25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14051

Krisis Melanda Eropa, Gereja pun Dipajak

GARA-GARA krisis ekonomi yang melanda Eropa, membuat pemerintah melakukan cara-cara yang dapat menyelamatkan perekonomian negara. Seperti di Italia contohnya.

Pemerintah setempat menerapkan peraturan baru dimana gereja-gereja Katolik diharuskan membayar pajak.

Hal ini bagian dari peraturan yang mewajibkan semua property komersial dikenai pajak.

Karena peraturan baru ini, menurut Konsultan Perencanaan Perkotaan Pemerintah Daerah Roma, Paolo Berdini, Italia akan memperoleh tambahan 100 juta euro dari pungutan gereja. Partai Radikal Italia mengatakan, gereja Katolik di Italia memiliki lebih dari 100 ribu property, dan sepertiganya adalah komersial.

Menurut professor sejarah kontemporer Universitas Luiss, Francesco Perfetti, gereja selalu menjadi sasaran polemik.

“Krisis utang memaksa pemerintah untuk mempertimbangkan kembali hak-hak istimewa bahkan yang selama ini dianggap sakral,” ujarnya.

Di jaman dahulu kala, di masa-masa Alkitab, Tuhan berkata bahwa imam adalah milik-Nya. Jadi, Tuhan berpesan agar umat Lewi yang melayani Tuhan pada waktu itu, hanya berfokus pada pelayanannya semata agar tidak dipusingkan dengan uang. Tetapi, nampaknya hal itu tidak berlaku sekarang.

Namun, apapun keputusan yang dibuat, kiranya yang terbaik dan dengan begitu Italia maupun negara-negara lain dapat terlepas dari krisis ekonomi karena jika negara mengalami krisis, ditakutkan rakyatnya akan menderita. (rol/ bbs)

10 Bulan, Empat Emas, Tiga Rekor

I Gede Siman Sudartawa, Raja Gaya Punggung Asia Tenggara

Jangankan event sebesar SEA Games, di level sekelas PON saja, I Gede Siman Sudartawa belum pernah turun. Keberhasilannya menggondol empat emas sekaligus mencatat tiga rekor SEA Games XXVI/2011 membuat publik Indonesia tercengang.

HUJAN deras mengguyur kolam renang KONI Jawa Timur pada Jumat petang (30/12). Azan Magrib berkumandang. Arena juga mulai gelap. Namun, itu tidak menyurutkan tekad ratusan penonton untuk bertahan dan menyaksikan Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) Ke-33.

Beberapa perenang junior yang sedang melakukan pemanasan menghentikan aktivitas. Mereka bergerombol di tenda belakang petugas pencatat waktu. Beberapa panitia mengambil kamera saku dan siap merekam adegan yang hendak berlangsung.

Perlombaan terakhir sektor putra pada ajang yang berlangsung empat hari tersebut memang teramat sayang untuk diabaikan. Sebab, sesi itu melibatkan dua perenang gaya punggung terbaik Asia Tenggara saat ini, I Gede Siman Sudartawa dan Glenn Victor Sutanto.

Beradu sprint di nomor 50 meter gaya punggung putra, Siman menunjukkan kelasnya. Pemuda 17 tahun, kelahiran Klungkung, Bali, tersebut menjadi juara dengan catatan waktu 26,39 detik. Dia unggul tipis atas Glenn di posisi runner-up dengan 26,78 detik. Tribun langsung bergemuruh dengan aplaus panjang penonton.

Siman memang menjadi pusat perhatian utama di arena KRAPSI 2011. Penyebabnya apalagi kalau bukan prestasi gemilangnya di SEA Games XXVI/2012 pada November lalu. Sebelumnya, dia nyaris tidak dikenal.

Siman tampil luar biasa pada pesta olahraga Asia Tenggara dua tahunan tersebut. Perenang asal Klub Millenium Lumba-Lumba Riau itu mampu menggondol empat medali emas.

Siman berhasil membabat habis sektor gaya punggung putra dengan menjadi kampiun di nomor 50 meter, 100 meter, dan 200 meter. Capaian itu membuat dia sah disebut sebagai raja baru gaya punggung Asia Tenggara. Satu emas lagi diraih Siman bersama Glenn, Indra Gunawan, dan Triady Fauzi pada nomor 4 x 100 meter gaya ganti beregu putra.

“Jujur, saya terkejut. Padahal, saya adalah pelapis Glenn Victor di SEA Games. Jadi, memang tidak ada beban,” tutur Siman saat ditemui Jawa Pos pada arena KRAPSI 2011 (28/12).

Siman memang terlihat sangat rileks pada event yang juga merupakan pra kua lifikasi tahap terakhir PON XVIII/2012 itu. Atlet kelahiran 8 September 1994 tersebut terlihat lebih sibuk memotret dengan kamera milik salah seorang pelatihnya, mantan perenang nasional Felix Christiadi Sutanto.

Pada KRAPSI 2011 Siman hanya turun di dua nomor, 50 meter gaya dada dan 50 meter gaya punggung. Dia hanya berada di peringkat ketiga pada gaya dada.

Albert menyatakan, tampilnya Siman di nomor gaya punggung adalah sebuah keisengan.

“Saya memang memberikan kelonggaran besar kepada Siman. Setelah SEA Games, tekanannya memang tinggi sekali. Dia bukan robot. Setelah ini, saya akan push dia lagi,” jelasnya.

Siman mengungkapkan, kelonggaran itu bisa terlihat dari berat badannya yang naik 5 kilogram jika dibandingkan dengan SEA Games lalu. Putra pasangan I Ketut Sudartawa dan Ni Made Sri Karmini tersebut tidak menampik bahwa dirinya bekerja habis-habisan.

Buktinya, tidak hanya menggondol emas, dia juga memecahkan rekor SEA Games di nomor 100 meter gaya punggung dengan 55,59 detik. Capaian itu amat tajam. Sebab, pemegang rekor sebelumnya, Lim Keng Liat (Malaysia), ”hanya” mencatat waktu 56,16 detik pada 11 September 2001.

Selain itu, Siman membantu tim Indonesia mencetak rekor baru SEA Games di nomor 4 x 100 meter gaya ganti beregu putra dengan 3 menit 41,35 detik. Dia juga bisa disebut sebagai pemegang rekor SEA Games di nomor 50 meter gaya punggung. Sebab, dia mendapatkan medali emas pada nomor yang baru dilombakan tahun lalu itu.

Prestasi Siman tersebut seolah membangkitkan memori kejayaan renang putra Indonesia. Dengan empat emas, dia mengulangi prestasi perenang legendaris Wisnu Wardana pada SEA Games 1993.

“Sebenarnya, saya tidak menargetkan emas. Fokus saya hanya satu, mempertajam catatan waktu. Itu saja. Syukurlah, saya malah mendapatkan emas,” ungkap Siman.

Siman memang tidak mematok target apa pun.

Sebab, jangankan event besar seperti SEA Games, di level sekelas PON saja, dia belum pernah turun.

Maklum, dia baru masuk pemusatan latihan nasional (pelatnas) pada 1 Februari 2011. Dia mendepak tempat perenang Jawa Barat M. Idham Dasuki.

Perjuangan untuk masuk pelatnas tidak mudah.

Sebelumnya, Siman bukan siapa-siapa. Dia beberapa kali menjadi juara di kategori kelompok umur.

Namun, untuk bersaing di level senior, levelnya masih berada jauh di bawah. Terutama jika dibandingkan dengan peraih emas SEA Games 2009 Laos, Glenn.

Kerja keras dan tekad kuat Siman mampu membuat Glen gigit jari.

Pemegang dua rekor nasional itu hanya mendapatkan dua perak di 50 meter dan 100 meter gaya punggung. Padahal, Glenn adalah unggulan utama peraih emas, bukan Siman.

Kunci keberhasilan Siman adalah keberaniannya untuk hijrah ke Jakarta pada akhir 2009. Merasa tidak berkembang di Bali, Sri Karmini mendatangi PB PRSI.

Tujuannya, Siman mendapatkan program latihan yang lebih baik. PB mengumpulkan perenang-perenang muda terbaik nasional saat itu.

Kisah Siman berlangsung bak sinetron. Awalnya, dia ditolak dan disuruh pulang ke Bali karena tidak memenuhi kriteria. Tubuhnya terlalu pendek. Namun, Albert tidak tinggal diam.

Setelah melakukan analisis ketat, perenang yang pernah berlaga di delapan SEA Games tersebut memutuskan untuk memanggil kembali Siman ke Jakarta. Dia memasukkan Siman ke klub binaannya, Millenium Aquatic Swimming Club per 1 Januari 2010. “Saya setahun numpang tidur di rumah Ko Albert,” ungkap Siman.

Merasa mendapatkan kesempatan emas, Siman langsung bekerja keras. Tanpa keluhan, dia menerima program latihan yang amat ketat. Latihan pagi dilakoni tiga jam dan sore tiga jam plus program penguatan otot di fitness center pada siang.

Hasilnya dahsyat. Dalam setahun Siman masuk pelatnas. Sepuluh bulan kemudian, anak Klungkung tersebut menjadi pahlawan nasional di arena renang.

Namanya mendadak terkenal. Dia bolak-balik mengisi halaman koran dan masuk televisi setelah SEA Games. “Istilahnya, from zero to hero. Ternyata, dengan motivasi yang tinggi, saya bisa juga,” ujarnya.

(ainur rohman/c12/ko)

Ogah Bela Bali, Pilih Riau di PON

SAKIT hati I Gede Siman Sudartawa kepada Pengprov PRSI Bali belum sembuh benar. Siman menolak mentah-mentah permintaan untuk membela Bali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012.

Pada PON perdananya itu, dia mantap mewakili tuan rumah Riau.

Sebelum SEA Games XXVI/2011, konflik antara Bali dan Riau memang memanas. Dua daerah tersebut berebut untuk mendaftarkan Siman di PON. Bali menuduh Riau membajak atlet potensialnya tersebut.

Namun, Siman menyangkal tudingan itu.

Atlet kelahiran Klungkung tersebut menegaskan pindah ke Riau tanpa paksaan. “Saya tidak akan mau jika Bali meminta saya. Sebab, mereka telah menyia-nyiakan saya. Niat saya sudah bulat. Saya ingin turun untuk Riau,” tegasnya.

Siman mengungkapkan, Bali memang tidak pernah menghargai usahanya. Saat berusia 15 tahun, dia merajai sektor kelompok umur nasional lewat gaya punggung dan kupu-kupu. Tetapi, PRSI Bali anteng-anteng saja. Permintaan Siman agar PRSI Bali memberikan program latihan yang variatif tidak pernah diberikan.

“Mungkin, penyebabnya, saya hanya juara kelompok umur saat itu. Jadi, kesannya kok ditelantarkan.

Apalagi, program latihannya sa ngat monoton. Saya merasa tidak ber kem bang,” papar mantan perenang Klub Elang Laut Bali tersebut.

Hal tersebut membuat Siman hengkang ke Jakarta.

Niat untuk memperbaiki diri bersambut baik karena pelatih nasional sekaliber Albert C. Sutatnto mau menampung dia. Setelah setahun berlatih di Millenium Aquatic Swimming Club Jakarta, dia pindah ke Riau.

Dia masuk Klub Millenium Lumba-Lumba.

Lantas, Pengrov PRSI Riau menawari Siman membela daerah itu di PON. Riau memberikan biaya sekolah, fasilitas, dan biaya hidup. Dengan itu, Siman tidak berpikir lama untuk meng iya kan.

“Sekarang, tiba-tiba, Bali menginginkan saya main di PON. Tentu saya menolak,” ujar Siman.

“Sebetulnya, Riau mau melepas saya asal Bali mengganti ongkos yang selama ini mereka tanggung.

Tetapi, Bali tidak mau. Sebenarnya, jangan seperti itu. Mereka ingin instannya tanpa melakukan pembinaan,” imbuh peraih empat emas SEA Games XXVI/2011 tersebut.

Pada PON November mendatang, KONI Riau menargetkan bisa meraih empat emas lewat Siman.

Kalau tidak lengah, dengan prestasinya saat ini, rasanya, Siman tidak mengalami kesulitan untuk bisa memenuhi target tersebut. (nur/c12/ko)

Yessy Menjadi Teman Curhat

GOSIP kedekatan I Gede Siman Sudartawa dan Yessy Venisia Yosaputra sudah sangat populer di kalangan anggota pemusatan latihan nasional (pelatnas) renang. Hampir semua atlet dan tim pelatih pelatnas renang menduga bahwa Siman dan Yessy saat ini berpacaran.

Saat Jawa Pos meminta Siman dan Yessy berfoto bersama di arena Krapsi 2011, misalnya, atlet pelatnas seketika menjadi heboh.

Mereka kerap menggoda keduanya. Mendapati hal tersebut, Siman dan Yessy terlihat malu-malu.

“Ah, nggak kok. Kami nggak pacaran, hanya dekat. Kan kami sama-sama spesialis gaya punggung, jadi memang banyak curhat.

Untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihanlah,” ungkap Yessy lalu terseyum kecil.

Entah ada hubungannya atau tidak. Rupanya saling curhat tersebut membuat Yessy dan Siman sama-sama bersinar di arena SEA Games XXVI/2011 lalu. Keduanya mampu memecahkan rekor di nomor gaya punggung.

Siman membukukan rekor baru pada nomor 100 meter gaya punggung putra. Sedangkan Yessy menajamkan rekor perenang Filipina Akiko Thompson yang sudah bertahan 18 tahun lebih pada nomor 200 meter gaya punggung putri. Hebatnya, Yessy menjadi satu-satunya perenang perempuan Indonesia yang meraih emas di ajang SEA Games lalu.

Siman tidak mau menanggapi rumor tersebut. Saat ini konsentrasi Siman adalah ingin berprestasi di Olimpiade XXX London yang berlangsung mulai 27 Juli mendatang.

Siman menargetkan masuk 16 besar dunia pada pesta olahraga terbesar sejagat tersebut. Selain itu, Siman berkeinginan menajamkan catatan waktunya di nomor 100 meter gaya punggung. “Saya ingin best time saya mencapai 54 detik,” ujarnya. Saat ini catatan waktu Siman adalah 55,59 detik. Ini merupakan rekor baru SEA Games.

Untuk mencapai targetnya tersebut, Siman serius berlatih. Dia ingin memperbaiki daya tahan dan kualitas kecepatan bawah air (underwater). “Saya kira dua hal itu yang butuh perbaikan serius.

Saya akan menambah porsi latihan untuk mengurangi kelemahan yang ada,” papar Siman. (nur/c2/ko)

Berikan Semua Bonus kepada Ibu

TANPA ragu, I Gede Siman Sudartawa menyebut sang ibu, Ni Made Sri Karmini, sebagai sosok yang paling berjasa dalam perjalanan karirnya. Karena itu, dia memberikan seluruh bonus SEA Games kepada ibunya. “Saya tidak mengambil sama sekali. Kebutuhan saya hanya vitamin,” katanya.

Merebut empat emas SEA Games, sebenarnya, Siman berhak mendapatkan bonus Rp 800 juta. Namun, sampai akhir tahun lalu, dia baru menerima Rp 600 juta.

Siman tentu tidak akan bisa melupakan jasa ibunya. Sebab, Sri Karmini-lah yang men dorong Siman berlatih renang mulai usia enam tahun. Meski tidak memiliki uang melimpah, ibunya memasukkan Siman ke klub lokal di Klungkung.

Siman memang tidak berasal dari keluarga berada. Ayahnya, I Ketut Su dartawa, hanyalah sopir travel lokal Bali. Ibunya membantu ekonomi keluarga dengan membuka salon kecil-kecilan di rumah.

Walau begitu, hasrat Ketut dan Sri Karmini untuk mendorong Siman kecil berprestasi tinggi sangat kuat.

Keduanya, terutama Sri Karmini, setia mengantarkan Siman berlatih di klub yang berjarak satu jam perjalanan dari rumah mer e ka.

Saat karir Siman melesat sebagai jagoan nasional sektor kelompok umur, keinginan Sri Karmini melihat anaknya maju semakin besar. Walau Siman berlatih di Klub Elang Laut Bali, Sri Karmini belum puas. Dia ingin anaknya mendapatkan program latihan yang lebih bagus. Selain itu, dia ingin kebu tuhan keseharian Siman juga di-support.

“Yang membawa saya ke Jakarta ya ibu. Sampai-sampai, salonnya tidak terurus dan akhirnya ditutup. Jadi, saat saya menerima bonus, yang saya ingat pertama adalah ibu,” ungkap Siman.

Albert Christiadi Sutanto, pelatih Siman, ingat benar pertemuannya dengan Siman pada akhir 2009. Dia menyatakan, saat itu, Siman merupakan perenang yang masih mentah dan bisa diasah.

Mantan perenang nasional yang meraih sembilan emas dari delapan SEA Games tersebut melakukan analisis selama se minggu. Hasilnya, Siman sangat potensial.

Dari beberapa aspek fisik, seperti kaki, bahu, lengan, perut, dan kelenturan, Siman merupakan perenang yang menjanjikan. “Saya memanggil Siman ke Jakarta lagi setelah sempat menolak,” paparnya.

Program latihan disusun. Albert ber kolaborasi dengan mantan jagoan gaya punggung yang juga saudara kembarnya, Felix C. Sutanto, dalam memoles Siman.

Siman diputuskan hanya fokus pada gaya punggung dan meninggalkan gaya kupu-kupu. Siman berlatih di Millenium Aquatic Swimming Club di bawah asuhan Albert dan Felix.

“Saya menyusun program latihan. Felix membenahi tekniknya. Saya minta ibunya pulang ke Bali. Saya ajak Siman tinggal di rumah saya,” katanya. (nur/c12/ko)

Kesaksian Anggie T, Waria Sekaligus Pecandu Narkotika

Saya Bertobat, Menikah dan Punya Anak

Ini dia sisi lain dari seorang pria yang memiliki sisi gelap dan sebuah keinginan untuk mengubah jati dirinya.

“Waktu saya kerja salon, kan saya udah mulai pegang uang. Saya mulai bebas mengekspresikan diri , banyak beli baju wanita, pengen tampil cantik gitu. Pake baju perempuan,” kata Anggie membuka kesaksiannya.

“Sayatidakpernahberpikirmerasasalah waktu berdandan. Saya berpikir inilah saya, inilah jiwa saya, bebas berekspresi.

Setiap hari rasanya saya pengen keluar pake baju wanita. Rambut saya biarkan panjang,” tambahnya.

Anggie mulai mejeng di jalanan dan menggoda para lelaki. “Akhirnya saya jual diri. Saya godain orang lewat, tapi saya juga selektif. Tidak sembarangan orang yang saya mau. Kalau saya suka, dia mau bayar saya, kita jalan. Uang itu untuk pengganti uang lipstik lah.” Ada yang berbeda saat dia menjalani hubungan dengan seorang pengusaha kaya. “Cowok ini termasuk kriteria saya.

Di samping dia cakep, kaya, dia adalah seorang gay juga. Dia tidak suka saya kalau berdandan dia meminta saya untuk memotong rambut saya,” ujarnya.

Akhirnya Anggie memotong rambut dan bersama pasangannya pindah ke Bali. “Cowok ini mengenalkan saya dengan klub malam. Cowok ini juga yang mengenalkan saya dengan minuman keras,” kilasnya.

Berjalan waktu, kisah cinta Anggie dengan pasangannya itu harus berakhir.

Namun begitu, fakta tersebut tidak lantas mengubah kehidupannya, malahan semakin liar. Ia semakin ketagihan mengonsumsi berbagai jenis narkotika seperti ekstasi dan shabu-shabu. Dengan barang-barang tersebut, Anggie dapat melupakan sejenak tentang kehidupannya.

Persoalan mulai timbul ketika Anggie tak memiliki uang lagi. Ia tak punya pegangan apa-apa lagi untuk memenuhi hasratnya menikmati barang-barang haram tersebut. Dengan sangat terpaksa, ia pun kembali lagi bekerja di salon.

Akan tetapi, ternyata penghasilan yang ia dapatkan dari sana tak mencukupi.

Stres mulai melanda Anggie. Berulang kali ia pun mencoba bunuh diri, tetapi ada saja hal yang membatalkan niatnya tersebut. Sampai suatu waktu, seorang teman mengajaknya ke sebuah ibadah.

Di sana, ia mendapatkan sebuah kedamaian yang selama ini dicari. Ketika firman Tuhan dibagikan, air matanya turun tanpa henti membasahi pipinya.

Sebuah komitmen untuk berubah pun ia sampaikan kepada Tuhan.

Tidak sampai mengikuti kebaktian saja, Anggie bergabung dengan komunitas sel yang ada di gereja tersebut. Imannya kepada Tuhan kian hari kian kuat.

Tantangan dan Berkat Pertobatan Walau sudah setia dalam ibadah dan berada di dalam komunitas sel, keinginan untuk mencobai narkotika dan menjalin kasih dengan pria tetap tidak hilang. Saat sedang sendiri, ia teringat romantika yang pernah ia bangun dengan sesama jenisnya. Dengan penuh perjuangan dan bantuan dari temanteman seiman, ia menolak segala cobaan tersebut. Pada akhirnya, ia berhasil melewati semua itu.

Tak pernah disangka di dalam kehidupan Anggie bahwa suatu hari nanti ia dapat menyukai seorang wanita. Namun, di saat ia sedang mengikuti sekolah di Shanghai, hatinya terpincut dengan seorang gadis yang bernama Marta. Gayung bersambut. Wanita yang diincar Anggie ini bersedia menjalin hubungan dengannya.

Seperti yang telah diduga, berbagai tentangan mewarnai kehidupan percintaan kedua anak manusia ini, khususnya dari teman-teman dan kerabat Marta. Marta yang sudah mengetahui masa lalu dari Anggie seperti tak menghiraukan perkataan dari temantemannya.

Ia tetap melangkah dengan keputusannya itu.

“Karena teman-teman saya mendengar dan melihat di sekeliling salon ya, mereka mengajurkan kepada saya agar lebih baik saya tidak menikah dengan seorang gay,” ujarnya.

Setelah cukup lama pacaran, Anggie dan Marta melanjutkan hubungan ke tahap serius. Oleh anugerah Tuhan, mereka dipersatukan dalam pernikahan kudus. Sekarang, Anggie dan Marta memiliki seorang putri yang cantik dan hidup bahagia sebagai sebuah keluarga yang takut akan Tuhan.(jc)

Ide Brilian Muncul di Arisan

Komunitas IMM (Ikatan Model Medan)

Banyak cara yang dilakukan wanita untuk mengisi waktu luangnya. Misalnya, belanja atau ngumpul bersama teman untuk saling sharing tentang apa saja. Biasanya, dari sebuah pembicaraan akan menghasilkan berbagai ide. Dan ide ini dituangkan untuk menghasilkan yang lebih bermanfaat.

INILAH yang dilakukan oleh IMM (Ikatan Model Medan). Dari hasil kumpul sesama model, ide untuk menyelenggarakan acara mode pun timbul.

Salah satunya dengan pengelaran Lomba Model dalam menyambut Imlek yang diselenggarakan di Atrium Plaza Palladium.

“Iya, kita buat acara ini untuk masyarakat, dan memang sesuai dengan bidang kita,” ujar Shanti sebagai salah satu anggota IMM.

Menurut Shanti, ada kesenangan sendiri bagi IMM dalam melakukan kegiatan ini. Salah satunya, dapat mengenang masa lampau.

“Senang melihatnya, jadi teringat yang kemarin-kemarin, ini juga untuk generasi muda kok, karena dalam perlombaan ini kita juga bekerja sama dengan Agency Pencarian Bakat,” ujar Shanti.

Para Sosialita IMM yang hadir dalam acara ini,seperti Shanti, Cici Pon, Vivi, dan lainnya menganggap bahwa acara ini sebagai ajang kumpul-kumpul. Untuk dana dari acara ini, Shanti pun berkata.

“Harapannya ada sponsor atau profit, tapi ternyata tidak, dana pribadi juga keluar,” ujar Shanti sambil ketawa. Tapi menurut nya, IMM tidak mempermasalahkan hal tersebut. “Niat kita tulus untuk generasi muda, makanya kita ajak bekerja sama Agen pencarian Bakat,” tambah Shanti.

Dalam acara ini, berbagai perlombaan dengan berbagai kategori disediakan, mulai dari kategori Casual Jeans, Baju Koko, dan Body Contest. “Jumlah seluruh peserta ada sekitar 252 peserta,” tambah Shanti.

Sedangkan untuk para pemenang nanti, akan ada sekitar 54 piala yang akan diberikan untuk pemenang, mulai dari juara I, II, III, The Best Catwalk, The Best Dress, dan Favorit.

“Jadi, tidak salah kan bila uang pribadi juga keluar untuk acara ini,” tambah Shanti.

Selain itu, perlombaan busana, pagelaran baju ulos karya Torang Sitorus dan Desainer Roni juga turut berperan dalam acara ini. Shanti menjelaskan, selain arisan yang dilakukan oleh IMM, kegiatan lain yang dilakukan oleh para sosialita IMM ini adalah kegiatan sosial. Dan tidak jarang ide kreatif untuk Sumut.

“Proyek kedepan kita bersama dengan Torang Sitorus untuk mempromosikan Ulos hingga Asean,” tambah Shanti. (ram)

Ulat Laut Lezat dan Bergizi

Bagi penikmat kuliner oriental ala Hongkong , dapat mencicipinya di Asia Sea Food Restoran yang terletak di Jalan Gatot Subroto. Restoran ini menyuguhkan menu spesial seperti, hai pawang dan ikan tulang garing. Hai Pawang merupakan makanan dimana isinya merupakan haisom (ulat laut), ayam, dan udang cincang. Sebelum dimasak, ulat direndam air 3 hingga 4 hari. “Ulat laut harus direndam selama beberapa hari, untuk menghilangkan amisnya,” ujar Chandra Wibowo, sebagai salah satu penanam saham di Asia Sea Food.

Setelah itu, direndam dalam bumbu untuk menambah dan mempertegas rasa. “Direndam dengan cukup beberapa menit sebelum dimasak,” tambah Chandra. Nah, saat dimasak, beberapa bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih.

Untuk proses masak, semua pelengkap makanan, seperti brokoli, ayam, udang, dan bumbu dapur ditumis secara terpisah dengan ulat laut. “Tumisnya dipisah, agar tidak ada amis nya tidak dicampur,” tambah Chandra.

Salah satu bahan yang istimewa dari makanan ini adalah saus abalon dengan campuran kerang laut. Saus ini mempertegas rasa asin pada makanan. Apalagi ditambah dengan scallop kering, sehingga lemak makanan lebih terasa di lidah.

Makanan ini juga mengandung kandungan yang sangat bagus untuk tubuh. seperti zat besi dan vitamin esensial.

“Kandungannya sama dengan lobster, hanya saja makanan ini lebih murah,” tambah Chandra. Untuk harga direstoran ini dipatok dengan harga Rp120 ribu, dan dapat disantap hingga 5 orang. “Untuk Hongkong, makanan ini sangat sehat dan bergizi,” tambah Chandra.

Menu andalan lain adalah ikan tulang garing. Nah, biasanya kita takut untuk memakan tulang ikan, yang dapat nyangkut di mulut, tetapi di restoran Asia Sea Food, tulang ikan dapat disantap seperti layaknya kerupuk.

Menyantap makanan di restoran ini juga nyaman, selain menyediakan bangku dengan meja bulat, juga disediakan pondok-pondok yang terbuat dari bambu.

“Konsep kita untuk membuat pengunjung lebih nyaman saat berkumpul dengan keluarga dan makan,” tambah Chandra.

Walau menjual makanan oriental, semua orang dari berbagai golongan dapat menyantap makanan disini. Selain halal, harganya terjangkau untuk keluarga. “Everyone can eat, ini tema kita, keluarga, saudar, agama, dan kalangan dapat menyantap makanan disini,” tutup Chandra. (ram)

Lahir Seringan Kaleng Soda, Kini Jadi 2 Kilogram

Lulus Tes, Bayi Termungil Diizinkan Pulang dari Rumah Sakit

HAYDEE Ibarra, 22, bisa bernapas lega. Bayi putrinya yang berukuran mungil, Melinda Star Guido, akhirnya boleh meninggalkan rumah sakit di Los Angeles, AS, Jumat waktu setempat (20/1) atau kemarin WIB (21/1).

Guido merupakan bayi terkecil ketiga di dunia yang pernah lahir dan mampu bertahan hidup.

Bayi Ibarra itu lahir dengan berat hanya 9,5 ounces (sekitar 270 gram atau 0,27 kilogram) pada akhir Agustus tahun lalu. Dengan kata lain, bobot Guido saat itu lebih ringan dari berat sebuah kaleng soda atau setara dengan dua buah iPhone. Itu sebabnya bayi perempuan tersebut harus dirawat intensif dalam inkubator di unit perawatan intensif (ICU) ruang neonatal Los Angeles County-USC Medical Center selama lima bulan.

Mengenakan topi rajut pink dan selimut dengan warna sama, Guido terlihat lebih berisi saat meninggalkan ruang perawatan.

Setelah lima bulan dirawat, beratnya kini telah mencapai sekitar 2 kilogram. Padahal, berat badan normal bayi yang baru lahir seharusnya sekitar 2,5 kilogram.

“Saya sangat senang melihat kondisi dia baik-baik saja. Saya juga bersyukur karena akhirnya boleh membawa dia pulang ke rumah,” kataIbarra dalamjumpapers.

Perempuan 22 tahun itu tak menyangka putrinya yang lahir pada 30 Agustus lalu itu bisa bertahan. Sebab, Guido lahir 16 pekan lebih cepat.

Karena lahir prematur dengan berat sangat ringan, Guido harus menjalani berbagai tes untuk memastikan organ vitalnya bekerja secara normal. Tim dokter USC Medical Center pun terus memantau perkembangan putri pasangan Ibarra dan Yovani Guido, 25, tersebut. Selain harus terus berbaring dalam inkubator, dia terpaksa bernapas dengan bantuan oksigen.

“Saat baru lahir, ukuran Guido hanya sebesar tangan saya. Tetapi, sekarang dia sudah seperti bayi normal, meski berat badannya masih sangat kurang untuk ukuran bayi lima bulan,” kata Rangasamy Ramanathan, kepala neonatal USC Medical Center.

Meskipun telah boleh dibawa pulang, Guido tetap harus bernapas dengan bantuan oksigen.

Perkembangan bayi itu pun masih harus dipantau tim dokter.

Ramanathan yang biasa menangani bayi prematur itu cukup optimistis dengan perkembangan Guido. Dia yakin Guido yang tercatat sebagai bayi paling mungil (terkecil) kedua di Amerika Serikat (AS) itu bakal tumbuh sehat seperti bayi lain. Jumat lalu, hasil scanning atas otaknya menunjukkan hasil yang normal.

Indera pendengaran dan penglihatannya pun berfungsi dengan baik.

Sebelum meninggalkan rumah sakit, sesuai prosedur, Guido harus menjalani tes car seat. Tes car seat merupakan prosedur wajib yang harus dilewati setiap bayi prematur. Jika bisa berbaring nyaman di car seat seperti bayi normal, dia dinyatakan lulus.

Tetapi, jika bayi prematur itu tidak cukup besar untuk dibaringkan di car seat yang dilengkapi tali pengaman, dokter tak akan mengizinkan dia pulang.

“Saya sangat yakin, dia akan tumbuh sebagai anak-anak normal.

Tetapi, tak pernah ada jaminan 100 persen untuk bayi prematur,” terang Ramanathan.

Dia menambahkan, pihak rumah sakit akan mengawasi perkembangan Guido selama enam tahun ke depan. Tim dokter akan memastikan seluruh organ vital bayi mungil itu bisa berfungsi normal untuk jangka waktu lama.

Biasanya, bayi prematur akan tumbuh sebagai ana-ana yang rentan terinfeksi. Infeksi sekecil apapun berpotensi membawa mereka kembali dirawat di rumah sakit.

Tetapi, ancaman paling besar adalah kelainan paru-paru. Pasalnya, pada bayi prematur, organ pernapasan itulah yang belum berkembang sempurna. Salah makan pada bayi prematur bisa memicu masalah serius.

“Orangtua harus memberikan pengawasan ekstra dan banyak bersabar saat bayi prematur belajar makan,” ujar Edward Bell, dokter spesialis anak pada University of Iowa. Pakar yang mengelola bank data bayi terkecil di dunia itu mengatakan bahwa sebagian besar bayi prematur dengan berat badan rendah terjangkit masalah saat mulai belajar makan. (hep/dwi/jpnn)

Perlakukan Wanita dengan Hati

MEUTIA HATTA

Wanita itu makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki semua sifat yang mampu membuatnya bertahan untuk hidup. Rasa sabar dan kasih yang dituangkan oleh seorang wanita membuat dirinya mampu menghadapi berbagai cobaan. Salah satunya kekerasan yang kerap yang selalu diterima.

“SAYA lihat, tingkat kekerasan pada wanita saat ini masih tinggi ya. Karena itu kita harapkan tidak menjadi semakin tinggi,” ungkap tokoh wanita Meutia Hatta di Medan dalam acara ‘Ulos, Identitas Dalam Sebuah Kain’ yang diselenggarakan Torang Sitorus (20/1).

Salah satu yang harus dilakukan adalah pemahaman yang harus dimilikiwanita.“Yangpentingbagiwanitaadalahpengetahun, ilmu pengetahuan sangat penting, untuk kewaspadaan sendiri,” tambah Meutia.

Menurut wanita kelahiran Yogyakarta ini, kekerasan pada kaum hawa bukan dikarenakan cara berpakaian mereka, melainkan cara pandang lelaki. Caraberpakaiantidakdapatdisalahkan, karenawanitaakanmengikuti trend. Dan pada dasarnya, wanita ingin dipandang cantik, jadi jangan salahkan apa yang digunakan wanita.

“Jangan lihat dengan pikiran yang tidak baik, tapi perlakukan wanita sebagaimana seharusnya,” tambah Meutia.

Wanita tidak perlu merasa rendah diri, karena semua wanita cantik.

“Cantik relatif, jadi jangan takut,” tambahnya.

Meutia menjelaskan,wanita adalah makhluk yang lembut yang selalu bertindak dengan hati, jadi sangat mengherankan bila diperlakukan kasar. Tapi, dirinya juga menyadarai, saat ini ada juga wanita yang melakukan kekerasan, bahkan pada kaumnya sendiri.

“Saya tidak paham apa penyebabnya, yang saya yakini semua wanita lembut, karena menggunakan hati,” ungkapnya. Hal lain yang harus diperhatikan wanita saat ini adalah pergaulan, kualitas pergaulan akan membawa ke arah yang baik.

“Ini yang harus diperhatikan, pergaulan, wanita harus pahami dan perhatikan siapa yang akan menjadi temannya,” ungkapnya.

Menurutnya, pergaulan wanita sering terlalu dekat dengan teman, terutama dalam hal curhat (curahan hati) padahal ini yang menjadi boomerang bagi wanita itu sendiri. “Curhat boleh, tapi lihat dengan siapa, kualitas pergaulan itu yang penting,” ungkapnya. “Sebagai wanita, jangan takut, tetap waspada dalam pergaulan, dan menambah ilmu, ini akan menjadi modal,” tutupnya. (ram)

Rusuh Berlanjut, Sudah 24 Tewas

KANO- Rentetan pengeboman dan penembakan di Nigeria sedikitnya menewaskan 24 orang. Peristiwa berdarah itu terjadi di Kano, kota terbesar kedua di Nigeria.

Menurut saksi mata menuturkan seperti dilansir AFP, Sabtu (21/1), mayat-mayat bergelimpangan di jalanan kota itu. “Di antara rumah saya dan markas kepolisian sepanjang jalan ini, saya telah menghitung 16 jenazah yang berserakan di jalanan, enam di antaranya polisi,” kata Naziru Muhammad, yang tinggal di Kano dekat markas kepolisian, salah satu target serangan.

Kekacauan terjadi di Kano pada Jumat, 20 Januari malam waktu setempat. Sekitar 20 ledakan terdengar dan suara-suara tembakan terdengar beberapa kali. Serangan-serangan itu menargetkan polisi dan petugas imigrasi atau warga setempat.

Sejauh ini belum jelas siapa yang berada di belakang serangan-serangan itu. Namun pada serangan-serangan sebelumnya, kelompok Boko Haram dituding sebagai pelakunya.

Sebanyak delapan orang lainnya tewas dalam insiden- insiden terpisah. Kepolisian setempat menyatakan belum bisa memberikan jumlah korban tewas secara spesifik. Namun dikatakannya jumlah yang tewas mencapai puluhan.(net/jpnn)

Warga Dua Desa dan PT Tanjung Siram Berdamai

8 Tersangka Dibebaskan

TAPSEL- Warga Aek Kanan dan Padangmatinggi, Kecamatan Dolok Sigompulon, Kabupaten Padang Lawas Utara dan PT Tanjung Siram, sepakat berdamai, Sabtu (21/1). Delapan tersangka yang sempat ditahan atas tuduhan membakar belasan rumah karyawan juga dibebaskan. Perusahaan juga menuruti sejumlah permintaan warga.

Proses kesepakatan berlangsung di aula Mapolres Tapsel. Dan, isi perdamaian ditandatangani Direktur Utama PT Tanjung Siram Memet Siregar, General Manager M Syafeii sebagai pihak pertama. Lalu, H Sati Rambe, H Abdul Hakim, Ahmad Harahap dari Aek Kanan dan H Samsir Rambe, Bahrum Hasibuan, dan Suroso dari Padangmatinggi sebagai pihak kedua.

Kedua belah pihak sebagai tetangga sepakat untuk menjalin hubungan baik. Pihak kedua telah menyadari sepenuhnya kesalahan dan kekeliruan atas aksi pembakaran dan pengerusakan aset milik PT Tanjung Siram. Mereka menyatakan permohonan maaf atas tindakan tersebut dan permohonan maaf diterima pihak pertama.

Selanjutnya, pihak kedua menyatakan sungguh-sungguh dengan perjanjian ini dan tidak akan mengulang perbuatan yang sama ke depannya. Pihak pertama menyatakan kesediaan mencabut laporan dan tidak akan dilanjutkan penyidikannya jika tidak melanggar perjanjian dan jika dilanggar maka proses hukum akan kembali berlanjut.

Pihak pertama juga bersedia memberikan kontribusi sebesar Rp12 juta setiap bulannya kepada koperasi atau badan usaha yang dibentuk bersama oleh kedua desa selama perusahaan beroperasi di desa tersebut. Dan, mulai disalurkan Februari ini.

Kemudian, pihak pertama atau perusahaan tidak akan menghapuskan atau menghalangi tanah kuburan seluas setengah hektare di dalam areal perusahaan. Dan, mulai Senin (23/1), pihak pertama sudah bisa melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Lalu, pihak kedua atau masyarakat akan membersihkan semua aktivitas penduduk di areal perusahaan dan ke depannya akan menjalin hubungan yang lebih baik.

Kapolres Tapsel AKBP Subandriya dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada unsur muspida yang sudah ikut memediasi persoalan antara PT Tanjung Siram dengan warga Aek Kanan dan Padangmatinggi.

Kapolres menegaskan, atas permintaan warga dan perdamaian antara kedua belah pihak, maka delapan tersangka yang ditahan, dibebaskan dan proses hukumnya ditangguhkan, sepanjang isi perjanjian tidak dilanggar. Namun, jika dilanggar maka proses hukumnya akan tetap dilanjutkan sesuai dengan ketentuan aturan hukum yang berlaku.

“Delapan tersangka yang ditahan kita bebaskan dan diizinkan pulang ke rumah. Tapi jika perjanjian perdamaian ini dilanggar maka proses hukumnya akan kembali dilanjutkan.

Jika ada yang mempertanyakan mengenai pembebasan kalian semua, biar saya yang menjawabnya.

Dan, saya minta kepada warga begitu sampai tidak usah woro-woro dan menggemborkannya ke manamana.

Saya berpesan kepada kita semua untuk menjaga suasana kondusif di kedua desa. Jika ada kesempatan saya akandatanguntukmelakukansyukurandikeduadesaataskeberhasilan perdamaian ini,” tuturnya.

Tokoh Masyarakat Desa Aek Kanan H Sati Rambe mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Tapsel dan muspida plus yang sudah bersusah payah melakukan mediasi antara dua desa dengan PT Tanjung Siram.

Pantauan wartawan, warga tampak senang setelah kembali ke kampung halamannya. Begitu juga dengan delapan tersangka yang sempat ditahan selama empat hari Mapolres Tapsel. Sebelumnya, ratusan warga dari Desa Aek Kanan dan Desa Padang Matinggi, Kecamatan Sigompulon, Padang Lawas Utara (Paluta) membakar 24 rumah karyawan dan truk milik PT Tanjung Siram, di Sei Kanan Labuhanbatu yang berbatasan dengan Desa Padang Matinggi Paluta, Selasa (17/1) sekira pukul 10.00 WIB.

Aksi tersebut dipicu sengketa lahan antara warga dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut. Informasi dirangkum, Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Tanjung Siram telah habis tahun 2010 lalu. Sementara ratusan warga di dua desa mengaku mereka sebagai pemilik awal lahan yang dijadikan areal perkebunan kelapa sawit tersebut.

Berbeda dengan kondisi di Padang Lawas. Dalam tiga hari ini, warga di 21 desa yang tersebar di Kecamatan Luat Huristak, Kabupaten Padang Lawas, akan menduduki lahan yang jadi permasalahan antara masyarakat dengan PT Barapala.

Ancaman ini bentuk kekecewaan warga dengan Pemkab Palas yang kurang pro aktif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Padahal, warga sudah berulang-ulang melakukan aksi sejak tahun 2010.

Demikian ditegaskan Kepala Desa Ganal, Parlaungan Siregar didampingi Kepala Desa Pasir Lancat Lama, Abdul Azis Hasibuan dan beberapa tokoh masyarakat kepada wartawan.

(amr/jpnn)

Stres, Terjunkan Mobil ke Dam

BATAM – Sebuah mobil Toyota Avanza BP 1781 yang dikemudikan oleh M Fadli Hakim alias Anggimenabrak pagar besi pembatas jembatan sebelah kanan jalan dan terjun bebas ke dalam Dam di Sei Ladi Baloi Sabtu (21/1) sekitar pukul 06.00 WIB. Untungnya tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal itu.

Kecelakaan ini cukup mengundang perhatian warga yang kebetulan melintas dengan kendaraan mereka. Bahkan mereka rela berhenti untuk mengetahui apa yang sedang terjadi sehingga menyebabkan macet panjang disekitar jembatan tersebut. Pagar pembatas jembatan sekitar 4 meter rusak dihantam mobil itu.

Menurut saksi mata bernama Eko, Anggi saat itu tak sendirian berada didalam mobil yang di kemudikan pagi itu. Pria berbadan berisi ini berangkat berdua dengan orang yang disebut-sebut sebagai ayahnya dan melaju dari arah Simpang jam Baloi menuju arah Tiban. Sempat terjadi pertengkaran diantara mereka berdua. Karena emosi Anggimembanting stir mobilnya ke arah dam dengan kecepatan tinggi.

“Kata orang dia lagi bertengkar dengan bapaknya lalu menabrak mobil ke pembatas jembatan,” ungkapnya.

Sekitar pukul 07.30 WIB anggota Satpol Polresta Barelang datang untuk mengevakuasi korban yang didalam air. Tapi saat itu Anggi tetap tak mau untuk naik ke atas jembatan dan meminta petugas untuk memangil orang tuanya yang sedang berada diatas jembatan tersebut.

“Suruh bapak turun kebawah, biar dia tahu. Saya tetap tak mau naik keatas sebelum dia ke sini,” ujar anggi sambil berteriak.

Dari atas jembatan, terlihat petugas membujuk Anggi, tapi pria berkulit kuning tersebut tetap tak mau untuk naik ke atas dan tetap meminta ayahnya untuk turun. Setelah kehabisan akal untuk membujuk, petugas pun akhirnya memaksa Anggi untuk naik dengan cara tangan diborgol terlebih dahulu.

Anggota polisi yang enggan namanya disebut mengatakan kalau Anggi sempat melapor ke Polresta Barelang karena diikuti orang tak dikenal. “Dalam laporannya dia diikuti orang. Padahal setelah kami cek tak ada. Diduga dia stress dengan pekerjaannya,” katanya. (jpnn)