28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14091

Hari Ini, 600 Sopir Angkot Ancam Mogok

Warga Bakal Telantar

MEDAN- Sebanyak 600 sopir angkutan kota (angkot) mengancam akan melakukan mogok di  Terminal Pinang Baris dan Amplas, menolak rencana pembatasan dan kenaikan harga BBM, serta masih banyaknya angkutan plat hitam yang beroperasi sebagai angkutan umum, Senin (16/1) hari ini. Akibatnya, warga yang hendak berangkat melakukan aktivitas di awal pekan bakal telantar.

“Keluarga besar Kesper Sumut memastikan akan melakukan aksi mogok di enam trayek supir angkot besok pagi (Senin 16/1). Kita akan melakukan aksi di Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris,” ujar Kordinator Keluarga Besar  Sopir dan Pengemudi (Kesper) Sumut, Israel Situmeang, Minggu (15/1).
Menurutnya, trayek yang akan melakukan aksi mogok yakni Koperasi 64 , 07 , 34 , Morina 78  dan Rahayu 124  dan 120.  Israel menilai Dishub Medan dan Polresta Medan belum serius dan masih setengah hati menertibkan mobil plat hitam yang beroperasi sebagai angkutan danadanya wacana pembatasan BBM.

Kesper telah melakukan sosialisasi kepada organda dan para supir untuk melakukan aksi mogok.
“Dalam aksi nanti kita tidak akan melakukan sweeping kepada para supir lainnya, karena kami ingin
berjuang untuk para supir angkutan, dan kami yakini akan mendapatkan dukungan,”ujarnya.

Israel juga mengatakan, jika aksi mogok mereka tidak mendapatkan tanggapan dari Pemko, Kesper akan melakukan aksi serupa hingga Selasa (17/1).
Disinggung mengenai izin dari pihak kepolisian, Israel mengakui telah meminta izin beberapa hari sebelumnya dan telah mendapatkan tanggapan positif dari petugas kepolisian.

Terkait aksi mogok tersebut, Kepala Bidang Lalulintas Jalan Dinas Perhubungan, Toga Aruan mengaku pihaknya belum mendapat laporan adanya rencana aksi mogok supir angkutan tersebut.

“Kita belum dapat kabar akan rencana mogok tersebut. Akan tetapi jika Kesper melakukan aksi mogok, maka kita akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polisi terkait penelantaran penumpang,”tegasnya. (uma)

Banyak Celah Bermain

Rencana Penerimaan Siswa Baru Sistem Online

MEDAN-Rencana Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan memberlakukan sistem online dan tes prediksi dalam penerimaan siswa baru (PSB) 2012, hanya akan membuka peluang bermain.

“Sistem online yang diterapkan Disdik Medan sangat bagus, namun tes prediksi mundur ke belakang karena sudah dilakukan Disdik Medan sebelumnya,” kata anggota Komisi B DPRD Medan, HT Bahrumsyah, Minggu (15/1).

Menurutnya, tahun 2010 Disdik Medan sudah menerapkan tes prediksi dengan proporsi 70 persen dan 30 persen yaitu 70 persen diperuntukkan bagi siswa yang memiliki nilai tinggi saat ujian akhir nasional (UAS). Sedangkan sisanya untuk siswa dengan nilai tidak mencukupi namun secara inteligence quotient (IQ) bisa masuk ke sekolah negeri. Saat penerapan sistem itu, celah siswa titipan cukup banyak. Jadi apabila itu kembali diterapkan berarti Disdik Medan belum memiliki terobosan untuk menghilangkan siswa titipan di tiap sekolah khususnya sekolah negeri.

“Yang lalu saja banyak siswa titipan padahal tidak ada wewenang dari sekolah untuk menentukan siapa saja yang lulus. Apalagi dengan sistem online yang juga ada andil dari pihak sekolah,” ucapnya.

Menurutnya, penerapan sistem online dan tes prediksi ini sangat rancu, karena tidak diketahui bagaimana sistem penilaiannya. Nrgitu juga pengawasannya juga tidak jelas karena secara keseluruhan tidak ada yang mengetahui bagaimana sistemnya.

“Sistemnya hanya diketahui disdik dan sekolah saja. Tidak ada yang tahu bagaimana pelaksanaan dan pengawasannya,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Rajab Lubis menyebutkan, sistem penerimaan siswa baru di Kota Medan tahun 2012 dengan sistem online dan tes  prediksi. Dijelaskannya, sistem online dilakukan agar seluruh siswa yang tinggal di pinggiran Kota Medan bisa masuk sekolah favorit di Kota Medan dengan tiga pilihan sekolah. (adl)

Daging di Pasar Harus dari RPH Mabar

Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Mabar Medan, Putrama Alkhairi bertekad untuk memperbaiki keberadaan rumah potong hewan. Seperti apa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Adlansyah Nasution dengan Putrama Alkhairi.

Apa yang Anda lakukan untuk memperbaiki rumah potong hewan?

Secara internal akan dilakukan pembenahan agar bisa menerima kunjungan dari berbagai pihak untuk membuktikan bahwa RPH sudah layak dijadikan sebagai tempat pemotongan hewan. Langkah yang akan dilakukan antara lain dengan melakukan konsolidasi internal termasuk koordinasi dengan badan pengawas.

Bagaimana dengan rumah potong hewan liar?

Saya sudah mendapat data mengenai keberadaan RPH liar di Medan. Langkah awal, RPH liar pemotongan babi akan menjadi prioritas pertama kali ditertibkan. Kita akan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Keluatan Medan, Satpol PP serta Polresta Medan.

Setelah itu apa lagi yang ditertibkan?

Pemotongan lembu dan kambing karena masih banyak peternak dan penjual daging di pasar yang mengambil pasokan daging dari pemotongan tidak resmi. Namun, saya akui ada kendala mengapa peternak tidak mau memotong di RPH Mabar Medan. Setelah ditelusuri ke lapangan, kendala itu berupa beredarnya surat dari sebuah LSM peternak yang menyatakan bahwa pemotongan di RPH Mabar Medan tidak sesuai standar dan tidak layak.

Apa yang harus dilakukan?

Kita akan berkoordinasi dengan Kadin dengan menyurati pemerintah otoritas peternak Australia bahwa RPH Mabar tidak bermasalah. Setelah itu, kita akan menjalin MoU dengan PD Pasar untuk kesepakatan bahwa tidak boleh ada daging yang dijual di pasar selain dari RPH Mabar Medan. Selain itu pengawasan juga akan dilakukan bersama-sama dengan PD Pasar, PD RPH dan Distanla Medan daging di pasaran. Bulan Januari ini semuanya sudah terlaksana. (*)

KRI Dewaruci Jadi Duta Wisata

SURABAYA- Tanda tangan memorandum of understanding (MoU) mewarnai pelepasan KRI Dewaruci, Minggu (15/1). MoU dibuat TNI AL bersama Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan mengetengahkan promo Wonderful Indonesia. Sehingga pencitraan bidang pariwisata di Indonesia semakin mantap.

Penandatanganan itu dilakukan Wakil Menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno. Tepatnya sebelum pelayaran kapal latih TNI AL itu diberangkatkan.

Di kesempatan itu, Sapta Nirwandar mengatakan, nama KRI Dewaruci sangat dikenal. Baik di lingkup nasional maupun internasional. Kegagahan kapal buatan Jerman itu tidak asing lagi bagi masyarakat. Didukung keuletan dan keramahan kadet serta anak buah kapal. “Itu ciri yang dimiliki KRI Dewaruci sejak dulu,” ungkapnya.

Wajar jika persinggahan KRI Dewaruci selalu mendapat sambutan meriah. Kenyataan itu yang dijadikan sasaran untuk mempromosikan citra Wonderful Indonesia. Apalagi pelayaran kali ini paling lama sepanjang sejarah. Banyak negara yang akan disinggahi. Di setiap negara itu, banyak orang yang suka dan menyambut kapal tersebut.

“Pasti efektif dan tepat sasaran untuk mengenalkan pariwisata di,” papar Sapta.
Dia juga menambahkan, promo itu sekaligus untuk merealisasikan target penyerapan wisata di Indonesia. Tahun ini, ditargetkan jumlah wisatawan yang datang di Indonesia mencapai delapan juta orang. Untuk mencapainya, kata Sapta, perlu kerja sama dan sinergi dengan pihak lain. “Salah satunya TNI AL melalui pelayaran KRI Dewaruci,” jelasnya.

Pernyataan itu diperkuat Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Soeparno. Dia menjelaskan, pelayaran kali ini berbeda dengan biasanya. Sebab, di Amerika Serikat direncanakan KRI Dewaruci mengikuti Operation Sail 2012 dalam rangka 200 tahun Perang Besar. “?Momen itu akan menjadi ajang efektif promo wisata,” ungkapnya.

Pelayaran KRI Dewaruci kemarin merupakan terpanjang. Jarak jelajahnya diperkirakan 27 ribu mil. Hampir setara dengan mengelilingi duni. Pelayaran yang membutuhkan waktu 277 hari ini dipimpin Letnan Kolonel (p) Harris Bima.
Menurut rencana kapal ini akan bersinggar di 21 negara dan empat benua. KRI kembali mendarat di Surabaya, diperkirakan 16 Oktober mendatang. Rute awal, KRI berangkat dari Surabaya-Papua- dan langsung berjalan ke arah Samudra Pasifik lalu ke Amerika. (riq/puj/jpnn)

Anak Pengusaha Rumah Makan Dihajar

Geng Motor Beraksi Lagi

MEDAN- Geng motor beraksi lagi.  Minggu (15/1) dinihari, kawanan geng motor menganiaya anak pengusaha Restoran Minang Setia Jalan Panglima Denai Medan bernama Ijal. Pemuda berusia 19 tahun itu terpaksa harus menjalani perawatan di RS Pirngadi Medan, karena menderita luka serius di bagian kepala dan tubuh setelah dikeroyok kawanan geng motor.

Informasi yang himpun, petaka itu berawal saat Ijal disuruh keluarganya membeli nasi goreng. Dengan mengendarai sepeda motor berangkat. Namun, dinihari temannya mendapat kabar  kalau Ijal terbaring kritis di Rumah Sakitn Pirngadi Medan akibat diserang dan sepeda motornya dirampok.
Mendengar kabar tersebut, keluarga Ijal dan para tetangga langsung pergi ke  rumah sakit  melihat Ijal. Menurut informasi di rumah sakit, Ijal di pukuli dan sepeda motor  nya dilarikan saat melintas di Jalan Menteng VII.  Saat itu Ijal berpapasan dengan  sekelompok geng motor). Tiba-tiba Ijal yang tidak tahu apa-apa langsung dihadang puluhan pengendara sepeda motor dan langsung dipukuli. Ijal sempat minta tolong namun tak dipedulikan dan terus dipukuli hingga sekarat.

Setelah puas memukuli, kawanan geng motor melarikan sepeda motor yang dikendarai Ijal ke arah Jalan Denai Medan.Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga yang dikonfirmasi menjelaskan masih melakukan penyelidikan. (mag-5)

Pintu Digembok, Dokter Jaga tak Ada

Puskesmas Rawat Inap di Medan Utara

MEDAN-Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, dr Edwin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke puskesmas rawat inap di kawasan Medan Utara, Jumat (13/1) malam.

Dari empat puskesmas yang dikunjunginya, tiga tidak beroperasi dan terkunci. Hal tersebut membuat dr Edwin marah. Edwin kemudian menggedor pintu besi. Seorang ibu sedang menggendong anaknya keluar dari Puskesmas Kecamatan Medan Deli di Jalan Kol Yos Sudarso yang merupakan puskesmas unggulan di Medan Utara.

“Ibu siapa?” tanya Edwin. “Penjaga malam di sinin (puskesmas),” kata ibu itu. “Mana petugas dokter jaganya? Ibu yang menjaga di sini? Kenapa pintu masuk itu tergembok, dan bagaimana bila ada pasien yang datang membutuhkan pertolongan. Siapa yang menangani disini,” kata Edwin.
“Iya Pak, saya penjaga di sini. Dokter jaganya datang jam 08.00 malam, ini masih pertukaran shift dan sebentar lagi dokter jaga itu juga datang,” ujar penjaga malam itu.

Edwin mengatakan, akan memberikan sanksi tegas terhadap empat tenaga medis dan dua dokter jaga yang seharusnya ditempat.
“Ini sudah lewat jam 08.00 WIB. Seharusnya puskesmas rawat inap tidak boleh kosong harus ada yang menjaga. Dan waktu shift tidak boleh terlalu lama, harus bergantian dan diatur oleh kepala puskesmas. Saya akan beri sanksi tegas kepada seluruh yang piket,” jelasnya.

Kondisi yang sama juga terjadi di Puskesmas Belawan Jalan PJKA, Kecamatan Medan Labuhan, pintu terkunci dengan gembok. Parahnya lagi, tak ada petugas jaganya.

Seorang wanita bernama Yani menjelaskan kalau kondisi puskesmas tersebut memang selalu kosong.

“Tidak ada orang di sini Pak. Perawat juga tidak ada dan tidak pernah masuk malam hari. Sedangkan kepala puskesmas Belawan hanya memantau saja. Begini lah kondisinya Pak, biasanya ada pasien yang datang harus mengantre lama,” cetusnya.

Kondisi memperihatinkan juga terlihat di Puskesmas Rawat Inap Terjun Kecamatan Medan Marelan yang kondisinya juga terkunci.
“Puskesmas ini yang sangat parah, tak ada satu pun orang yang berada di sini untuk menjaganya. Kalau seperti ini bisa dicuri seluruh perawatan medis di sini,” jelas Edwin.

Dari hasil sidak tersebut, hanya Puskesmas Rawat Inap Pekan Labuhan yang seluruh petugas medisnya selalu siap berjaga di lokasi.
“Puskesmas ini memang unggulan karena pelayanannya yang baik dan memadai. Ini harus menjadi contoh bagi puskesmas rawat inap yang lain,” jelasnya.
Dijelaskannya, sidak yang dilakukan sebagai bentuk pembinaan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas puskesmas rawat inap. Sedangkan untuk petugas medis yang tidak mematuhi aturan yang ada, akan diberikan sanksi tegas saat melakukan apel Senin (16/1) hari ini.
“Untuk petugas yang kebetulan jaga pada saat malam itu akan langsung terus kita tarik ke Dinkes Medan untuk mendapatkan pembinaan. Saya tak akan memberikan kompensasi kepada siapapun tanpa terkecuali. Teguran keras tertulis akan segera saya sampaikan kepada yang bersangkutan,” bebernya. (adl)

Melinda Sedih tak Dikenal Anak

Ditinggal Lima Hari

JAKARTA – Pedangdut Melinda mengaku sangat sedih karena sang anak tak mengenalnya lagi. Ini lantaran sibuk manggung hingga 22 kota di Tanah Air.

“Tadi pas bertemu anak aku sampai nggak kenal sama aku. Sedih banget jadi pengen nangis,” ujar pelantun Cinta Satu Malam ini saat ditemui dalam acara Gathering Corsa Motorcycle Tire di Mal Glodok, Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu (14/1).
Melinda menceritakan, buah hatinya bernama Putri Maharani Supardi itu tak mengenali lantaran ia mengenakan kacamata. Bahkan sang anak terlihat takut hingga menangis saat hendak digendong.

“Pas aku buka kacamata, dia melihat dulu baru akhirnya mau digedong sama aku. Mungkin juga karena dia sudah ditinggal lima hari makanya begitu,” paparnya.

Untungnya, Melinda sempat membelikan hadiah untuk anaknya. Buah cinta hasil pernikahan sirinya dengan sang mantan suami yang juga Bupati Cirebon Dedi Supardi itu merasa senang saat dihadiahi boneka. “Aku tadi membelikan anak aku boneka ‘Shaun the Sheep’. Langsung dipeluk sama dia, dan digigit-gigitin. Memang dia senang banget sama boneka. Di rumah juga full boneka, banyak di rumah,” tandasnya.(net/jpnn)

Bongkar Muat, Kapal Kargo Meledak

SEOUL- Belum tuntas proses pencarian korban dan penyelidikan penyebab kecelakaan kapal pesiar Costa Concordia di Italia, kecelakaan laut kembali terjadi. Kali ini di perairan Korea Selatan (Korsel).

Sebuah kapal kargo milik Korea Selatan (Korsel) meledak usai bongkar muat minyak di perairan dekat Pulau Jawol, sekitar 32 kilometer dari kota pelabuhan Incheon di pesisir barat Korsel, Minggu (15/1). Akibat ledakan itu, delapan orang yang terdiri atas lima warga Korsel dan tiga warga Myanmar masih hilang hingga saat ini. Pencarian korban masih terus dilakukan penjaga pantai dan Angkatan Laut Korsel.

Pemilik kapal menduga, kapal meledak akibat kebocoran bahan bakar dari tangki. “Kami yakin, ada yang salah selama proses pengeluaran bahan bakar yang tersisa dari tangki minyak,” terang dari Doora Shipping, perusahaan pemilik kapal, kepada kantor berita Yonhap, Jepang. “Kapal tersebut biasanya mengirimkan solar. Tetapi, sekarang (kemarin) memuat bensin. Saat ini kami tengah menyelidiki adakah kaitannya dengan ledakan tersebut,” tandasnya.
Ledakan itu menyebabkan kapal seberat 4.198 ton itu setengah tenggelam. Pihak Penjaga Pantai Korsel menepis kemungkinan insiden ini disebabkan aksi permusuhan Korut. “Ledakan ini terjadi jauh di sebelah Selatan perbatasan laut dengan Korea Utara. Kecil sekali kemungkinan ini disebabkan aksi Korut,” tutur juru bicara Penjaga Pantai Korsel.(net/jpnn)

Mobil Plat Merah Terperosok ke Parit

MEDAN-Mobil Suzuki Escudo plat merah bernomor polisi BK 1819 H, terperosok dan tersangkut di sisi parit di Jalan Tengku Amir Hamzah, tepatnya  Perumahan Griya Dome, Keluarahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Minggu (15/1) sekitar pukul 07.00 Wib. Akibat kejadian tersebut, pengendara mobil mengalami luka serius di bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit.

Roy, seorang warga yang menyaksikan kejadian mengatakan, pagi itu mobil Suzuki Escudo yang  dikendarai seorang pria dengan kecepatan tinggi mencoba mengelakkan kendaraan di depan yang tengah berhenti karena macet.

Namun karena tak bisa dielakkan sopirnya mencoba membanting stir mobilnya hingga  menabrak tembok pembatas jembatan dan terperosok dan menggantung di sisi parit.

Tidak hanya itu saja bahkan tiang imbauan milik pemko ikut tertabrak  hingga patah dan hampir menimpa rumah warga.
“Dia (supir) coba mengelakkan mobil di depannya, cuma karena macet dia nggak sempat berhenti dan langsung menabrak tembok pembatas jembatan. Sopirnya laki-laki dan mengalami luka di bagian kepala,” ujarnya.

Mobil baru selesai dievakuasi sekitar pukul 13.05 WIB dan sempat terjadi kemacetan di sekitar lokasi. Dari informasi, mobil dinas tersebut memiliki plat ganda dengan nomor yang sama namun berbeda warna yakni hitam dan merah. (uma)

Rp4 Triliun Dana BOS Sudah Disalurkan

MEDAN- Kuartal pertama penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah  disalurkan oleh 29 provinsi atau sekitar 90,4 persen dengan nilai nominal total penyaluran sekitar Rp4 triliun lebih. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dalam seminar pendidikan yang berlangsung di Hotel Aryaduta Medan, Minggu (15/1).

“Dana BOS tahap pertama atau kuartal pertama untuk 2012 sudah hampir rampung seluruhnya. Sekarang ini sudah  90,4 persen dananya disalurkan atau nominalnya sekitar Rp4 triliun lebih,” ujarnya. Sesuai rencana, kata M Nuh, dana BOS tahap pertama sudah mulai disalurkan pada minggu kedua atau sekitar tanggal 9 hingga 16 Januari 2012. Namun sebelum tenggat waktu itu berakhir, teryata hampir semua daerah sudah menyalurkannya ke sekolah-sekolah penerima bantuan.

Menurut dia, hal itu merupakan prestasi yang luar biasa, karena hanya dalam waktu satu minggu sudah hampir rampung disalurkan. Karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, bisanya penyaluran tahap pertama baru rampung pada bulan ketiga setiap triwulan.

“Ini prestasi yang belum pernah diraih dalam penyaluran dana BOS yakni hanya dalam satu minggu. Alhamdulillah saat ini sudah mencapai 90,4 persen. Biasanya angka itu bisa diraih pada bulan ketiga dari satu triwulan. Nah, ini bulan pertama minggu kedua dan ketiga sudah tersalur 90 persen lebih. Bagi daerah yang belum, masih kita tunggu sampai Senin besok (hari ini, Red), dan saya yakin semua daerah sudah menyalurkan sesuai waktunya,” ungkapnya.
Saat ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tidak lagi berkonsentrasi pada penyaluran dana BOS, karena sudah dianggap cukup baik. “Karena penyalurannya sudah cukup baik, kita lebih berkonsentrasi pada pendampingan agar penggunaannya lebih tepat sasaran dan sesuai peruntukan,” ucapnya.
Pendampingan dilakukan menurutnya, untuk menghindari penyimpangan, dan tepat sasaran. Disinggung mengenai adanya wacana pidana atas bentuk penyelewengan dan keterlambatan penyaluran dana BOS, Nuh mengaku belum memikirkan wacana tersebut.

“Jika memang terjadi korupsi atau penyimpangan diminta atau tidak diminta pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut. Dan apabila ada ditemui indikasi korupsi, kami akan segera mengirimkan tim untuk melakukan verifikasi di lapangan. Seandainya sampai terbukti, maka hukum pidanya bisa berlaku,” tegasnya.(uma)