dan lain-lain tidaklah akan terjadi.

Bertaqwa Orang Sabar

Orang bertaqwa ialah orang sabar, yaitu sabar dalam menjalankan segala perintahnya, sabar untuk meninggalkan segala laranganNya dan sabar dalam mengelola nikmatNya. Kita semua merasa khawatir, dalam era globalisasi saat ini sikap hidup masyarakat bangsa Indonesia akan lebih dipertajam oleh dominasi sektor kehidupan duniawi dengan model budaya permisief dan honestik.

Dalam membentuk masyarakat yang kokoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus mencakup enam aspek kekuatan, yaitu aqidahnya, kokoh ibadatnya, kokoh moralitasnya, kokoh ekonominya, handal persatuan dan kesatuannya, berkualitas ilmu pengetahuannya, maka dalam hal ini perlu kita bangun integritas antara ilmu dan iman, agar keberadaan umat Islam di Indonesia menjadi umat yang berkualitas, berbobot dan berprestasi.
Mari kita cermati prilaku anak bangsa kita di negeri ini, dekadensi moral kian mengkhawatirkan, krisis akhlak sangat memprihatinkan, apa yang dikatakan korupsi sangat mengherankan tak dapat diselesaikan, bangsa kita dicoba dengan ujian-ujian yang sangat berat, saling menyalahkan di mana-mana, krisis akhlak terus-menerus menghantui kita, persatuan dan kesatuan semakin pudar dan menipis. Sehingga untuk membangun bangsa yang kokoh dan utuh serta diridhoi Allah SWT maka minimal ada tiga prinsip yang harus kita bangun di dalam diri kita, keluarga, masyarakat dan negara bangsa kita. Yang pertama, kita mulailah dengan niat yang benar, ikhlas dan tulus, kedua, benar dalam perkataan, tidak berbohong, tidak merekayasa ucapan supaya indah didengar, ketiga, dalam perbuatan terutama ditengah-tengah masyarakat, insyaAllah bangsa ini akan memperoleh ridho Allah SWT yang akhirnya bangsa ini akan kokoh dan utuh sepanjang masa.

Keimanan Melahirkan Keikhlasan

Iman merupakan landasan yang paling kokoh, pijakan yang paling kuat dalam kita berasal dan berkarya, berbuat dan bertingkah laku, baik sebagai masyarakat dan  berbangsa. Keimanan akan melahirkan keikhlasan, keikhlasan akan melahirkan kejujuran, kejujuran akan melahirkan kebaikan, kedamaian dan kebersamaan. Kalau begitu, kesucian jiwa, kebersihan diri mutlak dibutuhkan dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara.
Marilah kita laksanakan semuanya ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan kita laksanakan dengan niat yang ikhlas sebagai bagian dari suruhan agama dan menjauhi larangannya. Masyarakat yang tahu akan tanggung jawab dan haknya serta melaksanakan dengan sebaik-baiknya, baik pribadi, ditengah-tengah keluarga, ditengah-tengah masyarakat, pemerintah, kita tingkatkan sumber daya umat, dengan demikian insyaAllah kita akan kokoh dan utuh serta mendapat perlindungan dari Allah SWT. (*)

Penulis adalah Dosen STAI Sumatera, PTI Al-Hikmah  dan STAI RA Batangkuis

Dinda Mingchu, Hobinya Memelihara Reptil

Setiap Pagi Dijemur, Agar Tidak Berkutu

Bagi sebagian orang, hewan reptil dianggap sangat menakutkan. Apalagi wanita, tak semua menyukai hewan reptil. Namun, hewan bersisik dan ‘berdarah dingin’ ini, mampu memikat hati Dinda Mingchu.

“Saya suka reptil khususnya ular. Saat ini ada dua ekor ular jenis boa peliharaan saya. Umurnya baru 5 bulan dan masih kecil. Tapi kalau sudah besar bisa mencapai 1 meter lebih,” kata Dinda saat disambangi di kediamannya di Jalan Melati No.2 Medan, Kamis (8/3).

Bagi Dinda yang juga bekerja sebagai notaris ini, tidak ada yang menakutkan dalam memelihara ular. Memang, masih banyak anggapan negatif terhadap pemelihara ular. Karena ular dinilai hewan yang berbahaya.

“Sebenarnya ular itu hewan yang lucu. Nggak begitu berbahaya apalagi jika dipelihara dengan sepenuh hati. Jenis ular juga bermacam-macam. Tapi tidak semua ular memiliki bisa dan tidak semua ular berbisa menyebabkan kematian,” jelas wanita kelahiran 6 November 1979 itu.

Memperlakukan hewan vertebrata ini juga harus dengan lemah lembut jangan sampai membuat ular merasa terancam. Bila tidak, ular akan menyerang jika dalam posisi terdesak. “Kalau mau memegang ular, jangan ragu-ragu, karena ular akan merasa terancam dan langsung menyerang. Memegangnya juga harus lemah lembut,” urainya.

Memelihara ular juga tidak sulit. “Makannya cuma seminggu sekali. Kalau ukuran ular nya besar makanannya daging ayam. Kalau yang kecil cuma dikasi tikus aja. Setiap pagi, jangan lupa dijemur sebentar supaya ular tidak kutuan. Jangan lupa dimandiin supaya bersih,” kata Dinda.

Memiliki ular pastinya tidak terlepas dari gigitan ular. “Sering digigit sih. Dulunya ular saya ini mudah sensitiv. Kalau dipegang dia suka marah dan tubuhnya langsung membentuk bola. Sekarang nggak lagi. Tergantung yang melihara juga,” ungkapnya.

Karena anggapan masyarakat masih tabu mengenai ular, maka Dinda bersama teman-temannya yang juga pencinta hewan reptil membentuk komunitas ‘Medan Reptil Community’ atau biasa disebut dengan ‘Mercy’ pada 14 Februari lalu.

“Memang komunitasnya masih baru. Anggotanya sudah puluhan orang yang juga pencinta hewan reptil. kita ingin mengenalkan kepada masyarakat kalau ular itu tidak menakutkan. Kita juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat apa itu reptil dan bagaimana memberikan pertolongan pertama kepada korban jika kena gigit,” terangnya.

Mercy juga memiliki penangkaran ular. ‘’Biasanya warga yang menemukan ular langsung menghubugi kami. Jangan sampai ular dibunuh. Karena nggak ada yang salah dengan hewan ini. Untuk itulah kita ingin mensosialisasikan ke masyarakat,” tegasnya.

Sebenarnya, tambah Dinda, hewan peliharaannya bukan ular saja. “Saya juga melihara 14 ekor kucing, burung hantu dan dua ekor anjing. Saya sayang sama hewan. Punya hewan peliharaan harus betul-betul dipelihara. Jadikan mereka bagian dari keluarga. Memiliki hewan peliharaan dari kecil menjadikan kita seorang penyayang,” ungkapnya. (mag-11)

Medan Kota Banyak Gay, Medan Baru Ramai Waria

Anal Seks Percepat HIV/AIDS

MEDAN-Wanita Pekerja Seks (WPS) ditengarai mempercepat laju pertumbuhan penderita HIV/AIDS di Kota Medan. Tapi, homoseksual khususnya Lelaki Suka Lelaki (LSL) atau gay juga bisa menjadi penyebab begitu juga dengan kaum waria. Apalagi, di Medan jumlah kaum gay sudah mencapai 1.699 orang, sedangkan waria berjumlah 664 orang.

Dari data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Medan yang diterima Sumut Pos, Kecamatan Medan Kota menjadi wilayah subur gay dengan 295 orang. Di peringkat kedua ditempati Kecamatan Medan Sunggal dengan 245 gay, dan peringkat ketiga diduduki Medan Petisah dengan 208 gay. Untuk waria, Medan Baru menduduki tempat pertama dengan 161 waria. Medan Johor di posisi kedua dengan 134 warianya dan Medan Petisah di posisi tiga dengan 93 waria.

“Komunitas ini (gay) termasuk tertutup, namun ketika dipetakan jumlahnya 1.699 orang dengan profesi beraneka ragam. Banyak juga yang memiliki keluarga (anak-istri) namun memiliki pasangan gay,” terang L Marsudi Budi Utomo, Pengelola Program KPA Kota Medan, kemarin.

Kecenderungan gay dan waria menularkan HIV/AIDS ditekankan oleh oleh dr Yulia Maryani, selaku dokter praktik penanganan masalah infeksi menular seksual (IMS). “Kelompok gay cenderung melakukan  hubungan seksual lewat anus (anal seks, Red). Seperti diketahui anus adalah tempat pembuangan yang banyak ditemui pembuluh darah di daerah sekitar anus. Sehingga dengan seksual yang rutin dilakukan lewat anus akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan luka pada bagian tersebut. Luka inilah yang nantinya akan menjadi pintu masuknya virus HIV melalui darah,” terang Yulia di ruang praktiknya, di kawasan Jalan Veteran Medan, Kamis (8/3).

Tidak hanya rentan tertular HIV, sambung Yulia, gay juga rentan terhadap penularan penyakit IMS, dan untuk diingat, seseorang yang terkena IMS memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi HIV. Bahkan, menurut Yulia dari pengalaman yang ditemui terhadap sejumlah pasiennya dari kelompok gay, banyak dari mereka yang tidak mengetahui jika mereka telah terinfeksi IMS maupun HIV. Akibat ketidaktahuan inilah yang akhirnya menyebarkan virus ke orang lain, apalagi para pelaku seks yang dominan berganti-ganti pasangan.

“Tidak ada cara lain untuk mencegah penularan IMS dan HIV melalui hubungan seksual kecuali dengan menggunakan kondom secara rutin dan harus benar-benar memperhatikan tentang cara penggunaannya agar tidak terjadi kesalahan,”ungkapnya.

Berangkat dari pengalaman praktiknya, Yulia mengakui, ada beberapa perbedaan prilaku seks antara gay dengan para waria. Meskipun sama-sama berhubungan dengan sesama jenis, namun untuk kelompok gay, masih sering menggunakan penisnya sesama pasangan secara bergantian ketika melakukan hubungan seksual. Bahkan tak jarang, sebagian gay ini juga memiliki isteri dan anak. “Namun, hal ini tidak akan dilakukan para waria. Selain tidak mau disebut sebagai seorang gay, para waria juga tidak akan menggunakan penisnya dengan sesama jenis saat melakukan hubungan seksual. Selain itu, waria juga mengakui jika dirinya murni seorang wanita dan tidak akan berpikir memiliki isteri apalagi anak meskipun keduanya tergolong kelompok homoseksualitas,” ungkap Yulia.

Selain itu, Yulia juga mengungkapkan jika sering menangani pasien yang terinfeksi IMS dan memiliki risiko besar tertular HIV, dari kalangan para pelajar. Dan biasanya para pelajar ini, menurut pengakuannya, cenderung sebagai pemuas nafsunya para gay atau sering disebut sebagai ‘kucing’. “Setidaknya sampai saat ini ada sekitar 25 pasien kita yang masih berstatus pelajar yang tengah berobat atas keluhan penyakit IMS yang dideritanya. Bahkan tak jarang mereka juga datang berobat ke klinik dengan menggunakan baju sekolah. Hal ini juga yang menjadi keprihatinan bagi kita, mengingat penyakit IMS memiliki risiko besar untuk terkena HIV,” ungkapnya.

Homoseksual Jadi Life Style

Menariknya, soal gay kini tidak sekadar orientasi seks semata. Hal ini diungkapkan Direktur Biro Psikologi PERSONA, Irna Minauli. “Cukup mengkhawatirkan! Sekarang perilaku homoseksual dianggap sebagai trend atau life style karena mengikuti gaya hidup para selebritis, misalnya Ricky Martin yang menikah dengan seorang dokter yang tampan,” ujarnya.

Menurutnya,  di Sumatera Utara jumlah gay tidak tertutup kemungkinan mengalami peningkatan. Bahkan kaum gay sudah semakin berani menampilkan diri secara terbuka ke khalayak. Gerakan yang dilakukan oleh kaum LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual) ini pun menjadi lebih terorganisir. Tak lain karena banyaknya dukungan dari foundation di luar negeri yang memperjuangkan kesamaan hak mereka.

Jika dilihat secara psikologi, kaum homoseksual (lesbian dan gay), khususnya yang mengacu pada DSM (Diagnostic and Statistical Manual) yang dipublikasikan oleh American Psychiatry Association (Asosiasi Psikiater Amerika) yang merupakan buku panduan dalam menegakkan diagnosa, bahwa homoseksual tidak lagi dianggap sebagai abnormalitas.

“Dengan demikian mereka sudah dianggap normal. Ada banyak penyebab homoseksualitas. Biasanya para gay belajar dari pengalaman seksual pertama yang mereka alami. Jika pengalaman seksual pertama yang menyenangkan itu dengan sesama jenis, maka mereka cenderung akan menikmati hubungan tersebut dan menjadi homoseksual,” tambah Irna Minauli. (uma/mag-11)

Aura Kasih Pacari Eks Nikita Willy

Sudah dua tahun Aura Kasih tak dibelai lelaki. Penyanyi seksi ini seolah sulit mencari pacar baru sejak putus dengan Rizky Haryanto. Setelah Ariel ‘Peterpan’ dan Raffi Ahmad, kini muncul nama Bara Tampubolon, cowok yang dikabarkan dekat dengannya.

“Aduh, dari mana itu. Nggak lah, cuma teman. Kenal saja dari teman, kenal dari teman-teman kita,” elaknya kepada wartawan.
Diakuinya, status jomblo bikin banyak cowok antre mendekati. Tapi Bara, mantan pacar Nikita Willy itu bukan salah satunya. Ia pun cuek dengan gosip seputar pacar barunya.

“Yang penting masih single. Jadi, kalau ada yang ngomong aku berteman sama siapa, aku nggak risih karena nggak ada yang marah juga. Jadi kalau dekat-dekat doang sih nggak salah. Aku nggak pernah ribut, biarin lah dibilang dekat sama ini, sama itu,” ucap pelantun Mari Bercinta ini.
Namun diingatkan, meski dirinya cuek digosipin, belum tentu dengan cowok atau orang lain yang disebut-sebut. Ucapannya ini nampaknya klise juga karena Bara sekarang kan sudah jomblo.

“Kalau aku sudah punya pacar terus aku digosipin sama siapa, jelas aku marah karena kita nggak enak lah sama pacar kita,” cetusnya. Bintang film Asmara Dua Diana ini mencontohkan saat pernah dikabarkan berhubungan spesial dengan Raffi Ahmad. Karena gosip itu, Aura Kasih sempat jaga jarak dengan pacar putus nyambung Yuni Shara itu. Yang jelas, semakin bertambahnya usia bikin Aura Kasih lebih serius menata hidup. Terutama menggapai segala impian sebelum kelak menikah nanti.

“Banyak banget sih yang diinginkan, married belum, punya pacar saja belum. Terus lebih ke karier saja sih,’’ujarmya.
Sambil berkarya, Aura percaya masih bisa cari pria yang cocok jadi pasangan hidup. Meski sepintas berat karena dia tipikal wanita pemilih.
“Ya siapa sih yang nggak pengen pacaran. Tapi fokus kerjaan dulu. Buat pacar, kalau ada yang cocok oke, married boleh. Mudah-mudahan tahun depan sudah berkeluarga,” ucapnya.

Kalau bisa memilih, Aura ingin punya pacar berlatar pengusaha. Alasannya agar si cowok siap secara materi dan mental.
“Ya kalau bisa jangan seprofesi.  Mereka itu (pengusaha) punya prinsip matang. Aku suka cowok nggak posesif, cool, pintar dan yang penting dia punya dari hasil kerja keras sendiri. Selama ini aku hidup mandiri. Makanya harus punya cowok seperti itu agar mampu bangun visi dan misi yang sama ke depannya,” tutup Aura. (rm/jpnn)