27 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 13967

Kompleks Pasar Dipo Kisaran Kebakaran

KISARAN- Sedikitnya 500 kios di Pasar Inpres Kota Kisaran, Sabtu (4/2) pagi, musnah dilalap si jago merah.

Kepanikan dan histeria terlihat saat ratusan pedagang berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka. Para pedagang saling berebut hingga membuat aparat kepolisian kewalahan untuk mengamankan barangbarang milik mereka.

Percikan api pertama kali terlihat dari kios yang berada di tengah pasar. Kencangnya tiupan angin dan banyaknya bahan mudah terbakar membuat api kian membesar hingga meluluhlantakkan ratusan kios lainnya.

Puluhan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Delapan jam kemudian api baru bisa dipadamkan Dugaan sementara api berasal dari hubungan pendek arus listrik dari salah satu kios.

Di lokasi kejadian, para pedagang menerangkan api kali pertama terlihat dari bagian tengah komplek pasar. Hanya saja belum diketahui secara jelas sumber api.

“Ketepatan kami mau buka pajak. Karena masih pagi sekali, kami berniat cari sarapan dulu di dekat sekolah Dipo. Pas lewat naik motor, aku lihat api sudah membesar, arahnya dari tengah itu,” tukas Parmin, seorang pekerja di pasar sembari mengacungkan telunjuk ke bagian tengah pasar yang dilalap si jago merah. Setelah melihat api membakar kios, dalam hitungan menit ribuan warga dan pedagang langsung memadati ruas jalan yang mengeliling pasar di inti Kota Kisaran itu.

Para pedagang yang panik, sembari menangis terus mengguman dan mengumpat. Bahkan ada yang menyebutkan pasar sengaja dibakar untuk kepentingan oknum tertentu.

Salah seorang saksi mata, Indra mengatakan api pertama kali terlihat menyala dari salah satu kios di bagian tengah pasar. Kemudian api merambat ke ratusan kios penjual bahan kain, pakaian dan sembako.

“Tidak tahu pasti api dari kios milik siapa. Tetapi api terlihat pertama kali dari kios di bagian tengah pasar,” kata Indra di Kisaran yang berjarak sekitar 160 kilometer dari Medan, ibukota Sumut. Pemilik kios dan warga sekitar sempat berupaya memadamkan api, namun api terus menjalar ke kios lain. Sementara mobil petugas pemadam kebakaran belum tiba setelah 30 menit setelah api terlihat membesar. Akibatnya, ratusan kios tinggal puing. Sebagian besar pemilik kios tidak sempat menyelamatkan dagangannya.

Selain menghanguskan ratusan kios, enam unit mobil yang parkir di kawasan pasar ikut terbakar.

Untuk memadamkan api, Pemkab Asahan mengerahkan sedikitnya 6 unit mobil pemadam kebakaran, satu unit di antaranya terpaksa didatangkan dari Kota Tanjung Balai, sekitar 26 kilometer dari lokasi kebakaran.

Sementara itu, kelambanan dan minimnya pengetahuan petugas Pemadam Kebakaran soal teknis penanganan kebakaran membuat dua ruko yang bersebelahan dengan Pasar Dipo ikut terbakar. Bagus Mulyadi, salah seorang warga yang sejak pagi buta menyaksikan peristiwa kebakaran menilai, para petugas damkar tidak paham cara memadamkan api. “Kalau petugas profesional dan paham pasti api tak menjalar ke mana-mana hingga menghanguskan dua ruko,” sesalnya. David Simatupang, pemilik kios yang terbakar mengaku amat terkejut saat dihubungi rekannya sesama pedagang.

Pengurus Persatuan Pedagang Pajak Inpres Kisaran (P3IP) H Zulhit Nainggolan ketika ditemui menuturkan, pihaknya mencurigai kebakaran adanya unsur kesengajaan.

Pasalnya beberapa waktu lalu pihak Pemkab Asahan melalui Dinas Tata Kota meminta dukungan untuk pembangunan pajak. Sebagian pedagang ada yang menandatangani, tapi sebagian lagi menolak. P3IP sendiri mendukung rencana pembangunan pasar menjadi permanen.

Zulhit mengaku heran atas sikap Pemkab Asahan, sebab keberadaan P3IP dikesampingkan.

Padahal, P3IP memiliki badan hukum. “Mengapa mereka sepertinya tidak mengakui keberadaan kami?” tanya Zulhit. (ing/sus/sht/smg)

 

Tuhan, Tolong Kami…

Wadidjah histeris. Wanita paruh baya ini tak kuasa menahan kesedihannya. Bahkan, ia sempat nekat hendak menerobos kobaran api yang membakar kompleks Pajak Dipo Kisaran. Untungnya, aksi nekat wanita ini dihalang pedagang lainnya.

”TUHAN tolongkami….Kemana lagi kami mau cari makan, Tuhan” Kenapa begitu berat cobaan ini” Allahu Akbar, Allahu Akbar!” teriak wanita beruban ini.

“Istigfar Kak, istigfar. Ini cobaan,” kata rekan-rekannya sesama pedagang.

Fatmi, rekan Wadidjah, kepada METRO menjelaskan, Ijah begitu terpukul dengan musibah tersebut. Pasalnya, kios tempat dia sehari-hari berdagang sembako untuk menghidupi anakanaknya hangus terbakar. Kata mereka, tak ada barang dagangan milik wanita itu sempat diselamatkan. Soalnya posisi kiosnya berada di tengah pasar, sehingga sulit dimasuki karena besarnya kobaran api.

“Habis semua,” tukasnya.

Dijelaskan pula, Ijah adalah janda dengan empat anak yang sehari-hari menggantungkan hidup keluarganya dari hasil berdagang di pasar tersebut.

Tak hanya Ijah, keluarga Nasution juga mengalami hal sama. Pedagang rempah-rempah ini terkulai lemas di emperan toko milik warga di Jalan Listrik. Nasution hanya bisa menatap dari kejauhan api terus membesar dan menghanguskan dua unit kios milik mereka.

Saat dicoba diwawancara, keluarga ini belum bisa memberikan jawaban karena masih shock.

“Udah dulu ya, maklumlah orang lagi kena musibah. Kasihan mereka. Padahal mereka lagi butuh uang, anaknya ada yang mau wisuda tahun ini,” tukas seorang wanita muda, yang tampak setia berada di dekat keluarga ini.

Pedagang lain, Muhammad Hudian alias Dian, warga Kelurahan Siumbutumbut, Kisaran Timur, mengaku hanya bisa pasrah. Pemilik dua unit kios yang selama ini digunakan istrinya berjulan kain, saat ditemui di lokasi kebakaran, tampak sedih. Kios dan seluruh barang dagangannya dilalap si jago merah.

“Saya nggak tau mau bilang apa. Saya pasrah aja lah. Padahal kios ini yang membantu perekonomian keluarga, termasuk menyekolahkan anak. Begitupun, saya harap Pemkab Asahan memberikan bantuan agar saya dan keluarga tertolong,” katanya dengan suara parau sambil memandangi kiosnya yang tinggal puingpuing.

Dian mengaku mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

“Saya juga sudah bingung, bagaimana ini nantinya?” tanyanya sedih.

Hal yang sama diutarakan Linda, pemilik kios yang terbakar. Hingga tadi siang pukul 11.00 WIB, api belum bisa dipadamkan. (ing/van)

Nasib Anas Ditentukan di Sidang Angie

JAKARTA- Nama-nama di luar Angelina Sondakh yang kerap disebut-sebut tersangkut kasus suap wisma atlet untuk beberapa waktu dekat ini masih bisa bernafas lega. Pasalnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengisyaratkan belum akan menetapkan tersangka baru hingga menunggu perkembangan persidangan dengan terdakwa Angie.

“Kami memang masih terus mengembangkan kasus ini Namun salah satu yang terpenting adalah menunggu fakta-fakta di persidangan,” kata Wakil KetuaKPKZulkarnaenkepada Jawa Pos (Grup SumutPos) kemarin(4/ 2). Menurut Zulkarnaen, KPK benar- benar memperhatikan secara detail perkembangan yang ada di persidangan.

Mantan koordinator staf ahli jaksa agung itu mengatakan bahwa di dalam persidangan, semua saksi memberikan keterangan di bawah sumpah dan bisa dipertimbangkan sebagai alat bukti. Memang selama ini, KPK cenderung menetapkan seorang tersangka berdasarkan pengembangan-pengembangan di persidangan.

Saat ditanya siapa saja yang nantinya layak dijadikan tersangka terlebih dulu, Zulkarnaen pun menolak diplomatis. “Saya tidak mau menyebut siapa-siapa orangnya.

Yang jelas kami bekerja secara akurat dan tidak semuanya bisa diungkapkan kepada public,” ucapnya.

Memang salah satu orang yang paling dekat sebagai tersangka baru adalah I Wayan Koster.

Salah satu indikasinya adalah politisi PDIP itu pada Jumat (3/2) lalu dicekal oleh KPK. Selain itu, dalam fakta-fakta di persidangan, Koster disebut-sebut “menadahi” uang Rp5 miliar dari Permai Grup di ruangannya.

Lutfi Ardiansyah, sopir Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis dalam persidangan mengaku sebagai orang yang mengantar uang tersebut ke ruangan Koster dalam dua tahap. Yakni Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar. Nah, setelah uang itu terkumpul di ruangan Koster, Angie pun segera merapat.

Menurut Mindo Rosalina Manulang dalam kesaksiannya di persidangan, Angie adalah orang yang minta Rp 5 miliar itu kepada pihak Permai Grup. Tujuannya adalah sebagai pelicin pembahasan anggaran proyek di Kemenpora.

Uang itu nantinya akan dibagi- bagikan kepada anggota banggar lainnya termasuk Koster.

Pengurus Fraksi Partai Demokrat juga disebut-sebut mendapat bagian. (kuh/dim/dim)

Silang Sengkarut Kantor Sementara

PERJUMPAAN di airport sebelum terbang ke Jakarta itu bagai membuka sedikit tabir soal ‘’gonjang- ganjing’’ cerita kepindahan 45 anggota DPRD Kota Medan ke kantor sementara. Herry awalnya sempat bingung kenapa masalah pindah kantor ini jadi berbuntut panjang. Entah bagaimana muncul kabar anggota Dewan segera menempati kantor baru yang wah di Palladium Mall, pusat perbelanjaan di seberang gedung DPRD. Wacana kepindahan kantor di tempat yang tak biasa itu mengundang penolakan keras dari publik dan sejumlah anggota Dewan sendiri. Herry bingung darimana usulan itu bermula. Hingga di pagi itu tanpa sengaja dia bertemu Sutejo, sang pengelola pusat perbelanjaan berlantai empat tersebut.

‘’Pak Tejo juga bilang tak setuju Dewan pindah ke sana. Biayanya tak cukup menutupi sewa satu lantai. Itu belum termasuk beban listrik yang digunakan sekretariat dewan,’’ ujarnya. Sebagai orang yang tahu betul pengelolaan mall, Herry menerima alasan Sutejo dengan kalkulasi matematis. Hanya saja usulan kepindahan ke Paladium Mall itu Herry menilainya buah kecerobohan sekretariat DPRD (setwan). Versi Herry, pihak Paladium Mall tak mengajukan proposal untuk itu. ‘’Setwan saja yang bingung, katanya mereka sudah tawar beberapa tempat tapi ditolak semua. Jadinya muncul opsi pindah kantor ke mall,’’ dia menambahkan.

Adalah Fraksi Demokrat yang pertama kali mengecam kepindahan ‘’rumah rakyat’’ itu ke pusat perbelanjaan. ‘’Tak pantas saja. Kok anggota Dewan ngantor di mall? Itu kan identik tempat mewah Apa ada juga ruang tempat rakyat mengadu di situ?’’ tukas Herry saat ditemui Sumut Pos, Kamis (2/2). Semula tak seorang anggota Dewan menyangka. Rumor kepindahan ke mall itu bagai api menyambar bensin, bersambut sebegitu cepat. Justru tak kalah menarik sejumlah unsur pimpinan bereaksi amat keras lantaran informasi itu pecah di telinga mereka dengan tiba-tiba.

‘’Kami saja tak ada diajak diskusi, lho kok langsung main pindah ke mall?’’ ucap August Napitupulu, wakil ketua DPRD asal Fraksi PDI-P. Silangsengkarut cerita kepindahan ini bermula dari usulan renovasi gedung DPRD Kota Medan yang sudah dianggap kurang layak akibat faktor usia.

Rapat paripurna menyetujui pengguliran dana sebesar Rp38 miliar untuk merenovasi gedung Dewan yang sudah uzur. Biaya renovasi yang dilungsurkan dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan tahun 2012 itu sekaligus memuat mata anggaran berikutnya yakni biaya kantor sementara senilai Rp1 miliar.

Dalam waktu satu setengah tahun terhitung Maret tahun ini anggota DPRD Kota Medan akan mandah sementara waktu. Gedung lama di Jalan Kapten Maulana Lubis, persis di depan kantor Walikota Medan, segera direnovasi. Agaknya kantor baru nanti juga tak kalah mentereng dengan gedung ‘’sang kakak’’ di sebelahnya yang bersalin rupa lebih dulu. ‘’Memang layak diperbarui, sudah banyak juga yang bocor,’’ ungkap Herry.

“Tapi kami tegas jangan sampai berkantor di pusat perbelanjaan, itu tidak representatif untuk tempat bekerja.” Rumor kepindahan ke mall itu tak cuma direspons Herry. Anggota Dewan lain, Ferdinand Lumban Tobing asal Fraksi Partai Golkar ikut naik pitam mendengar informasi tersebut. Dengan enteng dia menyebut usulan itu sarat kepentingan oknum pimpinan dewan. Bahkan dia menduga keras ada praktik calo di situ. “Bagaimana mungkin mall dijadikan ruang kerja dewan?’’ katanya geram. Justru yang menjadi pertanyaan besar kenapa anggota Dewan dan sebagian unsur pimpinan tidak disertakan meninjau Paladium Mall pada Senin tanggal 16 Januari lalu. “Ada apa ini?” ujarnya.

Dia memperingatkan pemilihan kantor sementara tak boleh dilakukan sembarangan, harus melewati mekanisme tender sesuai aturan yang berlaku.

Pasalnya anggaran yang dicomot dari APBD itu mencapai Rp1 miliar. Jangan sampai asal tunjuk yang akhirnya membuat gaduh dan bermuara pada proses hukum. “Kita kan sama-sama tahu aturan. Anggaran di atas Rp100 juta itu harus tender, tender juga jangan formalitas tapi tender terbuka seperti yang diamanatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,” cetusnya.

Kegeraman serupa juga dirasakan August Napitupulu.

Sedari awal, misalnya, dia melihat ada indikasi ‘’main mata’’ oknum pimpinan Dewan dengan setwan. Kecurigaan itu lantaran ada semacam pemaksaan kehendak agar Paladium Mall dirancang menjadi kantor sementara. Sebagai salah satu unsur pimpinan dia tak terima survei ke mall itu tidak melibatkan dirinya dan unsur pimpinan lain.

“Saya dan pak Sabar tak disertakan. Ya wajar saja saya menduga mereka bermain,” ungkapnya. Ditanya alasan kenapa tak diajak, August mengaku tak tahu. “Saya juga heran kenapa saya tidak dilibatkan, malah diberitahu saja nggak,” ungkapnya kepada wartawan di ruang kerjanya.

Ditemui Sumut Pos di ruang kerjanya, Sabar Syamsurya Sitepu, wakil ketua DPRD asal Fraksi Partai Golkar, mengamini kecurigaan koleganya itu. Sependapat dengan August, mantan Plt Ketua DPRD Kotra Medan itu melihat pucuk pimpinan Dewan seolah-olah bermain tunggal dalam memutuskan kantor sementara tersebut. Sejatinya lokasi mana yang akan dipilih sebagai kantor sementara harus melewati proses yang tidak pendek. Ada rapat di unsur pimpinan, dibawa ke pimpinan fraksi, dan diputuskan oleh pimpinan Dewan sebagai keputusan bersama di rapat paripurna.

“Ini belum apa-apa sudah main tinggal saja. Saya curiga kenapa dia (Ketua DPRD, Red) dan sekretaris DPRD begitu bernafsu menyurvei Paladium Mall. Ini kan ada apaapanya,” cetus Sabar.

Hematnya, gedung Paladium Mall memang bukan tempat yang pas untuk kantor sementara Dewan. Selain satu areal dengan hotel dan bioskop, keberadaan juga akan kontradiktif dengan tugas anggota Dewan sebagai pengemban amanat rakyat, yang menjadikan kantornya juga sebagai rumah rakyat. ‘’Kami tak mau menjadi bahan tertawaan masyarakat,” ungkapnya. Tudingan ada ‘’kongkalikong’’ antara dirinya dan pimpinan Dewan, rupa-rupanya singgah di telinga OK Zulfi, sekretaris DPRD. Orang di balik layar yang mengurusi fasilitas anggota Dewan itu menolak mentahmentah kecurigaan yang mengarah kepada dirinya.

Kedatangan dia ke gedung Paladium Mall bersama Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin sekadar mengecek apakah dinilai layak sebagai kantor sementara atau tidak. “Kami cuma mengecek saja kok. Ya kalau cocok langsung tender. Ini kan bagian dari upaya mencari. Masak cuma datang ke situ saja dibilang melobi,” ucapnya.

Hanya saja saat ditanyai darimana asal-muasal ide hingga gedung Paladium Mall masuk list kantor sementara, Ok terdiam sejenak. Dia minta soal itu tak perlu dibahas.

‘’Ya pokoknya ada usulan, saya hanya melihat pas atau tidak. Itu saja ya,’’ katanya. OK mengaku hingga sekarang sulit mencari kantor sementara Dewan yang cukup representatif. Setwan sempat mengontak Pemprovsu agar menggunakan aset yang sudah tidak terpakai. Namun belum ada jawaban. Skenario pemakaiannya juga sudah dipilih: sistem pinjam pakai atau sistem sewa. Hanya saja OK mengaku kesulitan mencari kantor sementara yang cukup menampung 50 anggota dewan dan 70 staf setwan. ‘’Saya putar otak terus mencari gedung kantor dengan lahan parkir dan ruang paripurna yang besar,” ucapnya. OK meminta upaya setwan mencari kantor sementara itu jangan dipahami secara sempit.

Setwan, menurutnya, punya kewajiban menyurvei tempat mana saja yang masuk list usulan kantor sementara selama dianggap logis.

“Kami mencari yang terbaik semaksimal mungkin,” ujarnya.

Di tempat lain, Amiruddin, pucuk pimpinan DPRD Kota Medan, yang dituding sejumlah koleganya ‘’bermain mata’’ dengan Sekwan dan pihak pengelola mall justru kelihatan tenang-tenang saja. Mengenakan setelan kemeja putih dilapis jas hitam, ditemui Sumut Pos sepekan lalu, Amiruddin membantah tidak ada permainan apa pun di balik survei dirinya dan Sekwan ke Paladium Mall.

Kepergian ke pusat perbelanjaan itu sekadar mencari tahu titik yang pas untuk dijadikan kantor sementara Dewan kelak. “Jangan karena beberapa orang yang dilibatkan terus dinilai ada permainan.

Kami kan sedang mencari gedung yang sesuai,” katanya. Mencari ternyata bukan soal gampang.

Setidaknya, menurut Amiruddin, hingga pekan ini belum ada gedung yang mampu memenuhi dua syarat sekaligus: parkir luas dan ruangan jumbo untuk rapat paripurna. “Semua itu kami lakukan untuk mengecek usulan saja. Tak ada kepentingan pribadi di situ. Jadi nggak ada permainan seperti yang disebutkan itu. Permainan apa? Kami saja pusing sampai sekarang,” kilahnya.

Belakangan, Amiruddin menginformasikan, pihaknya segera bertemu Plt Gubsu Gatot Pudjo Nugroho. Surat permintaan bertemu sudah dikirimkan ke bagian Sekreatariat dan Protokoler beberapa hari yang lalu.

“Ada satu lokasi yang kami bidik yaitu gedung kantor Gubsu di Jalan Pancing. Itu kan aset Pemprovsu,” ujarnya. Begitupun pemilihan kantor Gubsu di Jalan Pancing juga mengundang masalah soal lokasi wilayah. Kantor yang terletak di kabupaten Deli Serdang itu kurang afdol ditempati karena yang berkantor di situ adalah anggota DPRD Kota Medan. ‘’Kita menilainya seperti itu, makanya terakhir diarahkan agar Sekwan menyurvei gedung PT PELNI di jalan Krakatau Ujung dekat pintu tol Belmera,’’ ujar Herry Zulkarnain, Jumat (2/2).

Soal pencarian aset pemerintah sebagai kantor sementara sedari awal adalah opsi paling ideal. Sebagai ‘’rumah rakyat’’, Wakil Ketua DPRD Medan Ikhrimah Hamidy bersikeras anggota Dewan akan mengutamakan gedung bekas pemerintah, apakah milik Pemprovsu atau Pemko Medan, sebagai kantor sementara. “Ada unsur kepatutan dan hemat anggaran,” ucapnya. (valdesz/adlan)

Saling Curiga Ada Fee

USIA gedung DPRD Kota Medan sudah menginjak 35 tahun. Ini terhitung sejak ‘’rumah rakyat’’ itu diresmikan pada tahun 1976 oleh Amir Machmud, Menteri Dalam Negeri kala itu.

Gedung yang dibangun masa orde baru ini pun mulai tampak lapuk di sana-sini, dan anggota DPRD Kota Medan periode 2009-2014 berinisiatif merenovasinya hingga delapan lantai.

Lebih tinggi dari gedung ‘’sang kakak’’ di sebelahnya. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp38 miliar.

Aktivitas renovasi tentulah makan waktu tak pendek. Sebelum bangunan lama dirobohkan, Sekretariat DPRD (setwan) mulai kasak-kusuk mencari kantor sementara agar para wakil rakyat bisa bekerja nyaman sembari menunggu gedung baru siap dioperasikan.

Anggarannya pun sudah disiapkan.

Tercatat angka Rp1 miliar yang diposkan di buku APBD tahun 2012 sebagai sewa kantor sementara.

Bila renovasi belum selesai tahun ini, maka tahun depan dianggarkan kembali. Sejumlah lokasi pun dibidik.

Awalnya setwan membidik komplek Pusat Pengembangan Guru-Guru Sekolah Teknik (P3GT) di Helvetia.

Tapi sayang Pemko Medan menolak.

Alasannya kompleks itu pun masih dalam tahap renovasi. Bangunan berikutnya yang diincar adalah gedung utama PT Bank Sumut di Jalan Imam Bonjol dan Uniland Building di Jalan MT Haryono.

Justru paling heboh adalah ketika melenting kabar pimpinan Dewan dan Sekretaris DPRD atau sekwan berjalan-jalan mengitari lantai empat Paladium Mall. Sejumlah pimpinan dan anggota Dewan pun berteriak. Selain tak diajak berunding, pemilihan pusat perbelanjaan dianggap mencederai moralitas anggota Dewan. ‘’Ah, itu kan cuma survei saja,’’ ungkap Ketua DPRD Kota Medan Amiruddin. Memang, saat survei dilakukan sejumlah unsur pimpinan sebetulnya tak sejalan. Buntutnya pimpinan fraksi pun malah menolak pembangunan dan pindah gedung.

Kian ruwet karena muncul saling curiga sesama anggota Dewan. Ada yang menuding unsur pimpinan Dewan mengantongi fee puluhan juta dari setiap pengelola gedung yang akan disewa. Hanya saja kecurigaan itu dinilai tak beralasan.

Pasalnya penunjukan kantor sementara Dewan diputuskan lewat tender terbuka.

“Keputusan sewa gedung itu diputuskan melalui tender.

Jadi bukan asal tunjuk,” kata Wakil Ketua DPRD Medan Ikhrimah Hamidy.

Ikhrimah mendorong Dewan berkantor di gedung milik pemerintah, apakah itu milik Pemko Medan, Pemprovsu atau Pemerintah Pusat.

‘’Yang mana saja asalkan punya pemerintah.

Ada 15 gedung yang masuk daftar,’’ katanya. Dia beralasan lebih hemat dan safety dari kepentingan siapapun.

Dari 15 bangunan itu yang getol diincar belakangan adalah gedung PT PELNI di Jalan Krakatau Ujung.

Kondisi bangunan secara teknis memenuhi kualifikasi, dan paling penting: ada ruangan besar dan parkir luas. Sekwan OK Zulfi mengiyakan gedung PT PELNI adalah salah satu target bakal kantor sementara Dewan. Bila sudah ada beberapa calon, dia meyakinkan, tender segera dibuka pada awal Maret 2012.

“Tender dimulai begitu ada lampu hijau penggunaan anggaran,” ujarnya.

Anggaran Rp1 miliar untuk pindah juga sudah dipilah-pilah oleh setwan.

Salah satunya biaya angkut barang yang diposkan Rp100 juta.

Disinggung sikap sejumlah anggota DPRD Medan yang malah menolak pembangunan, OK menyebutnya sebagai permainan politik belaka. “Anggaran sudah disahkan ya, nggak mungkin dibatalkan. Jadi pembangunan tetap berjalan dan diupayakan cepat selesai,” ucapnya.

OK optimistis tidak akan ada masalah soal pemindahan ke kantor sementara kelak. Sebab semuanya dilakukan transparan dan lewat proses tender. ‘’Pokoknya nggak usah khawatir,’’ ujar OK. Terus bagaimana bila tendernya juga ikut bermasalah? OK tertawa: ‘’Ah, jangan gitu lah, masak belum dilaksanakan sudah tanya masalah’’. (chairil/valdesz)

 

Kiper Chelsea Dukung De Gea

MALAM ini penjaga gawang Chelsea Peter Cech dan kiper Manchester United akan unjuk kemampuan untuk membuktikan siapa yang terhebat di antara keduanya.

Meski aroma persaingan begitu kental menyengat, tak membuat kipper Chelsea Peter Cech mengenyahkan solidaritasnya terhadap De Gea yang akhir-akhir ini mendapat sorotan tajam terkait penampilannya yang cenderung menurun.

De Gea dianggap tampil kurang memuaskan dan bermain buruk saat Manchester United disingkirkan Liverpool di babak keempat Piala FA. Posisinya sempat digantikan Ben Amos dan Anders Lindegaard.

“De Gea masih berusaha beradaptasi dengan gaya permainan di Inggris. Di Spanyol kalau ada pemain lawan yang berusaha mendekati kiper saat ada umpan lambung itu akan dianggap pelanggaran, tapi itu tidak terjadi di Inggris, jadi ia mungkin masih terkejut dengan situasi itu,” tuturnya pada Chelsea TV.

“Peraturan pelanggaran di Inggris memang sedikit berbeda dengan di Spanyol.

Saya mengetahui hal itu dari Torres dan beberapa kali menyaksikan pertandingan liga Spanyol. Di sana, kiper lebih dilindungi oleh wasit,” bilangnya.

“Saya bersimpati dengan situasi yang dihadapinya karena ia harus bisa beradaptasi dengan cepat.Saya pikir ia hanya perlu waktu untuk melakukannya, apalagi usianya masih muda. Itu bukan hal yang mudah, tapi ia pantas mendapatkan kesempatan lebih,” tuntas Ternyata bukan Cech saja yang bersimpati dengan nasib De Gea, sang pelatih Sir Alex Ferguson pun merasa yakin jika mantan kiper Atletico Madrid itu mampu tampil maksimal. (bbs/jpnn)

KSS Bank Sumut Capai 65 Ribu Debitur

BELAWAN- Kredit Sumut Sejahtera (KSS) Bank Sumut berkomitmen untuk terus memberdayakan perempuan pengusaha mikro. Komitmen ini terlihat dari penyaluran KSS yang terus meningkat dan telah mencapai 60.490 debitur yang tersebar di seluruh daerah di Sumatera Utara (Sumut).

“Komitmen Bank Sumut ini diharapkan akan membantu masyarakat Sumut terutama perempuan pengusaha mikro secara finansial.

Sebab, pemberdayaan perempuan ini akan mampu untuk membantu perekonomian keluarga sehingga tidak lagi hanya bersandar pada suami.

Karena itu, kita sangat mengharapkan jumlah debitur ini akan terus bertambah yang berarti akan semakin banyak juga keluarga yang terbantu,” ujar Dirut PT Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu.

Gus Irawan mengatakan, sektor usaha mikro dan kecil berpotensi besar dalam menekan angka kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja karena sifat usahanya yang padat karya.

“Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat marginal inilah, produk pembiayaan tanpa agunan sangat diperlukan. Itu jugayangmenjadidasarBankSumut membuat program KSS,” ungkap Gus.

KSS merupakan kredit tanpa agunan yang diberikan secara berkelompok dalam jumlah 20- 30 orang, yang seluruh anggotanya merupakan kaum perempuan dari keluarga prasejahtera yang memiliki usaha mikro pada sektor perdagangan, industri rumah tangga dan sektor informal lainnya.

Dikatakan Gus, selama ini, sangat banyak masyarakat terutama perempuan kaum marginal yang sulit mendapat akses layanan pinjaman modal usaha dari perbankan sehingga akhirnya terjerat rentenir.

“Padahal ini justru membuat kehidupan mereka semakin sulit dan terpuruk dalam kubang kemiskinan. Realitas sosial inilah yang menggugah Bank Sumut untuk membuka akses pembiayaan melalui produk KSS,” ujarnya. (mag-17)

Mini Bus KBT Seruduk Truk Tronton 4 Kritis, 5 Luka-luka

SERGAI-Tabrakan mobil antara truk tronton kontra mini bus Koperasi Bintang Tapanuli (KBT) terjadi di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) kilometer 42-43, Dusun II Desa Sei Sejenggi Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai (Sergai), Sabtu (4/ 2) sekitar pukul 04.00 WIB. Insiden laka lantas itu mengakibatkan empat penumpang mini bus KBT kritis dan lima penumpang lainnya mengalami luka ringan (lihat grafis). Korban yang kritis kinidirawatdiRSUGrandMedistra Lubuk Pakam.

Rusmania Br Sianturi (54), penumpang mini bus KBT mengatakan, saat itu mini bus yang ditumpangi melaju dengan kecepatan tinggi dari Siborongborong menuju Medan.

Tiba melintasi Jalinsum persisnya di Sei Sejenggi muncul mobil truk yang berjalan mundur. Truk itu hendak keluar dari lokasi parkir di salah satu warung yang ada di pinggiran jalan.

“Karena hari menjelang Subuh, jadi jalan agak gelap, mungkin gara-gara itu terjadinya tabrakan,” terang Rusmania yang selamat dalam kecalakaan itu kepada Sumut Pos.

Mungkin karena kondisi jalan yang gelap, truk yang hendak keluar dari lokasi parkir tak lagi terlihat.

Sopir mini bus seketika membantingkan stir ke kiri. Begitu pun sang sopir tak bisa menghindari tabrakan. “Untungnya, saya yang duduk di bagian belakang kanan hanya mengalami luka ringan, sedangkan penumpang lainnya yang berada di belakang sopir dan di depan terjepit,” kata Rusmania yang mengaku hendak pulang ke Kotacane Aceh Tenggara ini.

Setelah tabrakan itu, kedua sopir bukannya berupaya menyelamatkan penumpang. Mereka malah memilih melarikan diri. Untungya masyarakat yang mendengar dan melihat kejadian itu lengsung memberikan pertolongan.

Tak lama kemudian petugas Satuan Lalu Lintas Polres Sergai tiba di lokasi. Dalam pemeriksaan, polisi mencatat sembilan penumpang mini bus KBT mengalami luka-luka. Empat diantaranya kritis. Awalnya seluruh korban dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Trianda Pasar Bengkel Sergai, namun karena keterbatasan peralatan medis, empat yang kritis dirujuk di RSU Grand Medistra Lubuk Pakam. Sedangkan lima korban lagi diperbolehkan pulang.

Satlantas Polres Sergai sudah mengamankan mini bus KBT dengan nomor plat BB 1984 LB dan truk tronton BK 8238 BY.

KasatLantasPolresSergaiAKPGunadiSBmengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang menjadi tersangka adalah pengemudi truk tronton BK 8238 BY, karena tidak memperhatikankendaraanyangmelintasdari arahTebing Tinggi menuju Medan.” Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu,” terangnya. (mag-16)

 

EMPAT KORBAN KRITIS

  1. Drs Jhoni Budianto Pasaribu (51)
    warga Jalan Permai Blok VIII, Desa Besar, Kecamatan Medan Labuhan
  2. Beni Sitompul (27)
    warga Desa Lei Lonin, Lumban Sinaga, Kecamatan Lawe Sigalagala, Kota Cane, Aceh Tenggara
  3. Agus Panca Sianturi (27)
    warga Percut Sei Tuan
  4. Oppu Chaya Lumban Gaol (50)
    warga Desa Lumban Gaol, Kecamatan Siborongborong.

LIMA KORBAN LUKA RINGAN

  1. Edison Marbun (58)
    warga Dusun III, Desa Bahal, Kecamatan Soborong-borong
  2. Rusmania Br Sianturi (54)
    warga Lei Lonin Lumban Sinaga, Kecamatan Lawe Sigala-gala Kota Cane, Aceh Tenggara
  3. Jhoni Simanjuntak (30)
    warga Budi Utomo Medan
  4. Bahan Naibaho (28)
    warga Desa Sinpajahan, Kec Siborong-borong
  5. Erida Br Siburian (31)
    warga Jalan Balige, Kecamatan Siborong-borong.

Tonton Anaknya, Beckham Dikartu Merah

MANTAN kapten tim nasional Inggris, David Beckham kembali mendapat kartu merah, dan harus keluar dari lapangan. Ironisnya, kartu merah didapat Beckham saat menonton pertandingan sepak bola anakanak.

Kepada stasiun televisi ITV, Sabtu (4/2) di London, Beckham mengatakan, saat itu dia sedang menonton serangkaian pertandingan sepak bola anak-anak, termasuk pertandingan Romeo (9), anak Beckham.

Sebelum Romeo bermain, digelar pertandingan bagi anak-anak yang lebih muda. Saat itu, Beckham melihat seorang anak mendapat kartu merah dan dikeluarkan dari lapangan, karena melakukan pelanggaran di kotak penalti.

Melihat kejadian itu, Beckham berteriak,” Ayolah, dia masih tujuh tahun, wasit. Kamu tidak boleh mengeluarkan dia dari lapangan.” Sang wasit, kata Beckham, melihatnya dan mengatakan, “Ya, aku bisa mengeluarkannya.” Beckham berkata lagi, “OK, kamu tidak boleh melakukannya. Dia baru tujuh tahun.” Si wasit itu mendatangi Beckham dan memberinya kartu merah. Beckham diperintahkan keluar dari lapangan, dan benar-benar harus keluar dari pagar lapangan.

“Jarak pagar ke lapangan hanya 20 yard, tetapi aku baru dapat masuk ke taman setelah pertandingan itu selesai, dan pertandingan anakku dimulai,” kata Beckham. (net/jpnn)

Hujan Deras di Musim Kemarau, Banjir Tetap Mengancam

Dampak Penguapan Panas Terlalu Tinggi

MEDAN- Musim kemarau yang terjadi di bulan Februari hingga pertengahan Maret, tidak menutup kemungkinan turunnya hujan berskala besar. Namun, hujan yang turun di bulan kemarau disebabkan karena penguapan yang terlalu tinggi.

“Walau pun sekarang musim kemarau, hujan tetap turun, namun hujan yang turun itu durasinya sedang dan deras,” kata Kepala Seksi (Kasie) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Polonia Medan, Hartanto, Sabtu (4/2) pagi.

Lebih lanjut, Hartanto menambahkan, musim kemarau yang terjadi di Sumut berbeda dengan daerah yang di luar Sumut.

“Kalau musim kemarau yang terjadi di Sumut berbeda dengan musim kemarau di Jawa, kalau di Sumut musim kemarau hujan masih turun, kalau di Pulau Jawa, musim kemarau sama sekali hujan tak turun sehingga kekeringan berkepanjangan pun terjadi,” imbuhnya.

Hartanto mengaku, untuk curah hujan yang turun di musim kemarau ini mulai dari sedang sampai besar.

“Tapi hujan yang turun ini tak seperti curah hujan pada saat musim penghujan.

Hujan turun di musim kemarau karena penguapan yang terlalu tinggi disebabkan panasnya tadi,” bebernya.

Ditambahkan Hartanto, sesudah hujan turun, panas pun akan kembali dan suhu pun kembali menjadi 33 derajat Celsius. Hartanto menuturkan, hujan seperti ini tidak sering tapi bisa tergolong lama.

“Biasanya dalam satu hari itu hanya sekali turun hujannya. Kalau turunnya tak bisa dipastikan, bisa saja pagi, siang, sore atau pun malam hari dan itu sekali turun hujannya langsung ditumpahkan semua,” bebernya.

Menurutnya, hujan yang seperti ini yang perlu diwaspadai karena air yang diturunkan itu dengan jumlah besar. “Hujan seperti ini dalam sehari bisa sekali itu tergantung dari cuaca dan awan yang berkumpul menjadi awan hitam. Jika pengaruh cuaca dan angin tak bagus maka hujan pun turun,” ujarnya.

Diterangkan Hartanto, untuk warga yang berada di daerah pegunungan perlu mewaspadai hal yang seperti ini, begitu juga warga yang tinggal di daerah hulu sungai. (jon)

Ryan Giggs Setahun Lagi

KEPUTUSAN Paul Scholes untuk menunda pensiunnya menjadi inspirasi tersendiri bagi Giggs. Gelandang Manchester United ini ingin bermain lebih lama, setidaknya satu tahun lagi.

Pihak United menurut berita dari Manchester Evening News, sudah menyiapkan perpanjangan kontrak selama setahun lagi.

Kalau itu terjadi, maka Giggs akan bermain setidaknya sampai usianya mencapai 39 karena ia akan berulangtahun di usia tersebut pada November mendatang.

Pemain asal Wales ini sudah menjadi pemain paling berprestasi dalam sejarah sepakbola Inggris, ia sudah memenangkan 12 gelar Liga Primer Inggris dan dua piala Liga Champions, serta sejumlah gelar bergengsi lainnya.

Pemain berusia 38 tahun ini masih menjadi elemen penting dalam tim besutan Sir Alex Ferguson ini. Ia sudah tampil 21 kali di musim ini dan tinggal turun di tiga gim lagi untuk mencapai angka penampilan sebanyak 900 kali. (net/jpnn)

Demba Ba Show

NEWCASTLE vs ASTON VILLA

NEWCASTLE- Menjamu Aston Villa di Sport Direct Arena malam ini, Newcastle akan menyambut kembalinya striker haus gol mereka, Demba Ba. Dengan torehan 15 gol dari 19 laga, jelas sudah, ketajamannya dibutuhkan Alan Pardew.

Karena ketajamannya itu pula, Newcastle sempat tak terkalahkan di awal-awal musim. Mereka juga sempat pimpin klasemen. Jika Ba sedang tak bergairah di kotak penalti lawan, maka Newcastle biasanya melempem.

Maka, ketikaBacedera, Newcastle bagai kehilangan tujuan.

Ya, striker penyuka sirup strawberi itu memang menjelma menjadi kekuatan berarti.

Di usia 26 tahun, Ba berhasil menaikkan mental skuad. Ketika melawan tim besar pun Ba tak gamang. Lihat saja ketika dia berhasil memporak-porandakan pertahanan Manchester United. Gol pertamanyamembuat skuad termotivasi dan akhirnya Newcastle menang 3-1.

Beberapa hari lalu, Ba absen membela Newcastle.

Itu karena pemain muslim itu membela negaranya Senegal di Piala Afrika. Sayang, Senegal tersingkir lebih awal. Kini saatnya, ia menatap kompetisi liga. Dan Aston Villa merupakan klub pertama yang bakal melihat lagi aksi-aksinya.

Lebih bagus lagi, rekan senegaranya Papiss Demba Cisse, juga baru saja didatangkan ke Direct Arena dari Freiburg, seharga 9 juta pound. Bisa jadi, Demba Cisse melakoni debutnya bersama Demba Ba. Wajar jika Pardew menatap optimis laga nanti malam.

“Kedatangan keduanya (Ba dan Cisse) sudah jelas akan memperkuat tim,” kata Pardew seperti dilansir Soccerway.

“Ketika Ba bersama kami, tim ini bermain cukup bagus. Danketikamerekamembelanegaranya, orang-orang berpikir bakal sulit bagi kami.

Memang permainan kami sedikit berubah, tapi tidak begitu buruk,” sambungnya.

Ya, memang Newcastle juga sempat menang dia dua laga terakhir, melawan Blackburn dan QPR. Sementara kubu Aston Villa, tampaknya masih kelabu atas kunjungan terakhir ke markas Newcastle. Pembantaian 6-0 masih terngiang di benak skuad, ketika pada laga bulan Agustus 2010 itu, Andy Carrol mencetak hat-trick.

Tapi, dari skor besar itu, tak ada satupun pemain yang masih ada saat ini di Newcastle yang mencetak gol. Artinya, sudah terjadi perbedaan besar di skuad pada laga itu, dalam kurn waktu satu setengah tahun.

Menatap laga berat ini, performa The Villans juga tak jelek. Mereka menang tiga kali dan dua seri dari lima laga terakhirnya.

Memang tim yang diarsiteki Alex McLeish itu, masih berada di posisi 12.

Dan satu jawaban atas pencapaian itu, performa apik Darren Bent menjadi kartu as. Jika tak ada Bent, mungkin Villa bisa saja terpuruk di posisi lebih rendah. Wajar, karena Bent kerap mencetak gol di empat laga terakhirnya.

Kabarnya, Alex McLeish bakal kedatangan tandem Bent. Ya, dialah Gabriel Agbonlahor yang sudah pulih dari cedera hamstring. Sayang, Marc Albrighton dan Chris Herd masih diragukan karena cedera.

Sedangkan kubu tuan rumah, yang bakal absen adalah Shola Ameobi (cedera lutut), Steven Taylor (Achilles) dan Sylvain Marveaux (pangkal paha). (ful)