26 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 13966

Dua Sejoli Terperangkap di Taman Bunga

Asyik memadu kasih, dua sejoli Rihat Saragih (19) warga Tanah Jawa dan Erika Siregar (17) warga Marihat, sempat terkurung di Taman Bunga, Kota Pematangsiantar, Sabtu (4/2) malam, hingga pukul 23.30 WIB. Bagaimana ceritanya?

Informasi dihimpun, kedua pasangan remaja yang sedang kasmaran ini sengaja memilih Taman Bunga, menghabiskan waktu berdua untuk menikmati malam minggu ke Taman Bunga. Rihat dan Erika berdua naik sepeda motor sekira pukul 22.00 WIB.

Kemudian keduanya mojok. Namun karena keasyikan bercerita, keduanya sampai lupa waktu hingga larut malam.

Mereka baru tersadar saat  hendak beranjak dari taman hijau yang diapit Jalan Merdeka dan WR Supratman itu, rupanya gerbang Taman Bunga sudah ditutup. Jam menunjukkan pukul 23.00 WIB.
Kemudian keduanya berkeliling Taman Bunga untuk mencari gerbang yang masih terbuka. Rupanya, seluruh pintu keluar sudah digembok. Rihat dan Erika bingung, panik bercampur cemas. Keduanya pun terpaksa mengulang adegan-adegan yang mereka inginkan, agar tidak terasa waktu terbuang.

Salah seorang pengunjung menyebutkan, ketika itu suasana taman bunga sudah sepi, namun mereka terkejut atas kehadiran pasangan ini datang dari dalam dan mengatakan mereka terkurung di dalam taman bunga.
Selanjutnya mereka minta tolong supaya dibantu untuk mengangkat sepeda motor Honda metiknya lewat tembok besi.

Pengunjung tersebut pun langsung memanggil petugas malam yang selalu berjaga dan menceritakan bahwa masih ada sepasang kekasih yang tertinggal di dalam taman bunga, membutuhkan pertolongan.
Dengan wajah ketakutan dan pucat, Rihat terpaku dan terduduk lesu memohon dan meminta maaf kepada petugas bahwa mereka tidak menyadari kalau gerbang sudah ditutup. Sedangkan Erika yang memakai  baju kaus oblong coklat, hanya tertunduk malu ketika beberapa orang disekitar memperhatikan sleting roknya yang masih belum terkancing.

Kepada METRO (grup Sumut Pos), keduanya mengaku tidak berbuat mesum. “Kami hanya bercerita tentang keseharian masing-masing seminggu terakhir. Kami tidak melakukan yang tidak-tidak (mesum, red),” ujar Rihat.
Ditanya kenapa tidak nongkrong di warung bakso atau kafe dan atau sejenisnya, remaja yang mengaku masih duduk di salah satu SMA di Kota Pematangsiantar ini mengaku, tidak punya uang.  Ketika hendak pulang, mereka takut dan gugup melihat gerbang sudah ditutup. Alhasil mereka meminta tolong kepada pengunjung yang berada di warung luar taman bunga. Setelah pengunjung memberitahu kepada petugas keamanan, mereka akhirnya keluar dari taman bunga setelah gerbang dibuka kembali.

Sebelum pulang, petugas taman bunga terlebih dahulu menasehati  pasangan remaja ini supaya tidak lagi datang pada malam hari.
Petugas keamanan mengaku, selalu menututp taman bunga pada pukul 23.00 WIB untuk malam minggu. Sedangkan untuk hari biasa pukul 22.00 WIB. (mag-1/smg)

Dijamu PSMS di Stadion Teladan, Persiba Nyerah Duluan

MEDAN-PSMS Medan tetap ditakuti meski masih berada di peringkat 15 atau peringkat tiga terbawah klasemen sementara Indonesia Super League (ISL). Buktinya, Persiba Balikpapan yang menghuni peringkat 7 malah ‘ketakutan’ bertandangn

ke Stadion Teladan, kandang PSMS malam ini. Sebelum laga yang digelar pukul 19.00 WIB nanti, Persiba malah sudah terkesan nyerah duluan.
“Kita ragu bisa mencuri poin,” tutur asisten pelatih Persiba Sukliwon Irianto.

Sukliwon menggarisbawahi, kekalahan PSMS atas Persegres atawa Gresik United beberapa hari lalu bukanlah keuntungan bagi Beruang Madu, julukan Persiba. “Masalah yang baru dihadapi PSMS. Pasalnya, tim ini pasti tidak mau melakukan kesalahan kedua dengan kalah di kandang lagi. Bisa jadi ini awal kebangkitan PSMS,” tutur asisten pelatih Persiba Sukliwon Irianto.

Apalagi, tim Kalimantan sedang pincang. Kondisi tim tamu sedang minus dua pemain inti. Tak pelak, melawan PSMS, sang arsitek Hariadi mengubah pola permainan dan formasi yang kerap dipakainya. “Formasi yang dipakai pelatih memang sering berubah. Tapi pelatih lebih cenderung menggunakan formasi 3-4-3 dengan tipikal menyerang. Namun, menghadapi PSMS kali ini, kemungkinan ia akan mengubahnya menjadi 5-3-2 yang cenderung bertahan,” papar Sukliwon.
Mengenai adaptasi pemain di Medan, Sukliwon mengaku cuaca di Medan lebih hangat. “Di sini lebih panas, matahari terik. Namun, ini tak menjadi kendala bagi skuad karena pertandingan akan berlangsung malam,” ujarnya.
Sementara, PSMS kini diarsiteki asisten pelatih Suharto AD yang didaulat menangani tim hingga paruh musim, karena pelatih PSMS Raja Isa didepak manajemen. Di tangan Suharto, tim berjuluk Ayam Kinantan ini punya bekal yang cukup. Suharto menerangkan, bukan hanya memanfaatkan semua pemain yang diyakini memiliki potensi, tapi juga pengalaman musim lalu saat menangani PSMS di Divisi Utama.

Dari data PSMS musim lalu, pelatih berkepala plontos ini memiliki track record yang fantastis. Di Stadion Teladan ia hanya mencatat dua kali kekalahan. Dari fakta itu, Suharto berharap hal terebut bisa terjadi lagi hari ini.
Dengan kondisi tim yang sama pada musim kompetisi Divisi Utama lalu, Suharto berhasil melejitkan prestasi PSMS dengan menempatkan PSMS di posisi ketiga klasemen akhir. “Saya harap prestasi lalu bisa terulang. Dan ini bukan hanya harapan saya, tapi masyarakat Medan pada umumnya,” kata Suharto.

Seperti diberitakan sebelumnya, Suharto tak akan meneruskan formasi yang digadang-gadang pelatih terdahulu Raja Isa. Menurutnya, dengan memanfaatkan materi pemain yang ada, PSMS lebih potensial menggunakan formasi 4-4-2. (saz)

Panpel PSMS Mengaku Lebih Siap

MEDAN-Pada laga PSMS kontra Persegres Gresik, Kamis (2/2) malam lalu, penerangan Stadion Teladan sempat redup. Karena ada beberapa lampu di empat tiang yang padam. Atas kejadian tersebut, pertandingan sempat dihentikan selama delapan menit.

Mengantisipasi hal tersebut kembali terjadi, ketua panitia pelaksana pertandingan Syafril Jambak menuturkan, telah siap dan berjanji hal tersebut tak terulang lagi. “Kemarin daya listrik kita turun. Namun, genset yang kita sediakan tak langsung bekerja,” ujarnya, Minggu (5/2).

“Tapi, kita sudah laporkan hal ini ke pihak PLN dan mereka telah melakukan perbaikan. Jadi saat pertandingan nanti, seandainya terjadi lagi daya listrik turun, maka otomatis genset langsung beroperasi. (saz)
Dan pertandingan bakal tak kekurangan penerangan lagi,” harapnya.

Namun sangat disesalkan, kembali pemaparan penjualan tiket yang diungkapkan ketua panpel tersebut kepada media terbilang rancu. Karena Syafril mengungkapkan penjualan tiket saat PSMS meladeni Persegres, terjual 9.400-an lembar dengan total pendapatan Rp187.262.500.

Sementara, dari amatan wartawan, pada pertandingan yang berakhir dengan kekalahan PSMS 0-1 itu, terlihat jelas penonton memadati stadion, baik di tribun terbuka maupun tribun tertutup. Dari amatan wartawan, sedikitnya ada 20.000 penonton yang menyaksikan laga yang berakhir ricuh tersebut.

Mengambil pengalaman saat pertandingan PSMS bentrok Persegres, panpel mengaku telah menambah jumlah personel keamanan yang terdiri dari Satpol PP dan kepolisian. Dari jumlah yang dipaparkan, pada laga PSMS kontra Persiba Balikpapan nanti, panpel mengerahkan 275 personel kemanan. (saz)

PSMS Harus Main Lepas

MEDAN-Menghadapi Persiba Balikpapan pada laga lanjutan ISL, malam ini (6/2), PSMS minus tiga pemain intinya. Zainal dan Zulkarnain karena akumulasi kartu kuning serta Dong Soo terkena kartu merah pada laga sebelumnya kontra Persegres Gresik.

Namun, pasca kekalahan 0-1 di Stadion Teladan menghadapi Persegres, tak lagi menjadi satu beban bagi tim berjuluk Ayam Kinantan ini.
Pelatih PSMS Suharto AD menjelaskan, saat ini kondisi tim sudah membaik. “Spirit dan mentalitas pemain sudah pulih. Kita harap besok (Hari ini, Red) mereka bisa bermain lepas,” ungkapnya, Minggu (5/2).
Mengenai absennya tiga pemain PSMS, Suharto mengaku sudah mengantisipasi masalah tersebut. “Kita akan lakukan rotasi formasi dan taktik untuk mengantisipasi minusnya tiga pemain potensial kita. Lagi pula, Pena juga sudah bisa memperkuat tim,” katanya.

Permasalahan lembali timbul saat PSMS harus mempertajam lini depannya, yang hingga kini masih minim menghasilkan gol. “Kita memiliki banyak pemain yang potensial, dan ini akan kita manfaatkan. Dan mana striker yang paling siap, itu yang akan kita turunkan,” papar Suharto.

Sementara itu, melawat ke kandang PSMS, Persiba tak membawa seluruh pemainnya. “Kami tak full team. Karena ada dua pemain yang terkena kartu merah dan akumulasi kartu kuning,” ujar asisten pelatih Persiba Sukliwon Irianto.
Namun, menurut Sukliwon, absennya dua pemain potensial Persiba ini, termasuk striker andalannya Aldo Bareto, telah diantisipasi sang pelatih Hariadi. “Pelatih sudah menyiapkan taktik menghadapi PSMS, meski tak diperkuat dua pemain inti ini. Karena kwalitas pemain kita cukup merata, absennya dua pemain ini tak berpengaruh pada tim,” jelasnya.

Tapi, meski dianggap ambisi PSMS untuk menang pada laga kali ini lebih tinggi, tim berjuluk Beruang Madu itu, tetap memiliki target untuk mencuri poin. “Gaya permainan anak Medan yang bakal lebih ngotot di tangan pelatih baru, juga sudah kita antisipasi. Kami siap menghadapi PSMS. Skuad bertekad mencuri poin di partai tandang,” kata Sukliwon, seraya menambahkan, laga kontra PSAP Sigli lalu mereka juga berhasil mencuri satu poin dengan menahan imbang tuan rumah 1-1. (saz)

60 Pegawai Disdik Patah Tulang, 2 Tewas

Kecelakaan Lalu Lintas di Simalungun dan Tebing Tinggi

SIMALUNGUN- Bus Labusel Indah yang membawa rombongan Pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Labusel, terbalik di Simarjarunjung, Simalungun, Minggu (5/2).
Meski tidak ada korban jiwa, sekitar 60 orang penumpang di dalam bus mengalami patah tulang dibagian lengan dan pundak. Puskesmas setempat sempat kewalahan menangani para korban, hingga kebanyakan dari mereka terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Pematangsiantar dan Kaban Jahe.

Informasi di RSU Dr Djasamen Saragih, sebanyak 15 korban kecelakaan bus itu sudah ditangani. Karena kebanyakan dari korban yang diketahui penduduk Kotapinang, Labusel ini, mengalami patah tulang selanjutnya dirujuk ke ahli patah tulang di Kota Pematangsiantar.

Bahkan, sebahagian dari korban, masih dirawat di Puskesmas Simarjarunjung Kecamatan Purba, Simalungun. “Lebih 60 orang kami di bus itu, seyogiyanya mau ke Berastagi menghabiskan liburan,” ujar salah seorang penumpang, Nurhasian Ritonga (33).

Ditututrkannya, peristiwa yang nyaris merenggut nyawa itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB setelah perjalanan dari Parapat, Simalungun. Kebetulan liburan, sengaja berwisata bersama rekan-rekan satu pekerjaan di Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Labusel dengan menumpang Bus Labusel Indah.

Saat itu, kata Nurhasian, mereka berencana mengunjungi objek wisata  Berastagi, Karo. Makanya, supir bus melintas dari Simarjarunjung. Tapi naas, ketika melintasi daerah yang banyak tikungan itu, dari arah berlawanan tiba-tiba muncul truk. “Supir yang membawa bus yang kami tumpangi agak cerboh, terlihat saat pulang dari arah Parapat,” ujar PNS Disdik ini.

Dalam perjalanan, beberapa rekan mereka sudah memperingatkan supir untuk tidak kencang karena tidak memburu waktu. Sebab kebanyakan dari pegawai yang sudah PNS itu lebih menikmati pemandangan indah ketika bus melintas perlahan.
Bahkan tidak jarang, sang  supir yang  diketahui berdarah Batak itu, kerab berkomunikasi lewat HP. Sehingga diduga kuat, kejadian itu akibat kelalian supir bus. “Sering ngomong dari HP dan kencang-kencang pula,” tambah penumpang lainnya, Erwin Siregar (39).

Seorang petugas medis yang membawa mobil Puskesmas, Juandi Saragih (46) mengatakan, pihaknya diberitahu petugas Puskesmas Kecamatan Purba, seraya meminta bantuan guna mengevakuasi para korban di TKP. Setibanya di lokasi, perisnya di lintasan Nagori Panatapan, Kecamatan Purba, Simalungun, pihaknya juga mendapat kesulitan. Selain kondisi bus yang sudah terbalik dengan posisi roda diatas, terlalu berisiko untuk masuk ke bus yang hanya ditopang dua pohon sebelum terjun kejurang dengan kedalaman 100  meter lebih. “Dari pada resiko, kami hanya menunggu para penumpang untuk keluar dari bus yang nyaris terjun bebas ke jurang itu,” ujar Juandi.

Para penumpang masih mampu keluar satu persatu untuk selanjutnya di bawa ke Puskesmas Simarjarunjung dan Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik. Beberapa warga setempat juga melibatkan diri membantu meski hanya mengendarai sepeda motor. Beberapa pengguna jalan yang mengendarai mobil pribadi juga membantu mengevakuasi para korban yang kebanyakan mengalami patah tulang dan luka diwajah serta kepala. Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Baginda Sihotang membenarkan peristiwa kecelakaan bus Labusel Indah tersebut. Pihaknya belum mengetahui adanya korban jiwa karena korban masih didata.

Sementara di Tebing Tinggi, dua orang tewas, dalam kecelakaan lalu lintas anatar sepeda motor Supra X 125 BK 4696 NAP dengan truk Mitsubishi BK8346 XV  bermuatan tanah di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Dusun II, Desa Paya Pasir, Kecamatan Tebing Syahbandar, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (5/2) sekira pukul 12.00 WIB.

Kedua korban tewas yaitu,  Ade Irawan (36) dan Eni Swasti (65), serta seorang  balita berumur 2 tahun, Nike, kritis dengan kondisi patah tulang kaki kanan. Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Tebing Tinggi.(mag-3/smg)

Ijeck kembali Pimpin HDCI Sumut

MEDAN-H Musa Rajeckshah atau biasa dipanggi Ijeck, kembali terpilih menjadi ketua Pengprov Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Sumatera Utara periode 2012-2015 setelah terpilih pada Musyawarah Daerah HDCI Sumut di Hotel Danau Toba Medan, Sabtu (4/2) kemarin.

Musda yang ini berjalan dengan singkat, karena semua anggota HDCI
Sumut sepakat memilih Ijeck kembali menjadi pemimpin organisasi pecinta sepada motor besar tersebut. Pimpinan sidang Toharuddin didampingi anggotanya A Tiong dan Faisal Nasution pun langsung mengetok palu, tanda Ijeck kembali memimpin Pengprov HDCI Sumut.

Usai terpilih, Ijeck pun mengucapkan terima kasih kepada semua anggota HDCI Sumut yang kembali mempercayakan dirinya kembali menjadi ketua organisasi hobby tersebut. “Saya tidak bisa bekerja sendiri, HDCI Sumut ini menjadi besar berkat kita semua,” ujarnya.

Ijeck berharap agar ke depan HDCI Sumut semakin besar dan bisa menjadi teladan di  tengah-tengah masyarakat. “Mari kita tunjukkan bahwa kita bersifat positif dengan tertib berlalulintas,” ajaknya.
Sebelumnya, Ijeck juga mengatakan, HDCI Sumut telah terpilih menjadi Korwil HDCI se-Sumatera. Bahkan, HDCI Sumut bakal menjadi tuan rumah pertama even “Sumatera Bike Rider” yang akan digelar 3-7 Oktober 2012 mendatang. Even ini merupakan pertama kali di gelar di Sumatera. “Kita berharap melalui even itu, HDCI se-Sumatera bakal lebih kompak lagi,” paparnya.
Ijeck ingin acara Sumatera Bike Week ini bisa lebih memperkenalkan potensi wisata yang ada, khususnya di Sumut. “Sekaligus juga untuk memperlihatkan bahwa kita komunitas pecinta Harley Davidson tetap kompak dan solid,” tandasnya.
Tambah Ijeck, selama ini HDCI Sumut mengutamakan kekeluargaan. Hal tersebut harus dipertahankan. Apalagi, saat ini HDCI Sumut telah beranggotakan 150 orang. “Melalui musda ini, kita berharap HDCI Sumut semakin baik dan semakin besar di masa datang,” pungkasnya.

Musda HDCI Sumut ini merupakan yang keempat kalinya setelah berdiri pada tahun 1995 silam. Namun, musda kali ini merupakan musda pertama yang digelar secara resmi.
Ketua Panitia Faisal A Nasution melaporkan, Musda HDCI ini diikuti oleh 150 orang. Melalui musda ini, organisasi tersebut diharapkan lebih
baik lagi. “Musda ini terlaksana berkat dukungan semua anggota HDCI,” ucapnya.

Usai terpilih, Ijeck juga ditunjuk menjadi formatur tunggal, langsung mengumumkan susunan pengurus HDCI Sumut Periode 2012-2015. (jun)

Warga Takut Tumpangi Lion Air

KASUS pilot Lion Air yang suka mengkonsumsi sabu-sabu membuat risau masyarakat yang sering mengunakan transportasi udara. Selain pilotnya berulang kali ditangkap memakai sabu, pesawat tersebut juga sering tergelincir.

H Irsal Fikri Ssos, warga Jalan STM Ujung salah satunya. “Bagaimana mau selamat kalau pilot menggunakan sabu-sabu. Saya jadi takut naik Lion Air,” kata pria yang mengaku hampir setiap 10 hari sekali harus menumpangi transportasi udara.

Dia mengakui, bila dihitung sudah lebih dari seribu kali menumpangi Lion Air Medan-Jakarta dan Jakarta Medan serta ke sejumlah daerah di Indonesia. Dengan kejadian ini, “Sekarang saya berpikir 100 kali untuk menumpangi pesawat Lion Air. Biar bayar mahal tapi dapat kenyamanan dan ketenangan,” ujarnya.

Pengusaha yang juga politisi PPP ini menyebutkan, manajemen sebaiknya menseleksi ulang pilot-nya agar jangan sampai ada didapati lagi pilot menggunakan sabu-sabu dan ecstasy.

“Selagi belum ada tes urine yang dilakukan secara independen, yakinlah calon penumpang akan semakin khawatir menumpangi Lion Air,” ungkapnya.

Terpisah, warga lainnya, Rachmad Nasution mengungkapkan keresahannya. “Bisa dibayangkan, ketika terbang saja 99 persen nyawa kita sudah dipasrahkan. Bila pilotnya pakai sabusabu, pastinya membuat rasa ngeri naik pesawat Lion Air. Bahaya kali pilotnya,” ucapnya.

Keengganan menaiki Lion Air juga menghinggapi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut. “Bila ada pilot yang menggunakan obat-obatan terlarang tersebut sebelum berangkat. Berarti, pilot tersebut tidak punya perasaan.

Pasalnya, dengan pengaruh obat-obatan tersebut nyawa penumpang sangat berbahaya dibuatnya,” bilang H. Fadly Nurzal, S Ag Ketua Fraksi PPP DPRD Sumut, tadi malam.

Dilanjutkan Ketua DPW PPP Sumut itu, seharusnya pihak maskpai penerbangan melakukan tes urin dan memeriksa kesehatan pilot secara berkala dalam frekwensi waktu yang pendek.

“Nah, bila dari hasil tes urin tersebut diketahui sang pilot menggunakan narkoba, berikan sanksi tegas seperti pemecatan,” terangnya.

Chaidir Ritongga, Ketua DPRD Sumut, melihat apa yang dilakukan seorang pilot dengan mengkonsumsi narkoba, pantas dihukum berat.

“Bayangkan saja, bila tiba-tiba seorang pilot itu play saat membawa pesawat. Bisa jatuh pesawatnya.

Akibatnya, ratusan nyawa penumpang tidak terselamatkan,” jelasnya.

Chaidir mengharapkan Departemen Perhubungan mengeluarkan peraturan kepada pilot untuk dilakukan pemeriksa kesehatan setiap minggunya. “Saya yakin dengan tujuan yang baik. Pihak Departemen Perhubungan pasti akan mengeluarkan peraturan tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Sumut, Isma Fadly Pulungan juga merasa ngeri naik Lion Air. “Jujur saya, saya jadi takut untuk menggunakan maskapai penerbangan Lion Air. Kalau seperti ini ulah pilot nya,” bilangnya.

Ketua YLKI Sumut, Abu Bakar Siddik, melihat manajemen Lion Air harus mendapat sanksi tegas dari otoritas penerbangan nasional. “Konsumen senang naik Lion Air karena Lion Air pesawatnya bagus, harga tiketnya murah dan menguasai lapangan. Peristiwa ini telah merusak citra baik Lion Air, mereka harus diberi sanksi tegas,” sebutnya.

Sementara itu, Kasi Angkutan Udara, Kelayakan Udara dan Pengoperasian Udara Otoritas Bandara Polonia Medan, Havandi Gusli mengaku, sudah melakukan pengawasan seperti biasanya terhadap para pilot ketika tiba di bandara.

“Setiap pilot yang tiba di bandara selalu kita periksa termasuk tas bawaannya melalui X-Ray yang diperiksa oleh petugas security bandara,” jelasnya.

Terkait pilot yang ditangkap di Surabaya, Havandi menuturkan, bahwa penangkapan itu terjadi di luar bandara. “Dari beberapa kasus terhadap para pilot, semuanya ditangkap di dalam hotel. Berarti ditangkapnya diluar bandara. Jadi itu tanggung jawab pihak kepolisian dalam hal ini untuk menyelidikinya dan pihak bandara sesuai dengan prosedurnya sudah melakukan pemeriksaan,” ucapnya. (ril/omi/jon)

Berita Terkait:

3 Pilot Lion Nyabu Sebelum Terbang

3 Pilot Lion Nyabu Sebelum Terbang

Kemenhub Siapkan Sanksi

JAKARTA- Pilot Lion Air kembali tertangkap basah mengkonsumsi sabu. Saiful Salam (44) ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB di Hotel Garden Palace, Surabaya, di Kamar 2109, Sabtu (4/2) oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN). Ketika itu, ia tengah bermain kartu bersama tiga orang temannya.

Bersamanya, disita sabu dan alat isap sebagai barang bukti. Padahal ia dijadwalkan menerbangkan pesawat tujuan Surabaya–Makassar– Balikpapan–Surabaya pada pukul 06.00 WIB. Akibat kejadian ini Maskapai Lion Air pun terancam sanksi.

“Akan ada aturan yang ditegakkan untuk Lion Air,” jelas Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti.

Herry belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan. Kemenhub masih akan melakukan pemeriksaan. Namun dia menegaskan operasi narkoba atas pilot-pilot ini memang kerjasama BNN dengan Kemenhub. “Ini untuk membersihkan airlines,” jelasnya.

Sang pilot sendiri dipastikan akan dicabut izin profesinya sebagai pilot.

Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan kasus penangkapan pilot Lion, Hanum Adhyaksa, di Makassar bulan lalu. “Ini pengembangan kasus pertama. Dia mengaku ada yang lainnya,” kata Direktur Narkotika BNN, Benny Joshua Mamoto. Atas informasi Hanum, Benny bersama tujuh anggota BNN lantas menggerebek kapten pilot Lion Air rekan Hanum, yaitu Saiful Salam.

“Kami menangkap dia tadi subuh pukul 03.30 WIB di Hotel Grand Palace,” ujarnya. Dari tangannya disita 0,04 gram sabu dan alat pengisap alias bong. Di lokasi penangkapan, SS langsung dites urine. “Hasilnya positif,” kata Benny.

Kepala Humas BNN, Sumirat menyatakan Saiful Salam, sudah jadi incaran petugas BNN sejak sebulan lalu. “Sudah kami intai 3-4 minggu sebelumnya,” katanya.

Kini, Saiful sudah berada di Jakarta. Saiful tiba bersama tim BNN pukul 10.00 WIB tadi. “Sampai Jakarta sekitar jam 10-an,” kata Sumirat. Setelah itu Saiful diperiksa BNN. “Langsung melaksanakan pemeriksaan di BNN.” Ia menyatakan masih belum mengetahui jaringan narkoba di belakang sang pilot. “Jaringannya masih didalami,” kata Sumirat lagi.

Direktur Utama Maskapai Lion Air Edward Sirait mengaku kesulitan mengawasi pilot-pilotnya yang kecanduan narkotik dan obat berbahaya, seperti sabu-sabu. “Agak sulit untuk kami mengawasi mereka, segala macam imbauan sudah kami lakukan,” katanya saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Februari 2012.

Edward menjelaskan kesulitan maskapainya itu menyangkut penangkapan beberapa pilot Lion Air yang mengkonsumsi sabu. “Beliau-beliau (menyebut para pilotnya) itu sudah dewasa dan mengerti hukum, tinggal kami yang memperkuat ketentuan awak pesawat,” kata Edward.

Maskapai sudah melakukan tes urine setiap enam bulan sekali. Karyawannya pun sudah mendapatkan informasi mengenai larangan tersebut.

“Tapi kami kan tidak mungkin mengawasi mereka setiap waktu,” ujar Edward. Soal sanksi dari Lion Air, Edward menyerahkannya kepada proses hukum. “Kami hormati proses hukum, yang penting jangan mencampur aduk urusan hukum dan kepegawaian,” katanya.

Saiful diduga mengkonsumsi sabu untuk menghapus rasa kantuk. Dokter RS Bhayangkara Polri yang biasa menangani pasien pengguna narkoba, Aisyah Dahlan memberikan penjelasan.

“Sekali mengkonsumsi sabu bisa terjaga hingga 24 jam,” ujarnya. Pada pertengahan bulan lalu, penerbang dari maskapai yang sama juga ditangkap oleh BNN ketika pesta sabu di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dari pengembangan penangkapan inilah kasus kedua terungkap.

Sementara itu, penangkapan Pilot Lion Air Saiful Salam oleh BNN merupakan upaya membersihkan awak pesawat terbang dari jaringan narkotika. Pasalnya, pilot memiliki tugas besar menjaga keselamatan para penumpang saat menerbangkan pesawat sampai tujuan.

“Jangan dilihat berapa banyak sabu yang kami sita, tapi lihat dampak yang diakibatkan jika sang pilot nyabu lantas menerbangkan pesawat, ini menyangkut nyawa orang banyak,” tegas Kepala BNNP Jawa Timur Kombes Jan De Fretes. (net/jpnn)

 

Daftar Pilot Lion Air Tertangkap Nyabu

  1. 4 Februari 2012
    Saiful Salam ditangkap tim BNN di Hotel Garden Palace kamar 2109, Surabaya pukul 03.30 WIB atas dugaan penggunaan dan kepemilikan sabu 0,04 gram. Saiful ditangkap saat bermain kartu bersama tiga pilot lainnya di kamar 2109 pada pukul 03.30 WIB. Hasil tes urine diketahui SS positif menggunakan sabu. Sementara hasil tes urine kepada tiga pilot lainnya adalah negatif.
  2. 10 Januari 2012
    BNN menangkap pilot Lion Air bernama Hanum Adhyaksa di sebuah kamar karaoke Gran Clarion Makassar, Sulsel. Di ruang karaoke itu, Hanum ditangkap bersama seorang kontraktor dan tiga teman wanitanya. Dari saku si pilot ditemukan satu kantong plastik sabu-sabu 0,9 gram.
  3. 6 April 2011
    Awak kabin Lion Air bernama Winnie Raditya juga pernah ketangkap karena kedapatan menyimpan sabu di pakaian dalamnya. Winnie ditangkap Polres Jakarta Pusat di kosannya di Karet, Tanah Abang.
  4. 13 Juni 2011
    Pilot Lion Air lainnya bernama Muhammad Nasri tertangkap basah tengah berpesta sabu bersama rekannya Husni THamrin (kopilot) dan Imron, di Apartemen The Colour, Modernlan, Kota Tangerang. Ia ditangkap atas kepemilikan dan penggunaan narkotika jenis sabu dan empat butir ekstasi.

Kasus Paluta, Propam Sidik Brimob

TAPSEL-Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terus melakukan penyelidikan terhadap kerusuhan dan mencari aktor intelektual kerusuhan di lahan perkebunan Dusun Kuta Parit Desa Sei Korang, Huta Raja, Padanglawas Utara (Paluta). Sedangkan personel Brimob yang berada di lokasi tengah diperiksa secara intensif oleh Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Tapsel.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso saat dikonfirmasi, Sabtu (4/2) menuturkan, penyelidikan masih dilakukan Polres Tapanuli Selatan yang menangani kerusuhan antara warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau dengan karyawan PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) dan personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Sumut Detasemen C Sipirok, yang terjadi Kamis (2/2) lalu. Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap kerusuhan yang berakhir dengan 11 orang dari kedua belah pihak mengalami luka-luka itu.

“Penyelidikan masih dilakukan, untuk mengetahui apakah ada aktor intelektual atau pun provokator dibalik kerusuhan itu,” ungkap Heru.

Menurut Heru, jika adanya aktor intelektual atau pun provokasi dibalik kejadian ini, maka dapat diketahui yang memberikan respon bagi sekitar 200 warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau untuk menyerang hingga 6 diantaranya tertembak personil Brimob yang melakukan pengamanan disana. Sedangkan, dua warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, yakni, Amunur Sitorus (48) dan Sukardi (57) keduanya warga Desa Bangun Jaya, diamankan Polres Tapsel saat kejadian tersebut berlangsung, belum diketahui apakah masih ditahan atau tidak.

“Saya belum tahu, apakah keduanya masih ditahan atau tidak. Mereka diamankan saat kejadian dan diperiksa. Kalau memang tidak terbukti keterlibatan mereka berdua, ya akan dilepaskan,” tuturnya.

Di sisi internal, terang mantan Wakil Direktur (Wadir) Lalu Lintas Polda Sumut itu, sudah dilakukan. Personil Brimob Detasemen C Sipirok, yang melakukan pengamanan disana, dimintai keterangannya.

Pemeriksaan tersebut, juga untuk memastikan apakah penembakan yang dilakukan sesuai prosedur tetap atau tidak. “Personil Brimob yang jaga disana dan saat kejadian ada 5 personil. Info yang saya terima, 4 personil sudah diperiksa,” jelasnya.

Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi Kamis (2/2) lalu itu, berawal dari pemblokiran jalan oleh warga Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu Riau, sekitar 200 orang itu atas aktifitas yang dilakukan oleh karyawan PT MAI dengan menggunakan 2 unit alat berat. Warga protes aktifitas karena dilakukan diatas lahan yang yang masih disengketakan kedua belah pihak. Antara warga dan karyawan PT MAI pun terlibat pertengkaran, hingga kerusuhan tak dapat terelakan. Akibatnya, 6 warga tertembak peluru, sedangkan 2 petugas keamanan PT MAI dan 4 personil Brimob mengalami luka bacok. (gus)

Terjatuh, Isteri Anggota DPD RI Parlindungan Purba Meninggal Dunia

MEDAN- Istri Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba, dr Maria Betty Sitanggang, Sp.KK meninggal dunia Sabtu (4/2) petang. Perempuan berusia 53 tahun itu dikabarkan sempat ditemukan di tangga tempat prakteknya di Komplek Griya Riatur Jalan Tengku Amir Hamzah. Diduga kuat Maria tewas akibat pendarahan di bagian kepala belakang.

Informasi yang dihimpun Sumut Pos di rumah duka Sabtu dini hari menyebutkan peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB seusai Maria menangani pasiennya. Saat hendak naik tangga korban terpeleset. Menurut keterengan adik kandung Parlindungan Purba, dr Tuahman Purba, korban sempat dibawa ke RSU Sari Mutiara Namun sepuluh menit setelah dilakukan tindakan medis, Maria menghembuskan nafas terakhir.

Tuahman menyebutkan setibanya di rumah sakit, sang kakak sudah mengalami pendarahan di bagian belakang kepala.

Dari bagian telinga mengeluarkan darah. “Saya yang langsung menanganinya tadi. Tapi 10 menit saya tangani nyawa kakak saya tak tertolong lagi. Korban mengalami pembekuan darah di kepala,” ujarnya.

Tuahman menceritakan kronologis kejadian yang membawa maut petang itu.

Saat menaiki tangga Maria lupa memakai kaca mata yang membuatnya terjatuh.

Begitu tahu terjatuh sejumlah orang di tempat praktik Maria langsung melarikannya ke RSU Sari Mutiara.

Amatan wartawan di rumah duka, ratusan masyarakat, puluhan pejabat, dan rekan-rekan Parlindungan Purba langsung datang memadati kediaman orang tua Anggota DPD-RI asal Sumut itu. Saat itu politisi tersebut tak kuasa menahan sedih. Kedua pipinya basah karena air mata. Hingga kemarin malam Agus, putra satu-satunya yang tiba di ruang aula Yayasan Rumah Sakit Sari Mutiara di Jalan Bakti Luhur, tempat jenazah Maria disemayamkan.

Ketiga putrinya yang lain dikabarkan dalam perjalanan menuju Medan.

Maria meninggalkan seorang suami dan empat anak. (omi)