25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 13976

Busway Trans Medan Belum Layak

Rencana mengoperasian busway Trans Medan dinilai belum layak tahun ini. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Pengamat Transportasi Medan, Filianty Bangun.

Mengapa busway di Medan belum Layak?
Kalau saya melihat hingga saat ini rencana itu masih sebatas wacana dan belum ada prasarana yang dibangun untuk menunjang hal itu, misalnya seperti halte, lajur hingga jembatan untuk bus way. Selain itu untuk merealisasikan bus way di Medan juga membutuhkan kajian, termasuk kajian pengalihan jalan ketika prasarana busway dibangun. Harus ada kajian yang lengkap, mulai dari apa saja prasarana yang akan dibangun, hingga jalan mana saja yang harus dialihkan tatkala pembangunan prasarana dilakukan, harus juga dibangun rambu-rambu, makanya itu membutuhkan proses yang panjang.

Apa yang harus dilakukan Pemko Medan?
Sebelum operasional busway dilakukan Pemko juga harus melakukan penataan kembali (rerouting) angkutan kota (angkot) yang ada di Medan. Lebar jalan di Medan itu berbeda dengan lebar jalan di Jakarta. Kalau di Jakarta lebar jalan bisa menampung lajur lalulintas hingga 6-7, sedangkan lebar jalan di Medan paling banyak hanya bisa menampung 3 lajur. Keterbatasan jalan di Medan ditambah lagi dengan banyaknya angkutan kota, makanya sebelum operasional Trans Medan dilakukan maka Pemko Medan harus mererouting angkot.

Bagimana angkutan di Kota Medan?
Jumlah angkutan kota di Medan khususnya di inti kota sudah sangat banyak. Dari data Satlantas Polresta Medan tahun 2009, jumlah angkutan kota sudah mencapai 8 ribu armada, dan 80 persen dari armada itu beroperasi di inti kota, sedangkan 20 persennya beroperasi di outer ring road. seharusnya, sebaliknya yang terjadi di inti kota itu hanya 20 persen dan 80 persen angkutan itu harus di outer ringroad. Rerouting inilah yang harus dilakukan Pemko Medan baru operasional bus Trans Medan bisa dilakukan.

Bagaimana dengan kendaraan pribadi?
Pertumbuhan kendaraan pribadi juga harus diawasi. Pasalnya, kalau pertumbuhan kendaraan pribadi tidak diawasi dan busway Trans Medan beroperasi ini juga bisa menjadi masalah. Di luar negeri pengenaan pajak progresif bagi kendaraan pribadi itu sangat jelas. Kalau untuk kendaraan kedua maka pajak progresifnya 100 persen, dan kendaraan ketiga hanya boleh digunakan di saat weekend.

Di sini hal itu kan tidak dilakukan sehingga pertumbuhan kendaraan pribadi baik mobil ataupun sepeda motor setiap tahun terus meningkat signifikan. Seharusnya, showroom juga diberikan batasan untuk pengadaan kendaraan pribadi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di satu kecamatan. Ini harus dilakukan Pemko Medan sehingga ada pengawasan terhadap kendaraan pribadi.

Apa gunanya untuk masyarakat?
Masayarakat akan berpikir kembali untuk menambah kendaraan pribadi, dan upaya ini tentu saja bisa mengurangi kemacetan. Kalau operasioanl Trans Medan ini dapat mengatasi kemacetan di inti kota, hanya saja harus didukung dengan manajemen yang baik. Makanya, Pemko Medan sebaiknya harus melibatkan dan melakukan sosialisasi untuk merancang operasional Trans Medan. Kalau hal itu belum dilakukan Pemko Medan wajar saja belum ada investor atau pengusaha yang berminat untuk bergabung dalam konsorsium.

Kalau belum ada konsorsium yang berminat ini jelas dipertanyakan ke Pemkonya lagi. Bagaimana pengusaha mau berinvestasi jika prasarananya belum dibangun. Angkutan kota juga belum ditata, kalau Trans Medan beroperasi ini jelas akan menimbulkan masalah baru, makanya pengusaha juga belum ada yang berminat. (*)

Macan Disapu Badai Pegunungan

Rusuh, Suporter Serang Wasit dan Pemain

JOGJA-Persija Jakarta yang tenar dengan julukan Macan Kemayoran, harus menanggung malu dikandaskan Persiwa Wamena yang dijuluki Badai Pegunungan, dengan skor 1-2 di Stadion Mandala Krida kemarin sore.

Meski pertandingan berjalan panas di babak pertama kedua tim tampil sportif, Saling jual beli serangan terjadi kedua tim kuat di kompetisi kasta tertinggi ISL. Sampai peluit babak pertama berkhir skor imbang 0-0.

Menjalani babak kedua tepatnya menit 46, Persiwa unggul lewat Yesaya Desnam. Skor 0-1 untuk Persiwa. Usai gol itu, laga jadi panas dan sempat terjadi kerusuhan. Kerusahan dipicu tak senangnya kubu Persiwa atas hadiah penalti untuk Persija.

Alhasil Suporter Periswa Wamena, sekitar 100 orang turun kelapangan. Wasit Setiyono yang mejadi bulan-bulanan suporter Persiwa harus diboyong ke kamar ganti pemain. Meski sudah didalam ruangan, Aparat yang terdiri dari PM, Polisi, Brimob kewalahan menghalau kerusuhan anarkis tersebut. Setelah wasit asal Sidorajo telah diamankan, Tidak terduga ratusan suporter Persiwa langsung mengejar pemain Persija Jakarta.

Ismed Sofyan yang tertinggal di pinggir lapangan hampir saja terkena lemparan kursi dan pukulan dari suporter Persiwa. Para pemain Persija yang lain sudah lagsung diamankan masuk keruang ganti dengan dijaga aparat kepolisian dan PM. Ismed yang terpojok dipinggir lapangan langsung bisa diselamatkan oleh pemain Persiwa. Kejar-kejaran pun terjadi antara pemain dengan suporter Persiwa yang menerobos keamanan yang dijaga.

Setelah wasit dan pemain persija diamankan, Massa dari suporter Persiwa Wamena masih belum puas. Alhasil Bentrok terjadi oleh kedua suporter antara The Jack Mania dengan suporter wamena. Saling lempar dan baku pukul tidak dapat terhindarkan. Banyaknya massa dari kedua suporter membuat panitia pelaksana pertandingan (Panpel) langsung menghentikan jalanya pertandingan selama 15 menit pada menit 74.

Setelah dilanjutkan lagi, Bambang Pamungkas mampu mengeksekusi penalti dan menyamakan kedudukan 1-1.
Namun pada menit 83 striker sekaligus capten Boaky Eddy Foday berhasil buat gol, sehingga skor berakhir 1-2. (hrp/jpnn)

Pro Duta Puncaki Klasemen

MEDAN- Pro Duta FC memimpin klasemen sementara Grup I Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportiondo (LPIS), usai mengandaskan PSP Padang dengan skor 2-0 di Stadion Haji Agus Salim, Jumat (3/2) sore. Kini Pro Duta sudah mengumpulkan 13 angka.
Pada laga itu, kedua tim melancarkan serangan. Namun peluang yang ada tak jadi gol. Hingga usai laga babak pertama, skor sama kuat 0-0.

Skuad asuhan Roberto Bianchi baru memecah kebuntuan lewat sontekan Ghozali Siregar yang lepas dari perangkap. Gol selanjutnya disumbangkan Arif, sekaligus menggandakan keunggulan menjadi 2-0. Skor tak berubah hingga laga usai.
Bianchi yang akrab disapa Beto mengaku puas atas prestasi ini. “Pemain bermain baik. Mereka berlatih sangat keras sepekan belakangan,” ujarnya.

Bukan hanya Beto yang mengakui kerja keras dan kekompakan pemain. Kapten tim Suyatno mengatakan hal yang sama. Pemain belakang ini mengaku gembira timnya mampu mengalahkan PSP di kandang sendiri. Padahal PSP merupakan tim solid. (ful)

Soal Ekspor CPO Dicekal AS, RI Gandeng Pakistan

Kementerian Perdagangan menjalin kerja sama dengan Pakistan untuk meningkatkan kembali volume perdagangan ekspor kelapa sawit yang dulu sempat terjun bebas.
“Penurunan tersebut karena CPO (crude palm oil) kita terkena diferensiasi (perbedaan) dengan Malaysia,” kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Jakarta, Jumat (3/2)

Hal itu, kata Gita, karena Malaysia sudah menandatangani perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Pakistan dari 2008. Sejak itu, ekspor minyak sawit Indonesia langsung turun menjadi di bawah US$100 juta dari sebelumnya US$550 juta. “Ini sangat merugikan kita,” ujar Gita.

Gita mengharapkan, melalui kerja sama ekspor dengan Pakistan dapat meningkatkan kembali nilai ekspor minyak sawit. “Sekarang ini sudah berada di kisaran US$1 miliar. Bisalah nanti mencapai US$1,5 sampai US$1,6 miliar,” harapnya.

Dia menuturkan, alasan Indonesia bekerja sama dengan Pakistan karena negara itu mempunyai potensi besar. Selain itu, banyak pasar yang harus digali, sebab di satu sisi, Pakistan sudah menjalin kerja sama dengan Cina. Sedangkan Malaysia, sudah menyepakati perjanjian dengan Thailand.

“Kalau tidak masuk secara cepat, berarti pasar kita sekarang yang rata-rata mencapai US$1 miliar akan berkurang. Jadi, kita harus pertahankan dan tingkatkan ke depan,” kata Gita.

Sebab itu, Gita melanjutkan, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan Preferential Trade Agreement (PTA) pada tarif, setelah itu dilanjutkan FTA dengan Pakistan.
Seperti diketahui, sejak 28 Januari 2012 lalu ekspor produk kelapa sawit (CPO) untuk bahan baku biodiesel asal Indonesia ditolak masuk ke AS karena tudingan tidak ramah lingkungan.

Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, mengatakan, saat ini pemerintah tengah serius menyusun argumen secara ilmiah untuk melawan klaim dari AS tersebut.
“Sekarang sedang disusun oleh para ahli di kementerian pertanian. Setelah submisi tersebut AS akan pelajari argument scientific yang kita ajukan, dan akan kita lihat lagi langkah apa yang akan diambil,” jelasnya.

Sementara itu, Pusat Studi Perdagangan Dunia (PSPD) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mendesak kepada pemerintah untuk segera mengambil sikap atas notifikasi Amerika Serikat yang menolak ekspor produk CPO Indonesia yang dianggap tidak ramah lingkungan.
Isu lingkungan ini perlu ditanggapi segera untuk mengantisipasi dampak besar pada perekonomian dalam negeri.

Kepala PSPD Masyhuri mensinyalir, isu lingkungan yang dihembuskan Environmental Protection Agency (EPA) atau otoritas urusan lingkungan Amerika Serikat ini merupakan bagian dari strategi perang dagang. Sebab, isu yang sama pernah dihembuskan 20-30 tahun lalu, di mana AS mengklaim CPO RI mengandung minyak jenuh yang menyebabkan masalah kesehatan.

Larangan tersebut sempat menjalar ke AS hingga akhirnya bisa dimentahkan lewat penelitian yang membuktikan bahwa minyak kelapa sawit Indonesia menghasilkan zat anti kanker.
“Semua isu tersebut untuk melemahkan produk pertanian, khususnya kelapa sawit negara berkembang untuk bersaing dengan negara maju,” kata dia.(net/jpnn)

Pendaftaran SNMPTN Jalur Undangan

Berakhir 24 Februari

MEDAN- Pelaksanaan ujian tulis tes penjajakan bidang ilmu (TPBI) bagi siswa  SMA sederajat untuk jalur SNMPTN undangan tahun 2012, dijadwalkan berlangsung 26 Februari 2012 secara serentak di beberapa lokasi di Sumatera Utara.
“Proses untuk ikut sebagai peserta TPBI ini diawali dengan pendaftaran online preregistrasi pada website http://www.umb.spmb.or.id yang diikuti dengan pembayaran biaya ujian di Bank BNI sesuai dengan pilihan perguruan tinggi negeri (PTN),”terang Ketua dan Sekretaris TPBI PPL-USU, Prof Ir Zulkifli Nasution MSc PhD dan Ir Lily Fauziah MSi melalui PJ Informasi Bisru Hafi, SSos MSi, kemarin (3/2) Untuk pembayaran biaya ujian, bilang Bisru, akan berlangsung hingga 24 Februari 2012. Selanjutnya para peserta melakukan pendaftaran online kembali di website tersebut sampai dengan 24 Februari, sedangkan ujian tulisnya dilaksanakan 26 Februari 2012.
“Untuk TPBI PPL-USU lokasi pelaksanaan ujian TPBI ini akan dilaksanakan di Kampus USU dan dibeberapa tempat lainnya. Lokasi di Kampus USU khusus bagi para peserta yang berasal dari wilayah Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deli Serdang,”sebutnya.

Masih menurut Bisru, lokasi ujian TPBI lainnya tersebar di beberapa kabupaten kota di Sumut terdiri dari SMAN 1 Rantau Selatan (untuk peserta dari wilayah Kabupaten Labuhan Batu, Labusel, dan Labura), SMAN 1 Tebing Tinggi (Deli Serdang, Sergei, Tebing Tinggi), SMAN 1 Kisaran (meliputi Asahan, Batubara, Tanjung Balai), SMAN 1 Kabanjahe (Karo, Dairi, Phakphak Barat), SMAN 1 Padang Sidimpuan (Tapsel, Paluta, Palas, Madina), SMAN 2 Balige (Taput, Tobasa, Humbahas, Samosir), SMAN 1 P Siantar (Simalungun, Pematang Siantar), SMAN 1 Matauli (meliputi Sibolga, Nias,  dan Tapanuli Tengah).

Untuk prosedur pendaftaran TPBI diawali dengan melakukan registrasi online melalui web http://www.umb.spmb.or.id dan mencetak (print) nomor pre-registrasi pada web tersebut dengan meng klik tombol cetak bukti preregistrasi, selanjutnya dengan membawa hasil cetakan tersebut calon peserta TPBI melakukan pembayaran biaya ujian di Bank BNI terdekat.
Pembayaran hanya dapat di  lakukan melalui teller.

Setelah melakukan pembayaran calon peserta dapat langsung melakukan  registrasi online melalui website  http://www.umb.spmb.or.id. Syarat dan ketentuan Peserta TPBI adalah Siswa SMTA kelas 12 (Semester 1). Peserta bebas memilih lokasi ujian. Sedangkan untuk pembayaran biaya pendaftaran peserta sesuai dengan pilihan PTN.
TPBI ini juga menurut Bisru, bertujuan untuk memberikan penilaian  terhadap kemampuan siswa dan mendapatkan gambaran awal atas minat siswa.

“Bagi USU nilai TPBI akan menjadi pertimbangan utama dalam penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN Undangan 2012,”ucapnya.
Sedangkan materi Ujian TPBI yang akan diujikan nanti tetap mengikuti pengelompokan bidang ilmu yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Rincian materi ujian TPBI terdiri dari Kemampuan Dasar (meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris),  kemampuan IPA (meliputi Fisika, Kimia, Biologi) dan Kemampuan IPS (meliputi Ekonomi, Geografi, Sejarah,
Program TPBI tahun 2012 diikuti oleh Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dan Universitas Palangka Raya (UNPAR).

Untuk informasi tentang TPBI dapat diakses melalui website http://www.umb.spmb.or.id dan www.usu.ac.id atau Kantor Panitia Lokal TPBI PPL-USU Jln dr T Mansur No 9-B Kampus USU (Cikal) dengan No Contact (061) 8218384, HP 0812 6321 1143 pada jam kerja. (uma)

Dikejar Pakai Kapak

MEDAN LABUHAN-Amirudin (62) lari terbirit-birit dari rumahnya menuju Polsekta Medan Labuhan, Kamis (2/2) malam. Rupanya, pria yang tinggal di Jalan Young Panah Hijau, Medan Marelan itu diancam bunuh oleh tetangganya, Udin (48) sambil membawa kapak.
Cerita pria yang akrab disapa Amir di kantor polisi, malam itu Amir sedang duduk di rumah bersama istri dan anaknya.

Tiba-tiba Udin datang marah-marah dan langsung memukul pundaknya Amir melawan sehingga terjadi pergumulanm, tapi dilerai oleh istri dan anak Amir. Udin pun pulang ke rumah mengambil kapak dan kembali lagi ke rumah Amir.

Sambil memegang kapak, Udin mengancam akan membunuh Amir. Keluarga yang mengetahui kedatangan Udin langsung menutup pintu. Keluarga menyuruh Amir untuk kabur dari pintu belakang. Keributan itu mengundang para tetangga keluar rumah ingin melihat keributan itu. Udin terus mengamuk sambil menggedor pintu rumah Amir.

Amir pun lari dari pintu belakang langsung kabur menumpang ojek pergi ke Mapolsekta Medan Labuhan. “Tadi kami lagi asyik duduk di rumah, entah kenapa dia datang marah-marah sambil megang kapak. Keluarga saya takut makanya saya pergi, kalau nggak saya dibunuhnya, sekarang istri dan anak saya sudah pingsan di rumah,” kata Amir.

Amir menjelaskan, Udin satu pengambilan dengannya. Setahun yang lalu anak Udin diurusnya kerja ke Malaysia. Entah kenapa mungkin ada omongan yang tak enak didengar Udin selama anaknya kerja di Malaysia sehingga marah dengannya. “Anak dia saya yang urus kerja, entah karena masalah uang kiriman saya pun tak tahu, sudah sebulan ini dia kayak gitu,”kata Amir.

Dijelaskannya, sore sebelum kejadian istrinya jumpa di warung dengan istri Udin, mungkin ada pembicaraan yang tidak enak, sehingga Udin mendengar dan marah. “Tadi sore memang istri saya ada jumpa di warung, mungkin ada pembicaraan yang tak enak, makanya malam ini dia marah dengan saya,” kata Amir. (ril/smg)

Tinggalkan Bayaran Rp18 Juta per Bulan

Hafiz Khairul Rijal, Mantan Pekerja PBB yang Jadi Pengusaha Es Dawet

Menjadi pengusaha adalah pilihan hidup Hafiz Khairul Rijal. Sejak masih duduk di bangku kuliah, dia berikrar menjadi entrepreneur, karena dendam terhadap kemiskinan. 

AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
Hafiz becermin dari almarhum ayahnya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Kendati lulusan S-2 master of education dari Amerika Serikat (AS), mendiang AMS Iskandar tetap sulit menyekolahkan Hafiz. Untuk membayar uang kuliah putra sulungnya itu saja, dia sampai harus berutang. Bahkan, ayahnya tidak pernah punya sepeda motor.

Saat ayahanda meninggal pada 2002, ibunya, Ida Zuraida, memberanikan diri membuka usaha katering. Tak disangka, usaha tersebut sukses besar. Profit setahun sudah bisa dipakai untuk membeli mobil. Hafiz pun sadar. Masa depan ada di wirausaha. “Sejak saat itu saya bersumpah tidak akan pernah jadi PNS maupun pegawai swasta. Saya harus mandiri,” tegasnya saat ditemui di acara Pesta Wirausaha yang diadakan Komunitas Tangan Di Atas (TDA) di gedung Smesco UKM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta lalu (29/1). Hafiz merupakan salah seorang pembicara dalam acara tersebut.

Sembari kuliah, Hafiz menjajal semua peluang usaha. Mulai laundry, jual beli ponsel, parfum, hingga sepatu. Total sekitar sepuluh usaha dia tekuni selama kuliah. Sayang, semuanya gagal. Tetapi, dia pantang menyerah. “Saya tidak pernah malu setiap berangkat kuliah bawa sepatu-sepatu cewek di tas,” katanya.

Hafiz bukannya tidak punya pilihan untuk berkarir cemerlang. Setelah lulus kuliah, dia pernah bekerja sebagai penerjemah di lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa di Aceh pada 2005. Saat itu lembaga internasional tersebut sedang memonitor Aceh pasca-tsunami dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

“Saya bekerja dengan gaji USD 1.500 (sekitar Rp13,5 juta) per bulan. Cukup banyak untuk anak yang baru lulus kuliah,” kata lelaki kelahiran Jakarta, 13 Agustus 1978 itu.

Hampir dua tahun bekerja, prestasi Hafiz cukup bagus. Bahkan, dia ditawari menggarap proyek di Timor Leste. Gajinya dinaikkan menjadi USD 2 ribu atau setara Rp18 juta per bulan. Namun, Hafiz, yang sejak kuliah sudah bermimpi menjadi pengusaha, menolak. Setelah bekerja hampir dua tahun di Aceh, dia merasa sudah saatnya untuk terjun serius di wirausaha. Keputusan yang sangat dia syukuri hingga saat ini.

Hafiz akhirnya memutuskan keluar pada 2007. Dia lantas memikirkan bisnis yang akan digeluti. Awalnya dia menekuni es cendol di tempat dia dibesarkan di Medan. Modalnya Rp 500 ribu. “Memulai bisnis tidak perlu memaksakan diri. Berapa pun modal yang kita miliki, jalani saja. Nanti terus bertambah seiring perkembangan bisnis kita,” tuturnya.

Uang tersebut dia gunakan untuk meminjam gerobak di salah seorang penjual es cendol yang sudah lumayan besar. Dia menjalankan sendiri gerobak tersebut. Banyak orang mencibir Hafiz. Sebab, sebagai sarjana, dia dianggap tidak pantas berjualan dengan mendorong gerobak. Namun, Hafiz tak mau termakan omongan orang-orang. Dia terus menjalankan usaha.

Ketika itu semua proses usaha dia jalani sendiri. Mulai proses produksi hingga pemasaran. Proses produksi seperti memotong daun suji (campuran warna hijau pada cendol atau dawet), memeras kelapa untuk santan, hingga mencampur semua bahan dengan tepung.
Setiap bulan Hafiz menyisihkan keuntungan untuk membuat gerobak. Hasilnya, tiap tiga bulan dia bisa menghasilkan satu gerobak. Proses itu terus dia lakukan hingga memiliki 19 gerobak. “Akhirnya mulai punya karyawan untuk bantu-bantu produksi dan jualan,” ucapnya

Suatu ketika pemilik gerobak yang dia pinjam menawari Hafiz untuk melanjutkan usahanya. Ongkosnya Rp 50 juta. Itu sudah termasuk rumah produksi di sebuah kontrakan, sepuluh gerobak, dan resep rahasia membuat dawet. (*/c10/ca/jpnn)

Hope di Soekarno-Hatta dan Madura

Manufacturing Hope 5

BANYAKNYA ide baru tentu ikut menentukan keberhasilan manufacturing hope. Ide PT Angkasapura 2 menambah high speed taxi way exit yang sedang dikerjakan di Bandara Soekarno-Hatta sekarang ini, misalnya, adalah ide yang konkret.

Mudah dilaksanakan, murah biayanya, dan langsung terasa manfaatnya. Terutama dalam ikut mengatasi kepadatan frekuensi naik-turunnya pesawat. Pesawat yang baru mendarat tidak lagi terlalu lama berada di landasan. Landasan pun bisa segera digunakan pesawat berikutnya.

Apalagi jika taxi way east cross juga bisa segera dibangun. Dua landasan yang dimiliki Bandara Cengkareng itu bisa terhubung dengan lebih fleksibel. Dari atas tower ATC (air traffic control) minggu lalu saya melihat begitu banyak pesawat yang antre terbang dari landasan kiri. Sampai enam pesawat. Itu berarti penumpang harus bersabar menunggu terbang hingga 20 menit.

Sebaliknya, landasan kanan hanya dipakai sesekali. Tidak seimbangnya beban dua landasan tersebut, antara lain, terjadi karena belum dibangunnya east cross tersebut. Kalau ada jalan pesawat yang menghubungkan dua ujung timur landasan tersebut, tentu pembebanan dua landasan itu bisa lebih seimbang.

Tentu harus dicek secara teknis. Saya bukanlah ahli bandara. Belum tentu yang saya kemukakan benar. Yang jelas, di dalam desain awal pembangunan bandara tersebut memang dimungkinkan pembangunan east cross itu “kelak”, di kemudian hari.

Ternyata ekonomi kita maju lebih cepat daripada yang diperhitungkan. Kata “kelak” yang digambarkan baru akan terjadi pada 2020 itu sudah tiba tiga tahun lalu. Sulitkah membangun east cross itu? PT Angkasapura 2 pasti mampu melakukannya segera. Hanya, lokasi untuk east cross tersebut telanjur dipakai oleh Hotel Sheraton, lapangan golf, dan pergudangan Soewarna.

Saya belum memperoleh informasi mengapa begitu. Mengapa dulu tidak dibangun di lokasi lain sehingga dalam keadaan bandara kelewat padat seperti sekarang ada kemudahan mencari terobosan.

Memang ada kemungkinan membangun east cross tanpa menggusur hotel dan lapangan golf. Namun, biayanya sedikit lebih besar. Rasanya direksi Angkasapura akan bisa mengalkulasi mana yang terbaik.
Yang paling ideal adalah langsung membangun landasan ketiga. Tapi, mengingat tanah yang perlu dibebaskan mencapai ratusan hektare, rasanya tidak mungkin pembangunan landasan ketiga itu bisa selesai dalam tiga tahun.

Sedangkan peningkatan jumlah penerbangan tidak akan bisa dibendung lagi. Apalagi, keadaan ekonomi akan terus membaik setelah dua hari lalu peringkat Indonesia dinaikkan menjadi negara investment grade.

Jalan lain lagi? Ada. Segera memperbesar terminal III yang masih baru itu. Dengan demikian, terminal III bisa menampung lebih banyak penerbangan. Sekaligus berarti bisa memanfaatkan landasan kanan lebih seimbang. Tanpa harus membangun east cross terlebih dahulu.

Ide-ide untuk mengurangi kepadatan Bandara Cengkareng sudah begitu banyak. Ide yang mana yang lebih baik saya serahkan sepenuhnya kepada direksi Angkasapura 2. Saya juga sangat menghargai ide baru Angkasapura 2 membuat tower ATC “berwajah dua”. Selama ini seluruh operator ATC yang bekerja di puncak tower tersebut hanya bisa menghadap ke satu arah: landasan kiri. Kalau ada pergerakan pesawat di landasan kanan, operator tidak bisa melihat secara langsung. Kalau proyek dua wajah itu selesai dua bulan lagi, tower ATC itu sudah lebih fleksibel.

Ada lagi hope yang lebih besar. Saat saya berkunjung ke ruang kontrol Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu, ada kesibukan baru di sana: memasang peralatan baru. Itulah peralatan yang akan memperkuat ruang kontrol yang lama yang dihebohkan di lalulintas SMS beberapa waktu lalu.
Menurut SMS yang beredar luas itu, ruang kontrol yang ada sekarang ini sangat membahayakan penerbangan. Kapasitas kontrolnya hanya untuk 460 pergerakan pesawat. Padahal, yang harus dikontrol saat ini adalah 1.200 pergerakan.

Kemampuan peralatan kontrol yang baru dipasang tersebut berlipat-lipat. Begitu juga, kecanggihannya. Peralatan itu bisa memonitor hingga 4.600 pergerakan pesawat. Jauh lebih besar daripada angka pergerakan saat ini. Proyek Kementerian Perhubungan itu semoga sudah bisa digunakan tiga-empat bulan lagi.

Memang, masih ada problem lain: simulator control room itu harus disediakan dalam keadaan baik. Tenaga operatornya juga sangat kurang. Pengadaan SDM itu tidak bisa dilakukan cepat karena kualifikasinya yang sangat khusus. Belum ada sekolah operator ATC. Itu sungguh merupakan peluang yang besar bagi lembaga pendidikan.
Di Soekarno-Hatta saja kita perlu lebih dari 200 operator lagi. Belum bandara-bandara lainnya. Belum lagi begitu banyak bandara baru akan dibangun atau diperbesar.

Direksi Angkasapura 2 sudah memutuskan untuk membuka pendidikan khusus bagi lulusan S-1 yang ingin bekerja di ATC. Sambil menunggu hasilnya, operator senior yang seharusnya pensiun diminta bekerja kembali.

Bagian itu memang memerlukan banyak tenaga lantaran sifat pekerjaannya. Seorang operator ATC hanya boleh bekerja dua jam. Setelah itu, dia wajib istirahat. Bisa tiduran, senam, main-main, atau duduk-duduk di luar ruang. Itulah sebabnya di sebelah ruang yang penuh peralatan canggih tersebut harus disediakan kasur, bantal, alat-alat permainan, dan kursi-kursi untuk bersantai.

Tentu ada cara lain untuk mengurangi kepadatan lalu lintas pesawat di Cengkareng: memperbanyak pesawat besar. Penumpang dua pesawat kecil bisa ditampung di satu pesawat besar. Dengan demikian, lalu lintas pesawatnya bisa turun 50 persen. Tapi, ada hambatan teknis. Bandara lain yang akan menerima pesawat besar dari Jakarta itu belum tentu memenuhi syarat.

Ada lagi cara lain: memperbanyak pesawat yang menginap di luar Jakarta. Sekaligus untuk pemerataan ekonomi. Tentu ada pula hambatan teknisnya. Ide cukup banyak. Tidak harus satu ide yang diterima. Bisa saja gabungan ide atau kombinasi ide. Yang jelas, masih banyak hope di depan kita.

***
Ide baru juga datang dari Madura. Selama ini produktivitas garam kita sangat rendahnya. Kualitasnya pun kurang bagus. Padahal, BUMN garam kita memiliki 5.700 hektare lahan penggaraman di Madura. Padahal, kita ini perlu dua juta ton garam setiap tahun. Padahal, kita ini masih terus saja impor garam.

Ide baru ini datang dari Dirut PT Garam Slamet Untung Irredenta. Mulai tahun depan dia akan bikin gebrakan: melapisi seluruh lahan penggaramannya dengan menggunakan membran. Tentu akan memerlukan berpuluh-puluh hektare membran. Rencana tersebut perlu saya “bocorkan” sekarang agar pabrik-pabrik plastik di dalam negeri segera berpikir untuk memproduksi membran. Tentu yang memenuhi persyaratan untuk lahan garam. Jangan sampai untuk urusan membran saja kita harus impor.
Dengan begitu, air laut yang akan dijadikan garam akan menggenangi lahan yang sudah dilapisi membran. Keuntungannya ada tiga. Pertama, pembentukan garamnya bisa beberapa hari lebih cepat karena suhu udaranya lebih panas. Kedua, tidak perlu lagi ada satu lapisan garam paling bawah yang tercampur lumpur. Ketiga, kualitas garam kita menjadi kelas satu semuanya.
Dengan idenya itu, Slamet Untung akan bisa menyelamatkan industri garam sekaligus membuat BUMN untung. Benar-benar sebuah hope yang sangat besar. Apalagi kalau kelak petani garam kita juga bisa mengikuti jejak Slamet ini. Pemda pun rasanya tidak akan sia-sia kalau membantu pengadaan membran untuk petani garam kita. Dari Madura akan kita mulai revolusi ladang garam bermembran.(*)

Penulis adalah Menteri BUMN

Slamet Untung masih punya ide lain. Yakni, menjadikan lahan 5.700 hektare itu tetap produktif di luar musim garam yang hanya 4,5 bulan setiap tahunnya. Jangan sampai selama musim hujan, ketika tidak bisa memproduksi garam, lahan itu dibiarkan menganggur.

Untuk apa? Slamet akan memanfaatkannya untuk budi daya bandeng! Bahkan, di lahan yang bukan untuk penggaraman, dia akan bertanam rumput laut. Saya pun langsung menyetujuinya. Bahkan, saya akan mendukungnya dengan pabrik pengolahan rumput laut sekalia Dua tahun lagi, setelah garam Madura kembali berjaya, pola yang sama harus bisa diterapkan di NTT.

Di sana ada lahan luas yang cocok untuk pembuatan garam. Dalam dua tahun ini, sambil menunggu selesainya proyek membranisasi di Madura, di NTT bisa mulai dilakukan pengurusan dan penyiapan lahannya.

BUMN Garam Madura sudah siap ekspansi ke NTT. Bahkan, hasilnya bisa saja lebih besar daripada yang di Madura. Mengapa? Di NTT bisa memproduksi garam selama 7 bulan dalam setahun!

Setelah Madura dan NTT beres, barulah kita bicarakan apakah masih perlu atau tidak impor garam. Memperdebatkannya sekarang hanya akan sia-sia. Saat ini masih begitu jauh jarak antara keperluan garam kita yang dua juta ton dan produksi garam nasional kita yang belum sampai 400 ton!
Setidaknya sudah ada hope yang bisa di-manufacture di sini. (*)

Penulis adalah Menteri BUMN

Raja Isa Bakal Dipecat

MEDAN- Kekalahan di kandang sendiri atas Persegres Gresik merupakan akhir cerita pelatih Raja Isa. Manajemen PSMS bakal mengakhiri kontrak kerja sama dengan pelatih asal Malaysia itu, lewat rapat kemarin malam.

Hal itu dibenarkan Sekum PSMS, Idris SE. Menurut Idris, pihaknya sudah berbicara soal masa depan Raja Isa di kalangan manajemen. Dan kesimpulannya, atas desakan masyarakat Raja Isa harus diganti.

“Kami sudah memutuskan lewat rapat antara manajemen. Dan hasilnya Raja Isa memang harus diganti. Kami akan segera melaporkan keputusan ini ke Ketua Umum, Rahudman Harahap,” bebernya.
Namun begitu, Idris mengaku belum menunjuk pelatih baru. Yang pasti, saat PSMS bentrok Persiba, kemungkinan besar asisten Suharto akan mengawal tim.

“Soal pelatih baru nanti kita rapatkan lagi. Sementara Suharto dulu yang pegang,” katanya.
Kalah 0-1 di kandang sendiri, membuat publik pecinta sepak bola Kota Medan gerah. Pada laga itu, ribuan fans murka dan tak segan melempari klub kesayangannya sendiri dengan botol air mineral dan batu.

“Kalau menang, tak mungkin rusuh begitu. Tuntutan pecinta PSMS begitu besar, karena mereka juga merasa memiliki tim ini. Maka itu, jangan sampai kalah lagi,” tambah Idris menyikapi keributan kemarin.

Di sisi lain, untuk memperkuat skuad, PSMS berencana mendatangkan pemain asing dari Slovakia. Namun tak begitu jelas siapa pemain dimaksud. “Tunggu, setelah negosiasi berlangsung maka kami akan beberkan namanya,” sambungnya.

Menurut berbagai pihak, Raja Isa tak sesuai memainkan materi yang ada dengan strategi yang diinginkannya.
Kemenangan demi kemenangan apalagi di kandang sendiri sangat diharapkan. Sebab PSMS kini terjerembab ke posisi bawah klasemen, hanya terpaut satu strip dari zona degradasi.  (ful)

Gay Pahlawan Grizzlies

ATLANTA – Memphis Grizzlies akhirnya berhasil mengakhiri rekor enam tahun tak pernah menang di kandang Atlanta Hawks, setelah menang 96-71 dari tim tuan rumah. Rudy Gay menjadi bintang bagi Grizzlies lewat 21 poin yang dicetaknya.
Terakhir kali Memphis menang di Philips Arena, kandang Atlanta, adalah tanggal 12 November, 2005 lewat skor tipis 85-84. Skuad tim tamu mempertunjukkan kehebatan mereka dalam bertahan dan menahan gempuran Atlanta.

“Itu adalah pertahanan yang luar biasa sejak awal pertandingan. Kami langsung melakukan eksekusi (tembakan) dari awal, dan pertahanan kami langsung mengambil alih sejak saat itu,” ujar pelatih Grizzlies, Lionel Hollins,  Jumat (3/2).

Sejatinya, Atlanta sempat unggul dengan skor 36-35, ketika kuarter pertama masih tersisa waktu lima menit. Namun, mulai dari titik itulah para pemain Grizzlies tampil menggila dan membalikkan keunggulan, dan tidak mampu dikejar oleh para pemain tim tuan rumah.

“Sudah lama sekali kami tidak meraih kemenangan di sini. Kami tahu kami bisa mengalahkan tim manapun, tapi realitasnya adalah jalan yang harus kami tempuh masih panjang,” ujar Gay, yang malam ini tampil menjadi bintang untuk Grizzlies.
Kekalahan yang diderita Atlanta tentu menyakitkan bagi suporter kubu tuan rumah. Bahkan pada kuarter ketiga, para penonton yang memadati Philips Arena mulai meneriakkan tim kesayangan mereka, dan sebagian bahkan meninggalkan stadion di awal kuarter keempat karena Grizzlies sempat unggul jauh 30 poin dari Atlanta.

Di tempat terpisah, Chicago Bulls meraih kemenangan dengan skor 105-102 di kandang New York Knicks dalam lanjutan NBA. Derrick Rose tampil sebagai bintang Bulls dalam pertandingan ini.
Pencetak angka terbanyak Bulls dengan 32 poin. Selain itu, guard berusia 23 tahun ini juga menyumbangkan 13 assist. “Saya senang bermain di sini,” aku Rose di situs resmi NBA.

“Penontonnya sangat mencintai basket. Mereka memahami basket mereka. Saya suka dengan energinya,” tambahnya.
Di kubu Knicks, Amare Stoudemire dan Carmelo Anthony tampil bagus.  Stoudemire membukukan double-double dengan 34 poin dan 11 rebound, sedangkan Anthony mencetak 26 poin. (bbs/jpnn)