28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14114

Harga Ikan Laut Melonjak

TEBING TINGGI- Harga ikan laut mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir disebabkan cuaca ekstrim disertai badai membuat para nelayan tidak melaut, sehingga berimbas pada penjualan ikan di sejumlah pasar tradisional.
Pantauan wartawan Sumut Pos di sejumlah pasar tradisional  di Kota Tebing Tinggi, seperti Pasar Inpres, Gambir, Senangin dan Pasar Sakti, harga ikan laut kian mahal dan hilang dipasaran karena tidak mendapatkan pasokan ikan dari agen di Sibolga.

“Laut sekarang sedang tidak bersahabat dengan nelayan, cuaca ekstrim dengan ombak yang tinggi, membuat nelayan tak melaut, jadi pasokan ikan ke Kota Tebing Tinggi berkurang, sementara kebutuhan warga tinggi,” jelas Butet, penjual ikan yang mangkal di Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi, Rabu (11/1).

Masih Butet, sejumlah ikan laut yang mengalami kenaikan dan susah mendapat pasokan adalah ikan tongkol, sebelumnya Rp18.000 per kilogram kini menjadi Rp25.000 per kilo, gembung kuring biasa Rp20.000 menjadi Rp30.000 per kilo, ikan dencis (klotok) biasa Rp20.000 menjadi Rp30.000 per kilo, ikan salem biasa Rp18.000 menjadi Rp25.000 per kilo. “Untuk dua hari ini, ikan jenis tuna, pari, mayung,cumi, kepiting, kakap, udang dan ikan cekalang tidak ada masuk, sementara banyak rumah makan kecewa dengan menghilangnya sejumlah pasokan ikan laut tersebut,” kata Butet.

Lanjutnya, untuk ikan jenis air tawar juga mengalami kenaikan harga seperti harga ikan lele sebelumnya Rp13.000 menjadi Rp20.000 per kilo, ikan emas biasa Rp25.000 menjadi Rp28.000 per kilo.
Sementara menurut beberapa agen penjual ikan di Pasar Gambir, kurangnya pasokan ikan laut sekarang ini disebabkan karena 80 persen pasokan ikan dari Kota Sibolga tidak masuk ke Kota Tebing Tinggi karena cuaca yang tidak mendukung. “Untuk memenuhi kebutuhan warga Tebing Tinggi akan ikan, kita memasok ikan laut dari Pagurawan, Sialangbuah, Tanjung Balai, tetapi itu belum bisa memenuhi kebutuhan ikan warga akan ikan laut,” jelas sejumlah agen ikan di pasar Gambir.(mag-3)

Bermula dari Paparan hingga Pekerjakan Ribuan Karyawan

Jalan-jalan ke Pabrik Peleburan Aluminum PT Inalum di Kuala Tanjung Batubara

Di Asia Tenggara, PT Inalum adalah the only one perusahaan yang fokus membuat aluminium. Sejak 36 tahun perusahaan ini berdiri. Konon, Malaysia tak mau kalah membangun proyek peleburan alumunium di Serawak.

SYAIFULLAH/TRIADI WIBOWO– KUALA TANJUNG

BELAKANGAN, PT Inalum memang bak naik daun. Pembicaraan menyangkut PT yang berdiri sejak 6 Januari 1976 ini bahkan melibatkan Presiden, menteri dan tentu saja orang Jepang. Ya, PT Inalum merupakan kependekan dari PT Indonesia Asahan Aluminium kini sedang dalam proses lobi-lobi tingkat tinggi. Apakah akan terus dikelola Jepang-Indonesia (Tentu dengan mayoritas saham dipegang Jepang), atau dikelola mandiri oleh bangsa ini? Untuk kenal lebih dekat, mari sejenak bicara sejarah singkat PT Inalum.

Suatu hari di awal 70-an, pemerintah menerima laporan Nippon Koei; sebuah perusahaan konsultan Jepang yang memapar laporan tentang kelaikan Proyek PLTA Asahan dan Alumunium Asahan. Laporan itu menjelaskan dua mega proyek itu layak dibangun sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan PLTA .
Tiga tahun berselang, digelar pertemuan tingkat tinggi di Tokyo untuk membahas proses pendirian dua proyek tadi. Lewat perundingan dan bantuan dan dari Jepang, Republik Indonesia plus 12 perusahaan penanam modal Jepang seperti Sumitomo Chemical Company, Sumitomo Shoji Kaisah, Nippon Light Metal, C Itoh & Co, Nissho Iwai, Nichimen, Showa Denko, Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries, Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium, dan Mitsui & Co, akhirnya menyepakati kerjasama.

Lantas 12 perusahaan tadi bersama pihak Indonesia sepakat membentuk usaha bersama di Jakarta. Nama usaha itu adalah Nippon Asahan Aluminium Co. Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo yang sah berdiri pada 25 November 1975.

Setahun kemudian, tepatnya 6 Januari 1976 NAA bersama Indonesia sepakat mendirikan PT Inalum. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan sesuai dengan perjanjian induk.

Perbandingan saham sejak awal hingga kini terus berevolusi. Awal didirikan, saham mayoritas 90 persen dipegang Jepang. Lalu sejak 1998, pembagian saham 58,88 persen (Jepang)  dan 41,12 persen (Indonesia).

Di masa itu, Inalum tercatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi mencapai 411 miliar yen.

Hingga kini menjelma menjadi perusahaan mapan yang memiliki ribuan karyawan. Keuntungan pertahun stabil. Maka, kesempatan keliling pabrik tentu kesempatan emas. Ditemani Staf Humas, Julian Faisal menuju pabrik jaraknya sekitar 17 Km dari Komplek Perumahan Karyawan di Tanjung Gading.  (bersambung)

Pukul 09.00 WIB kami berangkat. Di pabrik, kami disambut Senior Manager Humas Ir H Subagiyo Ibnoe dan Manager Humas Moranta Simanjuntak. Dari keduanya mengalir sejumlah kisah. Tak lama di ruangan keduanya, kami diajak keliling oleh Julian Faisal. Helm dan kemeja lengan panjang wajib kami kenakan. Saftey Firts.

Darinya didapat ‘wisata pabrik aluminium’ yang kami lakoni dengan antusias. Awalnya kami menjelejah bagian luar pabrik. Yang mayoritas terlihat di sana adalah instalasi listrik. Ada juga tabung-tabung berukuran besar. Pabrik ini dibangun menghadap Selat Malaka.

Kami berkeliling naik mobil, karena luas area mencapai 200 hektar. Itupun tak semua kami jelejahi. Bahkan ada titik-titik yang kurang bersahabat dengan barang elektronik, kami enggan turun di titik itu. Pabrik ini mampu  menghasilkan rata-rata 225.000 ton aluminium per tahun. Jadi, tugas utama pabrik ini adalah mereduksi alumina (serbuk aluminium) menjadi aluminium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik. Pabrik ini memiliki tiga pabrik utama yakni pabrik karbon, pabrik reduksi dan pabrik penuangan.

Yang ingin kami lihat tentu saja proses pembuatan hingga tercipta ingot aluminium. Ditemani Rahmad salah satu pengawas peleburan, kami berkesempatan melihat-lihat ingot aluminium yang siap diekspor. Beratnya mencapai 22,7 Kg per batang ingot.

Ngomong-ngomong, perusahaan ini bakal ‘free’ pada 2013. Kontrak jangka panjang pihak Jepang dan Indonesia tadi bakal berakhir tahun depan.

Proses ambil-alih tadilah yang kini jadi isu nasional. Semua pihak, apalagi karyawan pasti tahu soal ini meskipun pada kenyataannya mereka tak begitu terganggu. Geber hasil produksi maksimal; hanya itulah yang ada di benak karyawan.
“Saat ini kita masih menunggu proses itu. Kita lihat saja nanti,” kata Ibnoe singkat.

Jalan-jalan di pabrik pun berakhir. Dengan wajah sumringah, awak koran ini bersiap meliput agenda lain: Turnamen Inalum Cup 2012, yang merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-36 PT Inalum. (*)

Rematch Ditonton Anak-anak

AMSTERDAM- Janji KNVB (asosiasi sepak bola Belanda) menggelar rematch alias tanding ulang Ajax Amsterdam versus AZ Alkmaar pada babak 16 besar Piala Belanda akhirnya dipenuhi. Pertandingan diulang secara penuh.
Rencananya, pertandingan itu akan dilangsungkan di Amsterdam Arena, markas Ajax, pada 19 Januari nanti. Semula akan ditutup untuk penonton, tapi KNVB akhirnya mengubah keputusannya dengan tetap membolehkan adanya penonton. Syaratnya hanya penonton anak-anak.

“Pertandingan Piala Belanda pada 19 Januari nanti di Amsterdam Arena antara Ajax dengan AZ akan disaksikan para penonton anak-anak,” begitu keterangan di situs resmi KNVB, seperti dilansir Associated Press.
“Keputusan itu diambil dengan hanya memberikan akses kepada anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun. Hal itu dilakukan agar mereka mendapatkan pelajaran secara alami tentang pertandingan sepak bola,” lanjutnya.
Berubahnya keputusan KNVB itu tidak lepas dari permintaan Ajax. Sebenarnya, mereka juga meminta agar wanita dan anak-anak yang boleh menonton, tetapi yang diloloskan hanya anak-anak. Mereka juga bisa menyaksikan laga itu gratis.

Pertandingan ulang digelar karena AZ mogok pada laga yang berlangsung 21 Desember lalu. Ketika pertandingan berlangsung 37 menit dan Ajax unggul 1-0, AZ mundur. Alasannya, karena kipernya Esteban Alvarado diusir dari lapangan.

Yang menjadi masalah, pengusiran itu bermula karena tindakan membela diri Alvarado. Semuanya bermula dari serangan seorang fans Ajax yang belakangan diketahui bernama Wesley van W ke dalam lapangan.
Fans nekat mendatangi Alvarado dan hendak menyerangnya. Dengan sigap, Alvarado juga melepas tendangan ke arah fans nekat itu. Akibatnya, fans itu terkapar dan Alvarado kemudian melanjutkan tendangannya.(ham/jpnn)

Target Jual TV Flat 1,3 Juta Unit

JAKARTA- Market televisi panel layar datar (flat panel display) dalam negeri kian gurih. Harga yang makin terjangkau mendorong konsumen memilih produk tersebut timbang televisi tabung (cathode ray tube).
Karena itu, PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) makin serius menggarap pasar tersebut. Tahun ini, perusahaan elektronik yang berpusat di Korea Selatan itu menargetkan mampu menjual televisi panel layar datar sebanyak 1,3 juta unit.

Marketing Director PT LGEIN David Tjokro mengatakan tahun ini pihaknya akan lebih agresif untuk memperkuat penjualan televisi layar datar.

“Kami menyadari tahun ini penuh tantangan, tapi pasar diprediksi akan bergerak positif. Karena itu kami yakin bisa mencapai target pertumbuhan. Selain dari sisi produk, dengan adanya layanan purna jual kami bisa memenangkan pasar televisi layar datar,” katanya, kemarin (11/1).

Menurut data Growth for Knowledge (GfK) realisasi penjualan televisi kategori layar datar 2011 lalu sejumlah 2,496 juta unit. Sedangkan diperkirakan tahun ini mengalami peningkatan menjadi 3,718 juta unit atau mengalami kenaikan 48,9 persen.

Kategori televisi layar datar terbagi atas televisi dengan teknologi Liquid Crystal Display (LCD), Light Emitting Display (LED), Plasma TV dan 3D TV.

Tahun ini, LGEIN mematok target bisa mengambil ceruk pasar televisi layar datar sejumlah 1,3 juta unit.

Angka penjualan tersebut ditargetkan bisa mendongkrak pangsa pasar televisi layar datar menjadi 35 persen pada tahun ini. Sementara tahun lalu, mereka membukukan penjualan sebesar 800 ribu unit. Dikatakan, selama tiga tahun terakhir sejak 2009 lalu pihaknya memimpin pasar dengan market share rata-rata 30 persen tiap tahun.

Untuk memenangkan pasar, LGEIN memiliki sejumlah produk sebagai andalan di antaranya produk 3D TV dan Smart TV. Mereka menargetkan bisa menjual 6.000 unit 3D TV tiap bulan. Apalagi, GfK memprediksi pasar 3D TV akan mengalami peningkatan signifikan sampai 200 ribu unit dibandingkan tahun lalu dengan total penjualan sekitar 60 ribu unit saja. “Pencapaian tahun lalu menjadi modal bagi kami mencapai target,” tutur product manager flat panel display PT LGEIN Eko Adhi Suyitno.

Naiknya permintaan 3D TV dapat mendongkrak penjualan LED TV. Karena, LED TV sebagai basis teknologi yang diterapkan 3D TV. GfK memperkirakan penjualan LED TV bisa menyentuh 60 ribu unit tiap bulan. Dari sisi kontribusi, 3D TV bisa menyumbang penjualan terhadap LED TV sebesar 30 persen.

Kendati menetapkan target tinggi untuk penjualan televisi layar datar, pihaknya tidak melakukan penambahan investasi. “Kapasitas produksi bertambah sampai 70 persen, tapi kami tidak melakukan penambahan investasi. Karena, melakukan pengalihan line production dari televisi tabung ke LCD. Selain untuk pasar dalam negeri, penambahan ini juga untuk memenuhi pasar ekspor,” tambah Eko. (res/jpnn)

2011, Laba PTPN 3 Rp1,6 Triliun

MEDAN- Hingga akhir 2011, PTPN 3 mendapatkan laba sebesar Rp1,6 triliun (belum pajak). Perolehan laba yang diterima perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan karet ini, karena harga pasaran sawit dan karet yang tinggi dan produktivitas mencapai target.

“Tahun ini, laba kita sekitar Rp1,6 T sebelum dipotong pajak. Dan ini merupakan kebanggaan bagi kita, karena produktivitas mencapai target,” ujar Direktur Utama PTPN3 Amri Siregar, baru-baru ini.
Pencapaian laba tersebut, paling besar disumbang oleh sawit, dari 73.000 ha menghasilkan 23.000 ton/ha pertahun. Sedangkan dari karet, dengan lahan 24.000 ha, menghasilkan 1620 kg/ha. “Perkebunan PTPN3 mayoritas dari sawit, dengan presentasi 70 persen untuk sawit dan 30 persen untuk karet,” ujar Direktur Perencanaan dan Pengembangan, Khairul Muluk.

Dengan pendapatan laba tersebut, untuk tahun 2012 ini, PTPN3 akan menambah target hasil perkebunan, baik untuk sawit maupun karet. Untuk sawit, dengan lahan 73.000 ribu, ditargetkan dapat menghasilkan tandan buah segara (TBS) sebanyak 23.200 kg/ha. Sedangkan untuk karet, dengan luas lahan yang sama pada 2011, dapat menghasilkan karet sebanyak 1650 kg/ha.

Diakui Khairul Muluk, tidak mudah menambah produktivitas dengan luas lahan yang sama, tetapi PTPN3 optimis akan tercapai. “Kita akan memperbaiki tekhnik sadap karet, sementara untuk sawit, akan pada tahun ini (2011) kan sudah mulai ada pohon yang berbunga, jadi dipastikan menambah produksi tahun 2012,” ungkap Khairul.

Diakuinya, pendapatan laba yang diterima PTPN3 termasuk tinggi, bila dibandingkan dengan PTPN lainnya, hal ini dikarenakan harga sawit dipasaran yang stabil, didorong dengan produktifitas yang terus meningkat.
Dalam penjualanannya, PTPN3 menggunakan jasa Kantor Pemasaran Bersama (KPB) di Jakarta. Hal ini, untuk menghindari persaingan harga antara PTPN yang menanam sawit. “Kalau kita jual secara individu, nanti kita dibilang kanibal, jadi kita jual melalui jasa lelang di KPB Jakarta,” ungkap Muluk.

Selain itu, dengan sistem lelang, penjualan sawit akan lebih fair dan transparan, sehingga tidak ada monopoli harga dipasaran nasional.(ram)

Foton Bangun Lahan 100 Ha untuk Pabrik Truk

Produsen mobil asal Tiongkok, Beiqi Foton motor Co. Ltd, positif menjadikan Indonesia sebagai pusat bisnisnya untuk kawasan Asia. Selain sedang membangun kantor di kawasan Sudirman, Jakarta, pabrikan yang fokus pada kendaraan komersial itu segera membangun pabrik truk di atas lahan seluas 100 hektar.

Chief Executive Officer PT Foton Mobilindo, Hendry Marzuki, sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Indonesia, mengatakan, pembangunan pabrik truk Foton dijadwalkan pada tahun ini juga.
“Survei sudah sejak tahun lalu, kita sudah rekomendasikan di Cikande (Banten) tapi mereka butuh 100 hektar dan akhirnya survei ke lokasi lain. Tahun ini sudah mulai dibangun,” ujarnya saat peluncuran Foto View Highroof, di Jakarta, kemarin (11/1).

Hendry enggan menyebut lokasi mana yang akhirnya dipilih prinsipal Foton, termasuk biaya investasi total untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat bisnisnya. Yang pasti, menurutnya, pabrik baru akan difokuskan kepada produksi truk-truk ringan (kategori 2) dan truk berat (kategori V) yang pasarnya dinilai terus tumbuh. “Untuk truk berat juga permintaannya masih tinggi terutama untuk pertambangan. Tahun 2010, penjualan truk Foton sebanyak 700 ribu unit, terbesar di dunia,” ungkapnya.

Sementara Thailand kebagian untuk memeroduksi Foton pick up dan double cabin. (gen/jpnn)
Sebab, kata Hendry, penjualan mobil segmen ini di sana sangat tinggi dengan market sekitar 350 ribu unit tahun lalu. “Tapi kalau market alat berat seperti truk, paling banyak di Indonesia. Cina dan Fotonnya sudah sangat serius ekspansi di sini,” tegasnya.

Tahun ini, PT Foton Mobilindo menargetkan penjualan 850 unit dari beberapa varian khususnya truk dari berbagai kategori ditambah mobil penumpang (mikrobus) Foton View Highroof yang menyasar perusahaan travel. Pada peluncurannya kemarin, Foton View Highroof mendapatkan perjanjian pembelian dari perusahaan transportasi, Trans Sulawesi, sebanyak 50 unit.(gen/jpnn)

Menata Taman Harmoni

Oleh:  Sunlie Thomas Alexander

TAMAN Jepang, kata Yasunari Kawabata dalam pidato Nobelnya 1968, “Jepang, Keindahan, dan Diriku”, mencerminkan alam yang terbentang. Lanskap taman yang tertata dengan batu-batu itu, konon menimbulkan ekspresi gunung dan sungai yang tak hadir di sana secara fisik, bahkan sugesti gelombang samudera yang pecah membentur karang. Sehingga dengan pemadatan sampai tingkat tertinggi, ia pun menjadi taman bonsai, atau bonseki, versi mini dari alam luas. Berbeda dengan taman di Barat yang cenderung simetris, taman Jepang yang asimetris, menurut Kawabata justru memiliki kekuatan lebih besar dalam melambangkan keanekaragaman dan keluasan karena sifat asimetrisnya bersandar pada keseimbangan yang ditentukan kebijaksanaan lembut.

Di sinilah, kita melihat bagaimana sebuah imaji tentang Timur yang harmonis hadir dengan agak fanatik dan bersitegang dengan modernitas Barat. Dalam Kawabata, keduanya memang seolah dua kutub yang sulit bersanding. Dan menjelma jadi apa yang dilambangkan Sanusi Pane: Timur sebagai Arjuna dan Barat sebagai Faust. Di mana sifat Barat oleh Sutan Sjahrir disimpulkan “kehidupan yang menggelora, kehidupan yang mendesak maju, kehidupan dinamis yang tak dimiliki Timur”.

Dalam karya-karya Kawabata—yang diakuinya sangat dipengaruhi filsafat Timur dan estetika Zen—kita memang selalu menemukan indahnya harmoni antara manusia, alam, dan kehampaan, bahkan bagaimana kematian disikapi dengan elok. Tentu, kehampaan di sini adalah dalam konsep Timur yang memiliki landasan spiritual berbeda dengan nihilisme Barat.

Renaisans tak hanya mengantar masyarakat Barat mencapai kemajuan sains dan teknologi yang mendorong mereka mengembangkan ekspansi dan imperialisme, tapi juga menjadikan mereka sekuler, rasional, materialis, dan pragmatis. Sementara alam Timur yang subur melahirkan manusia kontemplatif yang senantiasa menimbang sisi intuisi di balik dunia empiris. Karena itu, dalam percakapan antara Tuan Takichiro dengan anaknya Chieko tentang bunga-bunga tulip di novelnya “Ibukota Lama” (1962), Kawabata dengan lugas mengungkapkan bahwa: “Bunga-bunga dari Barat memang tampak bercahaya, tapi aku bosan melihatnya. Tentu ayah paling suka dengan rumpun bambu.”
Tentunya ini juga persoalan identitas, tatkala sebuah perjumpaan mempertajam kesadaran teritorial dalam pengertian ruang maupun kebudayaan.

Prosa Kawabata adalah sebuah sikap pertahanan ketika Barat merasa begitu yakin dengan misinya memodernkan dunia. Di sinilah tampak yang dikatakan Said dalam bukunya “Culture and Imperialism” dengan mengutip Matthew Arnold (1860) bahwa kebudayaan adalah sebuah konsep yang mencakup suatu unsur penyaring dan pengangkat, gudang terbaik yang dimiliki setiap masyarakat yang telah dikenal dan dipikirkan. Ia berfungsi meredakan, sekaligus menetralkan kerusakan-kerusakan eksistensi urban yang modern, agresif, berbau dagang dan kejam.

Tapi pasca Perang Dunia II, Jepang—menyitir Kenzaburo Oe—terbelah menjadi dua kutub ambiguitas saling berlawanan setelah modernisasinya mengarah kepada pembelajaran dan peniruan modernisasi ala Barat. Kondisi inilah yang syahdan memicu pengarang Jepang lainnya Yukio Mishima melakukan seppuku pada 1970. Jepang, menurut Mishima, telah tenggelam dalam rutinitas politik dan ekonomi modern, tanpa keberanian, kesetiaan, dan pengorbanan. Konon modernisasi ala Barat memudarkan rasa keindahan dan kepekaan manusia terhadap alam dalam masyarakat tradisional Jepang, membuat kebudayaannya kehilangan harmoni di tengah kemakmuran.

Kawabata bicara tentang ilmu kebatinan unik yang tak hanya dimiliki alam pemikiran Jepang, namun alam pemikiran bangsa Timur yang lebih luas dengan kecenderungan ke arah Zen Buddhisme. Tentang bagaimana sajak para biarawan Zen Abad Pertengahan secara intens mengekspresikan alam, pergantian musim, dan hubungannya dengan tradisi upacara minum teh.

Ia mengajak kita merenungi kembali nilai-nilai Asia, juga ragam khazanah klasik Timur yang meletakkan harmoni sebagai dasar epistemologinya dalam upaya menjaga keseimbangan antara Langit dan Bumi, yang di sini berarti kedamaian hakiki. Contohnya, ilmu medis tradisional Cina yang menggunakan konsep yin-yang dengan lima unsur alam untuk mendiagnosa penyakit.

Sehingga kita mafhum, kenapa di tengah kemajuan, modernitas, dan rasionalitasnya, Singapura mencoba menghidupkan ruh Konghuchu sebagai tindakan strategis menghadapi efek samping modernisasi yang mengancam dengan bayang-bayang masa depan tanpa rohani dan hati.

Bagaimana dengan kebudayaan Indonesia yang notabene juga memiliki konsep harmoni dalam kosmologinya? Jika berpaling ke masa lalu memang merupakan salah satu strategi paling umum untuk menafsirkan masa kini, adakah kita harus menoleh pada masa Majapahit atau Sriwijaya yang berhasil membangun kejayaan negeri maritim? Atau cukup puas masih memelihara ritual melarungkan sesajen ke Laut Kidul sebagai semacam syarat memelihara harmonisasi dengan alam?

Kita barangkali masih punya taman untuk ditata ulang lagi. (*)

Sunlie Thomas Alexander, Cerpenis dan Periset Parikesit Institute Yogyakarta

Wapres Nilai Sektor Pertanian Stagnan

JAKARTA – Wakil Presiden Boediono menilai sektor pertanian di Indonesia mengalami kemunduran sejak tahun 2000-an dan cenderung stagnan akhir-akhir ini. Padahal anggaran yang disalurkan pemerintah untuk menunjang sektor vital ini terus meningkat setiap tahun.

“Sejarah kemajuan bangsa-bangsa di dunia ini, terutama dalam bidang ekonomi, jelas-jelas bertumpu pada kemajuan dan keberlanjutan produktivitas pertanian,” ujar Wapres Boediono saat membuka Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2012 kemarin (11/1).

Wapres menyebutkan, pada periode 1970-an hingga 1990-an, sektor pertanian Indonesia menunjukkan peningkatan produktivitas rata-rata sebanyak 2,4 persen per tahun.

“Peningkatan ini diperoleh dari peningkatan sejumlah input seperti peningkatan luas lahan, peningkatan penggunaan pupuk dan hal-hal penunjang lain yang digerakkan bersama-sama selama dua dasawarsa,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, menjelang akhir 1990 an, tren ini membalik dengan penurunan produktivitas rata-rata sebesar 0,6 persen setahun yang terjadi hingga 2001. Tren yang terjadi setelah itu adalah stagnasi atau malah menurun atau naik hanya sesekali.

“Padahal, dari segi anggaran pendukung pemerintah yang dikeluarkan untuk sektor pertanian sesungguhnya justru telah meningkat pesat dari tahun ke tahun,” cetusnya.(wir/jpnn)

Tolak Tawaran Rp256 M

MILAN- Paris  Saint Germain (PSG) pantang menyerah dalam berburu striker AC Milan Alexandre Pato. Ketegasan wakil presiden Milan Adriano Galliani yang menyatakan Pato not for sale tetap saja tidak digubris klub kaya Prancis itu.

Mereka malah melayangkan tawaran senilai 22 juta Euro atau setara Rp 256 miliar. Gazzetta dello Sport melaporkan, Milan menolak tawaran dari PSG tersebut. Penolakan itu tidak membuat mereka menyerah begitu saja.
Berdasarkan kabar yang diklaim RMC, PSG yang dibekingi Qatar Investment Authority (QIA) masih akan melanjutkan upaya mereka. Untuk Pato, mereka telah menyiapkan dana transfer hingga 30 juta euro atau setara Rp349 miliar.
Milan memang tidak berencana menjual Pato pada bursa transfer tengah musim ini. Namun, kalau ada tawaran yang menggiurkan akan sulit bagi mereka menolaknya. Beberapa media di Italia mengklaim, Milan mematok 45 juta euro atau setara Rp523,7 miliar.

Bila PSG bersedia untuk menembus Pato dengan banderol tinggi yang ditetapkan Milan, maka sangat mungkin striker timnas Brazil itu berpindah klub. Apalagi, hubungan Pato dengan pelatih Milan Massimiliano Allegri kurang harmonis.
Memang, Allegri dan Pato menolak anggapan bahwa mereka bermusuhan. Nyatanya, Allegri kurang memberikan kesempatan kepada Pato sebagai starter. Pilihan utamanya tetap jatuh kepada Zlatan Ibrahimovic dan Robinho.
Apalagi, sekarang Milan sedang berjuang mendapatkan Carlos Tevez dari Manchester City. Kesepakatan lisan dengan Tevez telah tercapai, hanya belum ada kesepakatan dengan City. Milan menginginkan opsi pinjaman, tapi City ingin permanen. Nah, dengan melego Pato, Milan punya kekuatan dana untuk membeli Tevez plus tambahan pemain lainnya. Sebab, Milan diperkirakan bisa menggaet Tevez dengan transfer senilai 20 juta euro atau setara Rp232,7 miliar.

Hanya, terlalu berrisiko untuk melepas Pato demi Tevez. “Kalau saya memiliki pilihan antara Tevez dengan Pato, maka saya akan memilih Pato. Dia masih muda dan punya kesempatan banyak untuk berkembang,” kata Mario Beretta, mantan pelatih Brescia, yang sekarang menjadi pengamat, seperti dikutip Football Italia.
Bagi PSG, uang bukan masalah besar. Justru masalahnya adalah kesediaan para pemain bintang untuk berkompetisi hanya di Ligue 1 Prancis yang levelnya di bawah Premier League, Liga Primera, dan Serie A. Musim ini mereka juga tidak lagi bermain di Eropa. Sebelum PSG sudah dikaitkan dengan banyak pemain, seperti David Beckham, Hulk dan Didier Drogba.(ham/jpnn)

Jenderal Tangkap Pilot Lion Air

Pesta Sabu di Makassar

JAKARTA-Oknum pilot maskapai Lion Air berinisial HA ditangkap Badan Narkotika Nasional. Hingga tadi malam, HA masih diinapkan di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur.

“Paginya langsung kami bawa ke Jakarta dengan penerbangan pertama. Statusnya masih terperiksa,” ujar Direktur Narkotika Alami Brigjen Benny Mamoto pada Jawa Pos, Rabu (11/1).

Pilot HA ditangkap di kamar 308, studio karaoke Grand Clarion, Makassar. Dia dibekuk bersama seorang pengusaha lokal berinisial H dan temannya D. Juga ada tiga wanita berinisial A, D, dan S. Saat ditangkap, di saku HA ada sabu seberat 0,3 gram. “Yang jelas, memang sudah ada informasi dari masyarakat sebelumnya,” ucap alumnus Akpol 1985 ini.

Benny yang turun langsung dalam penangkapan mengatakan status HA dan teman-temannya akan jelas dalam lima hari ke depan. “Dari pemeriksaan sementara, dia hanya oknum saja. Ini bisa terjadi pada profesi apapun. Kalau dia korban kita akan rekomendasikan rehabilitasi. Namun, lain perkara jika mereka ternyata sindikat penjual,” ujarnya..
Secara terpisah, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan pihaknya telah mengikuti standar keamanan penerbangan. Pengecekan kesehatan mengikuti aturan yang berlaku. “Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara sampling (random), baik waktu maupun personelnya yang berbeda,” papar Edward yang juga menyebut peristiwa itu murni kesalahan pribadi.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menuturkan regulator memiliki standar pemeriksaan kesehatan. Menurutnya, maskapai seharusnya memiliki jadwal pemeriksaan kesehatan rutin untuk karyawannya. “Dalam 2 x 24jam, tentu kandungan zat-zat berbahaya akan hilang. Maka itu, airline harus melakukan pengecekan secara rutin,” ungkapnya.

Anggota komisa A DPRD Sumatera Utara, Raudin Purba saat dikonfirmasi wartawan koran ini mengatakan jika tindakan yang dilakukannnya adalah perbuatan yang menyalah dan melanggar etika penerbangan.

Menurut Raudin, seharusnya pilot mampu menjaga hal-hal yang positif dan menghiundarkan dari kegiatan yang negatif seperti mengkonsumsi narkoba, mengingat dirinya bertugas untuk kepentingan hidup orang banyak.
“Jika memang dia terbukti menggunakan sabu-sabu pilot tersebut harus dihukum berat. Karena dengan apa yang dilakukannnya bisa membahayakan nyawa orang banyak. Ini kan namanya membunuh secara tidak langsung. Selain itu tindakan pilot tersebut juga telah menghancurkan nama instansi penerbangan dan pekerjaannya sebagai seorang pilot,” tegasnya.

Dirinya berharap, untuk rekrutmen pilot kedepannnya harus dilakukian pengawasan yang sangat ketat agar hal ini tidak terulang kembali. “Selain pengawasan dalam masa perekrutran, lembaga perusahaan juga seharusnya melakukan pengawasan rutin. Mengingat perbuatan yang salah dilakukan bukan karena hanya adanya kemauan saja melainkan adanya kesempatan dan lemahnya pengawasan,” himbau Raudin. (rdl/wir/dyn/uma/jon)