26 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14212

Gatot akan Evaluasi PDT

MEDAN-Belum lagi perhelatan Pesta Danau Toba 2011 dimulai, namun panitia pesta yang menjadi even kalender tahunan itu dipastikan ketar-ketir. Sebabnya, dengan segala persiapan yang tak kunjung rampung, seperti masih ada pekerjaan yang belum selesai yang dikhawatirkan tidak akan selesai pada waktunya, belum lagi kekurangan dana panitia. Hal itu membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu Gatot Pujo Nugroho gerah.

Bahkan, Gatot akan melakukan evaluasi pelaksanaan PDT kali ini.

Penegasan itu dikemukakan Gatot ketika dikonfirmasi Sumut Pos usai sidang paripurna di gedung DPRD Sumut, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (21/12).

“Ya, itu merupakan bagian dari proses evaluasi yang akan kita lakukan,” tegas Gatot.
Terkait hal itu, tokoh pemuda berdarah Batak yang juga Wakil Ketua Bidang Informasi dan Publikasi, Jami’yah Batak Muslim Sumut, Awaluddin Matondang kepada Sumut Pos meminta dengan tegas kepada Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho agar melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PDT 2011 secara menyeluruh dan mengevaluasi pelaksanaan PDT sebelum-sebelumnya.

“Jangan hanya pelaksanaan PDT kali ini, tapi menariknya ke belakang terhadap PDT sebelum-sebelumnya. Jangan hanya menjadi even kalender tahunan yang bersifat seremoni. Kalau hanya berorientasi itu, lebih baik pelaksanaan PDT dibatalkan saja dan tidak usah diselenggarakan lagi,” tegasnya.

Dia mengatakan, pelaksanaan PDT harus memiliki dampak positif bagi Sumut, baik dari sisi pembangunan maupun sisi lainnya. Sayangnya, dampak positif itu tidak pernah dirasakan masyarakat Sumut, terlebih masyarakat di kabupaten/kota di sekeliling Danau Toba itu sendiri.

Selain melakukan evaluasi, harusnya Plt Gubsu melakukan pengawasan yang ketat serta meminta agar panitia melaporkan segala hal yang bersangkutan dengan PDT secara transparan. “Harus ada pengawasan yang ketat, karena jika dipikir pelaksanaan yang hanya tinggal berapa hari ini tidak mungkin dibatalkan. Kekurangan dana itu, paling panitia mempada-padakan dana yang ada. Artinya, pengawasan serta pelaporan harus transparan sehingga menjadi bahan evaluasi yang ril nantinya. Ketika nantinya tidak diperoleh dampak positifnya dan hanya acara tahunan, lebih baik tidak usah diselenggarakan lagi,” tegasnya.(ari)

Yuni Shara- Raffi Ahmad Kembali Mesra

Yuni Shara kembali mesra dengan Raffi Ahmad. Dua bulan break cukup bagi mereka. Pasangan beda usia 15 tahun itu kembali merajut kisah. “Semua butuh proses. Kami pun butuh proses. Kalau kemarin bilang break, ya memang kami saling berbenah,” kata Yuni setelah tampil sebagai host Cerita Cinta dengan Raffi di Studio 4 MNCTV kemarin dini hari (21/12).

Komunikasi antara Yuni dan Raffi tidak pernah benar-benar terputus. Saat break pun, mereka masih mengobrol meski, kata Raffi, lebih banyak berantem. “Masih ada yang diperdebatkan kenapa begini atau begitu. Kan itu salah satu komunikasi juga,” tutur perempuan 39 tahun tersebut.

Raffi bersyukur karena pernah mengalami masa vakum berpacaran. Sebab, dia jadi punya banyak waktu untuk berpikir tentang dirinya, Yuni, dan masa depan mereka. “Jangankan pacaran, suami istri saja bisa ribut. Justru bagus kami temuin itu di masa pacaran,” ujarnya.

Bagi Raffi yang pernah menjalin cinta dengan selebriti lebih dari lima kali, Yuni adalah perempuan yang luar biasa. Belum pernah dia punya pengalaman cinta seperti saat bersama ibu dua anak itu. “Tiga tahun saya sama Yuni. Ini yang paling lama. Saya nggak pernah punya perjalanan cinta sepanjang ini, berkelok-kelok, dan serumit ini,” tuturnya.

Meski penuh liku, Raffi tetap bersyukur karena bertemu dengan Yuni. Kondisi tidak akur dua bulan membuat dia sadar arti Yuni untuk dirinya. “Tiga tahun saya ketemu dia hampir setiap hari. Saya mau, ada dia dan dia ada. Tapi, dua bulan ini nggak bisa. Dari situ, saya tahu rasanya nggak ada dia. Sekarang saya lebih menghargai,” papar presenter Dahsyat tersebut.

Sekarang setelah balikan, Raffi dan Yuni makin serius membawa dengan hubungan mereka. Menurut Yuni, jika memang Raffi adalah jodohnya, tentu mereka akan bersatu dengan cara yang baik. “Siapa pun yang menjegal, kami akan tetap bersama. Soal tanggal berapa, saya serahkan sama Raffi,” ujar Yuni. (jan/c12/ayi/jpnn)

April 2011 Aparat Jadi Korban Massa

Aparat Jadi Korban Massa

1 April
Medan Banjir lagi. Hujan deras mengguyur Kota Medan sepanjang Kamis (31/3) dan Jumat (1/4) hingga malam hari. Sungai Deli dan Sungai Babura tak mampu menampung debit airn
Dari data resmi Pemko Medan per pukul 17.00 WIB, Jumat (1/4), korban banjir mencapai 7.241 KK atau 26.959 jiwa. Jumlah tersebut diperoleh dari Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Labuhan, Medan Johor, Medan Maimun, Medan Polonia, serta Medan Deli.

2 April
Gedung Kampus Akademi Kebidanan (Akbid) Senior Jalan Bahagia Gang Pelita Nomor 32, Padang Bulan, Medan ambruk pukul 21.00 WIB. Bangunan yang biasanya menampung 1.200 mahasiswa itu rubuh di dua bagian. Pertama berukuran 4 X 5 meter persegi runtuh dari lantai empat hingga lantai satu dan kemudian berukuran 4 X 5 meter persegi dari lantai dua ke lantai satu. Sembilan mahasiswi dikabarkan ikut terjatuh bersama bangunan dan tertimbun.

5 April
Sebanyak 38 murid SD kelas V di Yayasan Perguruan IKAL Jalan Gaperta Medan muntah-muntah, seperti gejala keracunan, setelah memakan kue ulang tahun. Setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Sari Mutiara di Jalan Kapten Muslim Medan, 13 murid harus dirawat inap.

6 April
PSMS menekuk perlawanan ketat PS Bengkulu dengan skor 2-0 dalam lanjutan Divisi Utama di Stadion Teladan. Dua gol PSMS masing-masing dicetak Vagner Luis menit 37 disusul gol Gaston Castano menit 82.

8 April
Lokasi judi beromset ratusan juta rupiah di kawasan pemandian Alam Jaya, Medan Tuntungan, digrebek polisi-TNI dipimpin Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga. Polisi menangkap 100-an pemain judi dan memboyong barang bukti berupa kartu remi, lapak judi dan beberapa koin serta uang ratusan ribu rupiah.

10 April
Seorang prajurit TNI AD, Kopral Satu TNI Surya Darma Nasution (29) tertangkap tangan mencuri di kamar kost di Jalan Pembangunan Gang Masjid, Kecamatan Selayang pukul 05.30 WIB. Tersangka langsung dimassa sekitar 70-an orang yang umumnya anak mahasiswa, hingga akhirnya meninggal dunia.

12 April
Bus yang ditumpangi skuad dan offisial Persiraja Banda Aceh, diserang sekelompok fans PSMS di kawasan Makam Pahlawan, Jalan Sisingamangaraja hingga ke Jalan Stasiun, tepat di pusat jajanan Merdeka Walk. Kaca kiri mobil pemain pecah dan melukai lima pemain. Di hari yang sama, PSMS mampu menaklukan Persiraja 2-0 di Stadion Teladan dalam lanjutan Divisi Utama.

13 April

  • Cawabup Tapteng terpilih, H Syukran J Tandjung SE resmi ditahan Satuan Reskrim Sibolga. Pendamping Bonaran Situmeang itu disangkakan menjadi makelar dan menipu keluarga CPNS di Kabupaten Tapanuli Tengah.
  • Setelah menyebar dan berdampak besar seperti yang dialami di Jawa Timur, ratusan ulat bulu menyerang sejumlah pohon seperti Mahoni, Jintungan dan Bunga Palem di Jalan Sudirman, Jalan Suprapto dan Jalan Diponegoro Medan.
  • Wali Kota Medan Rahudman Harahap, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PSMS menggantikan Dzulmi Eldin. Keputusan itu diambil pada rapat 40 klub PSMS di Grand Aston Hotel.

18 April
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tingkat SMA dan sederajat di Sumut mulai digelar hingga Kamis (21/4).

20 April
Seorang anggota Polsekta Medan Labuhan, Brigadir Set Sinuhaji, babak belur dan kritis dipukuli pemain judi saat melakukan penggerebekan judi dadu atau samkwan.

21 April
Hari terakhir pelaksanaan UN tingkat SMA, masih ditemukan kendala yang mengganggu pelaksanaan ujian, antara lain kekurangan soal dan naskah soal salah cetak.

22 April
Brigadir Surya Darma dihajar massa. Penyebabnya, berdalih melakukan razia kendaraan bermotor, Surya membawa lari dompet serta HP (ponsel) milik Nikmal (19) hingga akhirnya ditangkap massa.

26 April

  • Secara resmi KPK menetapkan mantan Bupati Nias Selatan Fahuwusa Laia sebagai tersangka. Fuhuwusa terjerat perkara dugaan suap kepada penyelenggara negara yang terkait penyelenggaraan pemilukada sekitar Rp100 juta, Oktober 2010. Uang itu sudah disita penyidik KPK.
  • Syamsul Arifin dibebastugaskan dari kursi ketua Golkar Sumut seperti tertuang dalam SK DPP Nomor: Kep/115/DPP/Golkar/IV/2011 tanggal 26 April 2011 yang ditandatangi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Sekjen Idrus Marham.

 

Simulasi Bakar Tegaskan Risiko Panggang Api

Perjuangan Bidan-bidan Inspiratif Melawan Kuatnya Tradisi Lokal

Tugas para bidan, terutama di daerah pelosok, tidak semudah yang dibayangkan. Selain medan yang sulit, hambatan lain adalah kuatnya tradisi lokal yang dipegang warga setempat. Padahal, tradisi itu bertentangan dengan kaidah kesehatan.

M HILMI SETIAWAN, Jakarta

MEMANGGANG bayi? Membayangkannya saja sudah bikin bergidik. Tetapi, itulah yang dilakukan oleh warga Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Atapupu, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bukan hanya bayi yang “dipanggang”, tetapi juga sang ibu.

Tradisi yang dipegang erat oleh warga setempat itu bernama panggang api.

Selama 40 hari berturut-turut setelah melahirkan, sang ibu dan bayinya wajib melakoni tradisi panggang api. Mereka tidur di ranjang yang bagian bawahnya dipasangi bara api. Persis dengan proses memanggang daging atau makanan lain. Hal tersebut dilakukan selama dua sampai tiga jam. Warga setempat yakin bahwa tradisi itu bakal membuat si bayi lebih kuat. Kepulan asap yang ada membuat bayi dan ibu terus hangat.

Benarkah? Yang pasti, tradisi panggang api itu membuat ibu dan bayinya “kepanasan”. Bukan bikin kuat, si bayi justru tidak bisa beristirahat dengan tenang. Tak jarang bayi menangis karena kepulan asap yang pekat. Hal itu juga membuat sang ibu kesulitan menenangkan bayinya.

Kuatnya tradisi panggang api itulah yang harus dihadapi bidan Rosalinda Delin ketika kali pertama bertugas di Desa Jenilu pada 1999. “Awal saya berdinas, saya tidak mengira bahwa tradisi leluhur itu masih ada,” kata Rosa saat mengikuti penjurian Srikandi Award di Jakarta (19/12). Acara tersebut digagas Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Sari Husada.

Tidak mudah bagi Rosa menghadapi kenyataan tersebut. Bahkan, wajar saja bidan kelahiran Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, 13 April 1972, itu, sampai syok.

Rosa berpikir bahwa warga setempat sudah tidak lagi meneruskan tradisi panggang api. Tetapi, dugaannya salah. Pasca referendum yang berujung lepasnya Timor Leste dari Indonesia, banyak warga Timor Leste yang masuk NTT. Nah, mereka itulah yang meneruskan tradisi tersebut.

Rosa bertekad melawan tradisi itu. Belum genap sebulan bekerja, dia mengumpulkan kepala desa, camat, kepala suku, hingga sesepuh adat. “Dalam pertemuan itu, saya langsung bilang bahwa upacara panggang api harus dihentikan,” tegasnya. Respons yang dia dapat positif. Para tokoh warga itu siap membantu Rosa untuk menyadarkan masyarakat setempat.

Menurut Rosa, upacara panggang api sangat berisiko pada kesehatan ibu dan bayi. Mereka bisa terserang anemia (kurang darah) dan pneumonia (radang paru-paru). Perjuangan Rosa tidak mudah. Pendapatnya ditentang pemangku adat setempat. Dia ditantang untuk membuktikan analisis tersebut.

Rosa pun memutar otak. Dia akhirnya menemukan media sosialisasi yang murah dan mudah didapat: ikan! Rosa membelinya di pasar setempat. Setelah ditusuk dengan kayu, ikan itu dipanggang di atas bara api yang terus mengeluarkan kepulan asap. Sejurus kemudian, ikan tersebut kering, matang, dan siap dimakan.

Itu adalah perumpamaan dari tradisi panggang api. Dari praktik memanggang ikan tersebut, Rosa mengatakan, jika terus dipanggang di atas bara api, ikan akan kehilangan cairan dan mengering. “Begitu pula manusia. Bisa kering karena kehilangan cairan jika dipanggang,” jelasnya. Mendengar paparan Rosa, warga pun manggut-manggut.

Rosa mengatakan, masih kuatnya tradisi panggang api tak lepas dari tingkat pendidikan warga yang rendah. Mayoritas adalah tamatan SD. Sebagian besar ibu hamil malah tidak pernah mengenyam bangku sekolah.

Rosa mengakui, ada hal positif dari upacara panggang api. Yaitu, membuat ibu dan bayi hangat. Sebagai gantinya, Rosa mengenalkan selimut untuk menghangatkan tubuh ibu dan bayi.

Perlahan tetapi pasti, kerja keras Rosa membuahkan hasil. Dalam kurun waktu enam bulan, dia berhasil menyadarkan masyarakat untuk mulai meninggalkan tradisi panggang api.

Atas prestasi itu, Rosa dipromosikan menjadi bidan kecamatan pada 2006. Empat tahun kemudian, dia menyabet penghargaan bidan teladan tingkat Provinsi NTT.

Lain lagi cerita bidan Meiriyastuti yang bertugas di Desa Teriti, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi. Tidak ada tradisi panggang api di sana. Yang ada adalah tradisi nyebur ke ayek. Yakni, ritual memandikan bayi di Sungai Batanghari. Tidak tanggung-tanggung, tradisi itu harus dilakukan selama 40 hari sejak si bayi lahir.

Meiriyastuti menentang keras ritual tersebut. Semua itu bertentangan dengan ilmu yang didapatnya saat mengambil pendidikan D-3 kebidanan. “Bayangkan risiko terjangkit kuman-kuman, bakteri, atau virus yang ada di air,” ucap bidan kelahiran 29 Mei 1979 itu.

Ritual nyebur ke ayek melibatkan peran dukun bayi. Dialah yang membawa bayi ke sungai dan memandikannya. Selain membawa bunga tujuh rupa, si dukun membaca mantra-mantra tertentu.

Warga setempat percaya, setelah dimandikan di sungai selama 30 sampai 45 menit, bayi akan kuat. Selain itu, konon bayi yang sudah dimandikan penuh selama 40 hari bakal selamat ketika mengarungi Sungai Batanghari saat dewasa.
Selain itu, ibu yang baru melahirkan wajib menjalankan tradisi unik. Yakni, hanya boleh makan nasi putih dan kecap asin. Tidak boleh makan sayur, ikan, atau minum susu.

Menghapus tradisi leluhur tersebut menjadi tugas berat bagi Meiriyastuti. Dia pun melakukan sosialisasi lewat berbagai forum. Misalnya, rapat desa maupun acara pengajian. “Risiko yang paling tinggi adalah bayi mengalami hipotermia atau kedinginan,” terang dia.

Di awal perjuangannya, Meiriyastuti mendapat banyak protes dari para dukun bayi setempat. Bahkan, ada seorang dukun bayi yang secara terang-terangan menghardik Meiriyastuti di tengah forum pengajian.

Hal itu tak membuat Meiriyastuti keder. Setelah Meiriyastuti berhasil meluluhkan hati masyarakat, dukun yang kuat menggenggam tradisi lokal itu justru lengket ke Meiriyastuti.

Perjuangan Meiriyastuti sungguh panjang dan melelahkan. Dia menghabiskan waktu lebih dari sepuluh tahun untuk membuat warga benar-benar sadar akan bahaya tradisi nyebur ke ayek. Sejak bertugas di Desa Teriti pada 2000, kerja keras Meiriyastuti baru terasa tahun ini. “Sekarang masih ada satu-dua orang yang tetap menjalankan tradisi itu,” ucapnya.

Dia tidak bisa menghilangkan 100 persen upacara nyebur ke ayek. Yang dia lakukan adalah memodifikasi. Saat ini warga sudah tidak lagi memandikan bayi mereka di sungai. Sebagai gantinya, mereka memandikan bayi di dalam ember plastik di halaman rumah. Air yang digunakan juga tidak sedingin air sungai.

Solusi itu juga diterima kalangan dukun bayi. Toh, mereka tidak perlu berjalan ratusan meter untuk memandikan bayi di Sungai Batanghari.

Namun itu saja tidak cukup. Meiriyastuti terus mempererat hubungan dengan para dukun bayi. Tujuannya, para dukun tersebut bisa sadar dan dengan sukarela melepaskan tugas sebagai pembantu utama dalam proses persalinan. “Jika ditangani dukun, bayi rentan terkena tetanus,” katanya.

Meiriyastuti memperkenalkan pola kemitraan bidan-dukun dengan sharing penghasilan. Dia mengatakan, tarif persalinan yang ditentukannya Rp300 ribu. Nah, dari nominal tersebut, dukun bayi memperoleh Rp30 ribu sampai Rp50 ribu.

Siapa sangka, hal itu sudah membuat para dukun bayi bungah. Sekarang, setiap dimintai tolong untuk persalinan, dukun bayi justru membawa perempuan yang hendak melahirkan atau melapor ke Meiriyastuti. Para dukun sekarang hanya bertugas mencuci pakaian atau memijat kaki ibu saat melahirkan. (*)

Pimpinan DPRD Deli Serdang Tidak Respon Saran BPK RI

LUBUK PAKAM-Pimpinan DPRD Deli Serdang dinilai kurang merespon saran BPK RI terkait hasil LHP BPK-RI Laporan Keuangan TA 2010 Deli Serdang Disclaimer Opini secara berturut-turut selama tiga tahun (2008, 2009 dan 2010).  Padahal, auditor negara itu menyarankan agar DPRD melakukan investigasi.

Hingga kemarin, hasilnya tidak terlihat. Padahal, sekitar medio September silam, anggota legislatif itu gencar menyuarakan pembentukan panitia khusus (Pansus) investigasi. Tetapi melalui perdepatan panjang, akhirnya Pansus investigasi ‘lenyap’.

“Malah pimpinan DPRD sempat menyarankan agar dikembalikan ke tugas Komisi, tetapi sampai sekarang tidak ada ujungnya,” bilang Apoan Simanungkalit dari Fraksi PDIP, ketika dihubungi melalui ponselnya.

Diungkapkanya, PP no 58 tahun 2005 tentang tugas pengawasan DPRD terhadap penggunaan APBD dapat digunakan untuk melakukan investigasi. Melalui PP itulah komisi sebagai alat kelengkapan DPRD bekerja melakukan investigasi. Namun, investigasi dilakukan komisi gabungan, antara Komisi C yang membidangi keuangan dan Komisi D yang membidangi pembangunan dan agar berjalan efektif dibutuhkan surat keputusan pimpinan DPRD. Tetapi, hingga saat ini surat keputusan pimpinan itu tidak pernah muncul. Bahkan, pimpinan DPRD terkesan diam.

Dia melanjutkan, hasil rekomendasi komisi gabungan ini akan diserahkan kepada pihak terkait untuk ditindaklanjuti; apakah di sana ada unsur kerugian keuangan negara atau tidak. “Hasil rekom komisi gabungan bakal dipakai aparat penegak hukum,” katanya.

Anggota Komisi D DPRD Supardi, sebelumnya pernah mempertanyakan perihal itu, tetapi sampai saat ini pimpinan DPRD tidak memberikan surat penugasan. “Komisi tidak memiliki kewenangan memanggil SKPD terkait permasalahan itu. Yang memiliki kewenangan mengundang pihak luar adalah pimpinan DPRD,” katanya.

Ketua DPRD Deli Serdang Hj Fatmawati Takrim beberapa waktu silam menyatakan, pihaknya bersama pimpinan DPRD lain berencana menggelar rapat. Tapi rapat pimpinan itu lagi-lagi tidak pernah ada. Bahkan Fatmawati terkesan kurang memahami prosedur penugasan terhadap komisi-komisi terkait untuk menuntaskan adanya indikasi kerugian keuangan negara atas pengelolaan dan pertangungjawaban Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010 (triwulan III) sekitar Rp34,777.140.220. Serta adanya laporan utang konstruksi sekitar Rp50.494.966.459,00 di Dinas PU Pemkab Deli Serdang.

Polemik di DPRD Deli Serdang ini membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu bersuara lantang. Dikatakannya, dia telah memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu Nurdin Lubis untuk mengevaluasi keberadaan APBD Deli Serdang 2012 sesegera mungkin. “Jadi saya sudah tugaskan kepada ini, Sekda untuk mengevaluasi itu,” jawab Gatot yang dikonfirmasi Sumut Pos saat menaiki anak tangga lantai satu DPRD Sumut menuju Ruang Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun, sesaat setelah Rapat Paripurna DPRD Sumut diskor, Rabu (21/12).

Pengevaluasian APBD Deli Serdang 2012 tersebut dikatakannya lagi, akan dilakukan secara detil mulai dari awal sampai pada akhirnya APBD Deli Serdang 2012 tersebut disahkan DPRD Deli Serdang. “Kita akan lakukan evaluasi itu mulai dari proses hingga pengesahannya,” jawabnya.

Ranperda APBD Sumut 2012 Disepakati

Sementara itu, Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut Tahun Anggaran (TA) 2012 akhirnya disetujui DPRD Sumut, melalui Rapat Paripurna yang digelar kemarin.

Bukti persetujuan tersebut dikukuhkan melalui sebuah penandatanganan persetujuan antara Pemprovsu dengan DPRD Sumut atas Ranperda tentang APBD Sumut 2012 tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengatakan, Pemprovsu akan segera menyiapkan dokumen yang diperlukan dan menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam rangka proses evaluasi Ranperda tersebut.

“Kita berharap evaluasi Mendagri dapat diterima dalam waktu yang tidak terlalu lama, serta berupaya melakukan koordinasi semaksimal mungkin dengan pihak Kemendagri, sehingga program dan atau kegiatan dan belanja yang kita anggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2012 dapat kita laksanakan sesuai waktu yang direncanakan,” ujar Gatot.
Pada kesempatan itu, Gatot berharap adanya kerjasama dan hubungan koordinatif  serta komunikatif dengan DPRD Sumut yang lebih erat. Sehingga ada kesamaan persepsi, dalam mensukseskan berbagai kebijakan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Rincian  Ranperda APBD Sumut 2012 antara lain, Pendapatan Daerah Rp7.332.537.006.953. Terdiri atas PAD sebesar Rp4.026.427.214.194, Dana Perimbangan Rp1.686.144.432.759, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp1.619.965.360.000.
Untuk porsi Belanja Daerah dialokasikan senilai Rp7.677.852.377.570, terdiri atas Belanja Tidak Langsung senilai Rp4.504.803.726.011,  Belanja Langsung Rp3.173.048.651.559. Sehingga, dengan demikian terdapat defisit senilai Rp345.315.370.617.
Persetujuan atau kesepakatan DPRD Sumut terhadap Ranperda APBD Sumut 2012 tidak terlepas dari sikap fraksi-fraksi yang seolah seia-sekata, menyetujui Ranperda tersebut. Beberapa hal yang sempat menjadi catatan dari pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Sumut antara lain mengenai, kasus tanah yang diharapkan perlu mendapat alokasi dana untuk pengukuran ulang lahan Eks HGU, penataan aset milik Pemprovsu, kebijakan pro-petani dan upaya peningkatan PAD dan dana bagi hasil dari pemerintah pusat.(btr/ari)

Taufik Maju, Sony Berhenti

Taufik Hidayat maju ke babak kedua turnamen bulu tangkis India Terbuka GP Gold, sementara Sony Dwi Kuncoro tidak mampu melewati babak pertama, Rabu (21/12).

Taufik menyingkirkan pemain asal Thailand, Pisit Poodchalat dengan dua game 21-16 21-17. Di babak kedua, Taufik yang diunggulkan di tempat kedua akan menghadapi pemain asal Taiwan, Lin Yu Hsien.

Keberhasilan Taufik diikuti Alamsyah Yunus. Menjadi unggulan 8, Alamsyah maju ke babak kedua dengan mengalahkan pemain asal India, Vinay Kumar Reddy P. 21-14 21-11. Di babak kedua, ia akan bertemu pemain asal India lainnya, Prannoy HS.

Prannoy HS maju ke babak kedua dengan menyingkirkan pemain Indonesia, Sony Dwi KUncoro dalam dua game 21-16 21-15.

Demikian juga dengan dua tunggal putera Indonesia, Dionysius Hyaom Rumbaka dan Andre Kurniawan Tedjono. Mereka juga maju ke babak kedua India Terbuka GP Gold, Rabu (21/12).

Hayom yang diunggulkan di tempat keenam maju ke babak kedua dengan menyingkirkan pemain veteran Denmark, Joachim Persson. Hayom harus bertarung tiga game sebelum unggul 19-21 21-7 21-17.

Keberhasilan Hayom diikuti mantan rekannya di PB Djarum, Andre Kurniawan Tedjono.  Di babak pertama, Andre tidak menemui kesulitan berarti untuk unggul dua game atas pemain Malaysia,  Lim Fang Yang 21-13 21-12.
Di babak kedua yang berlangsung Rabu petang,  Hayom akan menghadapi pemain India, Sumeeth Reddy B. Sementara Andre harus menghadapi unggulan 7 asal Hong Kong, Hu Yun.

Sementara itu, tunggal putera Indonesia, Simon Santoso memastikan diri lolos ke babak kedua turnamen bulu tangkis Syed Modi Memorial India Terbuka GP Gold. Simon yang merupakan unggulan pertama turnamen ini melewati babak pertama dengan menyingkirkan pemain asal India, Koen Ridder dalam dua game 21-13 21-13.
Di babak kedua yang akan berlangsung Rabu sore, Simon akan menghadapi pemain asal Malaysia, Goh Soon Huat. (bbs/jpnn)

37 Mayat Ditemukan Mengapung

Tersebar di Beberapa Lokasi Perairan

BANYUWANGI – Puluhan imigran asal Timur Tengah yang hilang setelah kapalnya tenggelam di perairan Prigi, Kabupaten Trenggalek, Sabtu lalu, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di perairan Banyuwangi selatan kemarin (21/12). Hingga sore kemarin, sedikitnya 37 mayat imigran berhasil dievakuasi dari beberapa titik.

Saat ditemukan, jasad puluhan imigran tersebut dalam keadaan mengenaskan. Sebagian besar kulitnya sudah mengelupas dan tubuhnya kembung. Sebagian besar pakaian mereka sudah terlepas dan hanya tersisa pakaian dalam.
Puluhan mayat yang mengapung di pantai selatan Banyuwangi itu ditemukan nelayan setempat. Pagi itu, sejumlah nelayan yang sedang mencari ikan dikagetkan dengan puluhan mayat yang mengapung di sejumlah titik yang tersebar di perairan Kayu Gede dan Laskaran.

Namun, para nelayan tidak berani mengevakuasi jenazah tersebut dengan beragam alasan.
Nelayan yang berangkat menjelang Subuh itu hanya mengambil sejumlah barang yang mengapung di dekat jenazah tersebut. Barang-barang itu berupa ransel yang isinya sebuah kacamata warna hitam, baju pelampung, baju renang, sebuah tas plastik yang berisi buku-buku berbahasa Arab.

Selanjutnya, para nelayan kembali ke pantai dan menyerahkan semua barang yang mengapung tersebut ke pos pemantau TNI AL di pantai Grajagan. Informasi itu langsung diteruskan kepada petugas yang berwenang. “Saya nggak berani mengambil sendiri. Saya hanya ambil tasnya saja,” ujar Edi Santoso, seorang nelayan pesisir Grajagan kemarin. (ton/gil/c1/bay/jpnn)

Kimi Raikkonen Balik Lagi

Kimi Raikkonen siap meramaikan kembali gelaran Grand Prix Formula 1, mulai musim 2012 mendatang. Sambutan hangat mewarnai kembalinya mantan jawara Ferrari tersebut ke dunia jet darat.
Setelah meninggalkan F1 di akhir 2009, Raikkonen memilih berlaga di ajang Kejuaraan Dunia Reli mulai musim 2010. Kini, pembalap senior Finlandia itu memutuskan kembali dan sudah mengantongi kontrak berdurasi dua tahun dengan tim Lotus Renault.

Sejumlah kalangan memang meragukan Raikkonen masih menyisakan performa terbaiknya, ketika merebut gelar juara dunia F1 bersama Ferrari, pada 2007. Meski demikian, pembalap andalan Ferrari saat ini, Fernando Alonso menyambut baik kembalinya pembalap 32 tahun itu.

“Saya menyambutnya kembali. Dia adalah pembalap hebat,” ujar Alonso dalam konferensi pers di Madrid, Spanyol, seperti dikutip dari Autosport, Rabu (21/12).

“Dia merupakan salah seorang pembalap yang memiliki talenta terbesar, seorang juara dunia, dan pribadinya mengagumkan. Jadi, nanti akan sangat menyenangkan balapan bersama dia,” tuturnya.

Alonso begitu antusias memulai musim 2012 dengan kehadiran Raikkonen. Menurut pembalap asal Spanyol itu, atmosfer sirkuit dipastikan berbeda lantaran harus bersaing dengan sang jawara dan para pembalap muda lainnya.
“Saya tidak sedang membandingkan dia dengan siapapun. Tapi, tidak akan sama jika memulai balapan dan melewati tikungan pertama bersama Kimi Raikkonen, dibanding dengan pembalap muda atau rookie. Bertarung dengan sang jawara akan terasa berbeda dan lebih aman,” imbuhnya. (net/jpnn)

Nazar Beberkan Bukti Keterlibatan Anas

Sebarkan Foto Copy-an Kwitansi dan BPKB

JAKARTA-Nazaruddin tak pernah lelah untuk terus menyeret Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ke lingkaran kasus korupsi yang sedang dihadapinya. Bahkan kemarin (22/12) sebelum menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dengan agenda mendengarkan putusan sela oleh majelis hakim, Nazaruddin menyebarkan beberapa bukti keterlibatan Anas di perusahaan PT Anak Negeri.

Selain itu, suami Neneng Sri Wahyuni itu juga membeberkan beberapa salinan kwitansi yang menunjukkan pembagi-bagian uang USD 6,9 juta kepada 325 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat untuk pemenangannya sebagai Ketum Partai Demokrat pada kongres tahun lalu.

Ya, PT Anak Negeri adalah perusahaan yang selama ini terlibat dalam kasus suap wisma atlet. Perusahaan milik Nazaruddin itu telah berjasa memenangkan PT Duta Graha Indah (DGI) sebagai pemenang pembangunan proyek wisma atlet.

Salah satu hal yang dibeber Nazaruddin adalah tentang pengambilalihan saham PT Anak Negeri sebanyak 30 persen dari tangannya ke tangan Anas. Nazaruddin pun kemarin membagikan foto copian bukti tentang surat perjanjian penyerahan saham tersebut kepada Anas. “Menyerahkan saham sebanyak 30 persen dari tangan pihak pertama (Nazaruddin) kepada pihak kedua (Anas),” bunyi dalam salinan surat perjanjian tersebut.

Tak hanya itu, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu juga mengatakan bahwa mobil mewah Toyota Alphard milik Anas sebenarnya hasil balik nama dari PT Anugerah Nusantara. Dia juga membagi-bagikan salinan Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil berplat nomor B 15 OA tersebut. “Ini adalah bukti kalau mobil tersebut dulu adalah milik PT Anugerah Nusantara,” kata Nazaruddin.

Memang dalam salinan surat bernomor 5275707 menunjukkan bahwa pada tanggal 15 Agustus 2008 di Dirlantas Polda Metro Jaya, mobil Alphard itu telah dibalik namakan atas nama Anas Urbaningrum. Menurut Nazaruddin bukti-bukti tersebut menunjukkan bagaimana sebenarnya track record Anas Urbaningrum, yang selama ini terus mengelak dikaitkan dengan berbagai kasus korupsi.

Tak berhenti sampai di situ. Nazaruddin juga menunjukkan foto copy-an kwitansi pengeluaran dana dengan total nilai USD 6,9 Juta, yang terbagi dalam 16 kwitansi bukti kas keluar. Uang itu, kata Nazaruddin merupakan uang pelicin yang dibagikan kepada sekitar 325 DPC Partai Demokrat menjelang pemilihan ketum. “Uang ini semuanya bersumber dari proyek Hambalang, yang diambil dari PT Adhikarya selaku pelaksana proyek Hambalang,” katanya.

Dalam surat kopian tersebut, tercatat bahwa ada pihak yang menerima uang USD 10 ribu hingga USD 20 ribu. Nah, pembagiannya sendiri dilakukan oleh Yulianis melalui Eva, anggota staf Nazaruddin di DPR, yang ditugaskan menjadi tim sukses Anas. “Eva yang ambil ke Yulianis. Eva kemudian menyerahkan ke masing-masing koordinator provinsi. Seperti Jateng ada Pak Dewo, Jabar, Saan Mustofa,” ungkap Nazar.

Sementara itu, dalam sidang lanjutan, majelis hakim Pengadilan Tipikor menyatakan menolak sepenuhnya nota keberatan yang diajukan pihak Nazaruddin dalam menanggapi surat dakwaan yang disusun Jaksa Penuntut Umum (JPU). (kuh/jpnn)

Kobe Bryant Berkarir di Lakers

LOS ANGELES- Sudah 16 tahun, Kobe Bryant mengabdi untuk Los Angeles Lakers. Tapi, buat bintang berusia 33 tahun itu, tak ada kata jenuh. Seluruh karier profesionalnya, bakal dihabiskan bersama Lakers. Pahit-manis karier NBA, dijalaninya bersama Lakers sejak tahun 1996.  Gelar NBA dan sejumlah trofi pribadi, digondolnya dengan seragam Lakers. Kobe membawa Lakers menjadi kampiun NBA, di musim 2000, 2001, 2002, 2009 dan 2010.

“Saya sudah berada di sini selama 16 tahun. Apakah saya rela melepaskan itu semua dan meninggalkan Lakers sekarang?,” papar Kobe, sebagaimana dikutip ESPN, Rabu (21/12).

Tak hanya itu, seperti yang sedikit diuraikan di atas, pebasket berjuluk ‘Black Mamba’ itu tak berniat untuk mencari klub lain, Kobe sudah memilih prinsip dalam kariernya, setia pada satu klub. Pilihan yang dewasa ini sudah jarang ada pada diri atlet profesional.

“Ya, tentu. Pastinya akan jadi sangat spesial untuk melakukannya. Sekarang ini sudah jarang terlihat pada pemain lain untuk setia dan pensiun di klub pertamanya. Hampir mustahil malah,” tutup pebasket yang fasih berbahasa Italia tersebut. (net/jpnn)