28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 13798

Aura Kasih Pacari Eks Nikita Willy

Sudah dua tahun Aura Kasih tak dibelai lelaki. Penyanyi seksi ini seolah sulit mencari pacar baru sejak putus dengan Rizky Haryanto. Setelah Ariel ‘Peterpan’ dan Raffi Ahmad, kini muncul nama Bara Tampubolon, cowok yang dikabarkan dekat dengannya.

“Aduh, dari mana itu. Nggak lah, cuma teman. Kenal saja dari teman, kenal dari teman-teman kita,” elaknya kepada wartawan.
Diakuinya, status jomblo bikin banyak cowok antre mendekati. Tapi Bara, mantan pacar Nikita Willy itu bukan salah satunya. Ia pun cuek dengan gosip seputar pacar barunya.

“Yang penting masih single. Jadi, kalau ada yang ngomong aku berteman sama siapa, aku nggak risih karena nggak ada yang marah juga. Jadi kalau dekat-dekat doang sih nggak salah. Aku nggak pernah ribut, biarin lah dibilang dekat sama ini, sama itu,” ucap pelantun Mari Bercinta ini.
Namun diingatkan, meski dirinya cuek digosipin, belum tentu dengan cowok atau orang lain yang disebut-sebut. Ucapannya ini nampaknya klise juga karena Bara sekarang kan sudah jomblo.

“Kalau aku sudah punya pacar terus aku digosipin sama siapa, jelas aku marah karena kita nggak enak lah sama pacar kita,” cetusnya. Bintang film Asmara Dua Diana ini mencontohkan saat pernah dikabarkan berhubungan spesial dengan Raffi Ahmad. Karena gosip itu, Aura Kasih sempat jaga jarak dengan pacar putus nyambung Yuni Shara itu. Yang jelas, semakin bertambahnya usia bikin Aura Kasih lebih serius menata hidup. Terutama menggapai segala impian sebelum kelak menikah nanti.

“Banyak banget sih yang diinginkan, married belum, punya pacar saja belum. Terus lebih ke karier saja sih,’’ujarmya.
Sambil berkarya, Aura percaya masih bisa cari pria yang cocok jadi pasangan hidup. Meski sepintas berat karena dia tipikal wanita pemilih.
“Ya siapa sih yang nggak pengen pacaran. Tapi fokus kerjaan dulu. Buat pacar, kalau ada yang cocok oke, married boleh. Mudah-mudahan tahun depan sudah berkeluarga,” ucapnya.

Kalau bisa memilih, Aura ingin punya pacar berlatar pengusaha. Alasannya agar si cowok siap secara materi dan mental.
“Ya kalau bisa jangan seprofesi.  Mereka itu (pengusaha) punya prinsip matang. Aku suka cowok nggak posesif, cool, pintar dan yang penting dia punya dari hasil kerja keras sendiri. Selama ini aku hidup mandiri. Makanya harus punya cowok seperti itu agar mampu bangun visi dan misi yang sama ke depannya,” tutup Aura. (rm/jpnn)

 

Femmy Permatasari Nyesel Menjanda

Air mata presenter ini terus menetes sejak bercerai dengan Samudera Djaya. Bayangan telah 13 tahun berumah tangga dan dikaruniai tiga anak menambah beban di dada.

“Saya sedih karena gagal jadi istri bagi Samudera Djaya, mantan suami saya. Selain itu saya sedih banget karena harus memikirkan ketiga anak saya,” curhat Femmy.

Apa sih penyebab perceraian yang sesungguhnya? “Apa yang sebenarnya terjadi nggak mungkin bisa saya ungkapkan ke media karena apapun yang terjadi itu pasti ada kesalahan saya dan ada kesalahan suami saya,” katanya.

Ditegaskan, keputusan bercerai murni hasil kesepakatan Femmy dan suami. Meski dalam proses hukumnya, Samudera yang menggugat cerai, Femmy merasa itu bukan masalah.

“Beberapa tahun belakangan ini memang sudah tidak ada kecocokan antara saya dan suami. Makin ke sini kami berdua sering bertengkar. Saya berpikir nggak enak kalau seperti ini terus di depan anak-anak. Kasihan mereka. Jadi kami pikir berpisah saja secara baik-baik,” bebernya.
Femmy membenarkan kabar dirinya berbulan-bulan pisah ranjang sebelum resmi bercerai. Saat itu, ia dan Samudera sulit berpikir jernih menyelesaikan persoalan.

“Tujuh bulan kami pisah sebelum perceraian. Sebetulnya, saya sayang banget dengan pernikahan ini. Apalagi sejak awal menikah, saya berpikir ini adalah pernikahan pertama dan terakhir buat saya,” tukasnya. Ketika disinggung adanya orang ketiga dalam rumah tangga mereka, Femmy langsung membantah.  “Tidak ada itu. Saya ini tidak pernah aneh-aneh dalam hidup. Lurus-lurus saja,” jawabnya.

Mengenai hak asuh anak yang jatuh ke tangan Samudera, Femmy hanya menerimanya dengan legowo. Baginya, putusan itu hanyalah keputusan di atas kertas. Kenyataannya, dia dan Samudera sudah sepakat untuk mengasuh anak bersama secara bergantian. (rm/jpnn)

Renata Kusmanto Minder Tampil Syur

Paras ayu Renata Kusmanto tiba-tiba jadi buah bibir sejak kemunculannya di film Sampai ke Ujung Dunia. Berperan sebagai bintang utama, Renata sukses menjiwai peran. Dia pun tak menolak, jika ada tawaran berlaga lagi di sebuah film layar lebar.

“Mau kalau ada yang menarik dan sesuai sama saya,” kata Renata saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Ia juga tidak ingin pilih-pilih genre film. Namun, dia membatasi film tersebut tanpa beradegan seksi.

“Nggak sih, saya pengen sesuatu, pengalaman yang baru. Baru mau mulai coba. Pengen yang lebih keluar dari saya, yang lebih berani. Peran antagonis pengen juga, tapi belum bisa yang terlalu ekstrem. Kalau itu (seksi) angan-angan deh, nggak berani. Nggak ada yang ditunjukkin juga, nggak ada yang bisa dipamerin,” ujarnya tertawa.

Wanita yang mengawali karier di dunia modelling ini mengaku lebih menyukai jadi model ketimbang akting depan kamera.
“Saya lebih suka dunia model, pelan-pelan fokus di film. Saya besar di dunia model, jadi nggak mungkin saya tinggalin. Nyaman di dunia model karena sudah lama,” tandasnya.

Pekerjaannya di dunia modelling, bikin Renata dapat menyalurkan hobi travelling-nya. Setidaknya dari fashion show, ia sudah menginjak beberapa negara di Asia.

Kegemarannya travelling karena ingin melihat sesuatu yang baru sekaligus bisa keluar dari rutinitas yang ada. Makanya, dia tak segan menabung demi bisa menjalani hobinya tersebut.  “Pengen banget ke Amerika, tapi itu untuk save the best for the last. Dalam waktu dekat ini sih pengen ke Austria, kata orang-orang itu bagus banget,” tandasnya. (rm/jpnn)

Demi Try Out, 32.465 Murid SD Dipungli

LUBUKPAKAM-Dunia pendidikan di Sumatera Utara (Sumut) terus diuji. Kabar terbaru, di Deliserdang, sedikitnya 32.465 murid SD dikutip Rp10.000 untuk mengikuti try out persiapan Ujian Nasional (UN).

Informasi yang diterima Sumut Pos, seorang orangtua murid sempat mengeluh dengan pungutan itu. Apalagi, pungutan itu nantinya dipotong dari uang Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Adalah S, warga sebuah kecamatan di Deliserdang yang tak ingin namanya dikorankan, mengaku keberatan dengan itu. Pasalnya, anaknya yang duduk di kelas 5 juga dikuti. “Pada tahun lalu dana try out cuma untuk murid kelas 6 saja,” ucapnya.

Ayah tujuh anak ini mengaku heran dengan pungutan tersebut.”Sebenarnya bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah ini memberatkan, meskipun dana itu nantinya dipotong dari anggaran dana BOS. Yang jadi pertanyaan kenapa murid kelas lima SD juga ikut dipungut?” terangnya.

Keterangan warga ini langsung dikonfirmasi ke sekolah yang dimaksud. Kepala Sekolah itu, yang berinisial SU, mengaku pungutan liar itu karena ada tekanan dari Kantor Cabang Dinas (Cabdis) Pendidikan dan Pengajaran. “Tahun lalu try out UN hanya untuk murid kelas enam, tapi berdasarkan perintah orang dari kantor Cabdis, tahun ini murid kelas 5 juga mesti dipungut biaya try out,” sebutnya.

Bahkan, dia mengatakan, pungutan itu dilakukan pada setiap triwulan. “Jadi dana try out UN itu nantinya dipotong dari anggaran BOS dan diserahkan ke kantor Cabdis,” cetusnya.

Menariknya, ketika oknum tersebut dikejar, dia juga mengelak. Katanya, pungutan itu adalah perintah kepala Cabdis. Dan, kepala Cabdis pun mengelak juga dengan mengatakan semuanya bermuara pada atasannya. Pasalnya, instruksi itu tidak hanya dilakukan di wilayahnya saja. Dengan kata lain, mereta di seluruh Deliserdang.

Sumut Pos pun mengejar Kepala Dinas Pendidikan Pemudah dan Olahraga Pemkab Deli Serdang (Kadisdikpora) Sa’adah Lubis. Menariknya, seperti bawahannya, dia juga mengelak. Bahkan, Sa’adah Lubis siap memecat anak buahnya yang terlibat. “Siapa narasumber Anda itu, kalau betul kepala sekolah yang Anda maksudkan melakukan kutipan atau kepala cabang dinas, akan kupecat orang itu. Tidak benar ada instruksi melakukan kutipan kepada siswa,”bilang Sa’adah Lubis nada tinggi.

Terkait dengan hal ini, Anggota DPRD Deliserdang Imran Obos langsung buka suara. Menurutnya, narasumber Sumut Pos pasti tidak berbohong. Apalagi, disebut-sebut narasumber itu adalah orangtua murid. “Mana mungkin kalian ‘Sumut Pos’ tidak memiliki narasumber yang valid,” bilangnya.
Namun, politisi mudah Partai Amanah Nasional (PAN) itu, tidak mau banyak komentar terkait adanya aksi kutipan kepada murid sekolah dasar di seluruh Kabupaten Deliserdang.

Koleganya, Apoan Simanungkalit dari partai PDI-Perjuangan lebih tegas menyikapi. Menurutnya, pengutipan yang diambil dari dana BOS adalah tidak benar. Karena itu, dia meminta dengan tegas agar pihak terkait yang berperan di dalam dunia pendidikan agar segera menghentian segala bentuk kutipan yang dikenakan kepada murid SD. “Untuk apa lagi dilakukan penggutipan kepada siswa,” kecamnya.

Sementara Pelaksana tugas(Plt) Badan Pengawasan Daerah (Bawasda), Agus Ginting, terkejut adanya informasi tersebut. Hal ini dinilainya tergolong berani karena mengutip biaya kepada murid untuk try out. Pasalnya, tidak dibenarkan instansi atau kepala sekolah melakukan kutipan, apabila anggaranya tidak ditampung dalam APBN dan APBD. “Aneh ini, padahal sudah diintruksikan kepada PNS di Deliserdang jangan melakukan tindakan melanggar peraturan dan hokum,” bilangnya. (btr)

Alumni SMAN 5: Pernyataan Kadisdik Medan tak Layak

Buntut Di-Blacklist-nya dari SNMPTN Jalur Undangan

MEDAN-Alumni SMAN 5 Medan, Jhon Tobing, sesalkan pernyataan Kadisdik Medan, Rajab Lubis yang menyalahkan alumni terkait blacklist yang diterima sekolah tersebut.

Jhon Tobing menganggap pernyataan Kadisdik sangat menyudutkan alumni. Apalagi keempat alumni yang tidak mendaftar ulang kebeberapa perguruan tinggi meskipun telah diterima, dikarenakan alasan biaya partisipasi yang cukup tinggi berkisar 40 hingga 60 jutaan.

“Para siswa tidak mengambil kesempatan yang ada untuk kuliah lewat jalur undangan di perguruan tinggi di Indonesia kan ada alasannya, yakni biaya yang cukup tinggi. Siswa kan tidak semuanya orang yang mampu, jadi jangan terlalu cepat membuat pernyataan ke publik. Harusnya Kadis Pendidikann
itu mengayomi bukan menyudutkan,” ujar Jhon Tobing saat dikonfirmasi, Kamis (8/3) dengan nada kecewa.

Sebagai alumni sekaligus pihak komite sekolah, Jhon mengakui jika pernyataan yang disampaikan Kadisdik Medan telah menyinggung perasaan seluruh  alumni SMAN 5.

“Mengingat posisi Kadis membidangi dunia pendidikan, ungkapan tersebut sangat tidak layak untuk disampaikannya ke permukaan. Harusnya dia sebagai Kadis bisa berkoordinasi dengan panitia lokal dan mempertanyakan penyebab diblacklistnya SMAN 5 dan bagaimana mencari solusinya, bukannya menuduh yang macam-macam,”tegas Jhon.

Para alumni juga menyayangkan jika blacklist harus didapat SMAN 5 Medan selama rentan waktu tiga tahun. “Blacklist 3 tahun ini tidak memajukan pendidikan. Padahal dalam undang-undang dasar pasal 31 dan 32 menjamin warga negara untuk mendapatkan pengajaran dan pendidikan,”ungkapnya.
Sementara, Wakil DPRD Medan Ikrimah Hamidy menilai, tudingan yang disampaikan Kadisdik Medan, Rajab Lubis, terhadap alumni, sangat tidak layak untuk disampaikan.

Dinas pendidikan, dalam hal ini, harusnya lebih proaktif.

“Jika memang telah menelusuri kasus ini harusnya dicarikan solusi bukan menyalahkan pihak lain. Mungkin siswa tidak diinformasikan biaya partisipasi yang akan ditanggung siswa setelah diterima di sebuah perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia, siapa yang sanggup dengan dana yang cukup besar,”ungkap Ikrimah.

Karena sambung Ikrimah, kalau alasannya keungan, sedini mungkin pihak sekolah harusnya memberikan informasi.
Sehingga para siswa bisa menyiapkan segala sesuatunya.”Jadi jangan daftar dulu baru diinformasikan, wajar jika siswa tidak bisa menyanggupinya,”sebutnya.

Namun sambung Ikrimah, jika memang diblacklist karena alasan manipulasi data, maka hal ini sebuah tindakan yang layak diberikan. Karena selain mencoreng citra pendidikan, manipulasi data juga menyebabkan siswa berprestasi lainnya menjadi korban, karena harus kehilangan kesempatan masuk di PTN.

“Kalau perlu lima tahun diblacklist jika memang menipu data karena mencoreng citra pendidikan. Jadi gak usah nuding-nuding, bagus bekerja dan memperlihatkan hasil. Apalagi dia (kadis pendidikan Rajab) baru menjabat, kalau bisa perbaiki keadaan, perbaiki citra sekolah dan hasilkan prestasi,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, masa pendaftaran SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) jalur undangan ditutup tadi malam (8/3). Tapi, karena banyaknya dokumen pendaftaran yang belum difinalisasi pendataannya, masa pendaftaran diperpanjang hingga besok (10/3).

Kabar perpanjangan masa pendaftaran SNMPTN jalur undangan ini disampaikan oleh Sekretaris Panitia Pusat SNMPTN 2012 Rochmat Wahab di Jakarta kemarin (8/3). Pria yang juga menjadi Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menuturkan, perpanjangan masa pendaftaran ini murni disebabkan karena banyak dokumen rekomendasi siswa peserta SNMPTN jalur undangan yang belum difinalisasi datanya.

Meski diperpanjang, Rochmat menjelaskan tidak mempengaruhi jadwal secara keseluruhan. Dia mengatakan, pengumuman penerimaan calon mahasiswa melalui SNMPTN Jalur Undangan tetap 28 Mei mendatang. Setelah dokumen pendaftar difinalsasi, tahap selanjutnya adalah verifikasi data.
Rochmat mengatakan, sampai sekarang belum bisa dideteksi ada pelanggaran berbentuk pengatrolan nilai rapor siswa. Dia mengatakan, praktik jahat ini baru bisa ditemukan saat verifikasi data nanti. Sampai sekarang, Rochmat mengatakan masih ada empat SMA dan sederajat yang diblacklist karena terbukti mengatrol nilai rapor siswanya. Mereka dilarang mengikuti SNMPTN Jalur Undangan selama satu tahun. Tapi, siswanya tetap bisa mengikuti SNMPTN jalur Ujian Tulis. (uma/wan/jpnn)

Kim Kardashian Ke Paris untuk Kanye West

Kim Kardashian tak mau ambil pusing dengan rumor asmara antara dirinya dan rapper Kanye West, 34. Menurut bintang reality show itu, West adalah teman yang sangat baik, tidak lebih. Untuk itulah, Kim terbang ke Prancis. Dia mendukung West yang memamerkan rancangan sepatunya di Paris Fashion Week pada Selasa malam lalu.

Hadir dalam event fashion bergengsi, Kim dandan maksimal. Botak kepalanya yang terlihat ketika baru mendarat di Paris ditutupi dengan sempurna. Kim memakai atasan putih dengan mantel bulu dan tentu saja mengenakan sepatu West yang dibuat untuk label Guiseppe Zanotti itu. Sepatu high heels yang berbahan kulit dan berhias mutiara tersebut dibanderol USD 6.000 (Rp 55 juta). “Saya begitu mengagumi sepatu ini,” kicau Kim di akun Twitter miliknya.

Dikutip dari Daily Mail, setelah acara yang juga dihadiri Alicia Keys dan suami, serta Sean “P Diddy” Combs, itu Kim dan West akrab berbicara. Saat difoto, mereka tak segan menunjukkan kedekatan. Kim disebut-sebut sebagai perempuan di balik kandasnya cinta West dengan model yang bernama Amber Rose, 28.

Dalam sejumlah wawancara Januari lalu, Amber mengatakan bahwa Kim adalah penyebab utama kenapa dirinya putus dari West. Meski sempat marah besar dan kecewa, kini Amber merasa perlu berterima kasih kepada Kim. “Kini saya punya kekasih yang luar biasa. Kalau tidak ada Kim, barang kali saya tak akan bertemu kekasih hebat saya ini,” kata Amber merujuk pada pujaan hatinya saat ini, rapper Wiz Khalifa. (c13/ayi/jpnn)

Ketua DPRK Lhokseumawe Ditembak OTK

Lhokseumawe- Ketua DPRK Lhokseumawe Syaifuddin Yunus alias Ponpang (40), diterjang timah panas milik dua orang tak dikenal, Kamis (8/3) pukul 02.30 WIB. Korban dieksekusi pascaturun mobil di halaman rumah, sepulangnya dari Banda Aceh.

Menurut keterangan dihimpun Metro Aceh (grup Sumut Pos), TKP berada di parkiran rumah korban di Jalan Bukit Rata, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe. Awalnya, Syaifudin baru saja pulang dari Banda Aceh bersama supir pribadinya, Mahdi (40) sekira pukul 23.00 WIB. Namun, ketua dewan ini tak langsung pulang ke rumah, melainkan menyuruh Mahdi ke Hotel Lido untuk menemui teman-temannya.

Dari penginapan mewah tersebut, sang supir pulang naik becak dan kunci mobil Toyota Fortuner BL 257 N dikembalikan kepada korban. Pukul 02.00 WIB, Syaifudin beranjak pulang. Begitu sampai di rumah, saat menutup pagar, tiba-tiba  datang satu unit sepeda motor yang dikendarai oleh dua pria tak dikenal. Wajahnya tak tampak jelas karena memakai helm. Pelaku langsung menembak korban, diduga menggunakan senjata laras pendek sejenis pistol.
Peluru pertama, kedua dan ketiga tidak mengenai ketua dewan itu. Hanya menembus bagian mobil dinas yang parkir. Tembakan keempat mengenai korban, di bagian punggung kanan hingga tumbus ke perut kanan. Menyadari keselamatannya terancam, Syaifudin berusaha lari. Sementara pelaku setelah melakukan aksinya langsung kabur dengan menggunakan sepeda motor.

Syaifudin ditemukan di tepi jalan oleh penjaga rumahnya, Dedi Heriansyah Saputra (30). Dengan mengenderai sepeda motor, korban dibonceng ke Polsek Muara Dua, Kandang, dan kemudian diboyong ke rumah sakit Kesrem Lhokseumawe menggunakan mobil kijang innova aparat Polsek setempat. Sang istri, Cut Asmanidar (38), saat ditemui di RSU Kesrem Lhokseumawe, Kamis (8/3) siang mengaku tidak tahu kejadiaan naas itu. “Awalnya saya tidak tau kalau abang (Syaifudin, Red) ditembak. Saya kira suara ledakan trafo PLN,” akunya.

Usai mendengar suara keras, dia terjaga di kamar dan langsung keluar. Tapi belum membuka pintu karena masih takut-takut. Selanjutnya membangunkan Dedy, penjaga rumah mereka yang tidur di lantai II. “Kami bersama-sama keluar dan menduga abang sudah diculik karena tidak ada depan rumah. Mobil dan sandalnya ada di halaman, sedangkan orangnya gak ada,” ucapnya.

Terkait dengan itu, Polres Lhokseumawe langsung membentuk tim khusus untuk mengejar pelaku penembakan. Dari hasil olah TKP,  polisi tidak menemukan selongsong peluru atau proyektil. Namun, mereka mengambil kesimpulan sementara, eksekutor menggunakan pistol colt atau revolver. “Kasus ini masih kita selidiki, dan pasukan dari Polda dan Polres sudah dibentuk dalam satu tim khusus untuk mengungkapnya. Bahkan kita akan berusaha menghadirkan tim ahli yang paham tentang senjata api,” kata Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Galih Indra Giri. (ma/rpg)

Dunia 1 Mata Uang

Oleh: Dame Ambarita
Pemimpin Redaksi Sumut Pos

Tulisan ini berangkat dari pengalaman ikut travel tour belum lama ini. Saat itu, saya lupa menukar sejumlah rupiah ke ringgit. Terlupa… karena Malaysia bukan tujuan perjalanan. Sementara perut lapar memaksa kami harus makan siang di bandara, menunggu jadwal pesawat sore hari ke lokasi berikutnya.

Akhirnya saya tukar ringgit ke teman seperjalanan. Hanya jarak 1 jam penerbangan dari Medan, rupiah tidak laku lagi.

Setiba di Hongkong, rupiah dan ringgit yang tersisa sama-sama tidak laku lagi. Kini dolar Hongkong yang diterima. Kemudian hanya perjalanan 1 jam naik bus dari Hongkong ke Shenzhen, mata uang yang berlaku berubah ke Yuan. Dari Zhuhai ke Macao yang perbatasannya berada dalam sebuah gedung, Yuan tak laku-laku. Kini, mata uang Macau plus dolar Hongkong yang diterima. Cukup merepotkan.

Para turis antarnegara sudah lama merasakan repotnya menukar mata uang antar satu negara ke negara lain. Belum lagi nilai tukar uang dari yang satu ke yang lain, yang nilainya terkadang merugikan.

Saya jadi teringat, belum lama ini pernah membaca munculnya konsep tentang satu mata uang untuk seluruh dunia. Sebuah pemikiran yang tercetus konsep yang disebut New World Order. Tata dunia baru. Konsep ini ditandai dengan adanya Satu Pemerintahan Dunia, tanpa perbatasan, dengan satu tentara dunia, satu pengadilan dunia, dan satu mata uang dunia berbasis kredit tanpa uang tunai yang dikelola melalui microchip.

Tapi lewat penelusuran di internet, saya menemukan konsep ini ternyata muncul bukan karena para turis repot menukar mata uang tiap kali berganti negara tujuan. Konsep ini ternyata digagas dan dipropagandakan oleh Kelompok Illuminati yang dapat ditelusuri hingga ribuan tahun ke belakang di Sumeria, Babilonia, Mesir, dan lebih jauh menuju masa yang kita sebut prasejarah.

Selama berabad-abad, kata sumber di internet, mereka tak henti-hentinya bekerja untuk memusatkan kekuasaan dunia dan menyelesaikan ‘Pekerjaan Besar’ mereka yaitu kediktatoran global. Jaringan ini dikendalikan oleh garis darah kuno yang saling menikah dan cabang-cabangnya, yang kini dipimpin oleh 13 ‘keluarga elit’, yang tersusun dalam hirarki DNA. Keluarga ini meliputi Rothschilds, Rockefellers, Keluarga Lorraine, Habsburgs, dan dinasti Thurn und Taxis dari Bergamo.” (David Icke, “Tales from the Time Loop”).

New World Order disusun oleh elit kekuasaan yang berpikir bahwa mereka memiliki hak ketuhanan untuk merampas kendali total pada kehidupan semua orang. Agendanya adalah konsolidasi dan pemusatan kekuasaan ke dalam genggaman Pemerintahan Dunia, yang meliputi semua hal.

Gagasan New World Order telah mulai dilaksanakan oleh negara-negara di Eropa (Europen Economic Community – EEC). Mereka memiliki satu paspor, satu KTP, satu SIM yang hampir sama satu dengan yang lain, warganya boleh bekerja dan tinggal dimana saja di Eropa. Di sana hanya berlaku satu mata uang (Euro), satu angkatan bersenjata, satu bank pusat, satu pengadilan tinggi dan satu parlemen Eropa.

Uni Amerika (dimulai dari NAFTA), telah membentuk pakta ekonomi. Asia juga melalui APEC telah mengagas Uni Asia, dipimpin China dan Jepang. Jika 3 model ini sudah eksis, mereka akan dipersatukan untuk membangun Satu Pemerintahan Dunia.” – Paul Joseph Watson, “Order Out of Chaos”.

Demikian juga, sebuah laporan PBB pada bulan Juli tahun yang sama menyerukan agar negara-negara menggantikan dollar sebagai standar cadangan devisa luar negeri dalam perdagangan internasional, dengan sebuah mata uang dunia baru yang akan dikeluarkan oleh IMF (International Monetary Fund).

Di negeri kita, kini Bank Indonesia sedang menyiapkan perangkat yang memungkinkan alat pembayaran dengan satu kartu melalui layanan e-Money (uang elektronik). Dengan satu kartu itu, memungkinkan pengguna untuk membayar transaksi apa pun.

Melihat perkembangannya, dunia sekarang sedang menuju perwujudan ‘tata dunia baru. Tetapi di balik seluruh efek positif yang dikampanyekan ‘satu dunia baru’, pasti ada efek negative yang mengikut. Di antaranya –sesuai nubuatan sebuah kitab suci— tanpa microchip itu, orang tidak akan dapat membeli dan menjual.

Namun bagaimanapun pro kontra yang mengikuti konsep ini, dunia baru itu tidak bisa dielakkan. Tinggal bagaimana kita mempersiapkan diri mengantisipasinya. (*)

Jupe Putuskan Gaston

Baru saja melakukan beragam cara untuk mendapat restu orangtua, Julia Perez harus menerima kenyataan pahit berpisah dari kekasihnya, Gaston Castano.

Pelantun Jupe Paling Suka 69 itu menangis lantaran gagal menikah dengan bintang sepak bola Gaston Castano. Bukan karena tidak mendapat restu orangtua, namun karena perbedaan prinsip.

“Ini bukan masalah direstui, tapi ini masalah prinsip. Seorang perempuan ketika prinsip itu dilanggar aku harus melakukan sesuatu,” kata Jupe ketika ditemui di Studio RCTI Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (8/3).

Jupe merasa keputusan tersebut terlalu cepat diambilnya. Sebab baru satu hari yang lalu Jupe mengakhiri hubungan percintaannya dengan Gaston. “Satu hari yang lalu aku yang putuskan untuk membatalkan pernikahan ini, karena ada satu hal. Aku baru mengerti dalam hidup ini selamanya enggak indah. Mudah-mudahan semua berjalan baik,” tandasnya.

Kegagalan pernikahannya membuat Jupe sedih dan merasa terpukul, sebab Jupe terpaksa untuk menggagalkan pernikahan yang telah diimpikannya.
“Aku benar-benar lagi down, aku minta doanya saja sama teman-teman semuanya, doain aku kuat. Aku enggak minta hidup ini lancar buatku, aku cuma minta sama Allah mudah-mudahan aku bisa jalani semua ini,” tutupnya.

Sebelumnya, Jupe berencana menikah dengan Gaston dalam waktu dekat. Bahkan, Jupe diberi waktu oleh orangtua Gaston untuk mengurus pernikahannya dalam waktu dua bulan.

Meski sudah tak sabar naik pelaminan, namun Jupe harus terima jika rencana pernikahannya itu diundur. Sebab hingga saat ini sang bunda belum merestui hubungannya dengan Gaston. Dan kini, dia harus menelan pil pahit rencana pernikahannya gagal di tengah jalan.

Sebelumnya untuk mendapat restu calon mertua (camer), Sri Wulansih, Gaston Castano memelajari agama yang diyakini calon istrinya itu. Dia pun berguru kepada Habib Abdurrahman Assegaf.

“Dia mau belajar agama Islam, ya welcome. Kita ajari, kasih tahu Islam itu Tuhannya tunggal, Allah doang enggak ditambahi. Saya terangi bahwa kalau kita bilang mau nyembah Tuhan, sembah yang ciptain alam semesta,” kata Habib Abdurrahman Assegaf.

Kendati begitu, Habib yang terkenal dekat di kalangan artis itu mengimbau agar tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain. “Hal yang baik itu adalah dorongan Allah SWT. Karena hidayah itu yang ngasih cuma Allah. Kita enggak bisa ngasih hidayah kepada orang yang kita cintai sekali pun, karena hidayah itu hanya dari Allah SWT,” imbuhnya.

Lebih lanjut Habib mengungkapkan, bahwa Gaston saat ini baru mempelajari akidah agama Islam.(net/jpnn)

Apartemen SNSD Seharga 1 Juta Dolar

Kepopuleran Girls Generation (SNSD) di Asia maupun dunia memang tak perlu dipertanyakan lagi. Segala sesuatu tentang girlband ini memang selalu menarik perhatian. Belakangan ini topik tentang harga dorm (apartemen) SNSD menarik perhatian publik, terutama karena ukuran dan harga yang tak main-main.

Dalam episode ke 464 dari acara Mnet’s Wide Entertainment News, berbagai ranking tentang bermacam-macam hal terkait K-pop girlgroups menjadi topik utama. Dalam tema rangking girlgroup berdasarkan gaya hidup, episode tersebut menceritakan tentang dorm SNSD.

Berdasarkan episode tersebut, dorm SNSD terletak hanya sekitar 5 menit dari kantor SM Entertainment. Dorm SNSD ini luasnya sekitar 330 meter persegi, sedangkan ruang tamunya saja luasnya sekitar 100 meter persegi. Harga apartemen tersebut berkisar antara 800,000,000-900,000,000 won Korea, atau sekitar US$1,000,000. Harga ini tentu jauh dari harga yang bisa dibayangkan oleh orang biasa.

Dikatakan bahwa SNSD tinggal di apartemen semahal itu karena memang tempatnya dekat dengan agensi mereka.
Selain itu, apartemen tersebut memang memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Beberapa Netizen  berkomentar bahwa SNSD memang pantas mendapatkan tempat semahal dan semewah itu karena prestasi mereka. (kpl)