28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14170

Miami Heat Menang Lagi

CHARLOTTE- Rentetan kemenangan Miami Heat di awal kompetisi NBA musim ini belum terhenti. Sementara itu, Boston Celtics belum bisa menang lantaran mereka kalah lagi di pertandingan ketiga.

Bertandang ke markas Charlotte Bobcats, Time Warner Cable Arena, Kamis (29/12) pagi WIB, Heat sempat dibuat kewalahan. Kemenangan ini merupakan yang ketiga dalam tiga partai yang telah dimainkan Heat musim ini. Melawan Bobcats di Time Warner Cable Arena, Heat sempat tampil kikuk di dua kuarter pertama.

Sementara itu awal pertandingan Heat  sempat tertinggal dengan skor 20-32 pada akhir kuarter pertama. Kuarter kedua pun masih jadi milik Bobcats. Tim asuhan Paul Silas ini bahkan memimpin makin jauh dengan skor 60-45.
Namun, Heat bangkit pada paruh kedua. Usai memangkas jarak menjadi 69-70 pada akhir kuarter ketiga, mereka kembali tampil bagus pada kuarter penutup dan akhirnya menang setengah bola 96-95.

LeBron James jadi top performer untuk Heat dengan sumbangan 35 poin, 6 assist, dan 7 rebound. Chris Bosh membukukan 25 poin, sementara Mario Chalmers ikut mendonasikan 15 poin.

Di kubu Bobcats, Gerald Henderson menyumbangkan poin terbanyak dengan 21 poin, disusul DJ Augustin dengan 20 poin.

Pada pertandingan ini James menjadi top scorer dengan 35 poin plus 6 rebound dan 7 assist. Forward Chris Bosh juga tampil tajam dengan koleksi 25 poin dan 6 rebound.

Di New Orleans Arena, Boston Celtics tak bisa berbuat banyak saat dijamu tuan rumah New Orleans Hornets. Kevin Garnett dkk. kalah dengan skor 78-97.

Dalam pertandingan ini, Ray Allen dan Rajon Rondo masing-masing menyumbangkan 15 dan 13 poin untuk Celtics. Sementara itu, di kubu Hornets, Jarrett Jack membukukan 21 poin dan Carl Landry mencetak 20 poin plus 11 rebound. Dengan kekalahan ini, berarti Celtics belum sekalipun menang musim ini. Mereka selalu kalah di tiga partai awal. (bbs/jpnn)

Pulang Mancing Sepeda Motor Lewong

Nasib Saimin (35), warga Jalan Kawat, Keluruhan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli benar-benar sialn
Pria berusia 35 tahun itu terpaksa harus merelakan sepeda motor Yamaha bernomor plat polisi Mio BK 5944 AAG miliknya dirampas tiga orang pria yang tak dikenalnya di Jalan Pasar II, Desa Tanjung Selamat, Percut Seituan, Rabu (28/12) malam, sepulang dari memancing.

Akibat kejadian tersebut Kamis (29/12), Saimin mendatangi Mapolsekta Percut Seituan. Keterangan Saimin, perisitiwa yang dialaminya berawal ketika dia memancing ikan di kolam yang berlokasi di Pulau Merbau, Desa Saentis. Usai memancing, Saimin bermaksud hendak pulang ke rumah. Sial, saat hendak memacu sepeda motornya dari lokasi kolam pancing, tiba-tiba ada tiga pria yang tak dikenal langsung menghadangnya.

Saimin merasa ketakutan dan langsung menghentikan laju sepeda motornya. “Saya kaget kali waktu saya dihadang tiga pria itu, bang,” ungkapnya.

Melihat Saimin berhenti, tiga pria itu langsung mengambil paksa sepeda motornya. Selanjutnya ketiga pelaku itu membawa kabur sepeda motor tersebut. (gus)

Miliki Jiwa Sosial, Adopsi Anak Ethiopia

Cadel Evans, Juara Tour de France 2011

Cadel Lee Evans sejak lama dikenal sebagai sosok yang punya jiwa sosial tinggi. Aktif menjadi donator untuk bocah-bocah di Tibet, akhir tahun ini dia mengadopsi seorang bocah yang berusia setahun
dari Ethiopia.

Hidup di lingkungan masyarakat Aborigin di Barunga, 80 km sebelah timur Katherine, Northern Territory, Australia, menumbuhkan jiwa sosial Evans kecil. Pria kelahiran 14 Februari 1977 tersebut masih bisa merasakan adanya perlakuan diskriminatif pada orang-orang Aborigin di lingkungannya.

Evans kemudian tumbuh menjadi sosok yang pantang menyerah dan bisa menghargai hidup. Sebab, dia nyaris tewas saat berusia tujuh tahun. Saat itu, dia mengalami luka parah di kepalanya karena ditabrak kuda. Akibatnya, dia koma tujuh hari.

Pada 1986 Evans merasakan pengalaman pahit lainnya. Dia terpaksa tinggal dengan neneknya karena orang tuanya (Helen Cocks dan Paul Evans) berpisah.

Sewaktu bersekolah di Melbourne, Evans sangat senang bermain skateboard. Saat berusia belasan tahun, dia mulai tertarik pada olahraga sepeda. Awalnya, dia menekuni mountain bike (MTB) alias sepeda gunung. Pada 1997 dia merebut gelar bergengsi perdananya, di Kejuaraan Dunia U-23.

Evans mulai menekuni road bike pada 2000 setelah berkonsultasi dengan pelatih kenamaan Michele Ferrari. Meski lambat menekuni road bike, dia meraih gelar demi gelar. Puncaknya adalah tahun ini. Dia merebut gelar juara tur paling bergengsi, Tour de France. Menjadi juara di usia 34 tahun, dia merupakan salah seorang juara tertua di ajang tersebut.

Jutaan dolar yang dia dapatkan dari arena balap sepeda disumbangkan untuk kegiatan sosial. Saat menerima satu penghargaan sebagai olahragawan terbaik beberapa tahun lalu, dia menyumbangkan semua hadiah uang yang berjumlah ribuan dolar untuk misi sosial yang membantu sekolah anak-anak di Tibet.

“Apa yang terjadi di Tibet sangat menyedihkan. Saya rasa, itu mirip dengan yang dialami kaum Aborogin di Australia,” kata Evans kepada Seven Network.

Evans mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Chiara Passerini pada 2005. Keduanya aktif dalam banyak kegiatan kemanusiaan di dalam negeri maupun luar negeri, seperti Tibet dan beberapa negara Afrika. Kemudian, mereka memutuskan untuk mengadopsi anak. Mereka menempuh jalan berliku untuk mewujudkan keinginan tersebut. Berbulan-bulan sejak awal tahun lalu, dia mengurus banyak surat untuk mengadopsi anak.  Evans dan istrinya mengadopsi seorang bocah asal Ethiopia yang berusia 12 bulan. (nur/c12/ang/jpnn)

Sepeda Motor, Ijazah dan Duit ku Habis Terbakar…

MEDAN-Pemilik rumah dan penghuni kos-kosan mengais barang-barang yang masih tersisa pasca terbakarnya 13 kamar kos dan sebuah rumah di kawasan Jalan Perdana, Gang India, Kecamatan Medan Barat, Rabu (28/12) kemarin.
Pantauan wartawan Sumut Pos di lokasi kebakaran Kamis (29/12), pemilik rumah dan penghuni kos-kosan tampak mengais barang-barang yang masih bisa dipergunakan.

“Mencari barang-barang yang masih bisa dipergunakan,” ucap Demeria, seorang penghuni kos-kosan.
Menurutnya, kini dirinya menumpang tidur dan mandi di rumah tetangga terdekat.
“Aku nggak sempat menyelematkan barang-barang milikku. sepeda motor ku, ijazah, duit habis terbakar,” ungkap Dameria.

Sementara Burhan (50) pemilik kos-kosan saat dijumpai Sumut Pos di lokasi kebakaran hanya pasrah dan ikhlas.
“Cemana lagi lah dek, saya ikhlas dan pasrah dengan kejadian ini,”ucap Burhan.

“Yang penting keluarga saya bersama cucu saya selamat semuanya,” ujarnya.
Burhan mengaku saat kejadian dirinya sedang berjulan asongan di Jalan Listrik Medan. Dirinya mengetahui dari tetangga yang meneleponnya.

“Saya sedang berjulan kemudian saya dihubungi tetangga melalui handphone, saya sampai di rumah sudah melihat api berkobar,”sebutnya.Kini Burhan beserta keluarganya menumpang ke rumah tetangga, namun entah sampai kapan dirinya bersama keluarga tetap menumpang.

Kapolsekta Medan Barat, AKP Nasrun Pasaribu saat dihubungi  mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.(gus)

Striker Patah Tangan, Raja Isa Cuek

MEDAN-PSMS kembali menggelar uji coba, melawan tim Divisi Utama ISL PS Gayo Lues. Namun, proyeksi yang diterapkan pelatih PSMS Raja Isa adalah memaksimalkan tim lapis kedua PSMS yang juga disebut PSMS B.

Tak pelak, tim yang memang masih minim jam terbang tersebut dibantai klub asal NAD dengan skor akhir 0-2 di Stadion Kebun Bunga. Gol pertama PS Gayo Lues tercipta pada menit ke-29. PSMS mendapatkan kesempatan memperkecil ketertinggalan, dengan hadiah penalti yang diberikan wasit pada menit ke-37 karena pelanggaran yang dilakukan pemain belakang PS Gayo Lues. Namun, eksekusi penalti tak mampu dimaksimalkan stopper PSMS Ledi Utomo. Skor 0-1 bertahan hingga turun minum. Dan PS Gayo Lues memperbesar keunggulannya di babak kedua pada menit ke-50.

Pertandingan yang berlangsung memang cukup keras, terbukti dibukukannya empat kartu kuning, tiga untuk PSMS B dan satu kartu kuning untuk PS Gayo Lues.

Parahnya lagi, striker PSMS B Sigit Sudarmawan harus ditarik keluar pada pertengahan babak pertama karena cedera patah tangan. Sigit yang berduel dengan kiper Gayo Lues jatuh dengan posisi tak sempurna, sehingga tangannya patah.
Mengetahui hal tersebut, manajemen PSMS langsung melarikannya ke rumah sakit Permata Bunda. Dari hasil rontgen yang diterima terlihat jelas tulang lengan kanan Sigit tak lagi menyatu.

Namun, Raja Isa yang juga mengetahui hal itu hanya bersikap dingin dan terkesan cuek. Menurutnya, dalam dunia persepak bolaan, cedera merupakan hal lumrah. “Dalam pertandingan cedera yang mungkin dialami pemain itu biasa,” katanya enteng.

Ia berpendapat laga yang dilakoni anak-anak asuhanya tak lain hanya untuk membentuk mental mereka. “Ini kita lakukan untuk mematangkan pemain. Baik dari sisi kebugaran, mental serta taktikal,” papar pelatih berkebangsaan Malaysia itu.

Sementara itu, pelatih PS Gayo Lues Kustiono mengucapkan terimakasih kepada PSMS yang sudah mau melakukan latih tanding dengan tim asuhannya. “Walau kita hanya disuguhkan pemain lapis kedua, kita sangat berterimakasih. Karena dari pertandingan ini kita sudah bisa membentuk standarisasi untuk tim. Dan hasilnya akan kita bawa pada pertandingan perdana Divisi Utama melawan Persip Pekalongan pada 3 Januari 2012 mendatang,” paparnya.
Mengenai permainan keras yang disuguhkan anak-anak asuhannya, Kustiono yang sempat membesut PSMS  itu menjelaskan, memang mendoktrin pemainnya untuk bermain keras bukan permainan kasar. (saz)

Pembunuh Wanita di Hotel Bukit Hijau Masih Diburu

Pekerja Kafe Dicurigai

MEDAN-Polisi masih memburu pembunuh Sunita Alias Boneng (35), warga Jalan S Parman Gang Soor, yang tewas di Hotel Bukit Hijau kamar 17, Jalan Jamin Ginting Km 11,5.

Polisi mencurigai pria yang membawa wanita paruh baya itu check in ke hotel kelas melati itu sebagai pelakunya. Pria itu diduga kerja di sebuah kafe Kota Medan.

Kanit Jahtanras Sat Reskrim Mapolresta Medan, AKP Yudi Friyanto  mengatakan, pihaknya sudah membentuk 5 tim untuk mendampingi personel Polsekta Deli Tua. “Sudah kita bentuk 5 tim untuk pengejaran,” katanya.

Sekadar diketahui, Sunita Alias Boneng tewas dengan kondidi leher nyaris putus karena digorok lelaki yang membokingnya, Selasa (27/12). Saat ditemukan Sunita dalam keadaan bugil dan hanya mengenakan bra berwarna ungu dan bersimbah darah. Siang sebelum ditemukan tewas, Sunita datang bersama seorang laki-laki yang diduga kekasihnya.
Korban datang ke Hotel Bukit Hijau di Jalan Jamin Ginting Km 11,5 Simpang Selayang Medan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna hitam tanpa menggunakan plat nomor polisi dan langsung memesan kamar nomor 17. (gus)

Syahril Fokus Benahi Mental Kiper

TIGA hari pasca meningalnya pelatih kiper terdahulu Denny Pasla, PSMS IPL langsung menetapkan nama Syahril Nasution sebagai pengganti. Walau masih berduka, PSMS harus tetap menggeber persiapan.

Mantan penjaga gawang PSMS yang sebelumnya juga pernah berposisi sebagai pelatih kiper di klub berjuluk Ayam Kinantan itu membenarkan perekrutan dirinya. Dia mengatakan, Rabu (28/12) manajemen PSMS menghubungi dirinya. “Saya langsung meminta izin kepada atasan saya dan Alhamdulillah diizinkan. Terus terang saya merasa tersanjung dengan tawaran itu,” ungkap Syahril, Kamis (29/12).

Syahril pun langsung memimpin latihan penjaga gawang PSMS di lapangan komplek Thamrin Graha Metropolitan (TGM) kemarin. Dia mengatakan, izin dari sang atasan yakni Kadispenda Kota Medan Syahrul Harahap cukup meyakinkannya untuk bergabung.

Dia juga yakin, pekerjaannya di Dispenda Kota Medan tidak akan mengganggu jadwal latihan penjaga gawang PSMS. Begitu pula pekerjaannya sebagai aparatur pemerintah tidak akan menghambat harapannya memperbaiki performa penjaga gawang PSMS Medan Decky Ardian dan Irwin Ramadhana.

Sebagai langkah awal, dia mengatakan, fokus utamanya melatih kiper PSMS yakni memperbaiki mental bertanding pemain, terutama kiper pelapis. “Kalau menggenai kiper, seperti Decky, kami tahu kualitasnya. Tapi tetap Decky punya kelemahan, terutama di tingkat kepercayaan diri dalam pertandingan. Itu yang jadi fokus saya,” tutur pria kelahiran 6 Juli 1966 tersebut.

Sementara, Irwin Ramdhana yang memiliki postur ideal kiper, juga diniilai masih banyak kelemahan dan harus diperbaiki. Apalagi, ayah dua anak ini menargetkan untuk mensejajarkan kiper cadangan dengan kiper utama.
Pelatih yang juga pernah membesut Herman Batak, Markus Haris Maulana, Usman Pribadi dan Sahari Gultom itu berharap diberikan waktu yang cukup untuk melatih kiper PSMS menjadi lebih baik.
Syahril dianggap tepat menempati posisi pelatih kiper karena sudah cukup berpengalaman. (saz)

PSDS Masuk Grup II

LUBUK PAKAM- PSDS Deliserdang yang akan tampil di Divisi I Liga Indonesia akan tampil di Grup II bersama PSSA Asahan, Madina Medan Jaya, Medan United, Poslab Labuhan dan PSPP Pandang Panjang. Divisi I kabarnya akan diputar Januari mendatang.

Untuk menatap kompetisi, skuad PSDS kini berlatih intensif dengan menggelar sejumlah uji coba. Termasuk melakukan dua uji coba belum lama ini.

Pelatih PSDS Dosman Sagala bahkan terlihat berang melihat penampilan anak asuhnya yang hanya mampu bermain imbang di dua laga uji coba, melawan PSKS Kuala Namu dan Seroja FC Perbaungan, Rabu (28/12) lalu.

Uji coba yang digelar di Stadion Baharoeddin Siregar itu dikemas dalam 2 x 45 menit. Kedua tim ditantang sekaligus setiap 45 menit. Melawan PSKS PSDS imbang 1-1, begitu juga melawan Seroja skor sama 1-1.

Usai laga, Dosman tampak tak puas dengan performa skuadnya. Selanjutnya Dosman tampak mengumpulkan pemain dan memberi instruksi.  “Saya kecewa, karena strategi yang diterapkan saat latihan tidak berkembang saat uji coba. Bahkan semua lini hanya menggiring bola, tidak mampu menciptakan peluang,” koarnya.

Menurut Dosman, skuad PSDS sejauh ini hanya jago saat latihan, namun saat bertanding skill dan strategi tak muncul. “Saat latihan semuanya memperlihatkan permainan yang mantap, tetapi menghadapi lawan tidak berdaya. Hasil imbang ini membuat saya kecewa, latihan harus ditambah sebagai bentuk hukuman,” ungkapnya.

Pada laga itu, saat melawan Seroja,  PSDS bahkan kecolongan lebih dulu lewat tendangan bebas di menit 30. PSDS membalas pada menit 38 lewat tendangan sudut yang dimanfaatkan dengan baik oleh Sandi. Skor imbang tak berubah hingga usai laga.

Di babak kedua, menghadapi PSKS Kualanamu, PSDS juga imbang. Gol pertama diciptakan pemain PSDS melalui bola pantulan dari tendangan lawan yang mengenai punggung striker PSDS, Tubagus Rudi di menit 60.

Gol PSKS Kualanamu tercipta melalui tendangan penalti di menit 65. Bek PSDS Budi melakukan pelangaran keras dengan cara menarik lengan striker PSKS Kualanamu, Hendra. Eksekusi dilakukan Suganda, tedangan keras tidak mampu ditangkap kiper PSDS Arif Darmono, membuat kedudukan 1-1 hingga peluit akhir ditiup.  (btr)

Sepeda Motor, Ijazah dan Duit ku Habis Terbakar…

MEDAN-Pemilik rumah dan penghuni kos-kosan mengais barang-barang yang masih tersisa pasca terbakarnya 13 kamar kos dan sebuah rumah di kawasan Jalan Perdana, Gang India, Kecamatan Medan Barat, Rabu (28/12) kemarin.
Pantauan wartawan Sumut Pos di lokasi kebakaran Kamis (29/12), pemilik rumah dan penghuni kos-kosan tampak mengais barang-barang yang masih bisa dipergunakan.

“Mencari barang-barang yang masih bisa dipergunakan,” ucap Demeria, seorang penghuni kos-kosan.
Menurutnya, kini dirinya menumpang tidur dan mandi di rumah tetangga terdekat.
“Aku nggak sempat menyelematkan barang-barang milikku. sepeda motor ku, ijazah, duit habis terbakar,” ungkap Dameria.

Sementara Burhan (50) pemilik kos-kosan saat dijumpai Sumut Pos di lokasi kebakaran hanya pasrah dan ikhlas.
“Cemana lagi lah dek, saya ikhlas dan pasrah dengan kejadian ini,”ucap Burhan.

“Yang penting keluarga saya bersama cucu saya selamat semuanya,” ujarnya.
Burhan mengaku saat kejadian dirinya sedang berjulan asongan di Jalan Listrik Medan. Dirinya mengetahui dari tetangga yang meneleponnya.

“Saya sedang berjulan kemudian saya dihubungi tetangga melalui handphone, saya sampai di rumah sudah melihat api berkobar,”sebutnya.Kini Burhan beserta keluarganya menumpang ke rumah tetangga, namun entah sampai kapan dirinya bersama keluarga tetap menumpang.

Kapolsekta Medan Barat, AKP Nasrun Pasaribu saat dihubungi  mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.(gus)

Mantan Gubernur Sumut, Marah Halim Boleh Pulang

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap menanggung sepenuhnya perobatan mantan Gubernur Sumut (Gubsu) Marah Halim Harahap selama dirawat di RSU Permata Bunda Medan. “Saya ditugaskan Pak Wali Kota secara khusus untuk memantau perkembangan Pak Marah Halim agar cepat sembuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendi MSc kepada wartawan di RSU Permata Bunda, Rabu (28/12).

Dikatakan Edwin, Wali Kota Medan Rahudman Harahap menghubunginya untuk datang ke RSU Permata Bunda guna menjenguk mantan Gubsu tersebut. Tugas itu disampaikan wali kota mengingat laporan tim medis RSU Permata Bunda bahwa kondisi Marah Halim sudah membaik dan dibolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.

“Pasien sudah baik dan kondisinya sudah sangat baik dari sebelumnya. Jadi, tim medis sudah membolehkan pasien pulang dan hanya menjalani rawat jalan rutin saja sesuai jadwal. Selain itu, Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga menyampaikan salamnya pada Pak Marah Halim melalui saya. Karena Pak Wali sedang ada tugas, jadi tidak bisa langsung menjenguk dan mengutus saya,” ujarnya.(adl)