29 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14034

15 Nelayan Filipina Tewas Ditembak

BASILAN- Militer Filipina melaporkan, sekira 15 orang nelayan terbunuh dan tiga orang lainnya terluka ketika sekelompok bersenjata melepaskan tembakan ke tiga buah kapal. Peristiwa penembakan itu terjadi di Provinsi Basilan, Filipina yang merupakan basis dari gerilyawan separatis.
Menurut militer Filipina, penembakan itu disebabkan karena persaingan lahan memancing. Kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu. “Mereka memancing di perairan yang dikuasai kelompok pemancing lainnya,” ujar juru bicara militer Filipina Letnan Kolonel Randolph Cabangbang, seperti dikutip AFP, Selasa (24/1).

Cabangbang juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan kelompok militan dan para gerilyawan separatis terlibat dalam insiden penembakan itu.(net/jpnn)

Loyalis Khadafi Balas Dendam

TRIPOLI- Para pasukan loyalis mantan penguasa Libya, Moammar Khadafi, mengambil alih Kota Bani Walid yang terletak di bagian tenggara Libya. Mereka juga mengibarkan bendera hijau di kota tersebut.

Perlawanan dari para loyalis Khadafi tampaknya sudah mulai menyebar di sejumlah wilayah Libya. Hal ini pun menunjukkan adanya perang saudara di Libya.

Di Kota Bani Walid, para loyalis Khadafi melakukan serangan ke markas mantan pasukan revolusi Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya. Setelah menyerbu markas itu, mereka bahkan berupaya untuk mengusir para mantan pasukan revolusi tersebut.

Bani Walid memang merupakan salah satu kota yang dipenuhi oleh warga loyalis Khadafi dan menjadi basis dari suku terkuat Warfallah. Mayoritas warga di Bani Walid juga menolak berdirinya pemerintahan baru di Libya. Angkatan Udara Libya mengatakan, saat ini pesawatnya sudah dikerahkan ke Bani Walid karena situasi di kota tersebut sudah cukup berbahaya.(net/jpnn)

Suka Makan, Malas Olahraga

Fifi Aleyda Yahya

Sebagai news anchor, Fifi Aleyda Yahya dituntut tampil cantik di layar kaca. Tidak hanya cantik, dia juga harus cerdas. Untuk itu, Fifi tak pernah lelah menambah pengetahun dengan banyak membaca. Di antara banyak buku, perempuan 38 tahun itu memilih tema nutrisi sebagai favoritnya.
“Saya itu hobi baca buku nutrisi. Jika pergi ke toko buku, saya selalu sibuk pilih-pilih buku nutrisi,” ujarnya beberapa waktu lalu.

News talent manager Metro TV itu mengatakan tertarik dengan segala hal tentang nutrisi. Dari situ Fifi menjadi paham bahwa kebutuhan nutrisi terus berkembang. Dia pun mulai menjalani hidup sehat. “Jadi, saat ini pikirannya bukan hanya seneng-seneng untuk sekarang, tapi menjaga kesehatan sampai nanti,” tegasnya.

Uniknya, meski gemar membaca buku-buku nutrisi, ibu dua anak itu mengaku malas berolahraga. Dia lebih suka berjalan naik turun tangga daripada benar-benar melakukan kegiatan olahraga seperti berenang atau berlari. “Saya suka makan, tetapi malas olahraga. Jadi, olahraganya ya saat naik turun tangga atau pas ada di mal. Saya lebih milih nyamperin sopir ketimbang pakai jasa car call,” tuturnya. (ken/c8/ca/jpnn)

Ibu Apriyani Sering Pingsan

JAKARTA- Pihak-pihak tidak bertanggung jawab mulai bermunculan paska ditetapkannya Apriyani Susanti sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Minggu (22/1) lalu. Beberapa orang mulai menawarkan jasa instan agar perempuan berusia 29 tahun itu agar bisa lolos dari hukum. Bayarannya, uang dalam jumlah berlimpah.

Tawaran itu masuk dalam sebuah sambungan telepon ke rumah Apriyani yang berada di Jalan Ganggeng Raya 148, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sadar kalau peristiwa maut yang menewaskan sembilan orang itu rawan untuk disalahgunakan, warga memilih untuk berjaga di depan rumah Apriyani.

Seorang warga yang akrab dipanggil Aco mengatakan, dirinya bersama tiga warga lain sengaja duduk di depan rumah Apriyani. Kebetulan, rumah mereka berada tepat di depan rumah milik perempuan yang bekerja di sebuah production house (PH) perfilman itu. “Sudah ada yang meminta uang lewat telepon. Kami khawatir ada yang aneh-aneh lagi,” ujarnya.

Pemilik nama asli Winson itu menambahkan, penjagaan yang dimaksud juga tidak seseram yang dibayangkan. Beberapa warga duduk-duduk sambil memfalitasi wartawan yang ingin mendapatkan informasi dari empunya rumah. Warga diminta untuk menolak wartawan yang ingin bertatap muka dengan keluarga.

“Bukannya apa-apa, keluarga bilang baru mau ketemu besok (hari ini, Red),” imbuhnya. Saat ini, Yurnelly (ibu Apriyani), menurut Aco, belum siap bertemu banyak orang. Kondisi psikologis perempuan 51 tahun itu disebutnya masih labil dan gampang pingsan. “Kalau mau dapat info lebih banyak, ke Pak RT saja,” terangnya.

Meski sedang “berjaga”, dia mengaku apa yang dilakukan warga tidak lebih dari solidaritas saja. Musibah tersebut bagi warga sekitar memang terasa sangat berat bagi keluarga Apriyani. Apalagi, sudah tidak ada lagi sosok bapak dirumah itu. Ayah Apriani meninggal dunia sekitar tiga tahun lalu.
Itulah mengapa, Aco mengatakan kalau beban yang ditanggung Yurnelly saat ini sangat berat. Dia harus bisa bertahan tanpa dampingan suami. (dim/nw/jpnn)

Fokus Membangun Ekonomi Kerakyatan

Segenap Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Pujakesuma Sumut resmi dilantik oleh Ketua Umum (Ketum) Pujakesuma Sumut Komjen Pol Drs Oegroseno SH, bersamaan dengan dilantiknya Pengurus Wilayah (PW) Pujakesuma Sumut dan Pengurus Wilayah (PW) Wanita Pujakesuma Sumut di Aula Madinatul Hujjaz, Asrama Haji Medan, Minggu (22/1) lalu.

Tidak ada kata bermalas-malasan bagi segenap Pengurus Wilayah (PW) Pemuda Pujakesuma Sumut. Program serta rancangan agenda, sudah mulai dipersiapkan demi menunjukkan eksistensi dan jati diri sebagai Pemuda Pujakesuma yang berdedikasi, produktif, profesional serta mandiri.
Apa yang dilakukan nantinya, berlandaskan satu tujuan mulia yakni, mengembangkan dan membesarkan organisasi Pujakesuma hingga ke level nasional, dan bahkan internasional dengan berlandaskan visi Pujakesuma yakni, rukun, raket, regeng dan rumekso.

Ketua PW Pemuda Pujakesuma, Danu Prayitno Siyo SE MM menyatakan, program ke depan yang akan dilakukan PW Pemuda Pujakesuma Sumut adalah melakukan inventarisasi keanggotaan dan KTA-nisasi seluruh Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah serta segenap kader Pujakesuma, agar terdata dengan pasti.

Selanjutnya, sambung Danu, ke depan PW Pemuda Pujakesuma Sumut juga akan merangkul dan bergandengan tangan dengan organisasi kepemudaan lainnya, serta aparat pemerintah, TNI/Polri untuk bersama-sama membangun pemuda yang produktif di Sumut.

Selain itu, Danu mengimbau, kepada seluruh kader dan pengurus PW Pemuda Pujakesuma Sumut dan daerah, agar dapat menjaga kekompakan guna bersama-sama membesarkan dan mengembangkan organisasi.

“Skala prioritas PW Pujakesuma adalah melakukan inventarisasi data keanggotaan. Sebagai sebuah organisasi, pastinya kita tidak mungkin berdiri sendiri. Artinya, harus ada sinergitas atau komunikasi dengan cara bergandengan tangan dengan organisasi kepemudaan lainnya. Tujuannya adalah untuk sama-sama membangun pemuda yang lebih baik di Sumut. Khusus bagi kader dan pengurus PW Pemuda Pujakesuma, agar selalu menjaga kekompakan. Karena dengan kekompakan, maka kita akan mampu mengembangkan serta membesarkan organisasi yang diamanatkan ini,” ungkap Danu.
Sementara itu, Sekretaris PW Pemuda Pujakesuma Bobby Octavianus Zulkarnaen SE menambahkan, ke depan, Pujakesuma Sumut diharapkan menjadi pioner pengembangan ekonomi kerakyatan dengan jalan wirausaha, dalam rangka meningkatkan kehidupan sosial para pemuda, khususnya kader Pemuda Pujakesuma Sumut.

Tidak sampai di situ saja, menurut Bobby, program yang tak kalah pentingnya dalam agenda PW Pemuda Pujakesuma Sumut ke depan adalah memprogramkan pelaksanaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sebagai wujud menyatukan visi dan misi dalam membangun kepemudaan di Sumut.
“Pemuda adalah ujung tombak pembangunan, begitu pula dengan Pemuda Pujakesuma. Dalam hal ini, Pemuda Pujakesuma akan berupaya mengembangkan ekonomi kerakyatan. Dan agenda yang tak kalah pentingnya, merencanakan pelaksanaan Rakerda sebagai wujud penyatuan visi dan misi. Dan patut digarisbawahi, PW Pemuda Pujakesuma selalu membuka diri untuk konsultasi, kritik maupun masukan sebagai motivator untuk mendewasakan pola pikir pemuda, supaya dapat menjadi pemuda yang profesional dan mandiri,” tuturnya.

Bendahara PW Pemuda Pujakesuma Sumut, Bambang Heru W, SE menegaskan, salah satu fokus untuk membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan, PW Pemuda Pujakesuma akan secara simultan membuat kegiatan seperti, seminar-seminar serta pelatihan yang diperuntukkan bagi para kader dan pemuda Pujakesuma Sumut dan daerah lainnya.

“Sesuai dengan amanah yang disampaikan Ketua Umum Pujakesuma Pusat, Bapak Komjen Pol Oegroseno, agar Pujakesuma menjadi wadah untuk membentuk dan menempah diri menjadi pemuda yang produktif, profesional dan mandiri,” tuturnya.(ari)

Kompor Meledak, Sekeluarga Luka Bakar

SERGAI- Ledakan kompor minyak tanah mengakibatkan satu keluarga menderita luka bakar dan menghanguskan satu unit kios di Dusun V, Kampung Tempel, Desa Penggalangan, Kecamatan  Sei Bamban, Sergai, Senin (23/1) sekitar pukul 21.00 WIB.

Korban ledakan kompor minyak yaitu, M Yunus (35), Nurhayati (32) dan kakak beradik Intan Fajar Habilah (9) serta  Alif Imam Ramdani (4). Ke empatnya mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan harus mendapat perawatan di RSU Melati, Kampung Pon.

M Yunus ketika di sambangi Sumut Pos, Selasa (24/1), di RSU Melati Kampung Pon mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, mereka sekeluarga sedang menikmati makan malam. Tiba-tiba kompor minyak di dapur rumah meledak hingga menghanguskan seluruh isi kios sekaligus rumah dan korban.
Warga yang  membantu memadamkan api dengan wadah seadanya, tidak bisa berbuat banyak karena material kios yang mudah terbakar sehingga dalam waktu sekejab bangunan kios beserta isinya hangus terbakar. (mag-16)

Rindu Ibu, Terdakwa Kabur dari Sidang

TEBING TINGGI- Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Tebing Tinggi, Irwin Zaily SH bersama Muhammad Nuzuli SH serta Nasfi Firdaus SH, menjatuhkan hukuman kepada dua terdakwa kasus pencurian, yaitu Budi (24) warga Jalan Sei Bah Bolon, Kelurahan Durian, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi dan Sofian Lubis alias Fian, warga yang sama. Keduanya divonis masing-masing 1 tahun dan 1 tahun 7 bulan, Selasa (24/1) sore sekira pukul 16.00 WIB.
Putusan tersebut dibawah tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dedi Syahputera SH yang mengganjar 1 tahun 3 bulan buat Budi. Namun, usai digelar persidangan, JPU Dedi Syahputera SH yang menggiring kedua terdakwa dikagetkan dengan kaburnya Budi dari ruang PN Tebing Tinggi setelah berhasil mengelabuhi petugas. Terdakwa kabur sejauh 200 meter, namun beruntung, petugas berhasil menangkap terdakwa setelah dikepung oleh sejumlah warga yang hadir di PN Tebing.

“Aku rindu mamak bang, apalagi nggak pernah melihat aku di sidang maupun di Lembaga Pemasyarakatan (LP), jadi aku nekad kabur ingin berjumpa dengan orangtua ku,” kata Budi setelah berhasil diringkus.

Ketua Pengadilan Tebing Tinggi Elyta Ras Ginting SH, yang saat kejadian berada di PN Tebing Tinggi mengharapkan penjagaan tahanan yang menunggu persidangan agar diperketat pihak Kejaksaan bersama kepolisian. “Ini sebagai pelajaran, ke depan penjagaan agar lebih diperketat lagi,” harap Elyta. (mag-3)

Bupati Karo Harus Bertanggung Jawab

Terkait Kasus Pungli di Pos Retribusi

KARO- Terkait aksi pungutan liar (pungli) di Pos Retribusi Pajak Hasil Bumi Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, yang dinilai melanggar UU No 28 Tahun 2009, terus menuai protes dari berbagai kalangan.

Setelah ditanggapi miris anggota DPRD Karo, kali ini tanggapan serupa kembali di lontarkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lentera Karo Medi Juna Sembiring, saat ditemui di Berastagi, Selasa (24/1).

Dikatakannya, pihak kepolisian harus mengusut tuntas orang-orang yang terlibat dalam kasus pungutan liar tersebut. “Siapa saja orang dibalik pungutan liar itu, harus diusut tuntas, walaupun melibatkan pejabat di Pemkab Karo,” tegasnya.

Menurut Juna, Pemkab Karo seharusnya tidak mengelak dari aksi pungli di pos itu, karena petugas retribusi tertangkap tangan melakukan pungutan terhadap kendaraan bermuatan yang melintas saat dilakukan penggerebekan. “Mengapa Pemkab Karo masih coba  mengelak. Bagimana jadinya nanti Karo ini, jika demikian sistem birokrasinya,” kritik Medi.

Lebih lanjut, mantan aktivis yang kerap getol memperjuangkan suara rakyat ini mengatakan, dalam  kasus ini, Bupati Karo DR (HC) Kena Ukur Karo Jambi Surbakti, beserta jajarannya dianggap paling bertanggung jawab. “Karena merekalah pemimpin dan pimpinan di Pemkab Karo,” ucapnya.

Ditambahkan  Medi, secara kasat mata, aksi pungli di pos jalur Jalinsum Medan-Berstagi itu, selama ini dilihat jelas oleh masyarakat. “Jadi tidak ada gunanya untuk menyatakan bahwa itu tidak ada, apalagi meyudutkan petugas kepolisian, seolah-olah pihak kepolisian melakukan jebakan terhadap petugas retribusi. Apakah masuk diakal polisi melakukan jebakan, terlebih lagi ada anggota DPRD Karo di lokasi kejadian saat penggerebekan,” lanjutnya.
Terkait kejadian ini, Medi Juna berpendapat, pihak Pemkab Karo seakan menentang kinerja Polres Tanah Karo memberantas aksi pungli di daerah Karo dengan menganggap kepolisian menjebak petugas retribusi.

“Tentunya aksi pungli itu disetujui atasan mereka. Untuk itu, kita minta polisi agar tetap eksis, dan tidak melakukan tebang pilih dalam memproses kasus ini,” tegasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Pemkab Karo Jhonson Tarigan, ketika dihubungi Sumut Pos mengatakan, terkait klarifikasi dilakukan Pemkab Karo, atas perintah Bupati Karo.

Inti berita klarifikasi yang dibuat sesuai keterangan keterangan Kapos Retribusi Pajak Hasil Bumi Rasmi Bangun,  kepada  Bupati dan Wakil Bupati Karo di Kantor Bupati sehari sebelum dia menyerahkan diri ke polisi. (wan)

Kasus Suap Dicek Kejagung

JAKARTA – Kabar mengenai adanya dugaan suap sebesar Rp15 miliar dalam kasus bobolnya uang kas Pemkab Batubara Rp80 miliar, sudah sampai ke pihak Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Noor Rachmad nampak kaget saat dimintai konfirmasi koran ini terkait masalah ini. Hanya saja, dia belum mau memberikan keterangan, dengan alasan perlu mendapat penjelasan terlebih dahulu dari tim penyidik Kejagung yang menangani perkara Batubara itu.

Noor minta koran ini menulis data terkait dugaan suap tersebut lewat layanan pesan singkat (SMS), yang selanjutnya akan diteruskan ke tim yang menangani perkara ini. “Coba kirim datanya ke saya ya. Itu kejadian kapan?” tanya Noor kepada koran ini, kemarin.
Sayangnya, Noor mengaku belum berani memberikan klarifikasi karena baru mendengar kabar dari koran ini. “Saya baru dengar, belum bisa kasih komentar,” kilahnya. Hingga kemarin sore, belum ada keterangan susulan dari Noor.

Sebelumnya diberitakan koran ini, atas perintah Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain, pejabat di Dinas Pendapatan (Dispenda) menyerahkan Rp15 miliar kepada utusan oknum di Kejaksaan Agung (Kejagung), dengan tujuan sebagai suap atau sogokan untuk mengamankan kasus tersebut.  Hal itu dibeberkan seorang pria yang mengaku ikut mengantarkan uang kepada dua utusan Kejagung di Hotel Cambridge, Jalan S Parman Medan.
Pria yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada Metro, Senin (23/1) di Limapuluh mengaku, pernah ikut mengantar uang yang dikemas dalam empat kardus kepada utusan dari Kejagung pertengahan tahun 2011 lalu.(sam/jpnn)

Kasus Suap Dicek Kejagung

JAKARTA – Kabar mengenai adanya dugaan suap sebesar Rp15 miliar dalam kasus bobolnya uang kas Pemkab Batubara Rp80 miliar, sudah sampai ke pihak Kejaksaan Agung (Kejagung).

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Noor Rachmad nampak kaget saat dimintai konfirmasi koran ini terkait masalah ini. Hanya saja, dia belum mau memberikan keterangan, dengan alasan perlu mendapat penjelasan terlebih dahulu dari tim penyidik Kejagung yang menangani perkara Batubara itu.

Noor minta koran ini menulis data terkait dugaan suap tersebut lewat layanan pesan singkat (SMS), yang selanjutnya akan diteruskan ke tim yang menangani perkara ini. “Coba kirim datanya ke saya ya. Itu kejadian kapan?” tanya Noor kepada koran ini, kemarin.
Sayangnya, Noor mengaku belum berani memberikan klarifikasi karena baru mendengar kabar dari koran ini. “Saya baru dengar, belum bisa kasih komentar,” kilahnya. Hingga kemarin sore, belum ada keterangan susulan dari Noor.

Sebelumnya diberitakan koran ini, atas perintah Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain, pejabat di Dinas Pendapatan (Dispenda) menyerahkan Rp15 miliar kepada utusan oknum di Kejaksaan Agung (Kejagung), dengan tujuan sebagai suap atau sogokan untuk mengamankan kasus tersebut.  Hal itu dibeberkan seorang pria yang mengaku ikut mengantarkan uang kepada dua utusan Kejagung di Hotel Cambridge, Jalan S Parman Medan.
Pria yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada Metro, Senin (23/1) di Limapuluh mengaku, pernah ikut mengantar uang yang dikemas dalam empat kardus kepada utusan dari Kejagung pertengahan tahun 2011 lalu.(sam/jpnn)