26 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 13961

Kapolres Dairi Serah Terimakan Jabatan

DAIRI- Kapolres Dairi AKBP Yustan Alpian, menyerahterimakan jabatannya kepada AKBP H Enggar Pareanum, dalam prosesi serah terima jabatan di  Aula Mapolres Dairi, Senin (6/2).

“Saya mengimbau, agar seluruh personel Polres Dairi dapat mendukung dan membantu Kapolres yang baru, apa yang anda berikan kepada saya, berikan juga yang terbaik kepada pengganti saya, bertindaklah ramah agar disayangi masyarakat, dan buatlah pelayanan terbaik terhadap masyarakat, karena baik buruknya kepolisian ada ditangan Bintara,” kata Yustan saat menyampaikan Laporan Kesatuan (Lap Sat).

Yustan yang bakal menduduki jabatan baru sebagai Kapolres Asahan ini, juga menyampaikan, tentang kerukunan umat beragama yang terjalin cukup baik di Kabupaten Dairi, dan sejumlah kerawanan daerah yang cukup menonjol di Kabupaten Dairi yakni, sengketa tanah, kejahatan ilegal logging, dan lalu-lintas Narkoba.

Dalam kesempatan itu, Kapolres yang telah menjabat selama 20 bulan di Kabupaten Dairi ini mengharapkan, seluruh personel Polres Dairi tetap dan selalu mendukung Kapolres yang baru, demi meningkatkan pelayanan yang baik terhadap masyarakat.(mag-14)

Lotus Andalkan E20 yang Inovatif

ENSTONE – Lotus menjadi tim berikutnya yang meluncurkan mobil mereka, untuk diandalkan menjalani musim balap Formula One 2012.
Seperti setiap mobil baru lainnya, McLaren MP4-27, E20 memiliki desain hidung yang disesuaikan dengan peraturan baru. Tapi desainnya masih kurang radikal jika dibandingkan dengan Ferrari F2012 yang baru diluncurkan pekan lalu.

Desain knalpot Lotus kini juga lebih tradisional. Ini dirancang untuk
mematuhi perubahan peraturan, setelah tahun lalu mereka gagal melakukan  inovasi.

Namun, berbicara selama presentasi peluncuran, bos tim Eric Boullier bersikeras ada banyak fitur inovatif pada mobil baru Lotus yang dinamai E20 itu.
“Reputasi kami baik dalam hal inovasi dan kami melalui beberapa bagian yang bagus dalam beberapa tahun terakhir. Katakanlah ada yang yang lebih lembut, tapi jelas kami memiliki inovasi beberapa tahun ini,” kata Boullier seperti dilansir Crash, Senin (6/2).

“Harapan terbesar saya adalah jelas untuk kembali membawa hal positif lagi dan memastikan tim ini berada di grid depan selama bertahun-tahun dan untuk waktu yang lama. Saya juga ingin melihat rakyat Enstone menikmati hidup di sini dan menikmati gairah mereka untuk menyaksikan balap motor dan F1,” terangnya. (net/jpnn)

Pemilik Nottingham Forest Wafat

LONDON-Jutawan , 54 tahun, yang kekayaannya gagal untuk menghidupkan kembali Nottingham Forest menjadi juara Eropa, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di rumahnya, Sabtu (4/2).

Forest, yang sedang berjuang merebut kaki kemenangan kejuaraan Eropa (divisi dua), mengumumkan kematian Nigel di situs resminya.

“Nottingham Forest sangat bersedih utnuk mengumumkan kematian pemilik klub Nigel Doughty,” kata klub tersebut. “Nigel Doughty meniggal di usia 54 tahun dan ditemukan di ruang olahraga di kediamannya yang terletak di Skillington, Lincolnshire,” tambah keterangan resmi tersebut.

Meskipun Nigel Doughty masih berstatus sebagai pemilik klub, dia telah mengundurkan diri sebagai ketua klub Forest yang dijabatnya selama 10 tahun pada Oktober 2011, menyusul mundurnya mantan manager asal Inggris Steve McLaren.

Dia kemudian digantikan oleh mantan pemain dan manajer Nottingham Forest Frank Clark. Nigel Doughty menyelamatkan Forest dengan membeli klub tersebut senilai 11 juta poundsterling (Rp 156 miliar) pada 1999. Dia juga telah menginvestasikan 100 juta poundsterling (Rp 1,4 triliun) dari kekayaan pribadinya untuk klub tersebut. (net/jpnn)

Pukat Trawl Rugikan Nelayan Tradisional

SERGAI- Sejak setahun belakangan ini kehidupan nelayan di Kabupaten Sergai khususnya di Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Teluk Mengkudu Sialang Buah, semakin terpuruk dan bertambah miskin.  Kondisi ini ditengarai maraknya penangkapan ikan dengan menggunakan pukat trawl dan pukat harimau oleh sejumlah pengusaha di Sergai.

Meskipun sudah dilarang oleh petugas kelautan, namun secara terang-terangan atau sembunyi masih saja beropersi dan sepertinya petugas terkesan tutup mata atau kurang serius membasmi kelompok-kelompok mafia penangkap ikan ini.

Irwansyah (32), nelayan jaring usrok yang menetap di Dusun V Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, saat ditemui Sumut Pos, Senin (6/2), menceritakan, saat ini kehidupan nelayan tradisional terasa semakin pahit disebabkan adanya pukat trawl dan pukat harimau. “Untuk mendapatkan ikan saja, kita tidak lagi mencari di perairan Sergai, karena ikannya sudah ditangkap nelayan yang menggunakan pukat trawl,” ujarnya.
Apa lagi, tambahnya, aktivitas kapal pukat trawl yang cukup banyak di perairan Sergai membuat nelayan tradisional kian terjepit. Kapal pukat trawl ini,beroprasi hanya 1 mil dari bibir pantai.

“Kita yang menggunkan kapal kecil hanya bisa melihat aktivitas mereka, tangkapan mereka puluhan ton sedangkan kita hanya 10 kilo. Jangankan untuk mencari 100 ribu, 50 ribu pun susah,” ungkap ayah 3 anak ini.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sergai Amin melalui Sekum Muslim Hasan, meminta Pemerintah Kabupaten Sergai bersama petugas laut kiranya tegas terhadap spekulan-spekulan di laut atau pemilik pukat trawl, agar ditindak tegas dan diberi hukuman seberat-beratnya kalau masih beroperasi. “Ranperda yang sudah di setujui untuk melarang pukat trawl segera dijalankan,”pintanya. (mag-16)

Dinas TRTB Takkan Bangun Pagar

Giliran Mahasiswa Unpri Demo Balaikota

MEDAN-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Prima Indonesia (BEM UNPRI), Jalan Belanga simpang Jalan Ayahanda, Medan Petisah unjuk rasa ke gedung DPRD Medan dan Balaikota Medan, Senin (6/2).

Dalam aksinya, mahasiswa meminta kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro untuk mengusut tuntas dan menangkap pelaku serta aktor intelektual perusakan pagar milik Unpri, yang dilakukan sekitar 20 pegawai Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) beberapa waktu lalu.

“Pembongkaran itu dilakukan secara anarkis dan melawan hukum sesuai dengan laporan polisi No STTLP/110/II/2012/SPKTI, karena pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan menyatakan secara tegas bahwa pagar milik Unpri masih berdiri diatas tanah hak milik Unpri dengan disaksikan oleh Kabid pengawasan TRTB Medan, Lurah, Kepling dan civitas akademika Unpri,” kata ketua BEM UNPRI, Amril Purba membacakan tuntutannya kepada Asisten Pemerintahan (Aspem) Kota Medan, Daudta Sinurat.

Untuk itu, lanjut Amril, mahasiswa Unpri meminta kepada Pemko Medan untuk segera membangun kembali pagar Unpri, yang sudah di bongkar dalam waktu 3×24 jam. Hal itu guna mendukung kenyamanan belajar mahasiswa Unpri.

“Unpri pada dasarnya mendukung pelebaran Jalan Belanga menjadi enam meter sesuai dengan peraturan yang berlaku berdasarkan rencana tata kota. Namun, tidak dengan pemaksaaan kehendak oleh segelintir orang atas nama kepentingan umum,” katanya.

Untuk diketahui, Jalan Belanga yang panjanganya 1 km memiliki lebar yang tidak sama, ada yang 2 meter dan tiga meter yang mengakibatkan penyempitan jalan sampai di ujung Jalan Belanga.

Menanggapi tuntutan para mahasiswa, Daudta Sinurat menyambut baik dan berjanji akan menyampaikan aspirasi itu ke dinas terkait di jajaran Pemko Medan, khususnya Dinas TRTB.

“Tuntutan mahasiswa akan segera saya sampaikan kepada Dinas TRTB Medan untuk segera melakukan pengecekan,” jelasnya.
Sedangkan di gedung DPRD Medan, tuntutan mahasiswa yang diterima oleh anggota Komisi D DPRD Medan, CP Nainggolan berjanji akan menidaklanjutinya dengan melakukan pemanggilan kepada dinas terkait.

“Dalam waktu dekat, Komisi D akan segera melakukan pemanggilan terhadap dinas terkait seperti Dinas TRTB Medan dan BPN Medan serta masyarakat untuk duduk bersama mencari solusi masalah Unpri,” jelas CP Nainggolan yang akan segera menjadwalkannya.

Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (Kadis TRTB) Kota Medan, Syampurno Pohan yang dikonfirmasi wartawan koran ini terkait tuntutan mahasiswa Unpri untuk membangun kembali pagar yang sudah dirobohkan tidak akan dilakukan pembangunan kembali.

“Konyolnya itu. Kita (Dinas TRTB Medan) tidak akan membangun kembali pagar tersebut karena pagar tersebut sudah melanggar aturan jalan sesuai dengan aturan tata kota,” jelasnya.(adl)

Pembelian Mobil Dewan Belum Jelas

LANGKAT- Hasrat anggota DPRD Kabupaten Langkat mendapatkan tambahan 30 unit mobil jatah, sepertinya belum mulus terakomodir. Pasalnya, hingga kini Pemkab Langkat belum menerima jawaban dari pemerintah pusat terkait penggunaan anggaran untuk segenap legislator.
“Belum, belum ada jawaban dari pemerintah pusat terkait permintaan itu. Nanti, kalau sudah ada jawabannya akan diberitahukan. Kapan diterima jawaban itu, kita juga tidak tahu pasti,” kata Plt Kabag Keuangan Pemkab Langkat, Syahrizal, Senin (6/2).

Pemegang uncang (kantong uang) Pemkab ini ketika ditemui wartawan di gedung DPRD Kabupaten Langkat guna mengikuti pembahasan R-APBD TA 2012, hanya menegaskan belum ada lampu hijau atau penjelasan resmi dari pemerintah pusat ketika dimintai penjelasan hasil pertemuan.
Sebab, sebelumnya (pekan lalu) berdasarkan informasi diperoleh Pemkab Langkat diwakili Syahrizal, diperkirakan terpaksa mengikuti anggota dewan berkonsultasi ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) guna kejelasan penggunaan atau cara memasukkan anggaran membeli mobil dimaksud agar tidak berbenturan dengan hukum dan perundang-undangan.

Syahrizal hanya tersenyum dan sesekali tertawa kecil, ketika ditanyakan seberapa besar peluang terwujudnya keinginan wakil rakyat itu menerima mobil jatah tambahan 30 unit bernilai Rp6 miliar. Pinjam pakai dimaksudkan DPRD terkait mobil, dinilai takkan terlaksana karena mobil dimaksud masih di awang-awang.

“Pokoknya, nanti kalau ada jawabannya akan diberitahukanlah. Sampai sejauh ini masih belum bisa dijelaskan,” elak dia berlalu menuju ruang rapat dewan seraya tertawa kecil ketika disinggung peluang lolosnya anggaran dimaksud.

Sebelumnya, M Nuh mantan anggota DPRD dari Karya Pembangunan sedikit menyayangkan niat para juniornya tersebut. Sejatinya, legislator diharapkan paham kondisi maupun keadaan rakyat yang lebih membutuhkan perbaikan di berbagai hal termasuk diantaranya permasalahan infrastruktur.
“Atau mungkin kita yang tidak menerima informasi, kalau sekarang ini seluruh sarana infrastruktur jalan sudah mulus dan dapat dilalui dengan baik,” sindir Nuh. (mag-4)

Kesehatan Lebih Penting Daripada Uang

MEDAN-Sebagai wujud kepedulian dalam membina kesehatan masyarakat khusunya generasi Muda di Kota Medan, Cabang Dakwah (Cada) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan menggelar program rutin sepakbola se-Daerah Pemilihan (Dapil I) Kota Medan di Lapangan sepak bola Jalan Pertahanan, Kecamatan Medan Amplas, Medan, Minggu (5/2)

Acara yang digelar setiap hari Minggu ini diikuti seluruh kader se-Dapil I bersama masyarakat di empat kecamatan di Dapil I diantaranya Kecamatan Medan Amplas, Kecamatan Medan Kota, dan Kecamatan Medan Denai. Kegiatan ini sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi antara masyarakat dengan kader PKS se-Dapil I.

Koordinator acara yang juga Ketua Bidang Kesehatan dan Olahraga, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKS Medan Amplas, Bima S Maha mengatakan kegiatan olah raga sepak bola ini dilaksanakan sekaligus memberikan pemahaman bahasa ‘Kesehatan lebih penting daripada uang’.  selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesehatan jasmani yang sudah berjalan selama dua tahun lebih dilaksanakan.

“Selain sebagai program untuk kader dan masyarakat sendiri, kegiatan seperti ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan kader dan masyarakat, khususnya di Dapil I ini. Kita menyadari kesehatan lebih penting daripada uang” kata Bima.

Dikatakannya, acara seperti ini mendapat respon yang sangat baik terutama bagi masyarakat di Dapil I, di mana anak muda di empat kecamatan Dapil I lebih mempunyai arah.

“Intinya kegiatan anak muda di Dapil I ini lebih terarah kepada kegiatan yang positif seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Cabang Dawah I khairuddin  Butar-butar S.H mengungkapkan, program seperti ini patut direspon dengan baik oleh masyarakat Medan dalam rangka pembinaan jasmani dan rohani.
“Biasanya rohani pengajian setiap pekan oleh seluruh kader untuk mengimbangi itu, kami juga melakukan olahraga untuk menyehatkan jasmani,”  cetusnya.

Tidak hanya itu, menurutnya, kader mempunyai program seperti ini, selain sebagai sarana menyehatkan jasmani juga merupakan salah satu cara meningkatkan kesehatan fisik dalam rangka persiapan menjelang perhelatan akbar politik di Sumut dan Kota Medan khusunya, seperti Pilgubsu 2013, pemilihan legislatif 2014 dan pemilihan wali kota 2015.

“Kita sangat membutuhkan program seperti mempersiapkan kader dalam mersepon kegiatan yang akan disongsong ke depan seperti Pilgubsu, Pileg dan Pilkda,” ujarnya.

Anggota DPRD Medan Juliandi Siregar mengungkapkan, kegiatan sepakbola ini sangat positif dalam rangka memberikan pembelajaran positif kepada anak muda dan masyarakat sekitar tentang pentingnya olahraga.”Program seperti ini perlu dikembangkan dalam rangka memberikan pembelajaran positif bagi masyarakat dan generasi muda  khusunya di Kota Medan,” ungkapnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Medan juga diharapkan bisa merespon kegiatan seperti ini sehingga generasi muda di Kota Medan bisa terarah dalam kegiatannya tidak terbawa dengan pergaulan yang negatif seperti narkoba. “Ini bisa menjadi model pendidikan generasi muda, dimana sama-sama kita ketahui permasalahan seperti narkoba dan pergaulan bebas sudah sangat memprihatinkan belakangan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Tri Mulyono Kepala Lingkungan III, Kelurahan Timbang Deli Medan Amplas, manuturkan kegiatan ini sangat positif dan mendapatkan respon dari masyatakat.

“Kami atas nama masyarakat khususnya lingkungan tiga sekitarnya sangat menyambut dengan rasa antusias bahwa masyarakat turut berpartisipasi dalam olah raga pada setiap minggu pagi,” tuturnya. (*/adl)

Tangkap Bandar Sabu di Galang Kota

082267358xxx

Kepada Bapak Kapolres Deli Serdang tolonglah ditangkap bandar sabu-sabu sekaligus pemakai narkoba di Jalan P Kemerdekaan Nomor 50 Lingkungan 3 Galang Kota. Rumah tersebut juga tempat praktik perjudian sabung ayam sekaligus tempat berzinah hingga sangat meresahkan warga sekitar. Mohon segera ditindak.

Kumpulkan Bukti

Saat ini kita tengah mengumpulkan bukti-bukti. Bila sudah mencukupi akan kita lakukan penindakan dan tangkap. Informasi terkait sangat kami butuhkan untuk mengungkap kasus ini. Terima kasih.

AKBP H Wawan Munawar SIK MSi
Kapolres Deli Serdang

Awas, ISPA Menyerang

Bila musim kemarau penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) pasti menyerang. Bagaimana mengatasinya? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos, Jhonson P Siahaan dengan Kepala Puskesmas Padang Bulan, dr Rehulina Ginting.

Penyakit apa saja yang sering ditemukan di Puskesmas Padang Bulan?

Penyakit yang paling sering ditemukan selain ISPA di antaranya penyakit rongga mulut sebanyak 20 persen dengan penderita sebanyak 300, penyakit kulit sebanyak 5 persen sebanyak 90 penderita dan 5 persen lagi penyakit DBD dengan penderita 89 orang. Masih lebih besar ISPA sebanyak 70 persen dengan penderita lebih kurang 2.500 pasien.

Seperti apa penanganannya ?
Penanganan yang diberikan yakni dengan cara melakukan pengobatan terapi terhadap si pasien, meminta kepada si pasien agar memakan makanan yang lembut-lembut dan tidak mengganggu tenggorokan, meminta kepada si pasien agar jangan meminum air minum yang hangat-hangat karena bisa menyebabkan radang tenggorokan dan memberikan obat kepada si pasien.

Apa yang harus dilakukan agar tidak terserang penyakit ISPA?
Kepada warga Medan agar jangan terlalu sering mengkonsumsi es atau minuman dingin yang langsung dari lemari es (kulkas, Red). Tak hanya itu, jika sudah ada tanda-tanda ISPA seperti demam, pilek, batuk dan tenggorokan gatal sebaiknya cepat mengobatinya.

Apakah penderita ISPA sering dirujuk ke rumah sakit?
Para penderita ISPA dan penderita penyakit lainnya tak pernah dirujuk ke rumah sakit karena bisa ditangani dengan cepat sebab di Puskesmas Padang Bulan ini dokter-dokternya lengkap.

 Apa langkah atau program yang dilakukan puskesmas menanganinya?
Langkah-langkah atau program yang dilakukan Puskesmas Padang Bulan yakni melakukan penyuluhan di posyandu-posyandu, menjumpai kader-kader di kecamatan atau kelurahan dan turun langsung ke rumah warga dalam memberikan imbauan yang dilakukan oleh dokter dan perawatnya.

Apa imbauan Anda kepada warga?
Saya mengimbau kepada warga agar saat cuaca panas jangan terlalu sering keluar rumah kalau tidak ada perlunya. Kalau keluar rumah jangan lupa memakai payung, anak-anak jangan terlalu sering keluar rumah dan jangan terlalu sering mengkonsumsi air dingin.(*)

Pinggir Rel jadi Lokalisasi, PT KAI Salahkan Bupati

JAKARTA – PT Kereta Api (KAI) menyalahkan Bupati Simalungun JR Saragih terkait  keberadaan lokalisasi prostitusi Pagok di Jalan Tepi Rel Kereta Api, Nagori Bahlias, Kecamatan Bandar, Simalungun.

Kepala Humas PT KAI, Sugeng Priyono mengatakan, tanpa harus diminta oleh PT KAI, mestinya Bupati Simalungun mengambil langkah penertiban terhadap keberadaan lokalisasi yang sudah diprotes warga sekitarnya itu.

Dijelaskan Sugeng, PT KAI tidak punya kewenangan melakukan penertiban, meski lahan yang digunakan secara liar itu merupakan lahan milik PT KAI.
“PT KAI tak mungkin melakukan penertiban karena tidak punya kewenangan. Membongkar bangunan saja PT KAI tak boleh. Yang punya kewenangan mengeksekusi penertiban itu ya pemda, melalui aparatnya yakni Satpol PP,” ujar Sugeng kepada koran ini di Jakarta, kemarin (6/2).

Apakah PT KAI harus berkoordinasi atau meminta Pemkab Simalungun terlebih dahulu? Sugeng menyatakan, tidak perlu. “Kalau memang sudah membuat keresahan warga, tanpa diminta pun Pemda harus bertindak,” ucapnya.

Ditegaskan juga, PT KAI tidak pernah dan tidak akan mengeluarkan izin pendirian banguan di lahan-lahan pinggir rel kereta, apalagi untuk prostitusi atau warung-warung penjual minuman keras (miras).

Alasannya, selain merupakan bentuk kegiatan yang merusak moral, PT KAI sendiri juga tidak mau perjalanan kereta api terganggu oleh adanya bangunan-bangunan liar di dekat rel kereta api

“Enam meter dari as rel harus bersih dari apapun, agar perjalanan kereta api tidak terganggu. As rel itu tengah-tengah rel,” jelasnya.
Sedang jika posisi rel menikung, maka jarak pandang masinis 700 meter ke depan harus gamblang, tak boleh ada penghalang.

Seperti diberitakan, warga Nagori Bahlias kembali melakukan protes atas keberadaan lokalisasi prostitusi Pagok di Jalan Tepi Rel Kereta Api, Nagori Bahlias, Kecamatan Bandar, Simalungun. Menurut warga, khususnya komunitas ibu perwiritan, lokasi itu akan merusak karakter anak dan remaja.
Yayuk (34), warga Nagori Bahlias, Minggu (5/2) mengatakan, warga sekitar telah berulang kali mendatangi lokalisasi tersebut dan meminta pengelola menutupnya.

“Disinyalir lokasi itu tempat mesum yang dapat merusak remaja muda di sekitar sini. Apalagi lokasi itu sudah 10 tahun beroperasi dan banyak warga menilai pengelola banyak menyimpan PSK (Pekerja Seks Komersil),” sebutnya.

Dia menambahkan, pengusaha setempat sepertinya kebal hukum, sebab setiap warga melakukan aksi demo dan menutup paksa tempat tersebut, tak lama kemudian selalu beroprasi kembali. (sam)