25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14183

Enam Tahanan Polsek Binjai Utara Kabur

Polisi Bentuk Tiga Tim Pengejar

BINJAI-Jajaran Polres Binjai kembali direpotkan dengan urusan tahanan. Kali ini, 6 tahanan di Polsek Binjai Utara Jalan Baskom, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara, kabur dari tahanan, Senin (26/12) sekitar pukul 03.00 WIB.

Keterangan yang berhasil dihimpun Sumut Pos di Polsek Binjai Utara menyebutkan, sebelum kaburnya para tahanan ini, seorang wanita bernama Mona Yani, istri dari Fahrijal datang membesuk dan memebrinya gergaji besi, Minggu (25/12) pagi. Setelah istrinya membesuk, tepat pada tengah malam, para tahanan ini mencoba melarikan diri, dengan cara memotong jeruji besi tahanan tersebut. Gergaji besi itu dibawa oleh istri Fahrijal tanpa diketahui petugas jaga.

Anehnya, aktivitas para tahanan saat menggergaji jeruji besi tahanan itu, tidak terdengar oleh petugas yang berjaga. Apalagi malam itu hanya ada 3 petugas jaga yang seharusnya ada 6 petugas jaga.

Sebab, 3 petugas jaga lainnya diperbantukan di Pos pengamanan Natal. Sementara, jarak petugas jaga dengan tahanan hanya sekitar 15 meter. Meskipun begitu, petugas tidak dapat melihat tahanan karena tertutup ruangan Kapolsek.
Dikarenakan tak seorangpun petugas jaga yang mendengar dan melihat para tahanan itu, akhirnya para tahanan itu pun berhasil memotong jeruji besi dan keluar. Kemudian, para tahanan itu berhasil keluar satu per satu dari dalam sel.

Para tahananpun berhasil kabur dari sel, sekitar pukul 03.00 dini hari. Namun, beberapa saat kemudian, satu dari tiga petugas jaga yang melihat enam tahanan tak ada di sel, langsung terkejut. Petugas ini pun melaporkan hal itu kepada temannya yang lain, untuk segera dilaporkan kepada atasannya. Mendapat laporan dari anggotanya itu, Kapolsek Binjai Utara, Kompol Kuasa Purba, langsung terjun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Bahkan, Kompol Kuasa Purba dikabarkan marah-marah dengan ketiga anggotanya karena lalai dalam menjalankan tugas.

Selanjutnya, kasus ini diambil alih oleh Polres Binjai untuk segera dilidik dan dibantu oleh petugas Polsek Binjai Utara itu sendiri. Bahkan, petugas Polsek Binjai Utara langsung memburu seorang tahanan yang dikabarkan lari ke Tanjung Pura, Langkat. “Saya tidak memberikan keterangan karena kasus ini sudah ditangani Polres. Kalau ada izin dari Kapolres, baru saya bisa komentar dan memberikan foto para tahanan yang kabur,” ujar Kapolsek Binjai Utara, Kompol Kuasa Purba.

Setelah berhasil kabur dari tahanan Polsek Binjai Utara, Yusuf Pradana, yang tinggal tak jauh dari Polsek Binjai Utara, berhasil diamankan petugas dari rumahnya. Pasalnya, tahanan yang satu ini langsung pulang ke rumah ketika berhasil lolos dari dalam sel. Kini, Yusuf dititipkan di rumah tahanan Polres Binjai, untuk dimintai keterangan.
Uniknya, Yana, orangtua Yusuf, saat menjenguk anaknya di tahanan Polres Binjai, kepada Sumut Pos mengakui, ia tidak tahu kalau anaknya kabur dari tahanan Polsek Binjai Utara. Sebab, sebelum kabur, ia sempat membawakan nasi anaknya ke Polsek Binjai Utara.

Namun, setibanya di tahanan Polsek Binjai Utara, ia terkejut setelah mendapat kabar, kalau anaknya sudah kabur dari dalam tahanan. Mendapat kabar itu, ia langsung pulang ke rumah ia sudah mendapati anaknya di rumah. Tak berapa lama, petugas datang dan anaknya kembali diamankan.

Hanya saja, Yana, enggan memberikan keterangan lebih jauh, terkait pelarian anaknya tersebut. “Udahlah, tanya saja sama Pak Polisi itu. Cuma, saya berharap agar masalah ini cepat selesai,” ujar Yana, sembari berlalu dengan menenteng nasi yang tadinya akan diberikan kepada anaknya itu.

Kapolres Binjai, AKBP Musa Tampubolon, ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan menerangkan, kaburnya para tahanan itu setelah istri dari Fahrijal, membawa gergaji besi yang dimasukan ke dalam roknya. “Ketika gergaji itu berhasil dimasukan, tengah malam para tahanan mulai bekerja. Ketika petugas jaga mengontrol, para tahanan itu menghentikan aktivitasnya dan begitu selanjutnya sampai mereka berhasil kabur. Kini, istri dari Fahrijal itu sudah kita amankan dan masih dalam pemeriksaan,” jelas AKBP Musa Tampubolon.

Selain itu, AKBP Musa Tampubolon, juga mengatakan, kalau saat ini pihaknya sedang melakukan pengejaran. “Sampai mana pengejarannya, itu masih rahasia. Yang jelas, kita membuat empat tim untuk melakukan pengejaran ini,” ungkapnya.

Mengenai petugas yang lalai, orang nomor satu di Polres Binjai ini mengaku, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya tersebut. “Untuk Kapolsek dan anggotanya itu, akan kita tindak melalui sidang,” tegasnya.

Terkait dengan kasus ini Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi pihak kepolisian memang terus mengejar tahanan yang kabur. “Untuk tindak lanjutnya, tiga tim dibentuk untuk mengejar tahanan yang kabur yang belum tertangkap di bawah pimpinan Kasat Reskrim. Sedangkan, pemeriksaan masih terhadap tahanan yang berhasil ditangkap untuk mencari tahu titik lokasi perburuan dengan melakukan interogasi terhadap tersangka Yusuf untuk mengetahui cara mereka menggergaji sel tahanan tersebut,” jelasnya.(dan/adl/mag-5)

 

Kronologis Kejadian Tahanan Kabur di Polsek Binjai

Lokasi: Tahanan Polsek Binjai Utara Kabur

Minggu, 25 Desember 2011

Pukul 09.30 WIB
Mona Yana, menjenguk suaminya, Fahrijal, sambil menyelundupkan gergaji besi di dalam rok.
Senin, 26 Desember

Pukul 00.00 WIB

  • Geraji yang dikuasai Fahrijal, berhasil digunakan para tahanan untuk menggergaji jeruji besi. Para tahanan itu keluar satu per satu dari dalam sel.
  • Untuk menghindari petugas jaga, para tahanan masuk ke ruangan juper Reskim di sebelah sel tahanan, mencongkel jerjak jendela dan berhasil kabur.

Pukul 03.00

  • Satu dari enam petugas jaga terkejut melihat ke sel dalam keadan kosong. Kapolsek Binjai Utara, Kuasa Purba, yang mendapat laporan, turun ke TKP dan memerintahkan anggotanya untuk segera mencari tahanan yang kabur.
  • Yusuf Prananda Nasution, salah satu tahanan yang kabur diamankan dari rumahnya dan diboyong ke Polres Binjai untuk menjalani pemeriksaan.
  • Berdasarkan keterangan Yusuf, petugas mengamankan Mona Yana.

 

MEREKA YANG MELARIKAN DIRI

 1. Anggiat Manurung (39)

Warga Jalan Puskesmas No 02 Kelurahan Lalang, Sunggal. kasus 363 KUHP.

2. Putra Affandi (21)

Warga Jalan Anggrek, Lingkungan IV, Binjai Utara. Kasus 365 KUHP.

3. Irwan Syaputra (21)

Warga Jalan Udang, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Kasus 365 KUHP.

4. Ozi Doni Tiandra (19)

Warga Jalan Besilam, Desa Padang Tulang, Langkat. Kasus 365 KUHP.

5.Fahrizal (21)

Penarik becak warga Jalan Flamboyan No 45 Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara. Kasus 363 KHUP

6. Yusuf Prandana Nasution

Kasus 365 KUHP

 

 

 

///grafis//

 

 

Bermodal Gergaji Besi

 

Lokasi: Tahanan Polsek Binjai Utara Kabur

Minggu, 25 Desember 2011

Pukul 09.30 WIB

Mona Yana, menjenguk suaminya, Fahrijal, sambil menyelundupkan gergaji besi di dalam rok.

 

Senin, 26 Desember

Pukul 00.00 WIB

– Geraji yang dikuasai Fahrijal, berhasil digunakan para tahanan untuk menggergaji jeruji besi. Para tahanan itu keluar satu per satu dari dalam sel.

– Untuk menghindari petugas jaga, para tahanan masuk ke ruangan juper Reskim di sebelah sel tahanan, mencongkel jerjak jendela dan berhasil kabur.

Pukul 03.00

– Satu dari enam petugas jaga terkejut melihat ke sel dalam keadan kosong. Kapolsek Binjai Utara, Kuasa Purba, yang mendapat laporan, turun ke TKP dan memerintahkan anggotanya untuk segera mencari tahanan yang kabur.

– Yusuf Prananda Nasution, salah satu tahanan yang kabur diamankan dari rumahnya dan diboyong ke Polres Binjai untuk menjalani pemeriksaan.

– Berdasarkan keterangan Yusuf, petugas mengamankan Mona Yana.

 

 

Mereka yang Melarikan Diri

 

1. Anggiat Manurung (39)

Warga Jalan Puskesmas No 02 Kelurahan Lalang, Sunggal. kasus 363 KUHP.

 

2. Putra Affandi (21)

Warga Jalan Anggrek, Lingkungan IV, Binjai Utara. Kasus 365 KUHP.

 

3. Irwan Syaputra (21)

Warga Jalan Udang, Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Kasus 365 KUHP.

 

4. Ozi Doni Tiandra (19)

Warga Jalan Besilam, Desa Padang Tulang, Langkat. Kasus 365 KUHP.

 

5.Fahrizal (21)

Penarik becak warga Jalan Flamboyan No 45 Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara. Kasus 363 KHUP

 

6. Yusuf Prandana Nasution

Kasus 365 KUHP

 

Dinkes Medan: Jangan hanya Komentar!

Soal Ancaman Kanker bagi Anak

MEDAN-Tingginya jumlah anak-anak di perkotaan Sumatera Utara yang mengkonsumsi makanan mengandung bahan kimia berbahaya dan pengawet merupakan permasalahan yang serius. Jika dibiarkan terus-menerus dapat memberikan efek tidak baik terutama melemahnya kinerja otak dan syaraf, dan masih banyak lagi efek buruk lainnya.
“Kita khawatir jika anak-anak dibiarkan mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan tidak baik ini terlalu lama, maka banyak efek negatif yang ditimbulkan. Jika dikonsumsi bertahun-tahun dan dalam jangka waktu panjang tentu saja bisa menyebabkan penyakit kanker,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut melalui Kabid Jaminan Sarana Kesehatan Dinkes Sumut, Agustama, Senin (26/12).

Dikatakannya, evaluasi total terhadap jajanan anak sekolah harus dilakukan seperti melakukan penyuluhan keamanan pangan, melakukan pembinaan terhadap para pedagang dan setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota diintegritaskan dengan program kesehatan sekolah.

“Ini merupakan kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan kewenangan mereka. Karena kita dibatasi oleh PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Imbauan kita, ya itu tadi, lakukan evaluasi total karena anak-anak inikan masa depan kita juga,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Medan, Edwin Effendi mengatakan sudah melakukan pengawasan secara maksimal terhadap jajanan anak sekolah ini. “Mereka dapat datanya dari mana? Jumlah sekitar 60 persen anak diperkotaan mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya itu dapat dari mana? Perkiraan atau dari survei? Kalau memang perkiraan harus ada dasarnya lah. Jika memang betul mereka juga harus bersikap, jangan hanya komentar saja,” tegasnya.

Menurutnya, secara rutin pihaknya yang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan telah melakukan pengawasan dan memberdayakan setiap Puskesmas. Bahkan, sebelumnya, pihaknya telah membuat surat edaran ke sekolah-sekolah agar para pedagang yang berjualan dilingkungan sekolah didata dan dibina dengan baik.  “Kita juga minta supaya guru-guru terjun langsung dalam pengawasan ini,” ucap Edwin.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan DR Rajab Lubis, saat dikonfirmasi Senin (26/12), mengatakan semua jajanan di sekolah di wilayah Kota Medan pada Januari 2012 akan dievaluasi total. “Dalam hal ini kita akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Medan,” ungkapnya.

Sehingga untuk pedagang yang menjual produk makanan tak sehat kepada anak maka tidak diperkenankan lagi untuk dijual di lingkungan sekolah. “Jadi selain untuk menjaga kesehatan, kita juga memberikan pengetahuan kepada para penjaja makanan agar tidak menjual dagangan yang bisa merusak kesehatan anak,” terangnya.

Soal ancaman kanker ini langsung direspon anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI P, Taufan Agung Ginting. Dikatakan pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kehormatan PDI P Sumut ini, penyebaran penyakit-penyakit tersebut, baik kanker maupun HIV/AIDS memang tak mampu terkontrol dengan baik oleh Pemprovsu. “Pemprovsu kurang memperhatikan sisi kesehatan masyarakat. Dan ini harus menjadi perhatian serius,” tegasnya. (mag-11/uma/ari)

Eks Perwira Polresta Medan Diburon

Pengakuan Dua Tersangka Jadi Bandar Narkoba

MEDAN-Polisi berhasil meringkus dua tersangka pengedar sabu-sabu di di Jalan Selamat, Gang Sawah, Medan Kota, Senin (26/12) malam. Kedua tersangka masing-masing Rizal (18), warga Simpang Limun dan Andi (26), warga Jalan Seksama.

Kapolsekta Patumbak, Kompol SW Siregar kepada wartawan koran ini mengatakan, kedua tersangka Rizal dan Andi diamankan petugas saat polisi sedang melakukan operasi rutin. Dari keduanya  polisi mengamankan barang bukti paket sabu seberat 0, 9 gram.

“Kedua tersangka diamankan anggota di Jalan Selamat, Gang Sawah. Pengakuan kedua tersangka, sabu tersebut milik mantan anggota polisi berinisial LS berpangkat Ajun Komisaris Polisi dan kita pun melakukan penangkapan tersangka LS di kediaman orangtuanya di Jalan Lobeng Klewang/Jalan Mahkamah Medan,” kata Siregar.

Dari hasil penggerebekan dari kamar tersangka polisi mengamankan 1,8 gram sabu-sabu, uang sejumlah Rp1,1 juta, timbangan elektrik dan biji ganja. Sayangnya, LS dan seorang anggotanya Rud berhasil kabur. LS kabur sebelum tim dari Polsek Medan Kota berhasilmasuk ke dalam rumah. Sedangkan Rud berhasil kabur diam-diam tanpa diketahui tim yang menggerebek yang sedang mencari barang bukti.

“Ya, keduanya kabur saat kami melakukan penggerebekan di rumah mantan perwira polisi itu. Dari dalam rumahnya tepatnya di kamarnya kami hanya mengamankan 1,8 gram sabu-sabu, uang sebesar Rp1.140.000, timbangan elektrik dan biji ganja,” ungkapnya.

Siregar juga memaparkan, ketika dilakukan penggerebekan di rumahnya mantan anggota polisiolri itu tak menunjukkan sifat kooperatif.

“Ketika kami gedor pagarnya, ia hanya mengintip dari balik jendela, dan kemudian mengunci pintu. Mengetahui kami akan melakukan penggerebekan, ia langsung melarikan diri dari ventilasi rumah dan kabur dari belakang rumah,” jelas Sandy.

Mengetahui tak ada itikat baik, pihaknya lantas mendorong pintu rumah. Di sana hanya terdapat seorang anak buahnya Rud. Ketika dilakukan penggerebakan hanya terparkir mobil Nissan X Trail dengan nomor plat polisi BK 1364 KO.

Menurutnya,  LS terakhir kali menjabat Kanit Patroli Polresta Medan. Tersangka sendiri sudah dipecat dari polisi.  “Kita sedang melakukan pengejaran terhadap LS. Dia memang terlibat dalam peredaran narkoba,” terangnya.
Saat penggerebekan sempat menjadi perhatian warga sekitar karena aktifitas mantan anggota polisi tersebut sudah sangat meresahkan warga sekitar.

“Dah tahu orang kampung ini dia agen. Bersyukur kami rumahnya digerebek. Sudah lama kami tahu dia itu jadi agen sabu. Rusak anak-anak di sini dibuatnya,” terang seorang ibu.  “Setahu kami dia masih polisi. Sudah mantannya dia? Tak tahu lah aku, dek. Memang sekarang ini dia sudah tidak pernah pakaian dinas lagi kami lihat,” tambah warga itu.
Camat Medan Kota, Parlindungan Nasution mengaku, tidak mengetahui kalau warganya menjadi pengedar narkoba.
“Itu rumah orangtuanya dan kami tidak tahu kalau dia itu pengedar sabu-sabu. Kami saja baru tahu ini setelah petugas polisi melakukan penggrebekan,” tuturnya. (saz/jon)

11 Napi Jebol Rutan Lhoksukon

Pakai Campuran Sabun dan Cuka Untuk Lapukkan Dinding

Lhoksukon- 11 narapidana (napi) berhasil lolos dari rumah tahanan (rutan) Lhoksukon, Senin (26/12) pagi. Mereka berhasil kabur setelah menjebol dinding beton sel dengan cara menyiram dengan sabun dicampur cuka.
Dari blok penjara tersebut ditemukan barang bukti berupa sepetak tembok batu bata yang runtuh bersama perlengkapan campuran sabun dan cuka. Diduga kuat, teknik campuran ala kimia itu sudah dilakukan sejak berminggu-minggu lamanya tanpa terendus sipir penjara.

Kaburnya belasan tahanan tersebut, sontak membuat panik petugas keamanan. Apalagi ketika mereka mencek ruang C-6, sudah kosong tanpa penghuni seperti biasa, saat apel pagi sekira pukul 07.00 WIB. Penyelidikan segera dilakukan, hingga diketahui seluruh napi melarikan diri dengan cara memanjat tembok setinggi 7 meter.

Mereka menyambung belasan sarung yang digunakan sebagai alat untuk naik dan turun kembali. Keterangan yang dihimpun Metro Aceh (grup Sumut Pos), 11 napi tersebut sebagian besar tersandung kasus narkoba.
“Saya melihat kamar sel C6 telah kosong, yang sebelumnya dihuni oleh 11 orang napi,” ucap Kepala Rutan Lhoksukon, M Saleh kepada Metro Aceh saat ditemui, Senin (26/12).

Melihat kondisi ini, pihaknya langsung memberikan laporan kepada pihak kepolisian dan mengirimkan laporan kepada pihak Kanwil Hukum dan HAM. Bahkan laporan kaburnya napi telah dikirim kepada polsek terdekat dimana alamat para napi berasal. Selain itu ruangan tempat kaburnya napi telah dilakukan olah TKP oleh aparat kepolisian.

Menurut Saleh, para napi diperkirakan kabur sekitar pukul 04.00 WIB. Sebab sebelumnya pada pukul 24.00 WIB, dirinya melakukan pemeriksaan pada semua ruangan. Sedangkan pada pukul 03.00 WIB, komandan jaga juga melakukan cek lapangan rutin. Namun ketika itu seluruh tahanan masih berada pada selnya masing-masing.
“Kita perkirakan 11 napi kabur sekitar pukul 04.00 WIB.  Diduga mereka menjebol dinding sel menggunakan sabun, cuka, serta sendok. Luas dinding yang jebol sekitar 40 cm persegi ukuran muat badan orang dewasa. Lalu mereka memanjat dinding tembok rutan bagian belakang yang tingginya sekitar 7 meter lebih, menggunakan belasan kain sarung yang disambung,” terang M Saleh.(rac/jpnn)

Nama 11 Napi yang Kabur

  1. Mahdi bin Zakaria (26), warga Gampong Samuti Krueng, Ganda Pura, Bireuen kasus narkotika (ganja) hukuman 10 tahun 8 bulan dengan sisa hukuman 10 tahun 15 hari.
  2. Irwansyah bin Ilyas (24), warga Gampong Lhokbeuringen Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara kasus narkotika (ganja) hukuman 9 tahun dengan sisa hukuman 8 tahun 6 bulan 23 hari.
  3. Mukhlisin bin Zulkifli (29), warga Desa Terjun Kecamatan Medan Marelan, Kodya Medan kasus narkotika (ganja) hukuman 13 tahun dengan sisa hukuman 12 tahun 5 bulan 4 hari.
  4. Iskandar bin Jafar (43),warga Gampong Matang Mane, Tanah Luas, Aceh Utara kasus narkotika hukuman 4 tahun dengan sisa hukuman 3 tahun 5 bulan 28 hari.
  5. Safri Maizal Als Ayi bin Safaruddin (27), warga Jalan Sultan Agung, Gampong Perdana, Bandar Lampung kasus narkotika (ganja) hukuman 16 tahun 6 bulan dengan sisa hukuman 15 tahun 8 bulan 9 hari.
  6. Hamzah bin Hesen (35), warga Gampong Cot Bik, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara kasus narkotika (sabu) dengan hukuman 4 tahun 6 bulan sisa hukuman 3 tahun 8 bulan 29 hari.
  7. Samsarif alias Ayi bin Ibrahim (28), warga Gampong Geudong, Baktiya, Aceh Utara hukuman 2 tahun 6 bulan dengan sisa hukuman 11 bulan 20 hari.
  8. Irfan bin Muhammad (28), warga Meunasah Dayah, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara kasus narkotika (sabu) hukuman 1 tahun 10 bulan dengan sisa hukuman 1 tahun 1 bulan 4 hari.
  9. Mawardi bin Harun (32), warga Meunasah Panton, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara kasus narkotika (ganja) hukuman 7 tahun dengan sisa hukuman 6 tahun 2 bulan 21 hari.
  10. M Yusuf bin Ibrahim (29), warga Meunasah Hasan, Madat, Aceh Timur kasus pencurian hukuman 1 tahun 6 bulan dengan sisa hukuman 7 bulan 15 hari.
  11. Muhammad Saleh bin Hasan (50), warga Gampong Tanjong Munje, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara kasus narkotika (ganja) hukuman 4 tahun dengan sisa hukuman 2 tahun 11 bulan 12 hari.

Banjir dan Longsor Landa Padang

Dharmasraya-Hujan yang melanda Kabupaten Dharmasraya, Padang, Sumatera Barat, dua hari berturut-turut, sejak Sabtu (24/12) hingga Senin (26/12), menyebabkan beberapa sungai meluap dan merendam ratusan unit rumah dan puluhan hektar sawah di dua kecamatan yakni Pulau Punjung dan Timpeh.

Di samping  itu longsor juga terjadi di Kecamatan Pulau Punjung, tepatnya di kilometer  10, dekat Rumah Makan Family Raya. Setidaknya terdapat tiga titik longsor yang menyebabkan aus lalulintas jadi macet. Longsor juga terjadi di Sialang perbatasan Dharmasraya dengan Sijunjung. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugiaan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang, Suwandi menyebutkan, banjir  yang melanda Kecamatan Pulau Pujung menyebabkan 105 unit rumah terendam banjir. Banjir melanda dua lokasi masing-masing NagariGunung Selasih yang merupakan lokasi terparah yang merendam 45 unit rumah, sedangkan di Kampung Surau merendam 55 unit rumah dan Sungi Balit merendam 15unit rumah. Ketinggian air bervariasi antara dua meter hingga empat meter dan warga dievakuasi memakai perahu karet.

Warga dievakuasi memakai perahu karet ke sekolah-sekolah dan rumah penduduk. Dari pantauan di lapangan petugas DPBD berusaha sekuat tenaga mengevakuasi warga yang terjebak banjir dengan memakai perahu karet, namun sayang dapur umum yang diharapkan bisa membantu meringankan kesulitan warga terutama untuk konsumsi ternyata belum datang, yang ada baru bantuan tenda.(ita/ztl/jpnn)

Mahasiswa Sumut Desak Copot Kapolri

MEDAN-Penembakan terhadap mahasiswa di Sape-Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu, menjadi perhatian serius masyarakat dan mahasiswa di Sumut. Dua elemen masyarakat dan mahasiswa menggelar aksi menuntut Polri untuk segera menetapkan status hukum pelaku penembahakan mahasiswa, karena sudah mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Puluhan massa yang terdiri dari dua elemen yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Utara (IMM Sumut) dan Aliansi Masyarakat Peduli Pembaharuan (AMPP), menggelar aksi di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (26/12).

Dalam pernyataan sikapnya, Koordinator Aksi AMPP, Mora Harahap mengatakan, aksi kekerasan di tanah air oleh penegak hukum sudah dalam tahap cukup mengkhawatirkan, belum hilang dari ingatan kita peristiwa Mesuji dan Freeport kini muncul masalah Sape-Bima NTB.

“Itu merupakan salah satu bukti, pemerintak gagal menjamin hak hidup masyarakat di Indonesia, bahkan sikap represif kepolisian terbilang sudah mencederai nilai-nilai kemanusiaan yang merupakan hak dasar yang dimiliki setiap manusia,” ungkapnya.  Sementara itu, Ketua IMM Sumut, Jahidin Daulay dalam orasinya mendesak agar Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) dan DPR RI untuk membentuk tim investigasi serta merekomendasikan mencopot Kapolri Jenderal Timur Pradopo.(gus/ari/adl)

Siap Bawa Buah Hati Berkampanye

Rieke Diah Pitaloka alias Oneng mengatakan kesempatannya menyalonkan diri pada penjaringan Bakal Calon Gubernur (Balongub) Jabar 2013 seperti sudah digariskan sebelumnya.

Pasalnya, setiap ada agenda politik yang melibatkannya, dipastikan dirinya sedang berbadan dua atau hamil.
“Dulu waktu pemilihan legislatif, saya sedang hamil anak pertama. Sekarang juga sedang hamil. Bedanya saat itu sudah masuk kampanye, sekarang masih tahapan. Mungkin ini kerjaannya lawan-lawan politik saya,” canda Rieke, usai menyerahkan berkas pencalonan Pilgub Jabar 2013 di kantor DPD PDIP Jabar, Sabtu (24/12).

Rieke yang saat itu mengenakan baju terusan warna hitam, dipadu blus warna merah, sepatu hitam, dan jam tangan hitam, mengaku diberikan berkah untuk melahirkan terlebih dulu sebelum terlibat aktif dalam proses survei yang dilakukan partai.

“Sekarang kan masih proses penjaringan. Lalu akan ada survei, terus keluar rekomendasi. Katanya Maret baru keluar. Alhamdulillah, saya diberikan waktu untuk melahirkan dulu. Lalu nanti ikut survei dan mekanisme lain,” ujarnya.
Jika terpilih menjadi cagub PDIP, Oneng tak akan sungkan membawa bayinya pada masa survei atau kampanye. Dia sudah terbiasa dalam kondisi seperti itu, membawa anak saat kerja politik. “Sudah saya pikirkan kok semuanya. Termasuk dukungan suami dan keluarga,” terangnya. (net/bbs)

PDAM Tirtanadi Pacu Pencapaian Pelayanan 80 Persen

Medan-Dirut PDAM Tirtanadi Ir H Azzam Rizal, MEng menyebutkan secara keseluruhan PDAM Tirtanadi membutuhkan anggaran Rp771 miliar hingga 2015 agar memenuhi 80 persen kebutuhan air penduduk Medan dan sekitarnya.

Anggaran itu mencakup untuk kebutuhan master plan pelayanan pemenuhan kebutuhan air di zona I dan zona II.
“Sampai 2012 saja Tirtanadi butuh dana Rp246 miliar, itu untuk bangun reservoar, booster pump, dan pipa. Dan sampai 2015 kita total butuh Rp771 miliar, itupun baru bisa mengcover 80 persen dari jumlah rumah tangga,” kata Azzam.

Azzam mengatakan, itu pada pertemuan silaturrahim antara Direksi PDAM Tirtanadi dengan unsur pengurus PWI Sumut dan pimpinan media massa di Medan, Jumat (23/12) malam.

Azzam juga memaparkan program Tirtanadi yang sedang dan akan dilaksanakan, serta kendala-kendala yang dihadapi PDAM Tirtanadi dan solusi yang dilakukan. Selain itu, dia juga mengungkapkan persetujuan Pemprovsu (Gubernur-DPRD Sumut) bagi penyertaan modal kepada PDAM Tirtanadi sebesar Rp246 miliar dalam APBD Sumut 2011 yang telah disetujui dewan belum lama ini.

“Namun dengan disetujuinya penyertaan modal oleh Pemprov su, walaupun target pada tahun 2015 tetapi mudah-mudahan pada 2014 kita sudah bisa mencapai pemenuhan pelayanan terhadap 80 persen penduduk Kota Medan dan sekitarnya. Kami akan memacu untuk pencapaian tersebut,” ungkap Azzam.

Dia juga menjelaskan, berdasarkan Perda No 10 tahun 2009, PDAM Tirtanadi harus memiliki modal dasar Rp450 miliar, tetapi yang ada hingga kini masih sekitar Rp126,4 miliar. Jadi permohonan penyertaan modal ke Pemprovsu tersebut masih dalam rangka memenuhi jumlah modal dasar yang wajib dimiliki tersebut, dan telah disetujui DPRD dengan catatan harus lebih dahulu dilakukan audit terhadap PDAM Tirtanadi.

Menurut Azzam, saat ini PDAM Tirtanadi telah mulai diaudit oleh BPKP. Tetapi sebenarnya, penyertaan modal yang diminta PDAM Tirtanadi tidak harus berbentuk uang.

“Bisa saja dalam bentuk fasilitas, silakan Pemprovsu yang membangun instalasi-instalasi yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan, setelah jadi baru diserah kan kepada Tirtanadi,” katanya.
Dikemukakan, program kerja yang dilaksanakan PDAM Tirtanadi adalah pemenuhan bagi hajat hidup orang banyak, khususnya masyarakat Medan dan sekitarnya yang terjangkau pelayanan pemenuhan air bersih dan air minum oleh Tirtanadi. Karena itulah, Azzam berharap dukungan semua pihak termasuk kalangan media massa, agar kinerja untuk kemaslahatan orang banyak ini dapat terlaksana dengan baik.(ila)

Jelang Pergantian Tahun Kamar Hotel Masih Banyak Kosong

Jelang liburan pergantian tahun 2012 tingkat hunian hotel masih relatif normal. Belum terlihat kenaikan pengunjung hotel untuk mengisi masa liburan.

Seperti Hotel JW Marriott, hotel bintang 5 di Jalan Putri Hijau Medan, saat ini baru sekitar 85 persen yang terisi menjelang tahun baru 2012. “Target kita 100 persen full, tetapi untuk saat ini baru 85 persen,” ungkap Marketing Communication Executive JW Marriott Hotel Medan, Otniel Aldi.

Dengan pangsa pasar ekpatriat (warga asing) yang menetap di Medan, keluarga yang berlibur di Medan, diharapkan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Salah satunya dengan menyediakan kegiatan yang unik dalam menyambut tahun baru mendatang.

“Kita menyediakan acara Internasional Carnival Buffet Dinner, konsep makan malam sepuasnya dari berbagai negara,” tambah Aldi. Dalam konsep ini, pihak hotel menyediakan berbagai paket untuk pengunjung, mulai dari paket Platinum, Gold dan Silver. Dengan harga mulai dari Rp5 juta hingga Rp3,5 juta untuk 10 orang. “Selain makan sepuasnya, pengunjung juga dapat menikmati live music dan DJ DoReMi, Dancer performance dan hiburan lainnya,” ungkap Aldi.
Menurutnya, tingkat hunian hotel akan terus meningkat seiring dengan mendekatnya Hari H.
“Dari 85 persen, akan terus meningkat hingga hari H,” tambah Aldi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Marcomm Manager Grand Angkasa Internasional Hotel, Emmy Kwan. Ia mengatakan, tipe orang Medan lebih suka on the spot dibandingkan booking kamar. Sehingga untuk menentukan tingkat hunian kamar hotel untuk saat ini, memang masih sepi. “Saat ini sekitar 50 an persen yang terisi, tetapi mendekati hari H, bisa mencapai 60 hingga 70 persen.” ungkap Emmy.

Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tingkat hunian hotel akan membludak saat tanggal 30 hingga 31 Desember mendatang. “Pelajaran kita seperti ini, kalau tanggal 30 dan 31 baru banyak yang mesan,” tambah Emmy.
Untuk menyambut Tahun Baru 2012, Grand Angkasa Internasional Hotel di jalan Sutomo Medan ini akan mengangkat tema keluarga untuk menarik perhatian pengunjung. “Dalam tema keluarga nanti, akan kita sediakan arena bermain anak, karena kita juga ingin menarik keluarga yang ingin berlibur,” tambahnya. Selain itu, hotel ini juga akan menyediakan acara Count Down (penghitungan mundur), dengan menapilkan DJ dan band asal kota Medan.

Berbeda dengan hotel Garuda Plaza Hotel di jalan Sisingamangaraja Medan. Untuk liburan Tahun Baru 2012, hotel ini hanya menargetkan sekitar 70 persen kamar terisi. Diakuinya, saat ini ada penurunan pengunjung hotel. “Target kita hanya 70 persen, tapi tidak muluk-muluk. Bahkan untuk saat ini, kita akui ada penurunan ya,” ungkap Customer Relation Coordinator Garuda Plaza Hotel, Syahrial.

Target yang dicanangkan tersebut, diakui Syahrial bisa jadi tidak tercapai, karena konsep dari hotel yang beda. “Hotel kita konsepnya kan Islami, jadi target kita lebih ke Idul Fitri. Lagian kita juga tidak membuat acara untuk pergantian tahun,” tambahnya. (ram)

Mencirim Asri Rumah Impian Banyak Orang

MEDAN- Tinggal di komplek perumahaan yang menawarkan suasana tenang, aman dan nyaman sudah tentu menjadi idaman banyak orang. Begitukah rumha impian yang ditawarkan Cipta Management, developer dari kompleks perumahan Mencirim Asri.

“Perumahan ini menawarkan harga yang terjangkau, dan terletak di daerah yang strategis, dekat dengan kota, namun jauh dari kebisingan,” ujar Manager marketing Cipta Management, Zulham.

Menurutnya, perumahan ini terletak sekitar 6 Km dari jalan raya Binjai, karena itu suasana yang ditawarkan sangat tenang. Perumahan Mencirim Asri ini ada di jalan Sei Mencirim-Timbangan, Kecamatan Sunggal.

Sebanyak 130 unit rumah telah disediakan oleh Cipta Development untuk konsumen. Bahkan sebagian rumah yang dibangun sudah dihuni. “Rumah sudah ada yang menghuni,” tambah Zulham.

Fasilitas yang disediakan untuk perumahan ini juga lengkap, seperti jalan yang menggunakan paving block, penerangan jalan kompleks, playground dan keamanan. “Kelebihan lain yang diberikan yaitu jalan utama kompleks yang lebarnya hingga 8 meter dan bebas banjir,” tambah Zulham.

Selain itu, walaupun sudah dikelilingi dengan tembok di sekitar kompleks, juga dilengkapi dengan security untuk membuat penghuni kompleks lebih nyaman.

Karena terletak di dekat jalan besar, atau tepatnya jalan lintas Medan Binjai, perumahan Mencirim Asri dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan umum, seperti angkot Nitra P25, P26, dan P95. “Kompleks juga dapat dituju dengan menggunakan angkutan umum, sehingga lebih memudahkan untuk pengunjung menempuh kompleks,” tambahnya.

Perumahan ini merupakan proyek pemerintah yang ditawarkan dengan harga Rp80 jutaan hingga Rp90 jutaan. Harga tersebut sudah termasuk sertifikat hak milik. “Untuk mendapatkan rumah dapat dicicil tanpa bunga, atau diangsur selama 15 tahun dan DP gratis,” ungkap Zulham.

Type rumah dalam kompleks ini yaitu type 36/72. Rumah yang memiliki 1 lantai yang dilengkapi dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu dan ruang keluarga. Selain itu, rumah juga disediakan tanah kosong pada bagian depan dan belakang rumah. Untuk tanah kosong bagian belakang rumah seluas 3×2,5 meter, sedangkan tanah kosong depan rumah seluas 3×3 m. Ingin memiliki rumah impian Mencirim Asri ini, anda dapat menghubungi Hotline Cipta Development di nomor 061 9140 0888. (ram)