25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14178

3 Rumah Terbakar, 1 Bangunan Roboh

MEDAN-Tiga rumah di Jalan Mistar, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, tepatnya di depan RS Bandung ludes terbakar, Selasa (27/12) sekitar pukul 19.00 WIB. Ketiga rumah yang terbakr masing-masing milik M Yamin, M Taufiq dan Aditia Wawan. Tak ada korban jiwa sedangkan kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran dari Pemko Medan dikerahkan ke lokasi kejadian. Upaya pemadaman sempat menemui kesulitan karena lokasi rumah yang terbakar berada di tengah rumah yang berdempetan dengan warga lainnya.

Sementara itu bangunan rumah toko berlantai III di Jalan AR Hakim, Kelurahan Tegal Sari I, Kecamatan Medan Area, Selasa (27/ 12) petang roboh dan menimpa 5 unit sepeda motor serta kanopi Apotek Bintang Surya. Beruntung tak ada korban jiwa, namun diperkirakan kerugian mencapai Rp100 juta.

Informasi yang diperoleh di lokasi kejadian, robohnya bangunan yang sedang direnovasi itu diduga karena tidak kuatnya pondasi bangunan di bagian atas, tepatnya di lantai II dan lantai III, apalagi saat itu bangunan dalam kondisi basah karena diguyur hujan deras. Meski hujan deras, sejumlah buruh tetap bekerja sebagaimana biasa. Tiba-tiba, bagian depan dinding bangunan roboh dan menimpa kanopi yang persis berada di samping bangunan ruko tersebut. (gus/adl)

Sakit, Absen Dampingi SBY

Ani Yudhoyono

PERINGATAN Natal bersama tingkat nasional dihelat di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), tadi malam. Tidak seperti saat menghadiri peringatan hari-hari besar keagamaan sebelumnya, kali ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono datang tanpa didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono.

SBY menuturkan, saat ini istrinya tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

“Ibu Ani yang selalu hadir dalam perayaan Natal bersama, malam ini tidak dapat hadir karena sedang dirawat di rumah sakit,” kata SBY di bagian akhir sambutannya.

Namun SBY tidak memberikan informasi lanjutan tentang sakit yang diderita ibu dari Agus Harimurti dan Edhie Baskoro itu.

“Beliau (ibu, Red) menyampaikan salam dan mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat kristiani,” katanya, lantas menutup sambutannya.

Informasi yang diperoleh, Ani dirawat di RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD) sejak kemarin sore. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha yang dikonfirmasi membenarkan perawatan Ani oleh tim dokter kepresidenan itu. “Kondisi kesehatan beliau mulai berangsur pulih,” kata Julian tanpa merinci sakit yang diderita ibu negara.

Dengan kondisi seperti itu, Ani kemungkinan tidak bisa mendampingi SBY melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Cilacap, 28-29 Desember. Jadwal yang diterima dari pihak Istana, rencananya, SBY dan rombongan bertolak ke Cilacap melalui Stasiun Gambir, pagi ini. (fal/jpnn)

40 Persen PNS di Badan PP dan KB Medan Bolos

MEDAN-Tercatat sebanyak 40 persen PNS) di jajaran Badan Pemberdayan Perempuan (PP) dan Keluarga Berencana (KB) Kota Medan bolos, usai menjalani libur hari besar menyambut Natal. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan pun berjanji akan mengambil sanksi teguran dan penundaan kenaikan gaji berkala.

“Ada tujuh tim yang kita sebar melakukan pengawasan disiplin kehadiran pegawai (PNS) di masing-masing jajaran SKPD.

Badan PP dan KB Medan yang paling besar, kita menemukan 40 persen pegawai di Badan PP dan KB Medan tidak hadir tanpa keterangan,” kata Kepala BKD Kota Medan, Parluhutan Hasibuan, Selasa (27/12).

Dikatakan Parluhutan, dari seluruh jajaran SKPD Pemko Medan yang diawasi langsung oleh tim, Badan PP dan KB merupakan SKPD yang paling rendah tingkat kehadiran pegawainya, karena hanya mencapai 60 persen dan sisanya 40 persen tidak hadir tanpa keterangan.

“Pegawai terlena dengan libur panjang Natal sejak Sabtu dan Senin cuti bersama. Jadi, kita langsung melakukan pengawasan disiplin pegawai setelah masuk kerja Selasa (27/12). Kita mencatat jumlah pegawai di Badan PP dan KB sebanyak 66 orang dan hanya 60 persen diantaranya yang masuk kerja, sedangkan sisanya tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas,” ujarnya.

Dijelaskannya, dari hasil pengawasan keseluruhan yang dilakukannya pada seluruh SKPD Pemko Medan tercatat tingkat kehadiran mencapai 92,31 persen.

Jumlah itu dinilai sudah cukup besar, walau memang masih ditemukan PNS tidak masuk kerja cukup banyak hanya di beberapa SKPD saja seperti Badan PP dan KB.

“Keseluruhan tingkat kehadiran pegawai sebesar 92,31 persen dari jumlah PNS Pemko Medan sekitar 8.000-an pegawai. Namun, dari jumlah 8.000 pegawai itu, sedikitnya 1.000 pegawai merupakan PNS guru di sekolahsekolah negeri. Guru memang sedang libur sekolah. Jadi, pegawai pemerintahannya sekitar 92,31 persen dari 7.000-an pegawai non guru yang hadir.,” jelasnya. (adl)

Pemerkosa di Angkot M-26 Dibekuk di Medan

JAKARTA- Satu tersangka baru dalam kasus perkosaan dan perampokan di angkutan kota M-26 jurusan Bekasi-Kampung Melayu ditangkap polisi di Medan.

“Iya benar sudah ditangkap, namanya Saad. Ditangkap di Sumatera Utara tadi siang. Tim sudah terbang ke Jakarta sejak pukul 17.00 WIB,” kata Kasat Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Selasa (27/12).

Berdasarkan keterangan sementara daripelakuyangsebelumnya ditangkap polisi, Saad merupakan pelaku yang memperkosa RS, di Depok beberapa waktu lalu. Satu hari setelah kasus pemerkosaan di Depok, komplotan ini kembali melakukan aksi di kawasan Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku merampok sepeda motor Yamaha Mio, dan melukai korbannya. Aksi yang sama juga dilakukan terhadap pengendara motor di Kampung Rambutan, Jakarta Timur, dan Pancoran, Jakarta Selatan. Korban mengalami luka bacok, tapi sepeda motor korban tidak berhasil diambil.

Sabtu (24/12) dini hari, polisi menangkap tiga pelaku dari kelompok yang sama di Bandung, Jawa Barat. Dari ketiga pelaku, salah satunya adalah mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Jakarta Timur. Pengejaran dilakukan polisi selama 10 hari.

Tiga pelaku bersembunyidilima kota di Jawa Barat. Dari hasil penyidikan diketahui bahwa kedua tersangka JR dan DD adalah eksekutordalamsetiap aksi ini.(net/bbs)

Malaysia Terbanyak Vonis Mati Pelaku Narkoba

JAKARTA- Dari 22 negara yang berhasil menangkap pelaku tindak pidana narkoba asal Indonesia, ternyata Malaysia paling banyak menjatuhkan vonis hukuman mati. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan, dari 284 warga Indonesia yang mendapat vonis hukuman mati di luar negeri, 271 orang divonis di Malaysia dan 13 orang di Cina.

“Jumlah warga Indonesia yang ditahan di luar negeri karena terlibat dalam jaringan sindikat narkoba internasional sebanyak 501 orang. Paling banyak tertangkap di Malaysia sebanyak 390 orang, kemudian di Cina 35 orang, Jepang 13 orang, Hongkong 10 orang, Arab Saudi 9 orang. Lainnya tersebar di negara-negara tetangga, Timur tengah, Amerika dan AmerikaLatin,” kata Kepala BNN Komjen Pol Gories Mere, Selasa (27/12).

Dijelaskan, sebagian besar warga Indonesia yang terlibat jaringan narkoba internasional itu hanya sebagai kurir.

Mayoritas dari mereka perempuan, modus perekrutannya dengan cara ditawari pekerjaan di luar negeri, dijadikan teman dekat, diajak berwisata, atau pun menikah di luar negeri.

“Para perempuan Indonesia ini kemudian dititipi koper yang berisi narkoba tanpa sepengetahuan dan akhirnya tertangkap. Modus lainnya, perekrutan Tenaga Kerja Wanita (TKW) atau Tenaga Keja Indonesia (TKI) yang frustasi akibat dipecat dari pekerjaannya di luar negeri. TKI/TKW ini kemudian ditawari pekerjaan sebagai kurir narkoba antarnegara dengan imbalan uang,” terang Gories.

Ke depan, lanjut Gories, tentunya persoalan ini menjadi perhatian BNN, terkait pencegahan. BNN sudah bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga negara serta pemerintah daerah untuk melaksanakan rangkaian kegiatan pemberdayaan maupun advokasi. (fir/jpnn)

NATO Takut Kebangkitan Soviet dan Nazi

Rusia Panas

MOSKOW – North Atlantik Treaty Organization (NATO) khawatir kebangkitan ideologi komunis dan Nazi di dua Negara, Rusia dan Jerman.

Padahal, dua Negara tersebut sudah menjelma menjadi negara demokrasi dan mengadopsi perdagangan bebas.

Pernyataan itu disampaikan utusan Rusia untuk NATO Dmitry Rogozin, seperti dikutip RT, Selasa (27/12). Menurut dia, NATO sering memandang Rusia sebelah mata, dan seakanakan, Rusia masih tetap seperti Uni Soviet.

“Tidak peduli, apakah Rusia menjelma menjadi negara imperialis, komunis atau demokratis, mereka (NATO) tetap memandang kami seperti Uni Soviet,” ujar Rogozin.

Dia menyebutkan, hubungan NATO dengan Jerman tampak rumit karena NATO masih mengkhawatirkan kebangkitan Nazi di Jerman.

Hingga kini, Jerman tak memiliki batalyon di satuan angkatan bersenjata NATO.

Rogozin menilai, NATO sengaja melarang Jerman membentuk pasukannya di beberapa operasinya karena NATO masih takut dengan Jerman. Selain itu, Rogozin menganggap NATO masih menggunakan prinsip era Perang Dingin yang dianut mantan Sekretaris Jendral NATO Lord Ismay. “NATO masih menggunakan prinsip lama yakni Amerika di atas, Jerman di bawah, dan Rusia di luar. Hal ini menunjukkan penguasaan terhadap militer Jerman,” tambahnya.

Rogozin berkomentar terhadap sistem pertahanan misil NATO yang digagas Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan, NATO tak memiliki teknologi dan pengalaman dalam menciptakan sistem pertahanan. Rogozin menyebut negara- negara Eropa yang bersekutu dengan AS seperti domba-domba yang akan disembelih.

Sementara itu, menjawab aksi demonstrasi ratusan ribu warga Rusia yang menolak kepemimpinan Vladimir Putin, kini pria yang masih menjabat Perdana Menteri Rusia itu malah berang dan menuding pihak oposisi tidak memiliki tujuan politik yang jelas. “Masalah yang muncul adalah, oposisiRusiatidakmemilikiprogram yang jelas untuk membangun Rusia. Mereka tidak menjelaskan secara signifikan, apa yang mereka capai,” ujarnya.

Demonstrasi besar terjadi di Rusia dan diklaim menjadi terbesar sejak runtuhnya Uni Soviet.

Demonstrasi itu bertujuan menentang pencalonan Putin sebagai Presiden Rusia. Pemerintah Rusia menuduh para demonstran dibayar AS dan kekhawatiran NATO melancarkan aksinya.

(bbs/jpnn)

Empat Kontraktor Kena Penalti

Tak Bisa Laksanakan Proyek Pengaspalan Jalan

MEDAN- Tiga hari mendekati akhir 2011, tercatat empat kontraktor proyek aspal jalan di Kota Medan terkena penalti dan denda dari Dinas Bina Marga Kota Medan. Empat perusahaan pelaksana proyek jalan itu kena penalti akibat tidak bisa melaksanakan proyek pengaspalan jalan karena kelangkaan bahan baku aspal sejak beberapa waktu lalu.

“Kita masih tabulasi dan menghitungnya secara keseluruhan. Karena masih ada beberapa hari lagi sebelum 31 Desember tutup buku, kita sedang menyelesaikan semua laporan keuangan ini termasuk realisasi proyek. Karena sampai saat ini kita lihat ada beberapa kontraktor yang tidak menyelesaikan proyek,” kata Kadis Bina Marga Kota Medan Gunawan Surya Lubis, Selasa (27/12).

Dikatakan Gunawan, saat ini sedikitnya ada empat perusahaan yang bermasalah dan jumlah ini tidak tertutup kemungkinan akan bertambah mengingat laporan sedang diselesaikan satuan kerjanya.

“Laporan sedang diproses dan dipersiapkan sebelum 31 Desember ini sudah rampung. Bisa saja jumlah kontraktor bermasalah itu bertambah lagi. Karena, dari laporan keseluruhan yang sedang disiapkan ini kita melihat lebih dari empat perusahaan yang tidak menyelesaikan proyek tepat waktu atau proyek yang dikerjakan bermasalah di lapangan,” ujarnya.

Dijelaskannya, pihaknya belum bisa memberikan laporan pasti dan terperinci mengenai jumlah perusahaan pelaksana proyek aspal jalan yang kena pinalti. Dimana, perusahaan yang kena pinalti tidak hanya melaksanakan proyek tidak tepat waktu namun melaksanakan proyek bermasalah di lapangan juga dikenakan sanksi berupa penalti dan denda.

“Empat perusahaan yang kena pinalti ini merupakan kontraktor lokal asal Sumut dan Medan. Mereka umumnya, tidak menyelesaikan proyek tepat waktu. Bahkan, dari empat perusahaan itu beberapa di antaranya sama sekali belum mengerjakan proyek aspal jalan apapun di lapangan, artinya nilai realisasi pekerjaannya masih nihil,” jelasnya.

Untuk sanksi, lanjut Gunawan, pihaknya memberikan hukuman pinalti pada kontraktor berupa pemotongan uang jaminan proyek sebesar 5 persen untuk dicairkan menjadi PAD Kota Medan. Selain itu, perusahaan juga tidak dibolehkan mengikuti tender proyek apapun selama dua tahun berturut di Dinas Bina Marga Kota Medan.

Ditegaskannya, pihaknya juga berhasil menghemat anggaran seperti penyerapan dari selisih pagu anggaran proyek. Contohnya, proyek pengaspalan jalan bernilai Rp1 miliar, namun dari pagu anggaran itu kontraktor pelaksana proyek melakukan penawaran proyek Rp800 juta, jadi terdapat selisih harga sekitar Rp200 juta dan dimasukan menjadi Pendapatan Daerah Kota Medan.(adl)

Hari Ini, Kim Jong-il Dimakamkan

PYONGYANG – Korea Utara (Korut) akan memobilisasi ratusan ribu rakyatnya menjelang pemakaman pemimpin mereka Kim Jong-il pada 28 hingga 29 Desember. Namun, hingga kini prosesi tersebut belum jelas.

Pihak Pemerintah Korut memusatkan prosesi hanya akan dihadiri rakyat mereka sendiri. Tidak akan ada perwakilan asing, yang akan diberikan izin menghadiri pemakaman dari Kim Jong-il yang wafat 17 Desember lalu.

Diperkirakan prosesi kali ini serupa dengan pemakaman dari pemimpin besar Korut Kim il-Sung 1994 silam. Tapi, banyak pihak meragukan rasa sedih dari rakyat Korut tulus atau tidak. (net/jpnn)

Perwira Polisi Tembak 6 Temannya

BANGKOK – Seorang perwira polisi di Thailand Selatan menembak mati enam rekannya sebelum akhirnya dia menembak dirinya. Kejadian tersebut terjadi setelah mereka minum di kantin Kantor Polisi Phattalung “Tujuh pria ditemukan tewas, termasuk pelaku penembakan. Sementara satu orang lainnya dalam kondisi kritis,” ujar penyidik kepolisian Letnan Kolonel Prasit Singhapol seperti dikutip The Statesman, Selasa (27/12) Hingga kini, belum ada informasi yang jelas apa pemicu penembakan tersebut. Insiden itu terjadi, Senin (26/12) malam hari waktu setempat, di sebuah kamp patroli perbatasan di Provinsi Phattalung yang letaknya 840 km di selatan Bangkok. (net/jpnn)

15 Pejabat dan Staf Pirngadi Diperiksa

Kejatisu Tunggu Hasil Audit Tim Investigasi BPKP

MEDAN- Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) masih menunggu hasil audit tim investigasi dari BPKP, atas dugaan penyelewengan anggaran operasional di RSUD Dr Pirngadi Medan. Investigasi dan audit tersebut diminta tim Pidsus Kejatisu, untuk mencari adanya kerugian negera dalam pengelolaan dan pemakaian dana operasional RS Pirngadi Medan.

“Sejauh ini, tim masih bekerja. Kita juga menunggu laporan hasil audit yang dilakukan petugas BPKP. Kita belum tahu berapa kerugian negera yang diderita dalam pemakaian dana operasional,” ujar Kepala Penyelidikan Tindak Pidana Khusus Kejatisu Jufri Nasution SH pada wartawan, Selasa (27/12).

Jufri Nasution juga mengatakan, selain melakukan invetigasi dan audit pembukuan mengenai pemakaian dana operasonal RSUD Dr Pirngadi Medan, mereka juga sudah memeriksa para pejabat dan pegawai RSUD Dr Pirngadi Medan sebanyak 15 orang.

“Sudah 15 orang yang kita periksa. Dari mulai pejabat hingga pegawai biasa yang berhubungan langsung dengan pembukuan anggaran dana operasional. Namun demikian, kita belum ada menetapkan para pejabat dan pegawai yang kita periksa, ditetapkan sebagai tersangka.

Karena kita masih menunggu hasil audit apakah ditemukan kerugian negara atau tidak,” tegas Jufri.

Kasi Pidsus ini juga mengatakan, saat ini tim gabungan yang telah dibentuk itu, masih bekerja di lapangan guna menelusuri adanya penyimpangan dalam pemakaian dana operasional rumah sakit. “Kita masih menelusuri.

Tim masih bekerja, sejauh ini kita belum mendaptakan laporan dari hasil investigasi,” tegas Jufri.

Dalam melakukan investigas, Kejatisu juga akan memeriksa pejabat dan staf RSUD Dr Pirngadi Medan, mengetahui soal sistem adminitrasi pemakaian dana operasional.

“Bisa saja mereka akan kita panggil kembali. Bahkan, pemanggilan juga akan kita lanjutkan bagi pegawai lainnyayangmengetahuipembukuanadminitrasi, baikdana operasional, obat dan lain sebagaianya,” tegas Jufri.

Sejauh ini tim investigasi masih bekerja. Mereka juga sudah menemukan adanya aliran dana yang tidak sesuai peruntukan di rumah sakit. “Kita belum bisa jabarkan. Karena sifatnya masih penyelidikan. Kita belum bisa mengatakan soal kerugian negara. Kita tidak mau berandai-andai, yang terpenting tim sudah bekerja kita tinggal menunggu hasil. Apabila ditemukan, maka yang sudah kita periksa ini tidak tertutup kemungkinan akan kita panggil kembali untuk dimintai keteranganya,” tegas Jufri.(rud)