28 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14128

Fly Over Simpang Pos Dibangun Akhir Januari

Membandel, Warga Harus Ambil Ganti Rugi di Pengadilan

MEDAN- Pembangunan jembatan layang (fly over) Simpang Pos tinggal selangkah lagi. Seluruh proses ganti rugi lahan yang terkena proyek, yang selama ini menjadi kendala utama, menyisakan tiga persil (bidang tanah) lagi . Itu pun sudah dikonsinyasikan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Untuk mempercepat pembangunan fly over yang diharapkan mengurai kemacetan di ruas jalan yang paling sibuk di Kota Medan itu, Pemerintah Kota (Pemko) Medan sudah melayangkan surat pernyataan siap memulai pembangunan ke Pemerintah Pusat.

“Suratnya sudah kita tandatangani dan sudah dikirim ke menteri. Kita sudah siap untuk membangun fly over. Secepatnya lah itu ya,  Insya Allah,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap di sela-sela acara pertemuan Pemko Medan dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan Club, Senin (9/1) siang.

Meski belum ada surat balasan dari pemerintah pusat, wali kota optimis, peletakan batu pertama proses pembangunan fly over Jamin Ginting, bisa dilakukan akhir Januari, paling lama Februari mendatang. “Sekarang kita masih menunggu proses dari pusat, karena persiapan pembangunan juga dilakukan pemerintah pusat,” terang Rahudman.

Sebelumnya, Pemko Medan telah menyelesaikan proses pembebasan 130 persil lahan yang terkenan
proyek fly over Simpang Pos. “Konsinyasi penyelesaian pembebasan sisa tiga persil lagi dilakukan bekerja sama dengan PN Medan karena statusnya sedang dalam perkara,” ujar Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri.

Kapan konsinyasi dilakukan? “Suratnya untuk konsiyasi juga sudah di meja pak wali, minggu ini sudah bisa konsinyasi,” jelas Syaiful.

Sebelumnya, Kadis TRTB Medan, Syampurno Pohan menegaskan kalau pembebasan lahan sudah berakhir. Jika warga tidak mau menerima ganti rugi, dipersilakan mengambil ganti ruginya di pengadilan. “Warga kita harapkan dapat menerima harga yang sudah ditetapkan, karena itu hasil penelitian dari tim apresial,” kata Syampurno Pohan.

Menurut wali kota, Untuk pembebasan lahan ini, pemerintah pusat sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp8 miliar. Jika alokasi anggaran sebesar itu masih ada sisa, maka akan digunakan untuk pembangunan jalan di kawasan Jamin Ginting. “Kalau anggarannya masih bersisa nanti akan kita alokasikan untuk pembangunan dan pengaspalan jalan di kawasan Jamin Ginting,” ujar Rahudman.(adl)

Pengunjung Imlek Fair Didominasi Remaja

MEDAN- Perayaan Imlek Fair yang berlokasi di CBD Polonia Jalan Padang Golf Medan dimeriahkan dengan banyak acara dan diikuti sebanyak 350 stand. Acara tersebut berlangsung selama 10 hari dari 6-15 January 2012. Tentunya, berbagai macam hiburan ikut memeriahkan acara tersebut yang  ditawarkan bagi para pengunjung.

“Total standnya ada 350 dengan berbagai macam stand. Kita lebih condong kepada hal-hal yang berbau Imlek. Seperti pernak-pernik Imlek, stand aksesoris, stand baju Imlek, dan ada juga barang-barang elektronik,” ujar Jonson selaku Event Organiser Imlek Fair, Senin (9/1).

Menurutnya banyak kegiatan yang akan ditawarkan padan pengunjung. Seperti aksi barongsai, naga show, magic show, lucky draw, hingga konser yang dimeriahkan para artis Ibukota. “Pokoknya pengunjung akan merasa puas dengan perayaan ini. Ada juga tempat bermain untuk anak-anak dan banyak bazar makanan,” jelasnya.

Kegiatan ini, katanya, sebagai bentuk perayaan menyambut tahun baru Imlek yang jatuh pada 23 January mendatang. Selain itu, dengan kegiatan tersebut diharapkan para pedagang UKM akan lebih terbantu dalam memasarkan dan menjual produknya. “Tentunya akan ada acara puncak pada penutupan kegiatan ini,” ucapnya.

Seperti yang terlihat, menjelang sore hari, para pengunjung mulai mendatangi lokasi Imlek Fair tersebut. Para pengunjung didominasi oleh remaja. Meski hujan turun dan lokasi becek, tidak menyurutkan minat warga Kota Medan untuk menghadiri acara Imlek Fair tersebut.

“Acaranya pasti seru, saya datang bersama anak kesini. Karena ada pilihan juga seperti tempat bermain anak. Banyak pilihan dan stand yang kita kunjungi. Apalagi sebentar lagi perayaan tahun baru Imlek. Jadi kita bisa sekalian belanja untuk kebutuhan Imlek nantinya,” terang Ana salah seorang pengunjung. (mag-11)

Ricuh, Sidang Pembunuh Sri Wahyuni Diundur lagi

MEDAN- Sidang perdana perkara pembunuhan pegawai BRI Syariah, Sri Wahyuni Simangunsong di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (9/1), kembali dibatalkan. Majelis hakim yang dipimpin Muhammad SH, terpaksa mengambil keputusan tersebut karena situasi di ruang sidang Cakra V PN Medan tidak kondusif.

Sebelum Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pardomuan Siburian SH membacakan dakwaan, keluarga korban bersama beberapa anggota ormas Islam, berteriak-teriak dari kursi pengunjung sidang. Mereka meminta majelis hakim agar menjatuhkan hukuman mati pada para terdakwa.

Pembatalan sidang perdana ini ternyata malah membuat keluarga almarhumah Sri Wahyuni menjadi nekat. Bersama sejumlah anggota ormas Islam, mereka berusaha menyerang keempat terdakwa diantaranya Ria Hutabarat dan rekannya Eva Lestari Surbakti alias Eva dan Suherman alias Embot. Sedangkan Erwin Panjaitan saat itu tidak hadir dalam persidangan dengan alasan sakit.

Karena situasi memanas, petugas keamanan memboyong ketiga terdakwa diboyong kembali ke ruangan tahanan sementara di belakang gedung PN Medan.
Banyaknya jumlah massa sempat membuat petugas keamanan yang dibantu aparat kepolisian sempat kewalahan. Beberapa kali upaya evakuasi dihadang massa. Keluarga semakin marah karena terdakwa Briptu Erwin Panjaitan tidak hadirkan karena sakit.

“Jangan karena dia anggota polisi bisa sesukanya membuat alasan sakit. Tadi masih lahap dia makan di sel itu, kami bisa hadirkan dokter pribadi untuk memeriksanya sakit atau tidak,” teriak Urhidayah, tante korban.

JPU P Siburian SH mengatakan agenda persidangan saat itu sejatinya masih pembacaan dakwaan. Para terdakwa dikenakan pasal 365 ayat 4 tentang perampokan disertai pembunuhan.

Sementara itu humas PN Medan Jonny Sitohang, berharap minggu depan keluarga korban bisa menahan diri agar agenda sidang perdana bisa terlaksana. Sidang perdana juga ditunda karena Briptu Erwin juga sakit.

Sekadar mengingatkan, Sri Wahyuni Simangunsong karyawati BRI Syariah ditemukan tewas di bawah jembatan jalan lintas daerah Tele, Desa Pardomuan, Kecamatan Harihan, Kabupaten Samosir, Jumat (5/8) lalu. Perampokan disertai pembunuhan ini dilakukan Briptu Erwin Panjaitan dan ketiga rekannya.

Selain itu, pelaku Erwin Panjaitan bersama istrinya Ria Hutabarat dan rekannya Eva Lestari Surbakti alias Eva dan Suherman alias Embot juga melakukan aksi serupa terhadap Gubernur LIRA Sumut, Rizaldi Mavi.(rud)

Briptu Erwin Panjaitan Cs
Sidang perdana yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Muhammad SH, dengan agenda pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pardomuan Siburian SH, terpaksa harus dihentikan hakim dengan alasan suasana ruang sidang tidak kondusif.

Efektivitas Dana BOS Tergantung Pemprov

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima Pemprovsu pada 2012 ini mencapai Rp1,57 triliun. Angka sebesar itu mengalami peningkatan dari 2011 lalu yang hanya Rp1,1 triliun.

Kendati nominal BOS yang diterima Sumut terus mengalami peningkatan, tidak berbanding lurusn dengan mutu pelayanan pendidikan. Selain itu, besaran nilai BOS juga dinilai belum mampu memenuhi fasilitas serta sarana penunjang lembaga pendidikan dalam upaya peningkatan kualitas siswa didik.

Dimana peran wakil rakyat dalam mengawal penyaluran BOS? Berikut petikan wawancara wartawan Harian Sumut Pos Ari Sisworo dengan Anggota Komisi E DPRD Sumut Richard Eddy M Lingga.

Anda optimis penyaluran dana BOS di Sumut tahun ini akan berjalan efektif?
DPRD Sumut memiliki wewenang melakukan pengawasan dana BOS yang disebarluaskan ke sekolah-sekolah di kabupaten/kota agar efektif dan efisien. Tetapi sukses atau menyimpangnya penyaluran dana BOS, tergantung Tim Manajemen BOS provinsi bentukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

Apa yang mesti dipedomani Tim Manajemen BOS Provinsi untuk menjamin susesnya penyaluran dana BOS?

Ada empat larangan bagi Tim Manajemen BOS Provinsi ini antara lain, dana BOS tidak boleh digunakan untuk kepentingan selain program BOS itu sendiri. Kedua, tidak diperkenankan melakukan pungutan. Ketiga, tidak diperbolehkan melakukan pemaksaan pembelian barang dan jasa serta dilarang menjadi distributor atau pengecer buku.

Lantas, dimana peran DPRD?
Melihat rawannya penyaluran dana BOS selama ini dikelola kabupaten/kota, ada dua unsur penting yang harus terpenuhi dalam penyaluran dana BOS yakni, faktor legalitas dan etika. Komisi E DPRD Sumut akan melakukan pemetaan kewajaran tingkat kebutuhan dunia pendidikan, agar benar-benar untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak di Sumut. Jadi tidak ada lagi komplain ataupun ditemukan anak-anak di Sumut yang tidak mengenyam pendidikan SD dan SMP yang tersebar di 402 kecamatan dan 5.867 desa se Sumut.

Prinsipnya, pemerataan pendidikan harus benar-benar dilaksanakan pada 2012. Untuk itu, Tim Manajemen BOS Provinsi harus memiliki kualitas dan kualifikasi memajukan dunia pendidikan di Sumut.(*)

IRT Ketagihan Jadi Bandar Sabu

Menjadi bandar sabu membuat Yanti (30) ketagihan. Meski sudah pernah ditangkap polisi pada 2010 silam
ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Karya Bakti, Dusun III Desa Helvetia itu tidak juga jera. Makanya, saat anggota Sat Narkoba Polresta Medan menangkap Yanti bersama suaminya Miswanto (39), Senin (9/1), pasangan suami istri itu tidak bisa berkata apa-apa. Warga sekitar rumah mereka pun turut senang melihat pasangan suami istri (pasutri) itu digelandang polisi.

PMH Hutauruk (50), tetangga suami istri pengedar sabu tersebut malah menganggap penangkapan Miswanto agak telat. Pasalnya, sudah terlalu lama pria itu merajalela sebagai agen sabu di kampung mereka. Saat penangkapan Yanti 2010 silam, Miswanto berhasil lolos.

“Saat akan ditangkap mengedarkan sabu, dia selalu berhasil lolos. Baru saat inilah Miswanto diamankan,” tuturnya di sebuah warung, menunggu hujan reda, kemarin.

Saat petugas Sat Narkoba Polresta Medan mengamankan pasutri itu dari kediamannya, turut diamankan barang bukti satu gulung alumunium foil, timbangan eletrik, plastik sabu dan peralatan bong dari tangan tersangka.

Kasat Narkoba Polresta Medan, Kompol Juli Agung Pramono SIK menegaskan, kasus ini masih dalamp engambangan. “Sabar yah, kasus ini dalam pengembangan untuk membongkar jaringannya. M masih dalam penyelidikan,” ungkapnya. (jon/mag-11)

Berawal dari Kamera Pinjaman

Budi Andana Marahimin, Remaja Medan Penghobi Fotografi

Fotografer kini tengah menjadi hobi yang digandrungi remaja di Medan. Mengikuti hobi, kamera DSLR pun menjadi bagian dari gaya hidup remaja metropolis.

INDRA JULI, Medan

Budi Andana Marahimin merupakan salah satu remaja di Kota Medan yang menekuni hobi fotographer. Keseriusan yang diperlihatkan bahkan membawa segudang prestasi di bidang fotografi. Pengakuan juga didapat dari masyarakat yang memanfaatkan kemampuannya dengan imbalan tentunya. “Lumayan lah untuk tambah-tambah uang saku. Pingin lebih mandiri saja kok,” ucap Budi merendah.

Yah, saat ini Budi memenuhi sendiri kebutuhannya sebagai mahasiswa di Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU). Sebuah pencapaian yang ternyata tidak didapat dengan mudah. Seperti penuturannya kepada Sumut Pos, keadaan saat ini tidak lepas dari kerja keras yang tidak pernah berhenti.

Perkenalan dengan dunia fotografi sendiri terjadi dengan kisah haru. Bagaimana tidak, untuk mengikuti lomba foto, Budi yang duduk di bangku SMA menggunakan kamera saku yang dipinjam dari salah seorang temannya. Namun hal itu tidak menghalanginya untuk menghasilkan foto-foto berkualitas. Hal itu terbukti dengan keberhasilan Budi meraih juara II dan mendapatkan hadiah berupa uang tunai serta satu unit kamera DSLR. Kamera pertamanya.

Tidak berhenti di situ, pria yang juga suka membaca, browsing, diskusi, seminar, dan traveling ini terus mengasah kemampuan. Berbagai kegiatan ekstrakulikuler jurnalistik dan seminar jurnalistik terutama fotografi diikuti untuk menambah wawasan dan referensi tentang keindahan fotografi. Tentu saja dengan bimbingan Haris Wijaya sampai Arbain Rambey dua fotografer jurnalis.

“Untuk bisa menghasilkan foto yang bagus, kita tidak cukup dengan belajar secara otodidak. Kita butuh masukan baik dengan banyak membaca, megikuti diskusi, juga bertanya langsung dengan pelakunya. Intinya jangan pernah malu bertanya,” jelasnya.

Ilmu yang didapat pun langsung diaplikasikan untuk melihat kemajuan demi kemajuan yang dicapai. Seperti halnya berbagai prestasi yang kembali dikumpulkannya. Seperti saat dirinya berhasil menjadi finalis dari Sumatera Utara untuk memenangkan Piala Presiden 2010 lalu. Dari situ Budi dikirim ke Jakarta untuk mendapatkan pelatihan. Saat yang paling berkesan baginya.

Fotografi pun bukan lagi sekadar hobi bagi Budi. Permintaan pemotretan prewedding juga modeling kerap dilakoni. Meskipun dengan tarif harga bersaing, Budi memastikan bila kualitas fotonya tidak kalah dari fotografer studio yang tersebar di Kota Medan.

Tidak lupa Budi juga memberikan edukasi tentang fotografi dasar kepada fotografer-fotografer pemula. Budi yang menekuni fotografi bidang jurnalistik, model konseptual, human interest dan animal portrait ini dengan senang hati akan berbagi pengalamannya seputar fotografi. Beberapa karya foto Budi dapat dilihat di akun facebooknya, Budi Andana Marahimin atau media sosial online para seniman, deviantart.com dengan akun mozeckseveral.

Dari itu semua, Budi tak pernah bosan memotifasi kawula muda yang mau berkecimpung di dunia fotografi. Bahwa peralatan juga bukan jaminan akan kualitas foto seseorang.

“Fotografi itu tidak perlu mahal. Dengan hanya kamera handphone seseorang bisa belajar fotografi. Jangan takut dengan hasil jelek jika tidak memiliki kamera DSLR. Foto itu tidak ada yang jelek. Tidak perlu minder dengan fotografer-fotografer dengan ‘senjata lengkap’. Karena belum tentu mereka menghasilkan foto yang lebih baik dari anda. Suatu saat anda pasti bisa melengkapi persenjataan. Maka tetaplah memotret apa saja dan kapan saja,” pungkasnya. (*)

Aweng: PP Harus Terbebas dari Narkoba

MEDAN- Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (PP) Sumut, Anuar Shah SE, meresmikan Kantor Sekretariat PP Ranting Sei Rengas I, Kecamatan Medan Kota, Senin (9/1).

Pria tegap yang akrab disapa Aweng ini meminta agar kantor tersebut tidak disalahgunakan, apalagi sampai dijadikan tempat bagi pengguna narkoba.

“Kantor ini jangan dikotori oleh hal-hal yang negatif. Secara tegas saya katakan Kader Pemuda Pancasila harus terbebas dari narkoba. Kita harus terus mengubah imej PP menjadi lebih baik sehingga dapat dicintai masyarakat. PP harus melindungan rakyat,” tegasnya.

Selain meresmikan Kantor tersebut, Aweng yang hadir bersama fungsionaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PP Sumut antara lain, Ali M Mahdy, Idrus Djunaidi, dan Hassan Wijaya, Hendra DS, juga memberikan tali asih kepada seratusan anak yatim piatu.

“Harapan kita Pemuda Pancasila di Sei  Rengas I dapat memberikan sumbangsih dan bekerjasama dengan Pemko Medan dalam mengisi pembangunan di Kota yang kita cintai ini,” ujar Lurah Sei Rengas I, Fariz Hutagalung.(ari)

Jemput Bola, Pemko Luncurkan Mobile KTP

Layani 21 Kecamatan, Diawali di Medan Marelan

MEDAN- Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan meluncurkan dua unit mobile Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Tanah Enam Ratus, Medan Marelan, hari ini Selasa (10/1). Peluncuran mobil KTP ini untuk semakin mendekatkan pelayanan kependudukan kepada masyarakat.

“Besok kita akan meluncurkan dua unit mobil KTP di Medan Marelan. Mobil inilah nanti yang akan melayani masyarakat untuk KTP,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, usai menghadiri acara pertemuan Pemko Medan dengan Konjen Jepang di Medan Club, Senin (9/1) siang.

Kepala Dinas Kependudukan dan catatan Sipil (Disdukcapil) Medan, Darussalam Pohan menjelaskan dua unit mobile KTP yang akan diluncurkan ini nantinya akan menjemput bola kepada masyarakat dan langsung memberikan pelayanan KTP di lokasi masyarakat.

“Pelayanan KTP ini memang kita proyeksikan untuk melayani KTP bagi masyarakat di seluruh kecamatan, namun untuk sekarang memang baru dua unit. Ini merupakan program Pemko Medan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dank kedepan nantinya akan kita tambah,” terang Darussalam.

Mobile KTP ini memang belum bisa dioperasikan untuk pelayanan e-KTP. “Tetapi mobil ini melayani masyarakat yang akan melakukan perpanjangan KTP,” terang Darussalam.

Launching mobil KTP yang digelar di Medan Marelan karena banyak masyarakat Medan di bagian utara yang KTP nya sudah berakhir. “Kita konsentrasikan launchingnya di Medan Marelan, karena memang selama ini banyak masyarakat bagian utara yang KTP nya sudah mati, dan belum diperpanjang. Makanya menjadi alasan kita untuk melakukan launching di Medan bagian utara,” cetus Darussalam.

Kendati demikian, Mobile KTP ini selanjutnya akan melayani keseluruhan masyarakat di 21 kecamatan di Medan. “Pengoperasiannya tetap akan bergilir di seluruh kecamatan di Medan. Namun, kalau untuk target berapa sehari yang akan dilayani mobil KTP ini kita belum menargetkannya, yang penting ketika mobil berada di tengah-tengah masyarakat, pasti masyarakat yang masih memiliki masalah KTP akan dilayani,” terang Darussalam.

Wakil Ketua DPRD Medan Ikhrimah Hamidy mengatakan, pengadaan mobile keliling ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang ingin mengurus KPT baik untuk memperpanjang atau buat baru sembari menunggu KTP elektronik selesai.

“Kami sudah menyetujui pengadaan KTP mobile ini. Kalau ternyata masih ada masyarakat yang kesulitan melakukan perpanjangan dan lainnya, akan kami evaluasi kembali. Kendaraan itu harus benar-benar dimanfaatkan sebagai bentuk pelayanan Pemko kepada masyarakat,” pungkasnya.(adl)

Put Your Hair Up

Seperti tren busana dan make-up yang selalu berganti,tren hairdo pun mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Seperti apa gaya rambut yang in pada 2012 ini?

BEBERAPA ahli tata rambut menyebut, tren hairdo sekarang didominasi gaya updo atau tatanan rambut ditarik ke atas. Gaya updo tak selalu berkaitan dengan sesuatu yang klasik.

Bisa dikombinasikan dengan sentuhan baru sehingga lebih berkesan modern dan unik. Menurut Rio Susanto, owner Excellence Beauty Lounge, updo kombinasi itu bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan. Bisa untuk acara formal atau gala dinner, bisa pula dikenakan untuk momen kasual. ”Basic-nya, updo. Lebih berkesan glam bila diberi sentuhan twist. Bisa juga bermain gelombang di poni untuk kesan playful,” jelas Rio.

Sejak akhir 2011, gaya tersebut sering dipakai para selebriti. Penyanyi nyentrik Lady Gaga serta Rihanna sering mengena kan gaya updo dalam penampilan mereka. Gaga beberapa kali terlihat tampil lebih manis dengan rambut terurai, namun bagian atasnya dibikin twist berbentuk pita.

Rihanna juga pernah tampil dengan gaya poni panjang yang ditata menyamping serta bagian belakang rambutnya ditata ala french twist. Di Indonesia, gaya rambut jambul tinggi ala Syahrini juga sedang dibicarakan banyak orang. Tak harus mengikuti gaya rambut seleb-seleb di atas, kita bisa menciptakan gaya rambut sendiri yang lebih unik. ”Kuncinya, bermain-main dengan twist dan roll. Bisa juga ditambahkan permainan kepang rambut,” lanjut Rio.

Ada tiga aplikasi updo yang bisa dijadikan inspirasi gaya rambut 2012. Siap mencuri perhatian di tengah ribuan pasang mata? Put your hands (hair) up. (nor/c7/ayi/jpnn)

Aweng: PP Harus Terbebas dari Narkoba

MEDAN- Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila (PP) Sumut, Anuar Shah SE, meresmikan Kantor Sekretariat PP Ranting Sei Rengas I, Kecamatan Medan Kota, Senin (9/1).

Pria tegap yang akrab disapa Aweng ini meminta agar kantor tersebut tidak disalahgunakan, apalagi sampai dijadikan tempat bagi pengguna narkoba.

“Kantor ini jangan dikotori oleh hal-hal yang negatif. Secara tegas saya katakan Kader Pemuda Pancasila harus terbebas dari narkoba. Kita harus terus mengubah imej PP menjadi lebih baik sehingga dapat dicintai masyarakat. PP harus melindungan rakyat,” tegasnya.

Selain meresmikan Kantor tersebut, Aweng yang hadir bersama fungsionaris Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PP Sumut antara lain, Ali M Mahdy, Idrus Djunaidi, dan Hassan Wijaya, Hendra DS, juga memberikan tali asih kepada seratusan anak yatim piatu.

“Harapan kita Pemuda Pancasila di Sei  Rengas I dapat memberikan sumbangsih dan bekerjasama dengan Pemko Medan dalam mengisi pembangunan di Kota yang kita cintai ini,” ujar Lurah Sei Rengas I, Fariz Hutagalung.(ari)