30 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14127

2 Kubu Angkutan Pedesaan Perang Mulut

TEBING TINGGI- Maraknya bus angkutan umum CV Netis trayek Tebing Tinggi-Medan via Dolok membuat puluhan supir CV Tambun trayek Tebing Tinggi-Dolok Masihul, Serdang Bedagai kehilangan penumpang. Akibatnya sebanyak 30 angkutan umum CV Tambun menggelar aksi mogok.

Puluhan supir enggan menjalankan angkutannya karena kecewa dengan kebijakan Dinas Perhubungan, Kota Tebing Tinggi terkait izin trayek CV Netis yang menunggung penumpang di Simpang Dolok, Kota Tebing Tinggi dan tidak jelas keberadaannya (ilegal).

Tak hanya meluapkan kekecewaan dengan cara enggan menjalankan angkutan, tapi supir CV Netis dan CV Tambun terlibat perang mulut dan mengundang kerumunan massa. Kemudian pihak CV Tambun mengadukan hal tersebut ke Dinas Perhubungan, Kota Tebing Tinggi terkait izin trayek angkutan penumpang, Senin (9/1).

Kordinator perwakilan CV Tambun, Charles Tambunan menyatakan sangat keberatan apabila CV Netis menunggu penumpang di Simpang Dolok, Kota Tebing Tinggi. Karena rute itu merupakan milik angkutan CV Tambun dan sudah ada izinnya, kemudian angkutannya selalui melalui terminal Bandar Kajum dan Bandar Sakti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi, Djayardi Rinal BE mengatakan menerima pengaduan supir dan perwakilan CV Tambun. Untuk sementara, Dishub pelajari izin trayek kedua angkutan tersebut. (mag-3)
Dia menyebutkan izin trayek CV Tambun dan CV Netis untuk mengangkut penumpang di Simpang Dolok, Kota Tebing Tinggi tidak resmi (ilegal). “Saya masih baru menjadi Kadishub Tebing Tinggi, sementara berkas izin trayek masih dipelajari. Secara tertulis kedua angkutan tersebut izin trayeknya hanya diperbolehkan menunggu penumpang di Terminal Bandar Kajum,” tegasnya. (mag-3)

Dirazia, Pengusaha Galian C Ancam Macetkan Jalinsum

LUBUK PAKAM- Puluhan pengusaha pertambangan yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pertambangan Sumut (APPS) mengancam memacetkan jalan lintas sumatera (Jalinsum). Ancaman itu dilontarkan akibat kecewa adanya penahanan sejumlah alat berat di lokasi Galian C.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Hukum APPS, Abdi Nusa Tarigan saat mendatangi gedung DPRD Deli Serdang, Senin (9/1). Dalam aksinya, puluhan pengusaha Galian C memprotes digelarnya razia yang dilaksanakan tim gabungan Sat Pol PP Pemkab Deli Serdang.

APPSU menilai, razia yang digelar tim gabungan Sat Pol PP Deli Serdang telah merugikan usahanya, apalagi sempat menahan alat-alat berat. Padahal, sampai saat ini tidak ada payung hukum yang menyebutkan  alat berat bisa ditahan. “Apa dasarnya tim gabungan menahan alat berat yang sedang beroperasi di lapangan,” ujarnya.

Setelah menggelar orasi, akhirnya perwakilan APPS mengelar peremuan dengan ketua DPRD Deli Serdang Hj Fatmawaty Takrim dan anggota Komisi D Sabar Ginting SE.

Pada kesempatan itu, apabila dalam kurun waktu 3×24 jam, alat berat tak keluar, maka pengusaha mengancam akan mengerahkan massanya dan akan memacetkan Jalinsum Medan-Perbaungan sehingga menjadi sorotan nasional.
Lebih lanjut, Abdi menuding Satpol PP serta tim gabungan menggelar razia Galian C belum memiliki izin, padahal rakyat sudah mengurus izin pertambangan ke Pemkab Deli Serdang. Hingga kini Pemkab tidak mengeluarkan izinnya, padahal pengusaha sudah mengeluarkan banyak dana untuk melengkapi berkas perizinan.

Perwakilan APPS menyatakan di Deli Serdang sangat sulit memperoleh izin penambangan. Padahal di Kabupaten Serdang Bedagai yang merupakan daerah pemekaran, lebih mudah mendapatkan izin.

APPS meminta kepada Ketua DPRD Deli Serdang agar bisa menjembatani penghentian razia yang dilaksanakan Satpol PP Deli Serdang. Selain itu, APPS meminta agar alat berat milik pengusaha yang diangkut Satpol PP dikembalikan dalam waktu 3×24 jam dan mengajak Pemkab, DPRD dan pengusaha duduk satu meja membahas perizinan di Deli Serdang. (btr)

Data Dugaan Korupsi JR Saragih Ditambah

MEDAN- Pelapor dugaan korupsi Bupati Simalungun Jopinus Ramli (JR) Saragih kembali menyerahkan data-data pendukung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Data-data itu sebagfai pendukung untuk membuktikan dugaan penyelewengan APBD Simalungun tahun 2010 sebesar Rp48 miliar.

“Rabu (11/1) saya akan menyerahkan data-data tambahan ke KPK,” kata Bernhard Damanik, pelapor dugaan korupsi Bupati Simalungun.

Saat dihubung via Hand Phone, Senin (9/11), Bernhard menyatakan, penyerahan data-data tambahan tersebut merupakan permintaan dari KPK. Ketika itu, dirinya melaporkan dugaan korupsi orang nomor satu di Pemkab Simalungun pada 30 September 2011 lalu.

“Pada prinsipnya, ini merupakan permintaan dari KPK saat saya melaporkan adanya indikasi penyelewengan yang terjadi. Kami berharap hal ini akan menjadi pemicu KPK untuk segera memproses kasus tersebut,” sebutnya.

Dia menjelaskan, data-data yang akan diberikan ke KPK, Rabu (11/1) mendatang antara lain,  Surat Keterangan (SK) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang proyek swakelola senilai Rp2,8 miliar Tahun  2011. Kemudian audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumut Tahun 2010. Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2010, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2010 Dinas PU Bina Marga.

emudian surat pemutusan kontrak senilai Rp1,2 miliar. “Ini akan diserahkan beserta data-data lainnya,” katanya.
Humas KPK Johan Budi yang dikonfirmasi Sumut Pos via seluler dari Medan menjabarkan, untuk kasus ini Bagian Humas KPK tak diberitahu detil. “Kasusnyamasih di Bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas). Yang saya ketahui kasus dugaan suap Hakim MK,” sebutnya. (ari)

Kantor Pegadaian Dirusak Maling

KARO- Kantor Cabang Pegadaian Tiga Panah di Jalan besar Tiga Panah-Kabanjahe, Kecamatan Tiga Panah dibongkar maling amatir. Beruntung, dalam kejadian itu hanya gembok saja yang dirusak, sedangkan barang-barang berharga hingga kini belum ada yang hilang.

Insiden pengrusakan pintu dan gembok diketahui, Senin (9/1) sekitar pukul 07.45 WIB. Awalnya, kejadian itu diketahui seorang  Satpam, Teger (38) warga Kabanjahe. Dia menyebutkan, saat hendak bertugas terlihat pintu depan sudah dalam keadaan rusak.

“Saya langsung laporkan ke atasan. Selanjutnya, membuat pengaduan ke kepolisian sektor (Polsek) Tiga Panah,” sebutnya.

Personel Polsek Tiga Panah dan Tim Identifikasi Polres Tanah Karo langsung tiba di tempat kejadian perkara (TKP).
Kepala Cabang Kantor Pegadaian Tanah Karo, Rosma Boru Pakpahan (37) mengatakan, dalam peristiwa tersebut, belum ada tanda-tanda barang yang hilang. “Hanya gembok yang dirusak pelaku,” ucapnya.

Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko menegaskan, pelakunya diduga masih amatir. Brankas yang ada di dalam tak rusak, begitu juga barang lainnya tidak ada yang hilang. (wan)

Bupati Gelar Acara Open House

PAKPAK BHARAT- Ribuan masyarakat memadati acara silaturahmi acara tahun baru (open house, Red) Bupati Pakpak Bharat di Pendopo rumah dinas. Dalam paparannya, Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu, MBA  mengajak seluruh masyarakat untuk membuka diri pada 2012.

“Apa yang sudah dilakukan tentunya belum bias memuaskan semua pihak, untuk itu pada tahun 2012 semua pihak diminta lebih gigih dalam bekerja, terlebih kepada pihaknya untuk meningkatkan dan memperbaiki pembangunan daerah,” ujarnya, Jumat (7/1).

Lebih lanjut, dia menyampaiakan kemajuan diri sendiri bukanlah dari oranglain, melainkan dari diri diri sendiri. Untuk itu, marilah semuanya kita bersatu demi memajukan Pakpak Bharat.

Hadir dalam kesempatan itu, ribuan masyarakat, ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sejumlah pejabat teras di Pemkab Pakpak Bharat serta anggota DPRD.

Pemerhati sosial di Pakpak Bharat, Tigan Solin mengatakan pagelaran open house tahun 2012 berbeda dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 ini, pendopo rumah dinas bupati lebih banyak dipadati masyarakat umum, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. (mag-14)

Dihipnotis, Uang Rp30 Juta Milik Kepala Sekolah Raib

BINJAI- Aksi hipnotis di angkutan kota (angkot) mulai muncul di Kota Binjai, kali ini korbannya seorang kepala sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Busthanul Atfhal Paya Bakung, Hamparan Perak, Deli Serdang, Misem (40).  Di waktu yang sama, seorang guru SMP Negeri 2 mengaku kehilangan sepeda motor.

Di Polres Binjai, Misem mengaku, bersama pihak Yayasan dan Bendahara dirinya mengambil uang bantuan Pemerintah Pusat untuk alat permainan edukatif (APE) sebesar Rp30 juta di Bank BRI cabang Binjai, Senin (9/1).

Setelah mengambil uang tersebut, ketiganya pergi makan bakso Mitra di Jalan Sudirman Binjai Kota. Usai makan, Yayasan dan Bendahara pulang. Sedangkan Misem, pulang dengan menumpangi angkot jurusan Medan-Binjai yang melintas di Jalan Jend Sudirman. Naas baginya, saat berada di dalam angkot tersebut ada 3 orang pria dan 2 wanita.
Dia menuturkan, seorang dari pria tersebut menarik tangan sebelah kiri Misiem, sembari mengatakan ingin melihat tanganya.

Kemudian, paparnya pria yang di sebelah kirinya mendorong. Tapi, dia tidak menghiraukan perbuatan pria yang ada di sebelah kirinya dan fokus dengan pria yang memeriksa tangannya.

Terpisah, seorang guru SMP Negeri 2 Binjai, Kristani Sinaga warga Jalan Sukarno Hatta, Lingkungan II, Kelurahan Dataran Tinggi, Kecamatan Binjai Timur mengaku kehilangan sepeda motornya, di Jalan Sultan Hasanuddin, Binjai  Kota, tepatnya dekat Polres Binjai.” Saya mulai takut  sekarang,” ujarnya. (dan)

Perkosa Adik Ipar di Kebun Sawit, Satpam Dibui

TEBING TINGGI- Seorang Satpam, Juandi Pasaribu (39) warga Jalan Asrama Bagelen, Kelurahan Persiakan, Kota Tebing Tinggi, Senin (9/1) sekira pukul 13.30 WIB ditangkap Polres Tebing Tinggi karena dilaporkan orangtua istrinya terkait kasus pemerkosaan.

Juandi melakukan pemerkosaan terhadap adik iparnya, sebut saja namanya Mala (17) di Perkebunan Sawit milik PTPN III Kebun Gunung Pamela, Desa Bandar Bahjamu, Senin (9/1) sekira pukul 00.15 WIB.

Di depan juru periksa Polres Tebing Tinggi, Juandi menceritakan, Minggu (8/1) sekira pukul 22.00 dirinya mengajak adik iparnya menonton keyboard di Desa Paya Pasir, Kabupaten Serdang Bedagai. Namun, adik iparnya mengajak pulang.

Dengan mengendarai sepeda motor, Juandi melajukan kendaraannya menyusuri jalan inti kota, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pabatu dan menyebrang menuju ke arah perkebunan Gunung Monako dengan alasan menjumpai rumah kerabatnya. Di tengah perkebunan sawit, Inur diajak masuk ke dalam dan dipaksa melayani nafsu bejat Juandi.

“Enggak tahu bang bisa terjadi, mungkin setan menghantuni tubuhku hingga terangsang melakukan hubungan biologis dengan adik iparku sendiri. Tapi cuma kusentuh kemaluannya dengan dengan jari,” kata pria yang mengaku bekerja sebagai Satpam di rumah mantan Ketua DPRD Tebing Tinggi.

Sebelumnya, Juandi mengaku, Minggu (8/1) sempat berkelahi dengan istrinya Nuraini di rumah mertuanya, istri kecewa dengan perbuatan suaminya yang mendekati adik iparnya. Akibatnya, istri Juandi marah dan melemparnya dengan menggunakan asbak rokok hingga pipi sebelah kanan koyak. “Perbuatanku mendekati adik iparnya mulai diketahuinya dan sering aku tidak pulang ke rumah membuat istriku marah dan melempar asbak rokok,” ucapnya.

Sementara itu, korban yang hanya tamatan pendidikan sekolah dasar (SD) mengaku dirinya dipaksa melayani nafsu bejat abang iparnya sendiri dan diancam akan dibunuh, apabila ajakan tersebut ditolaknya di lokasi perkebunan sawit. “Iyah bang disuruh melayani nafsunya, aku diperkosanya bang dan dipaksa dengan cara dicekik di leher ku, inilah luka memar akibat cekikannya,” ujar korban.

Sedangkan orang tua korban, Selamat Damanik meminta polisi memberi hukuman setimpal kepada menantunya, Juandi. “ Selama ini kami memberi makan sekaligus tempat tinggal untuk mereka, tetapi tega kali menantu itu merusak anak gadis saya, Pak Polisi hukum Juandi seberat-beratnya,” pintanya.

Selamat membeberkan, dirinya baru mengetahui anaknya diperkosa Juandi setelah melihat luka memar di lehernya. Awalnya, anaknya itu enggan mengaku kalau dirinya telah diperkosa. Karena setiap ditanyai hanya diam, padahal biasanya sangat periang. “Setelah berulang kali ditanyai, akhirnya anak saya menangis dan memelukku. Selanjutnya minta maaf bahwa dirinya telah diperkosa oleh Juandi. Mendengar pengakuan itu, saya langsung membuat pengaduan ke Polres Tebing Tinggi,” bebernya.

Kasat Reskrim, AKP Lili Astono membenarkan tertangkapnya Juandi Pasaribu atas tuduhan pemerkosaan terhadap adik iparnya sendiri. Hal itu terbukti setelah dilakukannya visum di RS Bhayangkari Kota Tebing Tinggi. (mag-3)

Bukan Akhir Segalanya

Persib  vs PSMS 

MEDAN-Ayam Kinantan akhirnya takluk di tangan Persib Bandung dengan skor 3-1, di Stadion Si Jalak Harupat, setelah di tiga laga awal tak terkalahkan pada ajang ISL,  Senin (9/1) petang.

Pada pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, skor baru pecah tak lama setelah babak kedua berjalan. Adalah striker Aliyudin yang memecah kebuntuan tersebut, menuntaskan kerja samanya dengan Airlangga Sutjipto.

Pemain bertahan Abanda Herman menggandakan keunggulan Persib di menit 52, melalui sundulan, dari umpan lambung Miljan Radovic.

PSMS memperkecil kedudukan di menit 70 lewat sepakan Ikpefua Osas Marvelous. Gol tersebut bermula dari tendangan penjuru yang melahirkan kemelut di kotak penalti Persib, sebelum Osas melepaskan tendangan sambil membalikkan badannya, dan tak mampu dihentikan kiper Jendri Pitoy.

Dalam keadaan 2-1, Persib mengamankan kemenangannya dengan satu gol lagi di penghujung pertandingan. Moses Sakyi yang mencetak gol pamungkas tersebut, sekaligus mengakhiri laga dengan skor akhir 3-1.
Pelatih PSMS Medan, Raja Isa mengaku kekalahan tersebut bukan akhir dari segalanya.

Menurutnya, anak asuhannya sudah mempertontonkan pertandingan dengan daya juang tinggi saat meladeni Maung Bandung .

“Mereka sudah berjuang keras untuk memberikan yang terbaik. Kekalahan bukan akhir dari segalanya,” ungkapnya, usai laga.

Eks pelatih Persiram dan Persipura ini mengatakan, perjalanan kompetisi masih panjang.
“Sekarang saatnya kami melupakan laga ini dan fokus pada laga berikutnya di kandang menghadapi Persiwa,” tuturnya.

Sementara, Pelatih Persib Drago Mamic turut memberikan aplaus terhadap PSMS.

“Kami senang dengan hasil akhir yang didapat. Setelah berhasil menekan di awal babak pertama, kami sempat kewalahan dengan kecepatan dan semangat pemain PSMS di pertengahan babak itu. Kami beruntung bisa mencetak gol cepat di babak kedua sehingga memudahkan kami,” ujarnya. (saz)

Awal Kebangkitan di Tangan Fabio

Asing dan Lokal Belum Padu

MEDAN-Kehadiran pelatih PSMS Fabio Lopez dianggap sebagai solusi mengembalikan PSMS sebagai klub sepak bola kompetitif. Karena dia berhasil membawa Jecky Pasarela dkk meraih tiga poin pada laga perdana di bawah taktiknya. Uniknya, Fabio tak pernah mau menjanjikan kemenangan. Memang, dalam setiap sesi wawancara pribadi dan konferensi pers, Fabio selalu menolak berkomentar jika ditanya target.

“Anda tahu setiap tim pasti memancangkan target menang. Seri dan kalah sama buruknya. So, saya tak pernah bisa menjawab itu. Saat saya berada di sini, saya memulai dari nol. Sebagai pelatih profesional saya harus mendongkrak kualitas tim ini dengan skuad yang ada. Hasilnya, kemenangan perdana bagi saya dan tim,” ungkapnya, Senin (9/1).
Fabio juga menuturkan di bawah besutannya pemain berupaya keras mengadaptasi setiap materi latihan. Banyak hal baru dalam racikan taktik semisal penerapan alur skema ofensif, teknik bertahan dan kombinasi keduanya.

“Fighting spirit dan kualitas stamina tim terus meningkat hari demi hari. Jika ada kesalahan yang mendasar, itu hanya karena belum mampu mengoptimalkan penyelesaian akhir,” ujar pelatih berusia 38 tahun itu. Evaluasi ini pula yang akan dijadikan pembelajaran jelang lawatan ke kandang Persema Malang, Sabtu (21/1) mendatang.

Asisten Pelatih M Khaidir menyebutkan kualitas kebugaran fisik pemain meningkat drastis. Kemampuan tampil konsisten selama laga normal. Kehadiran tiga pemain asing, Ahn Hyo Yeon, Julio Cesar Alcorse dan Vagner Luis menularkan efek positif.

Kuartet pertahanan yang dikomandoi duet Vagner Luis dan Fadli Hariri sangat disiplin. Bermain taktis dan cekatan menyuplai bola ke daerah pertahanan lawan. Duo penyerang, Julio dan Jecky juga mampu meningkatkan kadar penetrasi di area penalti lawan.

“Tapi, kami masih rapuh di lini tengah. Kolektivitas belum terbangun. Wajar, butuh proses bertahap kan,” tukas Khaidir.

Khaidir menguraikan mobilitas Ahn Hyo Yeon belum diimbangi pemain lokal lainnya. Masa transisi berupa penciptaan ruang masih sangat kurang. Ahn seolah bekerja sendiri di sektor tengah.

Imbasnya, aliran bola ke lini depan sangat minim. “Heri Suwondo dan Marwin Hanafi masih butuh penyesuaian dengan karakter Ahn Hyo Yeon. Beberapa mis komunikasi masih terjadi. Namun, ini tidak akan lagi terjadi saat partai away nanti,” harap Khaidir.

Apalagi libero asal Makedonia, Goran Ganchev sudah diturunkan. Optimalisasi pertahanan akan membuat konsentrasi penyerangan lebih tinggi. Mobilisasi barisan kedua akan memperkaya suplai bola ke area pertahanan lawan.

“Kalau penyerang kita sudah sangat klop. Jecky dan Julio tipikal penyerang yang haus gol. Jecky sudah memberikan gol penting bagi tim, ini sangat penting bagi moril bertanding tim. Motivasi untuk meraih hasil positif di laga berikutnya,” kata Khaidir seraya menambahkan, tim diliburkan hingga Kamis (12/1) mendatang guna melakukan penyegaran fisik dan psikis pemain. (saz)

Komitmen Meningkatkan Kualitas

Kerjasama MAP-UMA dengan Program Pascasarjana UGM

Tahun 2012, memberikan komitmen dan harapan baru bagi Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Program Pasca Sarjana Universitas Medan Area (UMA). Komitmen untuk terus meningkatkan kualitasnya menjadi salah satu agendanya.

MAP UMA merupakan program Magister Administrasi Publik pertama di luar Pulau Jawa yang didirikan pada tahun 2000 semasa kepemimpinan Rektor Prof Dr Zulkarnen Lubis MS. Lembaga pendidikan ini terus mendapat kepercayaan oleh publik.

Setiap tahunnya MAP-UMA menerima 130 mahasiswa terdiri dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta dari berbagai provinsi di Indonesia. Alumninya kini telah menempati posisi strategis  di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lembaga pemerintahan.

Bahkan kini banyak diantara mereka menjadi kepala daerah maupun wakil seperti Bupati Asahan Drs Taufan Gama Simatupang MAP. Wakil Wali Kota Tebing Tinggi Irham Taufik SH MAP, Wakil Bupati Nias Selatan Hukuasa Ndruru SPd MAP, Sekda Pemko Binjai Drs Iqbal Pulungan SH MAP dan Sekda Pemko Langsa Muhammad T Syahril MAP.

Di DPR ada Ibrahim Sakty BatuBaru MAP, di bidang pendidikan ada Rektor UMSU Drs Agussani MAP, PR II UISU Drs Yanhar Zamaluddin MAP. Ada juga alumni yang menjadi Direktur Urusan Haji Syaiful Mahya Bandar MAP.

Di awal tahun 2012, MAP UMA telah melangkah maju dengan menjalin nota kesepakatan bersama dengan Program Pascasarjana Manajemen dan Kebijakan Publik (MKP), Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM). Kerjasama ini ditandatangani di Gedung Pascasarjana MKP UGM di Yogyakarta, Senin (2/1).

Nota kesepakatan ditanda tangani Ketua MAP-UMA Warjio PhD dengan MKP-UGM Dr Erwan Agus Purwanto MSi diketahui Direktur PPs UMA Prof Dr Retna Astuti Kuswardani MS dan Ketua Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM Dr Amhar Widaningrum MA.

Kerjasama ini disaksikan Sekretaris MAP-UMA Isnaini SH MHum dan pimpinan Fisipol UGM lainnya. Kerjasama ini bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Pascasarjana Program Studi MAP UMA dengan MKP UGM sebagai pembina.

Menurut Ketua Program MAP-UMA Warjio PhD, kerjasama ini memberikan keuntungan bersama baik kepada MAP UMA atau pun MKP UGM. MAP UMA sebagai satu institusi program pasca yang telah dipercaya oleh publik dalam bidang administrasi publik dengan komitmen kuat terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan. Salah satunya adalah dengan menjalin kerjasama dengan MKP-UGM.

‘’Kepercayaan MKP-UGM untuk membuat kerjasama dengan MAP-UMA merupakan bentuk apresiasi atas kinerja MAP UMA selama ini. Melalui kerjasama ini, kualitas dan pelayanan akan terus ditingkatkan,’’ katanya.

Sedangkan Ketua MKP UGM Dr Erwan Agus Purwanto MSi menjelaskan, MKP UGM memberikan apresiasi pada MAP UMA atas kepercayaan kepada MKP UGM sehingga terjalin komunikasi dan kerjasama untuk meningkatkan pendidikan khususnya dalam bidang Manajemen dan Administrasi Publik. ‘’Pihak MKP UGM dengan komitmen dan kualitas yang ada akan turut membantunya,” sebut dia.

Direktur Pascasarjana UMA Prof Dr Ir Retna Astuti Kuswardani MS dan Ketua Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM Dr Ambar Widaningrum MA, menjelaskan kesepakatan kerjasama ini sangat baik untuk memberikan pelayanan publik kepada stake holder, upaya meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang administrasi publik dan memberi keuntungan bersama.

Dalam pertemuan ini, baik Retna maupun Ambar, sepakat jika dalam waktu dekat akan melaksanakan point-point yang terkandung pada nota kesepakatan bersama dalam berbagai kegiatan. (*)