28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14062

Pilkada Aceh Digeser ke 9 April

Buntut Putusan Sela MK

BANDA ACEH- Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh memutuskan untuk menggeser jadwal pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) di Aceh dari 17 Februari 2012 ke 9 April 2012. Pengunduran jadwal tersebut didasarkan pada pertimbangan waktu yang dibutuhkan untuk pendaftaran, verifikasi data, pencetakan surat suara, serta pertimbangan teknis lainnya.

Menurut Komisioner KIP Aceh Robby Syahputra, pengunduran jadwal itu diputuskan dalam rapat pleno KIP Aceh bersama perwakilan KIP kabupaten/kota di Aceh.

“Keputusan itu berdasar masukan dari KIP kabupaten/kota. Pertimbangannya, KIP kabupaten/kota tak memungkinkan membuka pendaftaran dan verifikasi dalam tujuh hari. Karena itu, kami semua sepakat untuk menggeser jadwal pemungutan suara menjadi 9 April,” jelas Robby, Kamis (19/1).
Robby mengatakan, meskipun memutuskan menggeser jadwal pemungutan suara, KIP Aceh dan KIP kabupaten/kota tetap berkomitmen melaksanakan putusan sela MK. Dalam rapat pleno itu disepakati pula untuk membuka pendaftaran bagi calon kepala daerah, terhitung mulai 17 Januari 2012 hingga 24 Januari 2012.

Komisioner KIP Aceh Yarwin Adi Darma mengatakan, KIP Aceh akan mengirimkan draf hasil rapat pleno KIP, khususnya terkait perubahan jadwal pilkada, ke MK, hari ini (20/1). Selanjutnya, KIP Aceh bersama perwakilan KIP di 17 kabupaten/kota akan mendatangi Kantor MK pada 23 Januari nanti.
”Nanti akan kami jelaskan kepada MK pertimbangan teknis mengapa diundur dan apa saja risikonya kalau tak diundur. Sebab, yang mengerti secara teknis pelaksanaan Pilkada Aceh ini adalah KIP kabupaten/kota. Kami sangat berharap MK dapat menyetujui ini,” paparnya.

Putusan KIP Aceh tersebut agak berbeda dengan pernyataan Anggota KPU, Endang Sulastri sehari sebelumnya di Banda Aceh. Endang menyatakan, tidak ada perubahan jadwal pemungutan suara, tetap 16 Februari 2012. “Itu putusan MK. Kalau bergeser, maka berpotensi digugat,” kata dia.
Sementara, saat penutupan rapat kerja pemerintah 2012 di Hall C1, Jakarta Internasional Expo, Arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti gangguan keamanan di Aceh. SBY meminta agar persaingan Pemilukada tak mencederai demokrasi dan tetap menjaga stabilitas politik dan keamanan di Aceh.

“Untuk Aceh, jaga stabilitas politik dan keamanan daerah yang telah kita capai. Saya serukan agar politisi yang sedang berhadapan bisa menahan diri, jangan korbankan demokrasi, dan ketentraman masyarakat,” kata SBY.
SBY berharapk pelaksanaan Pemilukada di Tanah Rencong dapat berjalan damai dan aman.(net/jpnn)

Wanita Malaysia Simpan Sabu di Kemaluan

BALIKPAPAN- Upaya penyelundupan sabu-sabu seberat 175 gram senilai Rp400 juta melalui Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, berhasil digagalkan, Rabu (18/1). Pelakunya, perempuan warga negara Malaysia, dengan modus menyembunyikan sabu-sabu yang dibungkus plastik itu dalam kemaluannya.

Perempuan bernama Ling Ting Ting (25) ini ditangkap saat mendarat di Bandara Sepinggan dari Kuala Lumpur Internasional Airport, Malaysia dengan pesawat Air Asia. Petugas bandara menangkap Ling karena melihat perilakunya mencurigakan dan cara berjalannya tidak wajar.

“Ternyata dia menyembunyikan sabu itu dalam tiga plastik pembungkus kedap udara, dan diletakkan di dalam kemaluannya,” kata Oentarto Wibowo, Kepala Kantor Bea Cukai Kalimantan Kalimantan Timur, dalam jumpa pers, Kamis (19/1).(net/jpnn)

Joko Widodo Kalah Perlente dari Ajudan

Sebulan belakangan ini, nama Wali Kota Solo Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi makin popular seiring dengan munculnya mobil nasional Kiat Esemka yang kini disambut positif banyak tokoh di Tanah Air. Namun begitu, dia tetap rendah hati dan selalu tampil sederhana.

Bahkan, Joko Widodo terang-terangan mengaku tidak terlalu memperhatikan penampilan. Meski telah dua periode memimpin Kota Solo, kini penampilannya masih kalah perlente dibanding ajudannya.

“Ajudan saya penampilannya lebih baik dari saya. Kalau ada tamu pasti yang disalami itu ajudan saya,” seloroh Jokowi, di Hall C1, Jakarta Internasional Expo, Arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Kamis (19/1).

Karena itulah dia mengaku tidak berminat maju sebagai salah satu kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta 2012. “Saya itu enggak ada potongan jadi gubernur,” tegasnya.

Jokowi memang dikenal dikenal sederhana. Disamping banyak disorot soal gayanya memimpin, gayanya merangkul pedagang kaki lima dan baru-baru ini memelopori pemakain mobil nasional Kiat Esemka yang kini disambut positif banyak tokoh di Tanah Air.(net/jpnn)

Soroti Korupsi dan Politik Uang

Raker, SBY Beri 22 Instruksi

JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi jajaran pemerintah di tahun 2012. Salah satunya terkait dengan masih adanya penyimpangan dan korupsi, baik di level pusat maupun daerah.

“Termasuk korupsi dan kolusi di sektor perpajakan dan penggunaan APBN,” kata SBY saat menutup Rapat Kerja Pemerintah 2012 di Jakarta International Expo, Kemayoran, kemarin (19/1).

Begitu juga dengan korupsi dan kolusi yang melibatkan anggota DPR dan unsur-unsur pemerintah. Dalam instruksinya, SBY meminta penyimpangan dan korupsi dipastikan berkurang. Dia meminta pemerintah pusat dan daerah tidak ragu dalam memberikan tindakan. Termasuk pengawasan dari BPK, BPKP, dan KPK. “Pencegahan dan penindakan sama pentingnya,” katanya.

Selain soal penyimpangan anggaran, SBY juga menyoroti masih berkembangnya praktik politik uang. KPU diminta membuat aturan untuk mencegah praktek-praktek tersebut. “Fenomena politik uang nampak berkembang, kalau dibiarkan akan menciderai dan merusak demokrasi yang bermartabat,” tegasnya.

Dua persoalan tersebut merupakan bagian dari 16 instruksi khusus presiden dalam raker tersebut. Selain instruksi khusus, SBY juga memberikan enam instruksi umum. Raker tersebut diikuti seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, gubernur, bupati/ wali kota, komite ekonomi nasional, dan komite inovasi nasional. Saat penutupan, para kapolda dan pangdam juga ikut mendengarkan instruksi presiden.

Dua persoalan itu, tampaknya, juga masih menjadi perhatian serius sejak tahun lalu. Catatan koran ini, saat raker 2011 yang dilangsungkan 10 Januari 2011 di Jakarta Convention Center, SBY juga memberikan perhatian pada penyimpangan penggunaan anggaran negara untuk kepentingan politik perseorangan dan korupsi di sektor pajak.

Dalam bagian instruksinya yang lain, SBY meminta jajaran pemerintah melaksanakan program kerja pemerintah, baik sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2012 dan APBN. Presiden juga meminta potensi yang ada pada BUMN lebih dimaksimalkan. Agenda pengurangan angka kemiskinan tak luput dari bagian instruksi SBY.

Bahkan, saat ini tengah disiapkan kebijakan baru, yakni Masterplan Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) yang akan pararel dengan Masterplan Percepatan, Perluasan, dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). (fal/wir/jpnn)

Akhiri Perselingkuhan, Guru Tikam Ibu Guru

GIRSANG- Diduga  terlibat perselingkuhan, Tomson D Butarbutar (47) yang berprofesi sebagai guru SD di SD 091467 Girsang II, nekat menghujamkan pisau belatinya hingga puluhan tusukan dan sayatan kepada rekan seprofesinya Julietta br Silalahi  (47) yang juga Guru di SD tersebut.

Peristiwa ‘Guru Tikam Guru’ ini terjadi dikompleks Perumahan Guru SD 091467 Girsang II, Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Parapat), Kamis (19/1) sekitar pukul 05.15 WIB.

Walau kejadian yang menghebohkan di pagi dinihari itu tidak memakan korban jiwa, namun anak kandung dari Julietta br Silalahi, Hendra Sinaga (20) yang sempat menyaksikan dan melerai kejadian tersebut turut terkapar setelah perutnya dihujami belati dapur milik tersangka, membuat Hendra terlebih dahulu dilarikan ke RS Horas Insani Siantar setelah sempat mengalami pertolongan pertama di RSU Parapat dengan 14 jahitan di sebelah kiri perut.

Sementara sejumlah luka yang dialami Julieta br Silalahi, mengalami luka robek di bagian dagu dengan 6 jahitan, pergelangan tangan kanan 18 jahitan, pergelangan tangan kiri 15 jahitan, jari kelingking kanan 15 jahitan, jari jempol kiri 17 jahitan, jari telunjuk kiri 7 jaringan, jari tengah kiri 28 jaringan, jari manis kiri 10 jaringan, luka sayat di perut sebelah kanan 8.5 Cm dan sejumlah luka sayat dijemari tangan kanan, dengan luka tak beraturan antara 4-10 jahitan di bagian tubuh.

Tak ada yang mengetahui secara persis awal dari kejadian guru tikam guru ini. Warga sekitar dan teman-teman guru sekolah juga bungkam dengan alasan tidak mengetahui kejadian karena berlangsung cepat dan masih gelap. “Suara gaduh dan minta tolong terdengar sekitar pukul 05.00 WIB,” ujar salah seorang suami guru, seprofesi korban dan tersangka.

Namun dari tempat kejadian perkara (TKP), kedua korban bertetangga dan hanya bersebelahan dengan gang jalan disekitar lokasi perumahan guru tersebut. Jarak rumah keduanya hanya berkisar 8 meter.

Tersangka Tomson D Butarbutar kelahiran Taput 01 Oktober 1965 dan lulusan SPG dikenal pendiam dan tinggal menyendiri di perumahan sekolah tersebut. Guru Kelas VI dengan NIP 19580226198082001, pangkat III/c ini, mulai bekerja sebagai guru sejak tanggal 1 Agustus 1986 di SD tersebut dan tidak tinggal satu atap dengan sanak keluarganya.

“Kami tidak tahu, kenapa bapak itu tinggal sendiri disini dan sudah menahun, kalaupun ditanya dia bilang keluarganya di kampung,” ujar teman gurunya di SD 091467 Girsang II.

Lalu korban Julietta br Silalahi  juga salah seorang guru kelas , pangkat II/a, kelahiran Parapat, 6 Juni 1964 ini adalah DII tahun 2008, tinggal bersama suaminya bermarga Sinaga dan anak-anaknya. Hanya saja sang suami, sudah lama mengalami terapi kaki. “Bapak ku kurang sehat dan saat ini semakin trauma setelah kejadian ini,” ujar Dewi br Sinaga, anak korban yang turut menyaksikan kejadian itu.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Parapat Aiptu Benton Tambunan menyebutkan, antara Tomson Dariatman Butarbutar sudah 3 tahun menjalin asmara terselubung alias selingkuh dengan Julietta Br Silalahi. Sementara tersangka ingin sekali mengakhiri hubungan asmara gelapnya itu.

Lebih lanjut, penyebab penganiayaan terhadap kedua korban dengan cara menikam ke 2 ( Dua ) perut korban dikarenakan pelaku sudah emosi dengan SMS korban Julietta Silalahi pada hari  Rabu (18/1) lalu sekira pukul 20.00 WIB, yang dikirim korban. “Jadi na so boi be ro tu jabum, aha do huroa nasalah hubaen tu ho asa sogo roham tu au“ yang artinya “ jadi tidak bisa lagi aku datang ke rumah mu, apa ada yang salah perbuatanku samamu sehingga kau sakit hati samaku“ dan pada pukul 21.30 WIB korban mencoba menghubungi pelaku melalui selulernya. Hal inilah yang membuat pelaku marah hingga terjadi penikaman.(jes/smg)

Lagu Titanic Antar Karamnya Costa Concordia

GENEWA- Lagu film Titanic “My Heart Will Go On” dikabarkan mengiringi detik-detik akhir nasib penumpang berikut kapal pesiar Costa Concordia yang karam di lepas pantai Itallia pada Jumat pekan lalu. Sebelum bencana melanda, lagu yang dinyanyikan Celine Dion itu sempat terdengar diputar di salah satu restoran kapal.

Koran La Tribune de Geneve meyakini kebenaran informasi berdasar pengakuan korban selamat asal Swiss bernama Yannic Sgaga. Yannic menyebut lagu yang sama populernya dengan film Titanic di tahun 1997 itu, didengarnya saat menyantap hidangan bersama saudaranya.

“Lebih realistik dibanding film Titanic yang pernah Anda bayangkan. Bencana itu terus terbayang dalam ingatanku,” kata Yannic seperti dikutip dari news.com, Kamis (19/1).  Acara santap bersama bubar setelah kapal menabrak karang kemudian miring menyusul robeknya lambung kiri kapal.

Sementara kapten kapal Francesco Schettino mengklaim berhasil menyelamatkan ratusan atau bahkan ribuan penumpang, dengan terus mengarahkan kapal mendekati pantai dalam kondisi kemudi yang rusak. Pengakuan Schettino diucapkan pada hakim yang akhirnya memutuskannya menjalani tahanan rumah. Pengacara Shettino, Bruno Leporatti, menyebutkan, kliennya kini sudah bisa berkumpul keluarganya di Naples.

Selaku orang yang paling bertanggung jawab, Schettino terancam hukuman 12 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan dan meninggalkan kapal tanpa prosedur. (pra/jpnn)

Kapos Menyerahkan Diri, Pemkab Karo Bantah Pungli

Pasca Penangkapan Lima Pegawai Restribusi

KARO- Dua hari pasca penangkapan kelima anggotanya pegawai Dinas Perhubungan Karo di Pos Retribusi  Pajak Hasil Bumi, di Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, dan sempat dicari pihak kepolisian, akhirnya, Kepala Pos (Kapos) Retribusi Hasil Bumi Doulu Rasmi Bangun, menyerahkan diri ke Polres Tanah Karo, , Kamis (19/1) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Hingga kemarin malam, Rasmi Bangun, masih diperiksa secara intensif di ruang Idik 2, Unit Tipiter Polres Tanah Karo.  Pemeriksaan pria yang sempat kabur saat penangkapan bawahannya, Selasa (17/1) dini hari lalu di pos dimana ia di tugaskan Pemkab Karo, diyakini akan menambah sejumlah deretan nama lainnya, yang terlibat kasus pungli.

Rasmi Bangun, saat diperiksa polisi menyebutkan, dia  pernah menyetorkan uang kepada seseorang di lingkungan Pemkab Karo  tanggal 1 Januari 2012 lalu. Namun kepada siapa diberikan, belum  diperinci oleh petugas.

Kapolres Tanah Karo AKBP Ig Agung Prasetyoko  didampingi Kasat Reskrim AKP Harry Azhar,  jumlah  uang belum dapat dijawab saat ini, karena Rasmi Bangun, masih dimintai keterangannya lebih lanjut. Sementara  untuk pengembangan kasus, pihak Polres Karo, telah melayangkan surat panggilan kedua terhadap  Bendaharawan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Asli daerah (PPKAD) Kabupaten  Karo.

Sementara itu, Pemkab Karo melalui Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan PDE mengklarifikasi tentang penangkapan lima pegawai pos retribusi tersebut.

Menurut Plt Kadis Kominfo dan PDE M Hanafiah,SH menyebutkan, kronologis terjadinya penangkapan kelima pegawai Pos Retribusi Doulo seperti disampaikan kepada Bupati Karo, Wakil Bupati Karo dan Asisten II Setdakab Karo dan pejabat lainnya, Pada hari Minggu (15/1)  sekitar pukul 21.00 WIB, sejumlah pengawas pos retribusi sedang tidur-tiduran dan tidak mengadakan pengutipan retribusi sesuai dengan Surat Edaran Bupati Karo, No 973/0002/Huk-Orta/2012 tentang “Penghentian Pemungutan Pajak dan Retribusi Daerah” dengan alasan, Peraturan Daerah belum disahkan DPRD Karo.
Kemudian, datang beberapa oknum Polisi yang berjumlah sekitar 25 orang dan anggota DPRD Karo berjumlah 6 orang ke Pos Pengawasan Doulu.

Saat itu juga, semua kendaraan yang lintas membawa barang hasil bumi menuju ke arah Medan distop oknum-oknum Polisi dan menyuruh membayar uang ke pos penjagaan melalui loket pos jaga sebagaimana selama ini dan saat itu tidak ada penjaga melakukan pengutipan retribusi.

Setelah proses lebih kurang 2-3 jam pemungutan secara paksa oleh oknum-oknum polisi kepada supir-supir yang membawa hasil bumi dengan cara uang tersebut dilemparkan ke dalam loket sehingga berserakan diatas meja didalam pos jaga.

Selanjutnya, oknum Polisi menyuruh petugas pos pengawasan untuk merapikan dan menghitung uang yang berserakan diatas meja.
Pada saat petugas jaga pos menghitung uang tersebut, oknum polisi mengadakan pemotretan berkali-kali seolah petugas jaga pengawasan sedang melakukan kegiatan pemungutan retribusi malam itu.

Setelah selesai menghitung uang dan oknum-oknum polisi yang melakukan pemotretan berhenti melakukan pemotretan, oknum-oknum Polisi langsung membawa petugas penjaga pos beserta uang yang telah dirapikan naik ke mobil.

Kepala Pos Pengawasan Doulu tidak tahu kemana mereka (5 petugas penjaga pos) dibawa seketika malam itu dan Kapos langsung lari menyembunyikan diri karena ketakutan terhadap kejadian tersebut.

Atas kejadian tersebut, sampai saat ini Kepala Pos Pengawasan Doulu sangat trauma dan menyesalkan kejadian tersebut.(wan)

KPAID Langkat tak Punya Kantor

LANGKAT- Pemkab Langkat mendengungkan pencanangan Kabupaten Layak Anak (KLA), namun Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Langkat kehilangan kantor karena putus kontrak gedung di Jalan Jendral Sudirman, Stabat.

“Penggunaan gedung sesuai kesepakatan kontrak telah habis. Pos anggaran sewa gedung, seperti kemarin di BKKBN belum diketahui ada tidaknya. Jadi saat ini kita belum tahu mau berkantor dimana,” kata Sekretaris KPAID Langkat Reza Lubis, dihubungi ke selulernya, Kamis (19/1).
Reza menyebutkan, urusan gedung baru KPAID Langkat, pihaknya belum mengetahui dari mana asal anggaran bakalan diambil. Padahal, pihak pengelola gedung memerintahkan pengosongan inventaris komisi dari situ.

Ketua KPAI Ernis SA, saat ditemui menegaskan, persoalan dihadapi sukseskan KLA tidak hanya pada gedung. Lebih dari itu, kesulitan mendapatkan pelayanan visum bagi korban pencabulan terutama anak dari jasa kesehatan apakah Puskesmas Stabat ataupun RSUD Tanjung Pura bahagian urgen tak terlepaskan.

Untuk pelayanan di RSUD, Ernis mengisahkan pengalaman komisi, sempat dikecewakan karena merasa dibola-bola oleh staf RS plus nihilnya dokter (stand by). Sehingga memaksa pihaknya berlaku sedikit keras untuk mendapatkan pelayanan prima. Begitu juga Puskesmas Stabat, kebutuhan visum korban hanya bisa hari Jum’at setiap pekannya karena dokter di hari dimaksud tersedia.

“Ada dua tempat penghunjukkan bagi (anak) korban cabul terutama berasal dari keluarga pra sejahtera diberikan Pemkab yakni RSUD Tanjung Pura dan Puskesmas Stabat, tetapi ya itu tadi kita menduga tenaganya (dokter) kurang stand by sehingga acapkali merepotkan kita melakukan pendampingan. Jadi bagaimana mungkin kita bicara KLA dengan lantam, kalau untuk persoalan mendasar seperti itu saja tidak terakomodir,” tandas Ernis.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan (PP) BKKBN Pemkab Langkat Rina Marpaung menegaskan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin memenuhi setiap persoalan berkaitan dengan anak dan perempuan guna mendukung pencanangan KLA. (mag-4)

Libatkan Seluruh Instansi

Kepala Inspektorat Pemko Medan, Farid Wajedi menyambut baik niatan Asisten Deputi Pelayanan Pemerintahan Umum, Hukum dan Keamanan dari Menpan dan RB, Ir Hendrumal MP Panjaitan MA.

“Pemko Medan memang belum melaksanakan system pelayanan mutu ISO 9001:2008, tapi dalam waktu dekat Pemko Medan bisa dengan segera melaksanakanya karena mutu kualitas kerja Pemko Medan sudah sangat baik,” katanya.

Dia mengatakan, demi meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan sistem tersebut, sebaiknya seluruh instansi termasuk Inspektorat harus dilibatkan. Karena semakin banyak instansi yang terlibat, maka komitmen kebersamaan bisa terwujud sesuai dengan harapan bersama.
Farid menambahkan, inspektorat tetap akan melakukan pembinaan terhadap Satuan perangkat Kerja Daerah (SKPD) agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Selanjutnya setiap pelayanan yang diberikan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Menurut dia,  SKPD yang akan memulai sistem tersebut adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan agar kinerjanya dalam meningkatkan pelayanan publik terus meningkat. “Dengan adanya Puskesmas rawat inap dan sebagainya. Dinkes Medan sudah cukup baik dengan pelayanannya,” sebutnya.(adl)

3 Pembawa Ganja Diamankan, 1 Kabur

LANGKAT- Seorang dari empat kawanan pembawa 2 goni ganja seberat 7 Kg berhasil kabur dari sergapan polisi, saat melewati operasi hunting Satlantas Polres Langkat di Jalan KH Zainul Arifin Stabat, Kamis (19/1) pagi.

Ketiga pelaku diamankan ke Mapolres Langkat masing-masing Amiruddin alias Amir (38) berprofesi kernet tanki CPO, Fahmi alias Ami (21) dan Hamdani alias Ndan (33) keseluruhan warga Desa Kelambir, Titi Payung Hamparan Perak, Deliserdang, bersama barang bukti ganja basah 7 Kg baru di panen, dua pisau dan mobil Xenia Hitam Nopol BK 1597 KY.

Kapolres Langkat AKBP Mardiyono didampingi Kasat Reskrim AKP Aldi Subartono dan Kasat Narkoba AKP SR Tambunan mengaku, penangkapan ketiganya berawal dari Giat Hunting personil Satlantas Polres Langkat.

Dikronologikan, penangkapan dimulai ketika mobil rentalan kawanan melaju dari NAD ke Medan. Saat dimintakan berhenti, pengemudi malah tancap gas sampai akhirnya belok ke SPBU dikawasan Kelurahan Perdamaian, Stabat. Petugas yang mengejar, melihat dua penumpang lari menuju toilet.
Sementara, seorang diantaranya kabur meninggalkan rekannya yang teronggok di balik jok mobil.

Amir dan Ndan yang sembunyi di toilet berhasil diringkus begitu juga Ami di dalam mobil dan Syarifuddin (40) disebut-sebut warga Lhokseumawe berhasil kabur dan hingga kini masih dalam pengejaran petugas.(mag-4)