28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14115

Jenderal Tangkap Pilot Lion Air

Pesta Sabu di Makassar

JAKARTA-Oknum pilot maskapai Lion Air berinisial HA ditangkap Badan Narkotika Nasional. Hingga tadi malam, HA masih diinapkan di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur.

“Paginya langsung kami bawa ke Jakarta dengan penerbangan pertama. Statusnya masih terperiksa,” ujar Direktur Narkotika Alami Brigjen Benny Mamoto pada Jawa Pos, Rabu (11/1).

Pilot HA ditangkap di kamar 308, studio karaoke Grand Clarion, Makassar. Dia dibekuk bersama seorang pengusaha lokal berinisial H dan temannya D. Juga ada tiga wanita berinisial A, D, dan S. Saat ditangkap, di saku HA ada sabu seberat 0,3 gram. “Yang jelas, memang sudah ada informasi dari masyarakat sebelumnya,” ucap alumnus Akpol 1985 ini.

Benny yang turun langsung dalam penangkapan mengatakan status HA dan teman-temannya akan jelas dalam lima hari ke depan. “Dari pemeriksaan sementara, dia hanya oknum saja. Ini bisa terjadi pada profesi apapun. Kalau dia korban kita akan rekomendasikan rehabilitasi. Namun, lain perkara jika mereka ternyata sindikat penjual,” ujarnya..
Secara terpisah, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan pihaknya telah mengikuti standar keamanan penerbangan. Pengecekan kesehatan mengikuti aturan yang berlaku. “Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara sampling (random), baik waktu maupun personelnya yang berbeda,” papar Edward yang juga menyebut peristiwa itu murni kesalahan pribadi.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menuturkan regulator memiliki standar pemeriksaan kesehatan. Menurutnya, maskapai seharusnya memiliki jadwal pemeriksaan kesehatan rutin untuk karyawannya. “Dalam 2 x 24jam, tentu kandungan zat-zat berbahaya akan hilang. Maka itu, airline harus melakukan pengecekan secara rutin,” ungkapnya.

Anggota komisa A DPRD Sumatera Utara, Raudin Purba saat dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan jika tindakan yang dilakukannnya adalah perbuatan yang menyalah dan melanggar etika penerbangan.

Menurut Raudin, seharusnya pilot mampu menjaga hal-hal yang positif dan menghiundarkan dari kegiatan yang negatif seperti mengkonsumsi narkoba, mengingat dirinya bertugas untuk kepentingan hidup orang banyak.
“Jika memang dia terbukti menggunakan sabu-sabu pilot tersebut harus dihukum berat. Karena dengan apa yang dilakukannnya bisa membahayakan nyawa orang banyak. Ini kan namanya membunuh secara tidak langsung. Selain itu tindakan pilot tersebut juga telah menghancurkan nama instansi penerbangan dan pekerjaannya sebagai seorang pilot,” tegasnya.

Dirinya berharap, untuk rekrutmen pilot kedepannnya harus dilakukian pengawasan yang sangat ketat agar hal ini tidak terulang kembali. “Selain pengawasan dalam masa perekrutran, lembaga perusahaan juga seharusnya melakukan pengawasan rutin. Mengingat perbuatan yang salah dilakukan bukan karena hanya adanya kemauan saja melainkan adanya kesempatan dan lemahnya pengawasan,” himbau Raudin. (rdl/wir/dyn/uma/jon)

31 Tewas Digigit Anjing Gila

Medan Masuk Urutan Tiga Besar

MEDAN-Ada 3.790 kasus digigit anjing gila di 33 kabupaten/kota di Sumut. Dari jumlah tersebut 2.674 orang telah diberi vaksin anti rabies (VAR) dan sebanyak 31 orang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi akut (bersifat zoonosis) yang menyerang susunan saraf pusat.

“Rabies disebabkan virus akibat gigitan anjing gila, kera dan kucing. Spesimen hewan yang rabies positif ada 17 ekor,” kata Kadis Kesehatan Sumut, dr Candra Syafei SpOG melalui Kepala Seksi Bimdal P2 Sukarni, SKM, Rabu (11/1) di ruang kerjanya.

Dijelaskannya, kasus tertinggi rabies ada di daerah Simalungun sebanyak 401 kasus, disusul Samosir 359 kasus, Medan 346 kasus, Tapanuli Utara 293 kasus dan Dairi 290 kasus. Namun jumlah lyssa ( positif rabies) yang meninggal terbanyak di Nias Selatan yaitu 7 orang dengan 131 jumlah kasus gigitan dan diberi VAR 72 orang.

“Di Nias jumlah kasus gigitan anjing 115 orang dan diberi VAR 105 orang, yang meninggal 3 orang. Namun, tidak ada spesimen hewan positif setelah diperiksa otaknya di laboratorium,” jelas Sukarni.

Mengenai adanya kasus kematian tetapi tidak ditemukan spesimen hewan positip, kata Sukarni, kemungkinan anjingnya lari atau anjing liar dan tidak ditemukan.

“Jadi bisa saja ada kasus kematian walaupun spesimen hewan positipnya tidak ada. Terpenting pencegahan rabies ini, masyarakat yang memelihara hewan jangan lupa memberi vaksin,” terangnya.

Disebutkannya, bagi orang yang terkena gigitan anjing, kucing atau kera, agar segera mencuci luka gigitan dengan sabun, detergen lain dan air mengalir selama 10 sampai 15 menit. Beri antiseptik dan segera ke puskesmas atau rabies centre untuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.

“Luka gigitan dengan resiko tinggi seperti di bagian jari tangan atau kaki, daerah bahu atau daerah pusat ke atas. Untuk menghindari resiko penularan diberkan VAR. Amati hewan yang menggigit selama dua minggu, bila mati segera diberi VAR legkap,” sebutnya.

Mengenai pemberian VAR untuk resiko tinggi tersebut, hari pertama diberi 2 vial, hari ke tujuh diberi 1 vial, hari ke dua puluh satu diberi 1 vial tapi ini tidak diberikan kalau anjingnya tidak rabies. Saat ini, belum semua kabupaten/kota yang memiliki rabies centre walaupun sudah dapat menangani kasusnya.

“Padahal di daerah endemis harus ada rabies centre di rumah sakit ataupun di puskesmas dengan tenaga yang terlatih dan memiliki obat VAR serta memiliki ruangan perawatan khusus. Dari pusat dan provinsi, masing-masing hanya menyediakan 10 sampai 20 persen VAR. Sisanya diharapkan Pemda menyediakan VAR sebanyak 60 sampai 70 persen dari jumlah kasus gigitan hewan penular rabies,” bebernya. (mag-11)

Mobil Muhaimin Mogok, Picu Tabrakan Beruntun

MALANG-Tabrakan beruntun yang melibatkan rombongan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar terjadi di Malang, Jatim, kemarin (11/1). Tak tanggung-tanggung, kecelakaan rombongan pengantar Muhaimin tersebut melibatkan delapan kendaraan sekaligus.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan Letjen S Parman, kawasan Lowokwaru, Kota Malang. Hanya berselang 30 menit setelah rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melintas.

Selain Muhaimin, dalam barisan kendaraan itu ada staf dan protokoler Kemenakertrans, Kementerian Agama, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), serta pengurus PB NU. Mereka termasuk rombongan presiden yang hendak menghadiri pembukaan Muktamar XI Jamiyah Ahlith Thoriqoh Al-Mutabaroh An-Nahdliyah di Ponpes Al Munawwariyah, Sudimoro, Bululawang.

Kecelakaan yang melibatkan delapan mobil itu dipicu mobil Mercedes berpelat RI-28 (ditumpangi Muhaimin, Red) yang tiba-tiba mogok ketika melaju kencang.
Karena mobil RI-28 tersebut berhenti mendadak, iring-iringan mobil di belakangnya tak bisa mengendalikan laju kendaraan.

Tiga di antara delapan kendaraan itu, termasuk RI-28, masih bisa melanjutkan perjalanan. Namun, lima kendaraan lainnya rusak parah dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Lima kendaraan itu adalah Kijang Innova pelat merah N 430 AP, Innova N 1601 DT, Toyota Altis N 302 DP, Toyota Avanza W 329 PP, dan Toyota Avanza silver L 1787 EK. Kendaraan-kendaraan tersebut akhirnya dipindahkan dengan cara diderek karena mesin serta rodanya tidak berfungsi.

Kanitlaka Polres Malang Kota Ipda I Gusti A. Ananta menjelaskan, kecelakaan itu termasuk musibah yang sulit diprediksi. Sebab, pe- micunya adalah mesin mobil Mercedes yang rewel. “Menurut keterangan saksi, mobil itu sempat didorong dulu, baru bisa jalan lagi. Ada seorang staf kementerian yang pinjam helm dan membonceng patwal seusai mendorong mobil,” katanya.

Kapolres Malang AKBP Teddy Minahasa Putra membenarkan bahwa mobil Menakertrans mogok sehingga memicu kecelakaan beruntun.  “Mobil Menakertrans mogok tiba-tiba. Kendaraan di belakangnya tidak jaga jarak aman,” ucapnya. (yos/jpnn/c5/nw)

Bom Guncang Pasar, 35 Tewas

PESHAWAR-Teror bom masih terus menghantui Pakistan, kemarin (10/1). Ledakan bom mengguncang Pasar Jamrud di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan merenggut sedikitnya 35 nyawa dan lebih dari 60 orang terluka.
Akibat ledakan, jalanan di depan pasar yang sedang ramai pengunjung itu menjadi berlubang. Genangan darah dan serpihan tubuh manusia terserak di salah satu sudut paling rawan di Pakistan tersebut.

Mutahir Zeb, pejabat senior Khyber, mengutuk serangan mematikan tersebut. Sayangnya, tak ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. “Penyelidikan awal menyebutkan bahwa bom yang disembunyikan dalam mobil pick-up itu dipicu dengan remote control. Target serangan juga belum jelas,” ungkapnya.
Selain korban jiwa, ledakan tersebut juga menyebabkan sedikitnya 15 kendaraan hancur. Tak kurang dari sembilan kios yang berada di pasar tersebut juga rusak parah. Bola api yang muncul akibat ledakan juga sempat membuat warga panik.
Ledakan bom kemarin, bukan merupakan yang pertama di Pakistan. Sejak 2007, ratusan ledakan bom merenggut ratusan nyawadi negara yang konon menjadi sarang militan Taliban dan Al Qaeda itu.

Operasi pemberantasan militan bersama pasukan Amerika Serikat (AS) dan militer asing lainnya tak juga berhasil meredam teror bom di Pakistan. (AP/AFP/hep)

Gatot ‘Berguru’ dengan Mantan Pejabat Sumut

Pelaksana tugas (Plt) Gubsu H Gatot Pudjo Nugroho ST  melakukan silaturahmi dengan  mantan pejabat Sumut, di rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Selasa (10/1).

Kegiatan itu bertujuan untuk mengajak  para orangtua, senior agar tetap ikut terlibat  dalam proses program pengembangan kab/kota di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Dalam kesempatan itu, Gatot mengatakan acara ini merupakan keinginannya selama ini. Soalnya dalam berbagai kesempatan presiden mengajak seluruh elemen  dalam pelaksanaan program pembangunan lebih dilakukan  dengan pendekatan inovatif dan merespon dinamika yang ada di masyarakat.

“Dalam konteks itu, kami yang masih muda ingin banyak belajar  kepada senior untuk mendapat masukan  agar Sumut mempunyai daya saing dan menjadi center poin pertumbuhan pemerintah di  wilayah barat,” jelas Gatot.
Pertemuan tersebut dipandu langsung Sekda Provsu H Nurdin Lubis SH, MM, dan memberikan kesempatan kepada para mantan pejabat Sumatera Utara untuk memberikan masukan.

H Amru Daulay SH mantan Bupati Mandailing Natal mengungkapkan berbagai intrik dan pemberitaan media telah menyebabkan Gatot bimbang mengambil kebijakan.

Dia menyebutkan Plt itu tidak ada  bedanya dengan definitif, karena itu berbuatlah. “Pesan saya, kembalilah ke jati diri seorang Gatot yang memiliki pendirian yang kuat, perbaikan internal di lingkungan pemprovsu dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Manusia yang ada untuk kemajuan Sumut,” saran Amru Daulay.

Beda halnya dengan H Bachtiar Djafar. Mantan Wali Kota Medan ini mengatakan seorang kepala daerah harus memiliki ketegasan dan keberanian karena teladan bagi masyarakat. “Apabila sudah sesuai dengan peraturan, agama dan adat, kalau yakin benar jalankan,” tegas Bachtiar.

Sementara itu, mantan Bupati Tapanuli Selatan  H Toharuddin Siregar dan mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara  Lundu Panjaitan SH, MA berharap pada era kepemimpinan Gatot, Bandara Kuala Namu dan Jalan Tol Medan-Tebing Tinggi dapat diselesaikan.

“Kendati tidak terealisasi kami masih dapat memakluminya karena tidak sepenuhnya kewenangan berada di tingkat provinsi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Lundu Panjaitan mengatakan informasi yang beredar di masyarakat bahwa  untuk mendapatkan suatu jabatan eselon di jajaran Pemprovsu telah terjadi tawar menawar jabatan, jika ini benar sangat disayangkan. Untuk itu  Lundu berharap agar Gatot dapat menertibkannya.  Menanggapi hal tersebut, Gatot  meyakinkan bahwa tawar-menawar jabatan tidak terjadi pada level pemerintah provinsi. Dan  menegaskan tidak pernah meminta ataupun menerima pemberian baik dari staf maupun pejabat dalam urusan penempatan di posisi struktural.

Untuk mendapatkan jabatan tertentu di Pemprov Sumut, dirinya hanya meminta seluruh staf dan pegawai membuktikannya dengan memberikan kinerja yang baik sesuai visi-misi membangun Sumut.

“Bila terbukti ada saya mengambil uang dari jabatan, saya siap mundur. Karena itu di awal 2012 ini kami akan melakukan evaluasi dalam rangka pemanfaatan visi misi rakyat tidak bodoh, rakyat tidak lapar, rakyat tidak sakit, dan rakyat punya masa depan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gatot mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan dan berjanji akan menelaah berbagai masukan yang diberikan para senior untuk kemajuan Sumut ke depan.  Gatot juga berharap agar komunikasi untuk menjaring masukan dari para mantan pejabat yang sudah dibina dapat berkelanjutan, baik melalui pertemuan langsung ataupun telepon.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provsu Dr Asren Nasution, MA mengatakan pertemuan dengan mantan kepala daerah dan pejabat II  pemprovsu ini yang pertama kali dilakukan dalam sejarah pemerintahan Sumut.(sih)
Ini merupakan wujud dari komimen Plt Gubsu untuk membuka diri membangun komunikasi lintas elemen terutama kepada para sesepuh, senior yang pernah memberikan yang terbaik bagi pembangunan Sumut.

Hadir juga dalam kesempatan tersebut mantan Wali Kota Medan H Abdillah Ak, MBA, mantan Bupati Karo Dr Ir Meneth Ginting, mantan Wakil Walikota Medan  Ramli Lubis, mantan Bupati Tapanuli Tengah H Panusunan Pasaribu, mantan Aspemmum Pemprovsu Pandapotan Nasution, dan Staf Ahli di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.(sih)

Proyek Pembangunan Fly Over Simpang Pos Telan Biaya Rp120 M

Baru Diajukan ke Menteri, Segera Buka Tender

MEDAN-Biaya pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Pos masih dalam proses ke Pemerintah Pusat. Biaya yang diajukan untuk pembangunan tersebut ke Menteri PU yang diteruskan ke Menteri Keuangan sebesar Rp120 miliar.

“Program biaya yang diajukan ke Menteri PU dan Menteri Keuangan sebesar Rp120 miliar. Namun, sampai saat ini masih dalam proses di Pemerintah Pusat,” kata Simalatua Sinaga, Kasatker Metropolitan
Balai Jalan dan Jembatan Kementrian PU Wilayah Sumut, Rabu (11/1) siang.

Dijelaskannya, anggaran yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat tinggal menunggu persetujuan saja. Dikarenakan kontrak anggaran tersebut multiyears.

“Jadi anggaran itu bukan tahunan. Sampai saat ini kita masih menunggu persetujuan dari pusat yang kontraknya multiyears. Prosesnya panjang, namanya Proses PQ,” jelasnya.

Dikatakannya, sampai saat ini pihaknya sedang menyiapkan proses lelang yang prosesnya untuk mencari pemenang proses lelang tersebut.

“Proses lelang sedang kita siapkan, dan rencananya akan kita kabarkan ke media cetak. Sekaligus untuk mencari pemenangnya. Kita berharap bulan Januari secepatnya pembangunan dan peletakan batu pertama. Mudah-mudahan di bulan Maret atau April dimulai pembangunan, yang jelas tahun ini akan dibangun,” bebernya.

Sekadar diketahui, pembangunan fly over Simpang Pos menyisakan tiga persil  (bidang tanah) lagi . Itu pun sudah dikonsinyasikan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan. Untuk mempercepat pembangunan fly over Pemko Medan sudah melayangkan surat pernyataan siap memulai pembangunan ke Pemerintah Pusat.

“Suratnya sudah kita tandatangani dan sudah dikirim ke menteri. Kita sudah siap untuk membangun fly over. Secepatnya,  Insya Allah,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap.

Meski belum ada surat balasan dari pemerintah pusat, wali kota optimis peletakan batu pertama proses pembangunan fly over Jamin Ginting bisa dilakukan akhir Januari, paling lama Februari mendatang.
“Sekarang kita masih menunggu proses dari pusat, karena persiapan pembangunan juga dilakukan pemerintah pusat,” terang Rahudman.

Sebelumnya, Pemko Medan telah menyelesaikan proses pembebasan 130 persil lahan yang terkenan proyek fly over Simpang Pos.

“Konsinyasi penyelesaian pembebasan sisa tiga persil lagi dilakukan bekerja sama dengan PN Medan karena statusnya sedang dalam perkara,” ujar Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri.

Kapan konsinyasi dilakukan? “Suratnya untuk konsiyasi juga sudah di meja Pak Wali, minggu ini sudah bisa konsinyasi,” jelas Syaiful.

Sebelumnya, Kadis TRTB Medan, Syampurno Pohan menegaskan kalau pembebasan lahan sudah berakhir. Jika warga tidak mau menerima ganti rugi, dipersilakan mengambil ganti ruginya di pengadilan.

“Warga kita harapkan dapat menerima harga yang sudah ditetapkan, karena itu hasil penelitian dari tim apresial,” kata Syampurno Pohan.

Menurutnya, untuk pembebasan lahan ini pemerintah pusat sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp8 miliar. Jika alokasi anggaran sebesar itu masih ada sisa, maka akan digunakan untuk pembangunan jalan di kawasan Jamin Ginting.
“Kalau anggarannya masih bersisa nanti akan kita alokasikan untuk pembangunan dan pengaspalan jalan di kawasan Jamin Ginting,” ujar Rahudman.(adl)

PD Pasar Tertibkan PKL Pasar Petisah

MEDAN-Dirut PD Pasar Kota Medan, Benny Sihotang akan melakukan penataan pedagang  kali lima (PKL) di seputaran Pasar Petisah, Jalan Sei Rotan Medan, Kamis (12/1) hari ini.

“Jadi langkah utama yang akan kita lakukan adalah penataan pasar, bagaimana  pasar kita buat nyaman dahulu. Untuk itu besok (hari ini) kita akan melakukan penataan di Pasar Petisah,” kata Benny, Rabu (11/1).

Dikatakannya, langkah penataan dilakukan bukan tanpa solusi, dimana sejumlah PKL yang akan ditata nantinya akan ditampung di  lantai dua Pasar Petisah.

“Selama ini banyak pedagang di lantai dua meninggalkan lapaknya, untuk itu kita akan melakukan penataan kembali dengan mempersilakan pedagang kembali ke lantai dua,” cetusnya.

Diterangkannya, langkah tersebut diambilnya setelah berkonsultasi dengan pihak PT Gunung Karya Kencana Sejahtera (GKKS)  di Pasar Petisah. “Yang jelas kita sudah bekonsultasi dan bekerjasama dengan PT GKKS,” ungkapnya.
Dalam penataan tersebut, tambahnya, sedikitnya ada 500 pedagang informal yang akan ditata ke lantai dua yang tempatnya sudah dipersiapkan seluas 3.000 m2.

“Di sana (lantai dua) sudah kita siapkan di hal dengan luas 3.000 meter. Penataan pasar juga tidak hanya akan dilakukan di Pasar Petisah, PD Pasar juga akan segera memfokuskan penataan di Pasar Sentral  Jalan MT Haryono Medan sebagai langkah utama PD Pasar melakukan penataan di Pasar Petisah dan Pasar Sentral,” cetusnya.
Dijelaskannya, setelah melakukan penataan pihaknya juga akan segara menggenjot sektor bisnis di sejumlah pasar di Medan. “Lebih awal kita lakukan penataan kemudian pada semester dua nanti kita akan menggenjot sektor bisnisnya,” jelasnya.

Sejumlah PKL yang ditemui wartawan koran ini di Pasar Petisah menjelaskan, kalau penataan tersebut harus benar-benar menjadi solusi kepada pedagang. Yang ditakutkan pedagang setelah dipindahkan ke lantai 2 akan semakin sulit untuk berdagang.

“Jangan setelah dipindahkan jualan kami tidak laku, PD Pasar harus mencari solusi terhadap kami pedagang. Kami tidak mau dengan berjualan di dalam gedung retribusi makin tinggi,” jelas Boru Sembiring, seorang pedagang buah.
Menurutnya, untuk fasilitas yang disediakan oleh PD Pasar juga harus diperhatikan.

“Jangan nanti kami sudah pindah fasilitas malah tidak ada, seperti tempat pembuangan sampah sehingga sampah menumpuk di dalam gedung itu. Macam mana pembeli mau datang,” bebernya.

Pedagang lainnya, Asmita yang berjualan sayuran meminta kepada PD Pasar agar para PKL tidak memindahkan para pedagang ke dalam gedung. Karena dikhawatirkan para pembeli tidak akan mau masuk ke dalam untuk membeli dagangan mereka. “Nanti kalau kami dipindahkan pembeli tidak mau membeli dagangan kami. Mau makan apa kami kalau tak ada pembali,” cetusnya. (adl)

Hidup Mati Kinantan Muda

PSMS U-21 VS PTPN 3

TANJUNG GADING-Laga ketiga grup A Inalum Cup 2012 mempertemukan PSMS U-21 kontra PTPN 3, Kamis (12/1). Bagi Ayam Kinantan Muda (julukan PSMS U-21), laga ini harus dimenangkan jika ingin menyambung nafas di turnamen ini.

Kekalahan telak 0-3 di laga pertama atas PON Sumut tentu saja menyulitkan, PSMS. Mau tak mau, kemenangan harga mati yang harus dicapai ketika meladeni skuad PTPN 3. Jerfri Zal, salah satu tim pelatih PSMS meyakini skuadnya bakal bangkit. Namun masih banyak problem yang harus diatasi secepatnya.
Terutama soal mental bertandingan. Usai dikalahkan PON, tentu ada sedikit kemunduran mental bertandingan. Namun Jefri Zal dan Zulfitri akan bahu membahu meningkatkan mental bertanding anak asuhnya.

“Hampir semua lini harus kita benahi untuk menatap pertandingan melawan PTPN 3. Kami masih yakin mampu memberikan yang terbaik di turnamen ini, maka itu tim harus segera bangkit dari kekalahan,” kata Jefri Zal.
Baginya, tak ada guna meratapi kekalahan. “Tim harus segera mencari tahu apa yang harus diperbaiki, kekalahan adalah hal biasa di dalam sebuah permainan,” sambungnya. Dari evaluasi laga awal kontra PON, PSMS terlalu bermain terbuka sementara lawan yang dihadapi cukup kuat dalam urusan menyerang.
Melawan PTPN 3, mungkin bakal ada pengetatan di lini pertahanan.

Pressing ketat kurang diperagakan sehingga membuat permainan PON lebih berkembang. “Memang kami akui anak-anak main di bawah performa terbaiknya. Itu tak boleh lagi terjadi,” lanjut Jefri.

Zulfitri juga menegaskan hal itu. Baginya skuad harus memberikan perlawanan sengit di turnamen ini meskipun usia skuad rata-rata di bawah 21 tahun. “Bukan berarti usia jadi alasan untuk tak berbuat banyak. Kami akan berikan kemampuan terbaik kami dan tak ingin jadi bulan-bulanan lawan,” kata Zul.

Sorotan memang terlihat di lini pertahanan. Apalagi penjaga gawang PSMS U-21, Supianto bermain kurang maksimal di laga awal. Itu juga didasari buruknya pertahanan, sehingga sering kali skuad PON melakukan shooting dari luar kotak penalti.

Selain itu, pemain PSMS tampaknya harus lebih sabar dalam menggalang serangan. Saat tertinggal, tim ini kerap buru-buru melakukan umpan panjang ke kotak penalti lawan.  Dan itu tak maksimal, karena dua striker yang dipasang kerap mendapatkan kawalan ketat lini pertahanan lawan. Kadang, jebakan offside juga sering berhasil.
Bola-bola pendek dari kaki ke kaki tampaknya bisa jadi pilihan ampuh di laga kontra PTPN 3. Meskipun sebenarnya keuntungan ada di pihak lawan, yang sempat melihat pertandingan pertama PON versus PSMS.

Dan itu diakui Syaiful Amri, pelatih PTPN 3. Dia sudah melihat bagaimana tim PON Sumut dan PSMS bertandingan. Strategi yang tepat sudah pasti akan diterapkan untuk meredam taktik lawan. “Kami tentunya akan melakukan antisipasi-antisipasi dari yang kami lihat,” kata Syaiful.

Karena PSMS kalah telak atas PON, menurut Syaiful pihaknya bakal sedikit diuntungkan. Minimal, mereka harus bisa seri untuk menjamin langkah di babak selanjutnya, itupun dengan catatan bisa minimal imbang lagi melawan PON Sumut.

“Tapi tentu kami tak ingin imbang. Harus bisa menang untuk memastikan langkah ke semifinal,” harapnya.
Meski tak diunggulkan, PTPN 3 tak sungkan menarget juara di ajang ini. Maka itu, hadangan pertama melawan PSMS harus dimaksimalkan menjadi kemenangan.

“Kalau  berhasil ke semifinal, langkah selanjutnya akan disusun. Yang ada di hadapan kami adalah PSMS dan harus dihadapi dengan hasil maksimal,” pungkasnya. (ful)

Antisipasi Rap-rap PSMS

PTPN 3 mengaku akan mencoba memberikan perlawanan berarti ketika melakoni laga perdana kontra PSMS U-21 sore ini. Salah satu yang patut diwaspadai adalah gaya main keras  yang diusung oleh PSMS.

Sebelumnya, pihak PTPN 3 sudah menyaksikan pertandingan PSMS kontra PON Sumut. Dari situ, Syaiful Amri selaku pelatih PTPN 3 sudah mencatat beberapa hal yang harus diwaspadai utamanya soal gaya bermain yang kerap diperagakan PSMS.

“Sejak awal kami sudah tahu bahwa PSMS bakal main keras, itu kan sudah ciri khasnya. Jadi kami mencoba tetap tenang dan tak terprovokasi,” kata Syaiful Amri.

Saat melawan PON Sumut, barisan pertahanan PSMS memang tercatat kerap melakukan pelanggaran keras. Namun banyak juga tekel bersih yang juga keras yang tak dianggap pelanggaran oleh wasit. Untuk mengantisipasinya, skuad PTPN 3 tampanya mesti waspada penuh.

Pihaknya, menurut Syaiful sejauh ini selalu mengedepankan gaya bermain santun. Hal itu pula yang membuat PTPN 3 selalu diundang pada event Inalum Cup. “Karena kami lihat, setiap tim yang bikin ulah di even ini, maka tahun berikutnya tak akan diundang lagi. Kami sejauh ini berhasil bersikap sportif, dan itu dihargai oleh berbagai pihak,” kata Syaiful.

“Target yang kami usung adalah kemenangan dengan santun tanpa ada trik-trik, jadi kami akan berusaha memberikan kemampuan maksimal,” lanjutnya. (ful)

Ciptakan Pelayanan yang Baik

Pengadilan Negeri Medan ingin menciptakan rasa nyaman bagi masyarakat yang berurusan dengan hukum. Seperti apa? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos, Rudiansyah dengan Kepala Pelayanan Masyarakat Pengadilan Negeri Medan, Ahmad Guntur SH

Bagaimana pelayanan yang diberikan staf PN Medan?
Sebagai kepala pelayanan di PN Medan saya sudah mencoba memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat yang ingin mengurusi segala sesuatunya di PN Medan.

Bagaimana pelayanan yang diharapkan?
Kita berharap segela sesuatunya penuh dengan keterbukaan. Tidak ada lagi yang ditutup-tutupi sehingga masyarakat tahu.

Bagaimana caranya?
Kita mencoba merubah sistem yang ada selama ini yang dianggap merugikan masyarakat. Kalau ada masyarakat yang tersandung masalah hukum sudah diputus namun tidak puas dengan putusan ataupun ingin melakukan Peninjauan Kembali (PK) hasil putusan, silahkan kita tidak akan mempersulit. Untuk masalah PK ini gampang saja kok, bawa segala berkas dengan lengkap daftarkan, tidak memakan waktu yang lama. Kita juga sudah mengintruksikan pada seluruh jajaran staf yang melayani masyarakat, agar benar-benar melayani masyarakat dalam segala pengurusan. (*)

Memang Kemauan Kami Biar Dapat Uang

Pengakuan Saksi Korban yang Terlibat Kasus Trafficking

Dua anak baru gede (ABG), Regina (15) dan Christin (16) duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Medan, Rabu (11/1). Keduanya dihadirkan untuk mendengarkan keterangan saksi korban dan anggota polwan dari Poldasu, dalam kasus penjualan anak di bawah umur (trafficking).

Di hadapan ketua majelis hakim Serliwati SH dan jaksa penuntut umum (JPU) Parulian SH, saksi korban Sartika, Sri Rahayu dan Gina, warga Medan mengaku, mereka mau melayani hidung belang atas dasar kemauan sendiri.
“Saya memang rela Pak Hakim. Ini saya lakukan untuk mendapatkan uang. Karena saya membutuhkan uang. Memang, saya sering dikontak kedua terdakwa dan kami saling tukar tamu,” ujar Sartika.

Wanita mengenakan berbaju  orange tanpa lengan itu bersikeras tak menyesal dan tanpa paksaan melayani hidung belang yang bisa membayarnya.

“Short time Rp1 juta Bu Hakim. Namun dari  Rp1 juta,  Rp200 ribu untuk terdakwa. Kami juga sering tukar pasangan,” tegas Sartika.

Saksi lainnya Sri Rahayu mengaku,  melayani tamu untuk mendapatkan uang.
“Saya ditelepon terdakwa ngajak ketemu di salah satu hotel. Kalau dapat tamu dari Rp1 juta dipotong Rp200 ribu oleh terdakwa.

“Kami jumpa di karaoke. Di sana sudah ada terdakwa bersama tamu. Kami ditangkap di dalam kamar hotel,” katanya.
Ketika hakim menanyakan short time berapa lama? Saksi mengatakan short time hanya 1 jam. Pada saat itu ada tiga orang laki-laki, sedangkan perempuanya juga tiga orang.

“Dengan kejadian ini saya trauma,” kata Serliwati.

Hakim mengatakan, kalau saksi ingin menjadi wanita yang baik-baik  maka harus mengubah perilakunya.
Sementara itu anggota polwan Ernawati mengatakan, menangkap kedua terdakwa pada tanggal 24 September 2011di  salah satu kamar hotel.

“Uang itu milik kita bu hakim untuk memancing bahwa benar atau tidaknya ada penjualan ABG,” ujar saksi. (rud)