29 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 13960

Kasek Bantah Pungli Orangtua Murid

Dugaan Penyelewengan Dana BOS di SD Negeri 060942

MEDAN- Beberapa hari belakangan ini, Kepala Sekolah (Kasek) SD Negeri 060942 Titipapan Drs Sudarno MS MM dituding melakukan penyelewengan dana BOS sejak 2007 hingga 2011 dan melakukan pungli kepada orangtua murid. Namun, tudingan tersebut dimentahkan Sudarno saat dikonfirmasi, Senin (6/2).

Kepada wartawan, Sudarso menjelaskan kalau dirinya telah menyalurkan dana BOS sesuai Juknis. Semua laporan sejak menerima dana BOS setiap triwulan diperiksa dan diarahkan Tim Monitoring, Inspektorat dan BPK.

Mengenai tudingan pungli, Sudarso juga menjelaskan kalau dirinya telah melakukan prosedur untuk memajukan kualitas pendidikan yaitu dengan melakukan pendekatan, rapat dengan orangtua murid dan rapat pengurus komite untuk mengambil kebijakan. Selanjutnya, dirinya membuat surat edaran sesuai hasil dan kesepakatan rapat yaitu memberikan bantuan dana komite sebesar Rp5.000 untuk siswa yang mampu dan bagi yang tidak mampu gratis.

Selanjutnya mengenai pembelian buku dari dana BOS, menurutnya dana BOS yang  diterima memang belum cukup untuk membeli buku setiap tahun secara keseluruhan, tapi dibeli secara bertahap. Dia juga membantah adanya foto copy buku bacaan. “Kalaupun ada, mungkin untuk anak pindahan. Karena murid tambahan belum terdaftar dalam alokasi dana BOS-nya,” jelasnya.

Mengenai pemasangan cornblock, kata Sudarso, kira-kira pada 2008, memang pernah dijalankan les kepada donator sebelum ada bantuan dari Dinas Pendidikan. Saat itu, terkumpul dana sekitar Rp1 juta dan karena tidak cukup untuk membeli cornblock, kemudian dimusyawarahkan dengan guru-guru dan disetujui dana itu dialihkan untuk membuat lokasi parkir sepeda murid dan kendaraan guru.

Menurut sejumlah guru, selama ini Kasek SD Negeri 060942 Drs Sudarso tidak pernah bermasalah dengan guru ataupun orangtua murid. Makanya, mereka heran mengapa kasek dituding menyelewengkan dana BOS.(rel/ade)

Proyek Mubazir, Sumur Bor Rp210 Jt tak Berfungsi

LUBUKPAKAM- Tiga unit sumur bor di Dusun Serinci, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Pagar Merbau, senilai Rp210 juta, sudah empat tahun ditelantarkan. Padahal, program pelaksanan pembangunan serta pembuatan bangunan sumur bor itu ditampung dalam APBD 2009.

Mantan Kepala Dusun Serinci Gusmin (64), menjelaskan, di sana ada sekitar 110 KK yang selama ini hanya mengandalkan sumur buatan sendiri. Kemudian, sekitar 2009 silam dibangun sekitar tiga unit sumur bor lengkap dengan bak penampung air.

Namun sayangnya, sejak dibangun sampai saat ini, fasilitas umum yang dibangun Pemkab Deliserdang itu tidak pernah dioperasikan. Padahal warga sudah dikenakan rekening bea beban listrik untuk pompa air. “Kami sudah terutang beberapa bulan  bea beban listrik, sementara masyarakat belum menikmati fasilitasnya,” kata Gusmin.

Fasilitas sumur bor umum ada yang terletak di belakang musala, tapi karena tidak pernah berfungsi, warga yang hendak salat pun terpaksa mengambil air wuduk di rumah masing masing. (btr)

Upah tak Dibayar, Kuli Bangunan Lapor Polisi

LABUHAN- Belasan kuli bangunan proyek gudang SBU di Jalan RPH, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli mendatangi Mapolsek Medan Labuhan, Senin (6/2) siang pukul 14.00 WIB. Mereka hendak melaporkan pimpinan proyek pembangunan pergudangan penyimpanan barang pecah belah, Imam alias Andi (40) warga Polonia, Medan Polonia yang tak memberikan upah mereka.

Heri (40), seorang kuli bangunan mengatakan, Imam selaku pemegang proyek berjanji akan memberikan upah mereka pada Sabtu (4/2) lalu, namun tak juga dibayarkan.

Bahkan hingga Senin (6/2), ternyata Imam tak juga datang ke lokasi bangunan yang sudah rampung tersebut untuk merealisasikan janjinya. “Tadi kami sudah ke proyek itu lagi jumpai pemilik bangunan itu, katanya gaji kami sudah sama si Imam, tapi kami tanya mana si Imam pemiliknya tidak mau tahu, makanya kami melapor,” kata pria yang menetap di Mabar ini.(ril/smg)

Rintar Otak Penipuan di Sumut

Kasus Calo CPNS Se-Indonesia

MEDAN- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Subdit III Umum terus melakukan pengembangan kasus penipuan berkedok percaloan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) se Indonesia 2011. Hasilnya, Rintar Sianturi (40) diketahui sebagai otak pelaku untuk wilayah Sumatera Utara.
“Setelah kita lakukan pengembangan dan pemeriksaan, diketahui Rintar ini sebagai otak pelaku untuk daerah Sumatera Utara,” tegas Kasubdit III Umum AKBP Andry Setiawan, Senin (6/2) sore.

Pasalnya, lanjut Andry, Delisa br Simatupang (tersangka yang tertangkap lebih dulu) masih menyetor kepada Rintar. Begitu juga dengan Suroso masih menyetor kepada Rintar.

“Sedangkan Rintar menyetor kepada Plancius Panjaitan yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sumut,” ujar Andry.
Kepada polisi, Rintar mengaku, Delisa menyetor kepada dirinya sebanyak Rp6 miliar. Begitu juga dengan Suroso menyetor kepada Rintar sebanyak Rp2 miliar. Sedangkan Rintar sendiri menyetor kepada Plancius sebanyak Rp6 miliar. Aliran dana selanjutnya belum dapat dipastikan, sebab Plancius masih DPO.

Sementara, dua teman Rintar yang ditangkap bersamanya yakni Namari br Hutasoit (45) dan J. Surbakti (48) sudah dilepas. Sebab, dari hasil pemeriksaan keduanya belum terbukti menerima dan menyalurkan aliran dana hasil penipuan. “Tapi kalau nanti Plancius sudah kita ‘pegang’ dan dari hasil pemeriksaan ada mengarah ke Namari dan Surbakti, mereka bisa kita tahan. Dan juga laporan dari korban tidak ada terhadap mereka,” sebutnya.
Rintar juga mengaku pada Oktober 2011 lalu, ketiganya (Rintar, Namari dan Surbakti) masih sempat bertemu Plancius di Jakarta. Namun saat janjinya ditagih, Plancius terus mengulur waktu dan menjanjikan akan mengembalikan seluruh uang yang diterimanya.

“Mereka sempat ketemu, tapi karena terlena dengan janji manis Plancius akhirnya Plancius bisa kabur lagi,” jelas Andry sembari mengatakan sudah mengetahui posisi Plancius dan tinggal menunggu waktu untuk menangkapnya. Dijelaskan Andry, rentetan kasus ini panjang. Masih ada tersangka-tersangka lain di atas Plancius yang sudah kita pegang identitasnya. “Tapi itu masih rahasia dong, nanti keburu kabur nggak enak ceritanya. Hasil pemeriksaan pada HP Rintar, keduanya terakhir kali berkomunikasi pada November 2011 lalu,” papar Andry.

Hingga saat ini, kondisi kesehatan Rintar masih dalam keadaan baik. Pantauan di Rumah Tahanan Dit Reskrimum, Rintar sedang menelepon seseorang. Ia mengenakan baju kaos biru tua dipadu celana pendek berwarna gelap. Ia terlihat serius berbicara dengan seseorang via HP.

“Disini nggak ada yang lain selnya, semuanya sama. Ya termasuk bandar-bandar togel lah,” ujar seorang petugas jaga Rutan Dit Reskrimum Polda Sumut, yang enggan disebut namanya, Senin (6/2) sore. Sebelumnya diberitakan, Rintar Sianturi, Namari br Hutasoit dan J. Surbakti, Rabu (1/2) malam, dijemput petugas Subdit III Umum Dit Reskrimum Polda Sumut setelah menyerahkan diri ke Polda Jabar. (smg/ala/bud)
Ketiganya lalu diboyong ke Medan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut. (smg/ala/bud)

Tergiur Gelang Emas, Pacar Sejenis Dibunuh

Seputar Pembunuhan Pria Kemayu di Hotel Binaling Siantar

Ingat pembunuhan pria kemayu bernama Bambang Hermanto di Hotel Binaling Pematangsiantar 7 bulan lalu? Senin (6/2) sekitar pukul 00.15, seorang dari 2 pelaku ditangkap tim Polres Pematangsiantar dari Bengkalis, Riau. Dia adalah Irvan Lubis (37).
“Kita dapat informasi keberadaan tersangka, hingga anggota langsung mengarah ke lokasi yang dimaksud dan mendapati Irvan,” terang Kapolres Pematangsiantar, AKBP Alberd Sianipar.

Irvan diciduk dari jalan lintas Sumatera–Riau persisnya di Desa Pinggir Kecamatan Pinggir, Bengkalis.
Istri Irvan, Dian br Sinaga (29) dan Yuyun (30), istri Hendra, juga diamankan karena diduga turut membantu pelarian kedua pembunuh itu. Irvan sendiri mengaku, tak berniat membunuh kala itu. Dia hanya tergiur ajakan Hendra untuk menggasak uang dan gelang Bambang.

Ceritanya, Irvan mengajak Hendra menemui Bambang di hotel. Selain untuk memperkenalkan mereka, sekalian membicarakan rencana Bambang membuka kafe di Siantar. Tapi, Hendra kala itu membawa pisau. Katanya untuk jaga-jaga, jelas Irvan.

Keduanya berangkat naik Suzuki Spin tanpa plat sembari membawa tuak. Di kamar hotel, mereka sempat minum tuak. Rupanya, Hendra punya niat lain. Dia ingin mengambil gelang emas dan uang Bambang yang sempat dilihatnya di tas korban. Hendra lalu membisikkan niatnya pada Irvan. Tergiur, Irvan menyetujui rencana jahat Hendra.

Keduanya lalu beraksi. Hendra mengancam Bambang dengan pisau agar menyerahkan hartanya. Sialnya, Bambang melawan. Gaya kemayu Bambang ternyata ditafsir salah. Buktinya, jelas Irvan, Bambang lebih kuat dari mereka berdua. Kalap dan bingung mendengar Bambang teriak, Hendra langsung menghujamkan pisaunya sebanyak 4 kali ke perut, tangan dan pinggang Bambang, sedangkan Irvan memegangi tangan Bambang.

Rupanya, teriakan Bambang didengar resepsionis yang tiba-tiba mengetuk pintu. Takut, Irvan dan Hendra lalu kabur ke areal persawahan.
Irvan sempat pulang ke rumah mengemas pakaian dan lari ke Pekanbaru. Di sana, Irvan bekerja sebagai buruh lepas di perkebunan karet dan juga jadi buruh bangunan. Dia sendiri tidak tau Hendra kemana lari.

Pengakuan Irvan, dia dan Bambang memang memiliki kedekatan khusus. Irvan ternyata pacar sejenis Bambang. Dua tahun Irvan pacaran dengan pengusaha katering tersebut. Tiap kali kencan, keduanya menginap di hotel kelas melati dan Irvan dibayar Rp100 ribu. “Kulakukan untuk beli susu Bang, aku sendiri diajak Hendra untuk merampok gelang itu meski awalnya kutolak,” jelas Irvan.

Dibebernya, dia mengenal Bambang sejak jadi jukir di Jalan Sutomo, Siantar Barat. Dia kerap membeli sarapan di tempat Bambang berjualan. Karena sudah kenal, keduanya mulai bermitra dan Irvan tidak jarang membantu korban ketika berjualan. Malam harinya kencan dengan menyambangi penginapan hingga melakukan hubungan intim sejenis. “Aku laki-lakinya, Bambang perempuannya bang,” ujar Irvan lagi.

Tapi Dian menduga suaminya dijebak Hendra. Dia curiga setelah Irvan pamitan padanya, tepat sehari sebelum pembunuhan Bambang, untuk menemui Hendra. Padahal, jauh sebelum itu, Irvan dan Hendra terlibat perselisihan. Soalnya, Irvan tepergok Hendra berduaan dengan istrinya, Yuyun. “Suamiku sempat diam-diam jalin hubungan gitu Bang dan kepergok satu kamar di rumah Hendra,” ujar Dian.

Dasar itulah, Dian meyakini kalau Hendra sengaja merencanakan pembunuhan untuk menjebak suaminya atas unsur balas dendam. Di mata Dian, Hendra adalah pria yang dikenal berlatar belakang dunia hitam. “Malam itu sudah kularang untuk pergi dia Bang, tapi itulah naas. Mau bilag apa lagi,” sesal Dian.(mag5/joe)

Terpuruk, Bangkit, Terpuruk Lagi

INKONSISTENSI Inter Milan masih berlanjut. Yang tragis adalah kekalahan atas tuan rumah AS Roma kemarin malam. Inter dilumat empat gol tanpa balas. Sang arsitek, Claudio Ranieri pun meradang.

Bagaimana tidak, dari tiga laga terakhir, mereka hanya bisa dapat satu angka. Sebelumnya, Inter juga sudah tersingkir dari Copa Italia. Puncaknya, dibantai Roma.

“Kita tidak bisa terus seperti ini. Melawan Roma tim seperti tidak jadi diri sendiri,” kata Ranieri di Soccerway.
“Kekuatan tim beberapa pekan terakhir tidak terlihat. Kami terlalu mudah kebobolan,” sambungnya.
Meski begitu, Ranieri masih percaya pada tim dan optimis bisa segera bangkit.

“Jelas saya masih percaya pada tim, tapi tim harus menemukan kembali jati diri di lapangan. Kami sempat terpuruk, dan bangkit kembali. Dan tentu saja kami akan melakukannya lagi,” bebernya.

Inter saat ini duduk di posisi kelima di klasemen sementara Serie A dengan catatan 26 angka dari 22 laga.
Sebelumnya, Kapten Inter Javer Zanetti menilai kekalahan telak itu merupakan wujud dari penampilan terburuk timnya.
“Aku pikir ini adalah penampilan teburuk Inter sejak awal musim, terlepas dari fakta bahawa Roma bermain sangat baik dan pantas menang,” tutur Zanetti kepada Inter Channel.

“Kami bahkan tidak bermain dengan sukses dan itu adalah kekacauan, tapi kami harus mencoba untuk tetap berkonsentrasi di laga selanjutnya. Kami tak boleh lengah lagi,” pungkasnya. (ful/bbs)

Ghana-Mali Lolos Semi Final

FRANCEVILLE –  Lengkap sudah formasi empat besar atau semi final Piala Afrika 2012.  Setelah Zambia dan Pantai Gading, kemarin dini hari WIB giliran Ghana dan Mali yang melaju ke babak empat besar.  The Black Stars-julukan timnas Ghana lolos setelah menyingkirkan Tunisia dengan skor 2-1. Ghana harus melalui babak perpanjangan waktu untuk meraih kemenangan tersebut.  Mereka juga  dan harus berterima kasih kepada kiper Tunisia, Aymen Mathlouthi.  Sebab, berkat blunder yang dilakukan Andrew Ayew bisa mencetak gol penentu kemenangan pada menit ke-101. Ayew berhasil memanfaatkan bola muntah hasil umpan silang pemain Tunisia yang gagal diantisipasi Mathlouthi.

Ghana sendiri sempat unggul pada menit ke-10 lewat John Mensah setelah memanfaatkan sepak pojok Emmanuel Badu.  Namun, Tunisia berhasil menyamakan skor pada menit ke-42 lewat Saber Khalifa.  Perjuangan Tunisia bertambah berat ketika mereka harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Aymen Abdennour diusir oleh wasit di menit 108. Di semifinal, Ghana akan menghadapi Zambia.

“Saya pikir kami memang lebih beruntung,” kata Asamoah Gyan, bomber Ghana seperti dikutip AFP merujuk blunder yang dilakukan Mathlouthi. “Anda tahu, dalam sepak bola semuanya bisa terjadi.  Keberuntungan tetap diperhitungkan.  Anda melihat kiper mereka melakukan kesalahan.  Saya tak akan menyalahkan dia, tapi itu biasa terjadi di sepak bola,” lanjutnya.

Perjuangan Mali untuk merebut tiket semifinal jauh lebih berat.  Selain menghadapi ketatnya perlawanan Gabon, mereka juga harus mengatasi tekanan dari ribuan pendukung tuan rumah.  Mali akhirnya bisa mengatasi Gabon lewat adu penalti yang berkesudahan 5-4.  Gabon sempat memimpin di menit ke-55 lewat gol Eric Mouloungui.

Tapi, Mali berhasil menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak pemain pengganti, Cheick Tidiane Diabate di menit ke84. (ren/jpnn)

29 Tahun tak Pernah Diaspal

SERGAI- Di usia ke 8 tahun Kabupaten Serdang Bedagai, warga masih berharap banyak dengan pemerintah Sergai, terkait perbaikan infrastruktur jalan.
Soalnya, sampai saat ini, masih ada sejumlah ruas jalan yang belum pernah tersentuh pengaspalan. Salah satunya ruas jalan di Desa Binjai, Kecamatan Tebing Syahbandar, Sergai.

Seperti yang diungkapkan H Purba (45) dan L Sitanggang (48) warga Dusun VII Desa Binjai, kepada Sumut Pos, Senin (6/2), sejak mekarnya Kabupaten Serdang Bedagi, ruas jalan di desa mereka belum pernah mendapat sentuhan pembangunan (aspal). “Tapi semasa masih menjadi bagian Deliserdang sekitar tahun 1983, jalan satu-satunya sepanjang 1,5 Km di dusun kami ini, mendapat pengerasan dengan batu cadas,” terang keduanya.

Kini, sebut mereka, hampir 29 tahun berlalu, tapi ruas jalan ini belum juga dibangun. Padahal, jaraknya tak begitu jauh dari Kota Tebingtinggi.(mag-16
Untuk itu, mereka berharap agar pemkab Serdang Bedagai mau bembangun jalan yang ada di desa tersebut, karena merupakan akses utama menuju pasar untuk mengangkut hasil bumi.(mag-16)

Munchen Kehilangan Mental Juara

PELATIH Bayern Munchen Jupp Heynckes, mengakui timnya kurang percaya diri saat ditahan imbang tuan rumah Hamburg 1-1 akhir pekan kemarin. Hasil itu membuat persaingan merebut gelar dengan Dortmund makin berjarak.

Bayern butuh gol telat Ivica Olic untuk menghindari kekalahan beruntun, namun hasil imbang tetap tak membantu Bayern kembali ke puncak klasemen yang kini dikuasai Borussia Dortmund dengan selisih dua poin.

Meski mengaku puas dengan kerja keras pemainnya, namun Heynckes merasa Thomas Muller dkk mulai kehilangan mental juara.
“Saya puas dengan determinasi, sikap, dan konsentrasi pemain saya. Tapi kami datang ke sini dan harusnya bisa menang,” kata Heynckes usai pertandingan seperti dilansir Bild.

“Itulah yang diharapkan dari tim ini. Kami harus bekerja keras setelah tertinggal gol tuan rumah. (Kiper Hamburg, Jaroslav) Drobny juga melakukan beberapa penyelamatan gemilang.”

“Kami pantas mendapat gol penyama kedudukan, tapi kami harusnya bisa memberi tekanan lebih dan saat ini hasil imbang adalah hal yang cukup menyedihkan. Kami sedikit kehilangan kepercayaan diri,” pungkasnya.

Sementara itu, pada laga lain antara Werder Bremen dan tuan rumah, Freiburg berakhir imbang. Di partai lainnya, Koeln berhasil memetik kemenangan tipis di kandang Kaiserslautern.

Bremen diimbangi oleh Freiburg dengan skor 2-2. David Pizarro membuka skor di menit 29 namun berhasil disamakan oleh Cedric Makiadi tiga menit berselang.

Pizarro kembali menggetarkan gawang Freiburg di awal babak kedua, tepatnya di menit 47. Tapi sekali lagi tuan rumah menyeimbangkan permainan lewat Jonathan Schmid di menit 70. Skor imbang bertahan hingga laga usai.

Satu angka yang didapat sudah mengangkat Bremen naik ke peringkat lima klasemen dengan perolehan 32 poin dari 20 kali bertanding. Sedangkan Freiburg masih menjadi juru kunci dengan 17 poin.

Sementara itu, Koeln justru memetik poin penuh di Fritz-Walter Stadion usai mengalahkan Kaiserslautern 1-0.
Usai bermain imbang tanpa gol dengan di sepanjang babak pertama, Odise Roshi menjadi pahlawan Koeln dengan gol tunggalnya di menit 70.
Dengan ini, Koeln naik ke peringkat sembilan klasemen dengan nilai 24 dan Kaiserslautern tetap di zona merah dengan menempati 16 dengan koleksi nilai 18 poin. (bbs/jpnn)

Aksi Apik James

MIAMI-Penampilan impresif ditunjukkan oleh LeBron James saat Miami Heat menundukkan Toronto Raptors 95-89 di laga lanjutan NBA. Ia menyumbangkan 30 angka dari total poin yang dikumpulkan oleh Heat.

Menjamu Raptors di American Airlines Arena, Senin (6/2) pagi WIB, Heat mampu memimpin 31-27 di kuarter pertama. Tuan rumah mengakhiri paruh pertama pertandingan dengan keunggulan tipis 53-48.

Di kuarter ketiga, Heat tampil baik saat mampu mencetak 22 angka dan merapatkan pertahanan hingga hanya kemasukan 14 poin. Alhasil, Heat pun mampu unggul 75-52.

Di kuarter terakhir, Raptors yang ingin mengejar ketertinggalan tampil ofensif dengan mencetak 27 poin. Sial bagi tim besutan Dwayne Casey, Heat mampu mencetak 20 angka sehingga keunggulan enam poin untuk tuan rumah bertahan hingga akhir pertandingan.

Pada laga kali ini James yang sukses mencetak 30 angka dinobatkan sebagai top performer. Performa apik guard berusia 27 tahun itu mengantarkan Heat meraih kemenangan ke-10 dalam 12 kali pertandingan terakhir.

Sementara itu pada pertandingan lain yang digelar di TD Garden, Boston, tuan rumah Boston Celtics menundukkan tamunya Memphis Grizzlies 98-80.
Tampil sebagai penampil terbaik pada laga itu adalah Kevin Garnett yang mengoleksi 21 poin, sembilan rebound dan dua assist. (net/jpnn)